SP 3 Pasien: Percakapan melatih berdandan untuk pasien wanita

SP 3 Pasien: Percakapan melatih berdandan untuk pasien wanita
a)      Berpakaian
b)      Menyisir rambut
c)      Berhias

ORIENTASI
”Assalamu’alaikum, selamat pagi mbak P. Masih ingat dengan suster? Bagaimana perasaannya hari ini?bagaimana mandinya?” apa sudah ditandai dalam jadwal hariannya? Boleh suster liat? Ya, bagus sekali mbak P...”
”Oya mbak P, masih ingat dengan janji kita kemaren, kalau hari ini di sini  selama 15 menit kita akan latihan berdandan supaya mbak P kelihatan lebih rapi dan cantik.bagaimana mbak P setuju? Oya mbak P sudah menyiapkan peralatan yang suster anjurkan kemaren?” apa saja alatnya?” ya, bagus sekali mbak P”

KERJA
”sudah diganti tadi pakaiannya sehabis mandi? Bagus...! sekarang sisir rambutnya ya, biar kelihatan lebih rapi, caranya seperti ini... coba sekarang mbak P sendiri yang sisir rambutnya...bagus... apakah mbak P bisa pakai bedak? Coba bedakin mukanya, yang rata dan tipis...bagus sekali.” sekarang mbak P oleskan lipstiknya dengan tipis, ya bagus”.”  Nah, sekarang coba liat di kaca? Bagaimana mbak P terlihat cantik dan rapi kan?”

TERMINASI
”Bagaimana perasaan mbak P setelah belajar berdandan tadi? ”
” bisa mbak P sebutkan bagaimana cara berdandan yang benar?”
” benar sekali mbak P!”
” bagaimana kalau kegiatan berdandan ini kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian mbak P?” mbk P maunya kapan? Bagaimana kalau setiap sehabis mandi?”
” oya mbak P nanti siang kita latihan cara makan yang baik di ruang makan bersama pasien lain ya, bagaimana mbak P? Baiklah kalau begitu saya pamit dulu ya...” ” Assalamu’laikum”

SP 3 Pasien: Percakapan melatih berdandan untuk pasien wanita



a)      Berpakaian
b)      Menyisir rambut
c)      Berhias

ORIENTASI
”Assalamu’alaikum, selamat pagi mbak P. Masih ingat dengan suster? Bagaimana perasaannya hari ini?bagaimana mandinya?” apa sudah ditandai dalam jadwal hariannya? Boleh suster liat? Ya, bagus sekali mbak P...”
”Oya mbak P, masih ingat dengan janji kita kemaren, kalau hari ini di sini  selama 15 menit kita akan latihan berdandan supaya mbak P kelihatan lebih rapi dan cantik.bagaimana mbak P setuju? Oya mbak P sudah menyiapkan peralatan yang suster anjurkan kemaren?” apa saja alatnya?” ya, bagus sekali mbak P”

KERJA
”sudah diganti tadi pakaiannya sehabis mandi? Bagus...! sekarang sisir rambutnya ya, biar kelihatan lebih rapi, caranya seperti ini... coba sekarang mbak P sendiri yang sisir rambutnya...bagus... apakah mbak P bisa pakai bedak? Coba bedakin mukanya, yang rata dan tipis...bagus sekali.” sekarang mbak P oleskan lipstiknya dengan tipis, ya bagus”.”  Nah, sekarang coba liat di kaca? Bagaimana mbak P terlihat cantik dan rapi kan?”

TERMINASI
”Bagaimana perasaan mbak P setelah belajar berdandan tadi? ”
” bisa mbak P sebutkan bagaimana cara berdandan yang benar?”
” benar sekali mbak P!”
” bagaimana kalau kegiatan berdandan ini kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian mbak P?” mbk P maunya kapan? Bagaimana kalau setiap sehabis mandi?”
” oya mbak P nanti siang kita latihan cara makan yang baik di ruang makan bersama pasien lain ya, bagaimana mbak P? Baiklah kalau begitu saya pamit dulu ya...” ” Assalamu’laikum”

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan yang ke- 2 pada Pasien: “Mengidentifikasi Kemampuan Positif Pasien dan Membantu Mempraktekkannya”



1)      Orientasi
a.       Salam terapeutik      : Assalamu’alaikum. Selamat pagi Kak V. Masih ingatkan sama                                          saya? Iya. Saya Suster Bunga.”
b.      Evaluasi validasi      : Bagaimana kabar Kak V pagi ini? Sehat – sehat saja, kan? O iya,                                      kemarin kan saya meminta Kak V untuk menandai jadwal                                                    kegiatan harian yang telah kita buat kemarin. Apakah sudah Kak                                            V lakukan? Coba saya lihat. Iya, bagus.
c.       Kontrak                    : “Kak V masih ingat tidak sama janji kita yang kemarin? (tunggu                                         respon pasien). Iya. Sesuai dengan kesepakatan yang telah kita                                            buat kemarin, maka hari ini kita akan memperbincangkan                                                  tentang kemampuan yang pernah Kak V miliki, di ruangan ini.                                           Berapa lama kak V mau berbincang-bincang mengenai hal ini?                                            Bagaimana kalau 20 menit? Apakah kak V setuju? iya.”
d.      Tujuan                      : Baiklah kak V, adapun tujuan dari topik pembicaraan kita kali                                          ini adalah agar nantinya kak V mampu berinteraksi dengan                                                 orang lain dan lingkungan, dan kemampuan kak V ini dapat kita                                              jadikan sebagai salah satu media nya.”

2)      Kerja ( langkah – langkah tindakan keperawatan )
Ø  “Apa saja hobby kakak? Saya catat ya Kak, terus apa lagi?”
Ø  “Wah.., rupanya kak V pandai main badminton ya, tidak semua orang bisa bermain badminton seperti itu  lho kak”(atau yang lain sesuai yang diucapkan pasien).
Ø  “Bisa kak V ceritakan kepada saya kapan pertama kali kak V belajar main badminton? siapa yang dulu mengajarkannya kepada kakak? dimana?”
Ø  “Bisa kak V peragakan kepada saya bagaimana bermain badminton yang baik  itu?”
Ø  “Wah..baik sekali permainannya”
Ø  “Apa yang kak V harapkan dari kemampuan bermain badminton ini?”
Ø  “Ada tidak hobi atau kemampuan kak V yang lain selain bermain badminton?”
Ø  Nah, kak V, kalau menurut saya akan lebih bagus kalau kak V melakukan hobby ini bersama dengan teman-teman kak V lainnya. Dengan begitu kak V bisa menjalin hubungan yang lebih akrab dengan orang-orang di sekitar kak V.

3)      Terminasi
a)      Evaluasi respon klien
Ø  Evaluasi subjektif : “Bagaimana perasaan kak V setelah kita bercakap-cakap                                       tentang hobi dan kemampuan kakak?”
Ø  Evaluasi objektif : Coba kak V sebutkan kembali kesimpulan dari                                                    perbincangan kita tadi. Iya, benar.”
b)      Rencana tindak lanjut
“Baiklah kak V, bagaimana kalau kemampuan kak V ini kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian kak V? Seperti yang saya ajarkan kemarin, setiap kak V melakukan kegiatan ini jangan lupa kak V tandai dalam jadwal kegiatan harian ini ya. Berapa kali sehari/ seminggu kak V mau bermain badminton? Pada jam berapa/ hari apa saja?
c)      Kontrak yang akan datang
“Besok kita ketemu lagi ya kak? Bagaimana kalau jam 9? Di sini saja, ya setuju? Nanti kita akan membicarakan tentang obat yang harus kak V minum, setuju? Baiklah kak V, kalau begitu sampai di sini dulu ya perbincangan kita. Assalamu’alaikum kak.”

SP2 HARI KW-2 PADA PASIEN WAHAM



Sari (20 tahun), bercita-cita menjadi seorang polwan. Setelah melewati beberapa kali tes, Sari dinyatakan tidak lulus. Sari sudah melakukan banyak usaha dalam mencapai cita-citanya ini. Keluarga mendorong Sari untukmencoba tes di bidang lain diantaranya tes masuk universitas, tetapi Sari tidak berminat. Karena merasa tertekan Sari sering bertingkah aneh dengan besikap seolah-oleh seorang Polwan. Sari ngotot minta dibuatkan baju Polwan. Sari kemudian diperiksakan ke RS dan didiagnosa terkena waham kebesaran dan kini dirawat di RSJ X.

 

ORIENTASI

Salam : “Assalamualaikum uni M, bagaimana perasaannya uni saat ini? Bagus!”
Evaluasi dan validasi : “Uni, kemarin kita sudah mengatur jadwal harian. Apakah sudah ada dikerjakan ni?? Bisa saya lihat kertasnya, ni?” (menyapu)
“Apa yang biasa uni kerjakan setiap hari?”
“Apakah uni bisa mengerjakannya?”
Kontrak : “Bagaimana kalau kita bicarakan pekerjaan tersebut sekarang?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi uni tersebut?”
“Berapa lama uni mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit tentang hal tersebut?”
Tujuan : “ Nah Ni, nanti kita harapkan Ni bisa mengasah potensi apa yang bisa uni kembangkan Ni, dan uni juga bisa lebih mandiri lagi”

KERJA

“Apa saja pekerjaan yang bisa ni kerjakan? Saya catat ya ni, terus apa lagi?”
“Wah.., rupanya uni pandai memasak  ya, tidak semua orang bisa memasak seperti itu  lho Ni”(atau yang lain sesuai yang diucapkan pasien).
“Bisa uni ceritakan kepada saya kapan pertama kali uni belajar masak, siapa yang dulu mengajarkannya kepada uni, dimana?”
“Bisa uni peragakan kepada saya bagaimana memasak yang baik  itu?”
“Wah..harum sekali masakannya Ni!!!”
“Coba kita buat jadual untuk kemampuan uni ini ya, berapa kali sehari/seminggu uni mau memasak?”
“Oh ya Ni, berarti  Rabu dan Minggu ya Ni”
“Apa yang uni harapkan dari kemampuan memasak ini?”
“Ada tidak hobi atau kemampuan uni yang lain selain memasak?”

 

TERMINASI

Evaluasi Subjektif : “Bagaimana perasaan uni setelah kita bercakap-cakap tentang hobi  dan kemampuan uni?”
Evaluasi Objektif : “ Jadi uni, udah tahukan bagaimana cara memasak yang benar? Tadi kan kita sudah latihan memasak, bisa uni jelaskan lagi apa saja yang telah kita praktekkan? langkah-langkah memasaknya itu apa saja Ni?”
“Setelah ini coba uni lakukan latihan memasak sesuai dengan jadual yang telah kita buat ya?”
Rencana tindak lanjut : “ ini ada format kegiatan memasak uni , nanti kalau uni memasak tolong uni kasih tanda cek ya
Kontrak Waktu :  “Besok kita ketemu lagi ya , Ni?”
“Bagaimana kalau  sebelum makan siang? Di kamar makan saja, ya setuju?”
“Nanti kita akan membicarakan tentang obat yang harus uni, setuju?”
Wasslakum wr. wb