Pokok Bahasan : Skizofrenia
Sub Pokok Bahasan : Halusinasi dan Waham
Sasaran : Keluarga klien Ny “NP”
Tempat : Rumah keluarga klien Ny “NP”
Waktu : 1 x 30 menit
I.
MASALAH
Klien
sering keluar masuk rumah sakit grhasia dengan masalah yang sama seperti
berbicara sendiri, tersenyum sendiri, curiga dengan orang lain.
II.
TUJUAN
A.
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan tentang kesehatan jiwa di
rumah keluarga klien selama 1 x 30 menit diharapkan keluarga mampu memahami
tentang gangguan persepsi (halusinasi) dan gangguan proses pikir.
B.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS(TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan jiwa selama 1 X
30 menit diharapkan keluarga klien mampu :
1.
Menjelaskan pengertian halusinasi dan waham
2.
Menyebutkan penyebab halusinasi dan waham
3.
Menyebutkan macam-macam halusinasi dan waham
4.
Menyebutkan gejala-gejala halusinasi dan waham
5. Menjelaskan penanganan/perawatan klien
dengan halusinasi dan waham dirumah
III.
WAKTU DAN TEMPAT
A.
Hari/ Tanggal :
Jum’at, 14 September 2007
B.
Pukul :
14.00 WIB
C.
Tempat :
Rumah keluarga Ny. “NP”
IV.
MATERI
Terlampir
V.
MEDIA DAN SUMBER BAHAN
A.
Media : Leaflet
B.
Sumber Bahan
VI.
METODE
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah
ceramah, diskusi dan tanya jawab.
VII.
RENCANA PENYULUHAN
No.
|
Kegiatan
Penyuluhan
|
Waktu
|
Kegiatan Audiens
|
1.
2.
3.
|
Pembukaan
a.
Salam
b.
Memperkenalkan diri
c.
Menjelaskan tujuan
Penyajian
materi
a.
Menjelaskan materi tentang:
-
Definisi halusinasi dan waham
-
Penyebab halusinasi dan waham
-
Macam-macam halusinasi dan waham
-
Tanda dan gejala halusinasi dan waham
-
Penanganan dan perawatan halusinasi dan waham
b.
Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya
c.
Menjawab pertanyaan yang terkait dengan pertanyaan
keluarga klien
Penutup
a.
Memberikan umpan balik
b.
Salam
|
3 menit
14 menit
5 menit
5 menit
3 menit
|
Menjawab salam
Mendengarkan dan
Memperhatikan
Menanyakan hal-hal yang belum dimengerti
Merespon
Menjawab salam
|
VIII.
RENCANA EVALUASI
Evaluasi penyuluhan akan dilakukan dengan memberikan
pertanyaan tentang materi yang telah disampaikan ke keluarga.
IX.
PENILAIAN KEBERHASILAN
Penilaian keberhasilan dari penyuluhan adalah dengan
memberikan 4 pertanyaan dengan kriteria penyuluhan berhasil apabila keluarga
mampu menjawab 3 dari pertanyaan dengan benar. Sedangkan penyuluhan dikatakan
tidak berhasil apabila keluarga hanya mampu menjawab 1 atau 2 pertanyaan dengan
benar.
Lampiran : Materi
HALUSINASI
DAN WAHAM
A.
Pengertian
1.
Halusinasi adalah pengalaman sensori yang terjadi tanpa
stimulus dari luar
2.
Waham adalah suatu gangguan isi piker, sebuah keyakinan
yang tidak sesuai dengan kenyataan, diwarnai oleh latar belakang kebudayaan
serta inteligensi orang itu.
B.
Halusinasi
·
Tingkatan Halusinasi
Menurut
Moller dan Murphy dalam Stuart dan Sudden (1997), tingkatan halusinasi dibagi
menjadi 4 tingkatan yaitu :
1. Tahap
I : Comforting
Tingkat
cemas sedang, halusinasi secara umum adalah sesuatu yang menyenangkan. Pengalaman
halusinasi karena emosi yang meningkat seperti cemas, kesepian, rasa bersalah,
takut serta mencoba untuk berfokus pada pikiran yang nyaman untuk melepaskan
cemas. Individu mengenal bahwa pikiran dan pengalaman sensori dalam control
kesadaran jika cemas dapat dikelola. Nonpsykotik. Tingkah laku yang dapat
diobservasi :
a)
Meringis atau tertawa pada tempat yang tidak tepat.
b)
Menggerakkan bibir tanpa mengeluarkan suara.
c)
Pergerakan mata yang cepat.
d)
Respon verbal pelan seperti jika sedang asyik.
e)
Diam dan tampak asyik.
2.
Tahap II
Pengalaman sensori dari beberapa identifikasi indera
terhadap hal yang menjijikkan dan menakutkan. Halusinator mulai kehilangan
control dan ada usaha untuk menjauhkan diri dari sumber stimulus yang diterima
. Individu mungkin merasa malu dengan adanya pengalaman sensori dan menarik
diri dari orang lain. Non psychotic. Tingkah laku yang dapat diobservasi :
b)
Meningkatnya system syaraf otonom, tanda dan gejala
dari cemas seperti meningkatnya nadi, pernafasan dan tekanan darah.
c)
Lapang perhatian menjadi sempit
d)
Asyik dengan pengalaman sensori dan mungkin kehilangan
kemampuan untuk membedakan halusinasi atau realitas.
3.
Tahap III
Controlling tingkat kecemasan berat, pengalaman
sensori menjadi hal yang menguasai. Halusinator mencoba memberi perintah , isi
halusinasi mungkin menjadi sangat menarik bagi individu. Individu mungkin
mengalami kesepian , jika sensori yang diberikan berhenti. Psychotic. Tingkah
laku yang dapat diobservasi :
e)
Perintah langsung oleh halusinasi dapat diikuti.
f)
Kesulitan berhubungan dengan orang lain.
g)
Lapang perhatian hanya beberapa detik aau menit.
h)
Gejala fisik dan cemas berat seperti berkeringat,
tremor, ketidakmampuan mengikuti perintah.
4.
Tahap IV
Conquering, tingkat cemas, panik, umumnya halusinasi
menjadi terperinci dan khayalan tampak seperti kenyataan. Pengalaman sensori
mungkin mengancam jika individu tidak mengikuti perintah. Halusinasi mungkin
memburuk dalam 4 jam atau sehari atau sehari jika tidak ada intervensi
terapeutik.
Tingkah laku yang dapat diobservasi :
i)
Teror keras pada tingkah laku seperti panic.
j)
Potensial kuat untuk bunuh diri.
k)
Aktivitas fisik yang menggambarkan isi dai halusinasi
seperti kekerasan, agitasi, menarik diri atau katatonia.
l)
Tidak dapat berespon pada perintah yang kompleks.
m)
Tidak dapat berespon pada lebih satu orang.
·
Penyebab
-
Keturunan
-
Pola
asuh
-
Maladapsi
-
Tekanan
jiwa
-
Penyakit
fisik
·
Jenis-jenis
halusinasi
-
Halusinasi
lihat
-
Halusinasi
dengar
-
Halsinasi
penciuman
-
Halusinasi
citarasa
-
Halsinasi singgungan
·
Tanda-tanda halusinasi:
-
Suka bicara sendiri atau tertawa sendiri
-
Komunikasi lambat
-
Mengamuk, gelisah, suka menyendiri
-
Mengatakan
mendengarkan bisikan atau melihat hal-hal aneh
-
Berkeringat,
gemetar, suka melawan
-
Potensial
untuk perilaku bunuh diri
·
Cara
perawatan pasien dengan halusinasi
-
Menunjukkan
bahwa anda tidak mengalami stimulus yang sama
-
Hindari
mendebat klien tentang halusinasinya
-
Dianjurkan
untuk tidak merespon halusinasi
-
Memberikan
aktivitas yang terjadwal
-
Jika
halusinasi datang, usahakan cerita dengan anggot keluarga atau teman
-
Terapi
obat
C. Waham
a. Jenis – jenis waham
-
Waham
Kejaran
-
Waham
Tubuh
-
Waham
Kesendirian
-
Waham
Perubahan
-
Waham
Kebesaran
-
Waham
Curiga
-
Waham
Agama
b. Tanda – tanda waham
-
Merasa
ada orang yang mengganggunya
-
Merasa
ada gangguan dalam tubuhnya
-
Merasa
hidup sendiri
-
Merasa
dia adalah orang lain
-
Merasa
mempunyai kekuatan (pendidikan, kepandaian, kekayaan yang luar biasa)
-
Merasa
orang-orang tidak memperhatikan
-
Keyakinan
kepada agama yang berlebihan
c. Cara penanganan pasien dengan waham
-
Hindari
mendebat pasien dengan wahamnya
-
Hindari
mendukung waham
-
Jika
waham timbul, kontak dengan pasien singkat tapi sering
-
Membantu
aktivitas menjadi mandiri
-
Terapi
obat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar