SOP Pemberian Tablet Zat Besi Pada Ibu Hamil


1. Nama Pekerjaan
Pemberian Tablet Zat Besi Pada Ibu Hamil

2. Tujuan
Sebagai acuan dalam melakukan pemberian tablet zat besi pada ibu hamil dan anemia pada
kehamilan untuk mengatasi anemia sebelum persalinan berlangsung.

3. Ruang lingkup
Semua Ibu hamil yang berkunjung ke unit pelayanan Kesehatan Ibu dan Rumah Bersalin
UPTD Puskesmas Kendal Kerep meliputi pasien baru, ibu hamil 28 minggu dan pasien –
pasien yang anemis.

4. Ketrampilan petugas
4.1 Bidan terlatih.
4.2 Dokter

5. Uraian Umum
Tidak ada

6. Alat dan Bahan
6.1 Alat
6.1.1 Alat tulis
6.1.2 Form Pemeriksaan Laboratorium
6.2 Bahan
Tablet Zat besi

7. Instruksi Kerja
7.1 Periksa konjungtiva pasien, untuk menentukan pasien anemis atau tidak.
7.2 Catat hasil pemeriksaan dalam kartu status dan KMS ibu hamil.
7.3 Isi form pemeriksaan laboratorium.
7.4 Jelaskan pada pasien tujuan dari pemeriksaan.
7.5 Jelaskan pada pasien, untuk membayar biaya pemeriksaan laboratorium di kasir sebelum
kelaboratorium dan setelah selesai pemeriksaan membawa hasil pemeriksan kembali ke
unit pelayanan kesehatan ibu.
7.6 Rujuk ke unit pelayanan gizi, jika hasil pemeriksaan Hb < 11 gr %
7.7 Beri tablet zat besi pada semua ibu hamil, sedikitnya 1 tablet / hari, selama 30 hari
berturut-turut untuk pasien hamil pada trimester I, sedangkan untuk ibu hamil dengan
anemia diberikan tablet zat besi dan vitamin C tiga kali satu tablet perhari ( 3 X 1 ) , hal ini
sangat tergantung dengan persediaan obat yang ada
7.8 Jika tablet zat besi persediaan habis, maka akan diberikan resep luar
7.9 Beri penyuluhan gizi pada semua ibu hamil disetiap kunjungan ANC, tentang perlunya
minum tablet zat besi dan vitamin C, serta menghindari minum teh / kopi / susu dalam 1
jam sebelum / sesudah makan, karena dapat mengganggu penyerapan zat besi.

8. Indikator Kinerja
Bumil tidak anemia pada saat kehamilan

9. Catatan Mutu
9.1 Kartu status ibu hamil
9.2 Buku register kohort ibu hamil
9.3 Buku register ibu hamil
9.4 Buku KIA.

10. Kontra Indikasi.

11. Referensi.

SOP Pemeriksaan Denyut Jantung Janin


1. Nama Pekerjaan
Pemeriksaan Denyut Jantung Janin

2. Tujuan
Sebagai acuan untuk mengetahui kesehatan ibu dan perkembangan janin khususnya denyut
jantung janin dalam rahim.

3. Ruang lingkup
Ibu hamil dengan usia kehamilan 16 minggu / 4 bulan yang datang ke unit pelayanan KIA
dan Rumah Bersalin

4. Ketrampilan petugas
1.1 Bidan terlatih.
1.2 Dokter

5. Uraian Umum
1.3 Detak jantung janin normal permenit yaitu : 120 – 140 / menit
1.4 Pemeriksaan denyut jantung janin harus dilakukan pada ibu hamil.
1.5 Denyut jantung janin baru dapat didengar pada usia kehamilan 16 minggu / 4 bulan.

6. Alat dan Bahan
1.6 Alat
1.6.1 Doppler
1.7 Bahan
1.7.1 Jelly

7. Instruksi Kerja
1.8 Baringkan ibu hamil dengan posisi terlentang
1.9 Beri jelly pada doppler /lineac yang akan digunakan
1.10 Tempelkan doppler pada perut ibu hamil didaerah punggung janin.
1.11 Hitung detak jantung janin :
1.11.1 Dengar detak jantung janin selama 1 menit, normal detak jantung janin 120-
140 / menit.
1.12 Beri penjelasan pada pasien hasil pemeriksaan detak jantung janin
1.12.1 Jika pada pemeriksaan detak jantung janin, tidak terdengar ataupun tidak
ada pergerakan bayi, maka pasien diberi penjelasan dan pasien dirujuk ke
RS.
1.13 Pasien dipersilahkan bangun
1.14 Catat hasil pemeriksaan jantung janin pada buku Kart Ibu dan Buku KIA

8. Indikator Kinerja
Denyut jantung janin dapat diketahui dengan tepat dan benar

9. Catatan Mutu
1.15 Kartu Ibu
1.16 Buku register kohort ibu hamil
1.17 Buku register ibu hamil
1.18 Buku KIA

SOP Pemberian Immunisai Polio


1. Nama pekerjaan
Pemberian Immunisai Polio

2. Tujuan
Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi polio agar anak mempunyai daya tahan
terhadap penyakit polio.

3. Ruang Lingkup
Semua pasien yang akan melakukan imunisasi polio di unit pelayanan KIA pada anak
berumur 0 - 11 bln

4. Ketrampilan Petugas
4.1. Dokter
4.2. Bidan
4.3. Perawat

5. Uraian Umum
5.1. Imunisasi polio diberikan pada bayi mulai umur 0 – 11 bulan dalam ruang lingkup
KIA dan 0 – 59 bulan untuk kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN)
5.2. Imunisasi polio di Puskesmas Puger diberikan sampai 4 kali dengan selang waktu
1 bulan

6. Alat dan bahan
6.1. Alat
6.1.1 Pinset / gunting kecil
6.2. Bahan
6.1.2 Vaksin Polio
6.1.3 Pippet Polio

7. Instruksi Kerja
7.1 Petugas mencuci tangan
7.2 Pastikan vaksin polio dalam keadaan baik (perhatikan nomor , kadaluarsa dan
vvm / vaksin vial monitor)
7.3 Buka tutup vaksin dengan menggunakan pinset / gunting kecil
7.4 Pasang pipet diatas botol vaksin
7.5 Letakkan anak pada posisi yang senyaman mungkin
7.6 Buka mulut anak dan teteskan vaksin volio sebanyak 2 tetes
7.7 Pastikan vaksin yang telah diberikan ditelan oleh anak yang di imunisasi
7.8 Jika di muntahkan atau di keluarkan oleh anak, ulangi lagi penetesannya
7.9 Saat meneteskan vaksin ke mulut, agar vaksin tetap dalam kondisi steril
7.10 Rapikan alat
7.11 Petugas mencuci tangan

8. Indikator Kinerja
Mendapatkan hasil yang baik dan efektif

9. Dokumen Terkait
Status pasien

10. Kontra Indikasi

11. Referensi

12. Catatan mutu
12.1 Kohor bayi
12.2 Register KIA
12.3 Status bayi
12.4 Kartu imunisasi

SOP Pemberian Imunisasi BCG


1. Nama Pekerjaan
Pemberian Imunisasi BCG

2. Tujuan
Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi Bacillus Calmette – Guerin (BCG )agar anak
mempunyai daya tahan terhadap penyakit Tuberkulosis (TBC)

3. Ruang Lingkup
Semua pasien yang akan di imunisasi BCG di unit pelayanan KIA pada anak berumur 0
- 11 bln

4. Ketrampilan Petugas
3.1 Dokter
3.2 Bidan
3.3 Perawat

5. Uraian Umum
5.1. Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycrobacterium
tuberculosa ( batuk darah )
5.2. Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan sebelum lewat 3 jam

6. Alat dan Bahan
6.1. Alat
Tidak ada
6.2. Bahan
5.1.1 Vaksin BCG
5.1.2 Jarum dan semprit disposibel 1 ml
5.1.3 Disposibel 5 cc untuk melarutkan
5.1.4 Kapas
5.1.5 Kartu imunisasi

7. Instruksi Kerja
7.1. Petugas mencuci tangan
7.2. Pastikan vaksin dan spuit yang akan di gunakan
7.3. Larutkan vaksin dengan cairan pelarut BCG 1 ampul ( 4 cc )
7.4. Pastikan anak belum pernah di BCG dengan menanyakan pada orang tua anak
tersebut
7.5. Ambil 0.05 cc vaksin BCG yang telah kita larutkan tadi
7.6. Bersihkan lengan dengan kapas yang telah dibasahi air bersih, jangan
menggunakan alkohol / desinfektan sebab akan merusak vaksin tersebut
7.7. Suntikan vaksin tersebut sepertiga bagian lengan kanan atas (tepatnya pada
insertio musculus deltoideus) secara intrakutan (ic) / dibawah kulit
7.8. Rapikan alat-alat
7.9. Petugas mencuci tangan
7.10. Mencatat dalam buku

8. Indikator Kinerja
Mendapatkan hasil yang baik , tepat dan akurat

9. Catatan Mutu
9.1. Buku register bayi
9.2. Kohor bayi
9.3. Status bayi
9.4. Kartu KMS