1. Pertumbuhan
dan perkembangan anggota keluarga dalam suatu tahapan perkembangan keluarga
lansia
Keluarga
merupakan dua orang atau lebih yang disatukan oleh sebuah ikatan kebersamaan, kedekatan
emosional yang mengidentifikasikan diri sebagai keluarga (Friedman, 2003). Keluarga
merupakan bagian terkecil dari komunitas yang mempunyai peranan penting
terhadap anggotanya terutama lansia. Setiap keluarga dengan lansia mempunya
tugas berdasarkan tahap perkembangan keluarga yang berguna untuk mencapai
tujuan keluarga dan menjalankan fungsinya guna memenuhi kebutuhan hidup lansia.
Untuk itu perlu mengetahui kebutuhan dalam pertumbuhan dan perkembangan anggota
keluarga lansia yang salah satunya adalah
penyesuaian terhadap pendapatan yang berkurang. Perubahan psikososial
yang melibatkan proses transisi kehidupan dan perubahan peran pada lansia
adalah masa pensiun. Bagi banyak orang masa pensiun berhubungan dengan keaadan
pasif dan penarikan diri, hal itu menyebabkan terjadinya stress psikososial.
Stress psikososial pada masa pensiun berhubungan dengan perubahan peran dan
hilangnya peran kerja, terkadang dapat menimbulkan masalah isolasi social dan
keuangan (Friedman, 2010). Kehilangan peran kerja dan sebagian penghasilan
memiliki dampak yang besar bagi orang setelah pensiun. Individu harus membangun
kembali identitas dirinya setelah masa pensiun yang biasanya berasal dari peran
kerja, mereka juga harus membangun struktur dalam kehidupan sehari-hari, seta
interaksi social dan interpersonal karena tidak memiliki jadwal kerja. Penurunan
pendapatan mulai kurang mencukupi
pemenuhan biaya hidup yang terjadi secara terus menerus dan sering munculnya
masalah kesehatan jangka panjang menambah jumlah pengeluaran yang dikeluarkan
oleh lansia. Oleh karena itu dibutuhkan perencanaan yang meliputi minat, keterampilan dan
kesehatan secara keseluruhan untuk menghadapi masa pensiun. Faktor terpenting
yang mempegaruhi kepuasan lansia yang telah pensiun adalah status kesehatan,
pilihan untuk bekerja dan pendapatan yang cukup (Ebersole, et al., 2004)
Dukungan keluarga tentunya sangat dibutuhkan bagi lansia dalam penyesuaian
terhadap pendapatan yang berkurang yaitu dengan cara mengantisipasi perubahan
social ekonomi dan membantu sumber-sumber keuangan bagi lansia (Maryam, 2008).
2. Model
keperawatan yang mendasari pemenuhan kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan
keluarga lansia.
Model keperawatan yang mendasari
pemenuhan kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan keluarga lansia salah satunya
adalah model perawatan diri menurut Dorothea Orem (1971). Menurut Orem manusia
adalah mahluk biopsikososial yang bertanggung jawab terhadap perawatan mandiri
yaitu terhadap fisik, psikologis, interpersonal, dan aspek social. Manusia mempunyai
kemampuan dalam belajar untuk perawatan dirinya. Lingkungan menurut Orem adalah
segala sesuatu yang berada di sekitar klien yang mempengaruhi indiwidu dalam
memenuhi perawatan dirinya secara optimal. Sehat menurut Orem merupakan suatu
keadaan yang merupakan keutuhan struktur manusia berfungsi dan berkembang
secara fisik, psikologik, interpersonal dan personal. Dan keperawatan adalah
usaha kreatif dari seorang manusia untuk membantu manusia lain
(Craven&Hirnle,2007). Teori deficit perawatan diri berfokus pada kemampuan
seorang individu untuk merawat dirinya sendiri sehingga tercapai kemampuan
untuk mempertahankan kesehatan dan kesejahteraannya. Teori ini menitik beratkan
pada potensi yang dimiliki pasien dan keluarganya dalam melakukan perawatan
secara mandiri. Dalam teori Orem keluarga dipandang sebagai ruang lingkup
individu bukan sebagai penerima pelayanan.
Konsep utama dalam teori
perawatan diri menurut Orem (1971) dalam Alligood (2014) yaitu :
a. Teori
perawatan diri.
Menjelaskan
mengapa dan bagaimana orang merawat diri mereka sendiri
b. Teori
ketergantungan perawatan
Menjelaskan
bagaimana anggota keluarga memberikan perawatan terhadap orang yang
ketergantungan secara sosial
c. Teori
deficit perawatan diri
Menggambarkan
dan menjelaskan mengapa orang dapat dibantu melalui perawatan
d. Teori
system perawatan
Menjelaskan
hubungan yang harus dilakukan untuk menghasilkan keperawatan
Penerapan teori perawatan diri
menurut Orem pada asuhan keperawatan dimulai dari pengkajian, perumusan
diagnose keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan intervensi.
Pengkajian. Pengkajian menurut
Orem terdiri dari :
a. Basic
Conditioning Factor yaitu kondisi
yang dapat mempengaruhi individu dalam memenuhi kebutuhan dirinya yang meliputi
: usia, jenis kelamin, kondisi perkembangan, kondisi kesehatan, pola hidup,
faktor system perawatan kesehatan, faktor system keluarga, faktor social
budaya, ketersediaan sumberdaya dan faktor lingkungan eksternal (Alligood,
2014).
b.
Universal
Self Care Requisites menggambarkan
delapan tipe kebutuhan perawatan diri yaitu : mempertahankan intake udara yang
cukup, cairan, nutrisi, pemenuhan kebutuhan eliminasi, keseimbangan antara
aktivitas dan istirahat, keseimbangan antara interaksi dan isolasi social,
pencegahan bahaya yang mengancam kehidupan dan promosi fungsi dan kehidupan
individu dalam kelompok social (Alligood, 2014).
c.
Developmental
self cre requisites. Terdapat
tiga syarat perawatan diri perkembangan yaitu : mempertahankan kondisi yang
meningkatkan perkembangan, penggunaan perkembangan diri, pencegahan atau
penanggulangan akibat dari kondisi manusia dan situasi kehidupan yang dapat
merugikan keseimbangan manusia (Alligood, 2014).
d.
Health
deviation self care requisites.
terdapat tiga tipe perawatan diri penyimpangan kesehatan yang penting yaitu :
berhubungan dengan perubahan struktur fisik, perubahan fungsi fisik dan
berhubungan dengan perubahan perilaku (Alligood, 2014).
Masalah
yang biasa dihadapi oleh keluarga dengan tahap perkembangan lansia yang
menunjukkan beberapa kerentanan psikofisiologis penuaan manusia seperti
menghilangnya kekuatan fisik, sumber finansial yang tidak adekuat, isolasi
social, kesepian dan banyaknya kehilangan yang lain membutuhkan perhatian dalam
jangka panjang.
3. Diagnosis
sesuai NANDA dan Rencana Intervensi Keperawatan yang sesuai NOC-NIC
DOWNLOAD FILE WORD LENGKAP KLIK DISINI !