ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN KERACUNAN


PENGERTIAN

INTOKSIKASI  =  KERACUNAN


Masuknya zat/senyawa kimia dalam tubuh manusia yang menimbulkan efek merugikan pada yang menggunakannya.

PERAWATAN PASIEN  DENGAN  INTOKSIKASI

Perawatan pasien intoksikasi adalah suatu bentuk pelayanan perawatan yang komprehensif pada pasien yang intoksikasi dengan menggunakan proses perawatan yang bertujuan  mempertahankan vitalitas kehidupan pasien serta mencegah penyerapan  racun dengan cara menghambat absorbsi dan menghilangkan racun dalam tubuh.

PENYEBAB  KERACUNAN
1.      Usaha bunuh diri à umur 10 – 30 tahun.
2.      Pembunuhan (Humiside)
3.      Tidak sengaja

ASUHAN  KEPERAWATAN KERACUNAN DI FOKUSKAN PADA:
1.      PENGKAJIAN
·        Diarahkan pada masalah yang mendesak
F Jalan nafas
F Sirkulasi yang mengancam jiwa
·        Adanya perdarahan
·        Adanya cidera yang berkaitan dengan penyakit lain
·        Adanya gangguan asam basa
·        Keadaan status jantung
·        Status kesadaran

2.      RIWAYAT KESEHATAN
·        Riwayat keracunan
·        Bahan racun yang digunakan
·        Berapa lama diketahui setelah keracunan
·        Ada masalah lain sebagai pencetus keracunan
·        Syndroma toksik yang ditimbulkan

TATA  LAKSANA  SECARA  UMUM
1.      Pertolongan pertama
2.      Tata laksana darurat
3.      Perawatan jiwa

DOWNLOAD FILE WORD LENGKAP KLIK DISINI !

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN KEGAGALAN PERNAPASAN PADA TORAKOTOMI AKIBAT HEMATOTORAK YANG DIPASANG VENTILATOR MEKANIK

1.      Pengertian
Hematotorak adalah adanya darah pada rongga pleura (Reksoprodjo S, 1995).
Torakotomi adalah tindakan life saving untuk menhentikan kelainan yang terjadi karena pendarahan (Reksoprodjo, S, 1995).
Gagal pernapasan  akut (GPA) adalah tidak berfungsinay pernapsan pada derajad dimana pertukaran gas tidak adekuat untuk mempertahankan gas darah secar adekuat ( Hudak and Gallo, 1994).

2.      Patofisiologi dikaitkan dengan perubahan kebutuhan dasar manusia.

Kecelakaan Lalulintas

Menyebabkan ruda paksa tumpul pada toraks dan abdoment.
Diikuti dengan patah tulang tertutup.

Trauma torak (Hematotorak)
Trauma abdoment
Patah tulang




Pendarahan jaringan interstitium, Pendarahan Intra alviolar, kolaps arteri dan kapiler, kapiler kecil, hingga tahanan periver pembuluh darah paru naik , aliran darah menurun.


HB turun, sesak napas nyeri dada, pergerakan napas pendek


1.       Gangguan pertukaran gas.
2.       Pola pernapasan tidak efektif


Kompensasi untuk mengurangi nyeri pasien berbaring dan takut bergerak, takut ngantuk.


Reflek batuk menurun.


3.       Pembersihan jalan nafas tidak efektif.
Pecahnya usus sehingga terjadi pendarahan


Vs : T ¯ , t ¯, DN ­


4.       Hipertermi
5.       Resiko defisit volume cairan


Nyeri tekanan +, defance muskular +, suara bising usus -, kembung.


6.       Gangguan rasa nyaman (nyeri).
7.       Gangguan pola pernapasan.



Terputusnya / hilangnya kontinuitas dari struktur tulang.


Nyeri gerak, deformitas, krepitase.


Gerakan abnormal di lokasi patah tulang


8.  Gangguan mobilitas

3.      Data fokus
3.1  Aktifitas/istirahat : adanya sesak nafas
3.2  Sirkulasi : adanya takhikardia, frekuensi denyut nadi tidak teratur, tekanan darah menurun, didapatkan adanya S3 atau S4 /irama gallop
3.3  Integritas : ketakutan dan gelisah
3.4  Makanan/cairan : adanya pemasangan infus IV line
3.5  Nyeri/kenyamanan : Nyeri dada unilateral, meningkat bila bernapas dan batuk, wajah berkerut karena menahan nyeri
3.6  Pernapasan : takipnea, peningkatan kerja napas, retraksi interkostal, perkusi pekak, palpasi gerakan dada tidak simetri (paradoksal).
Kulit pucat, sianosis, berkeringat
Penggunaan ventilator mekanik
3.7  Keamanan : riwayat trauma

3. Pemeriksaan diagnostik :
3.1  Sinar x dada menyatakan adanya akumulasi cairan
3.2  Analisa gas darah : PaCO2 meningkat > 45, PaO2 menurun< 80, saturasi oksigen menurun
3.3  Kadar Hb menurun < 10 gr %
3.4  Volume tidak menurun < 500 ml
3.5  Kapasital vital paru menurun

4. Prioritas keperawatan :
1.      Meningkatkan ventilasi dan oksigenisasi secara adekuat
2.      Mencegah komplikasi
3.      Memberikan dukungan emosional kepada pasien dan keluarga
4.      Memberikan informasi tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan

5.      Rencana keperawatan
5.1  Diagnosa keperawatan : pola pernapasan tidak efektif berhubungan dengan gangguan rasio O2 dan CO2.

DOWNLOAD FILE WORD LENGKAP KLIK DISINI !