SP-2 Pasien : Harga Diri Rendah
Pertemuan Ke-2
PROSES
KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
Klien terlihat sering bermenung,
perasaan tidak mampu, mengkritik diri sendiri, pandangan hidup yang pesimis,
penurunan produktivitas, penolakan terhadap kemampuan diri.
2. Diagnosa keperawatan
Berdasarkan data diatas yang di
dapat melalui observasi, wawancara atau pemeriksaan fisik bahkan melalui sumber
sekunder, maka perawat dapat menegakan diagnose keperawatan pada pasien sebagai
berikut :
Gangguan konsep diri : Harga diri
rendah
3. Tujuan:
1. Pasien dapat melakukan dan memenuhi
kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat.
2. Pasien dapat berinteraksi dengan
orang lain tanpa diganggu.
4. Tindakan Keperawatan
1. Mengevaluasi kegiatan yang sudah dilakuakan
2. Melatih kemampuan ke-2 yang telah
disebutkan oleh klien
3. Menganjurkan klien memasukkan
kegiatan tersebut jadwal kegiatan harian.
PELAKSANAAN
TINDAKAN
FASE ORIENTASI
a. Salam terapeutik : Assalamualaikum.
Pagi dek Y?
b. Evaluasi dan validasi : Bagaimana
perasaan dek Y hari ini?Apakah sudah dicoba kegiatan yang kemarin sudah dimasukkan
kedalam jadwal harian Y? Wah, bagus sekali. Sudah berapa banyak gambar yang Y
buat. Bolehkan suster melihatnya.Wah, hebat bagus sekali gambarnya. O ya Y
masih ingat ngaak kita mau ngapain hari ini? Iya, benar sekali Jadi, kemarin Y
menyebutkan selain Y suka menggambar desain Y juga suka membuat cerita komik
dan membuat cerpen.
c. Kontrak waktu : Jadi, hari ini kita
akan latihan untuk membuat cerita komik. Apakah Y bersedia? Kira-kira mau
berapa lama dengan suster? Oh, jadi Y maunya 30 menit. Baiklah ruangnya disini
saja. Baiklah
d. Tujuan : jadi Y tujuan kita
berdiskusi tentang ini agar melatih kemampuan Y membuat cerita komik sesuai
dengan kemapuan yang Y miliki
KERJA
Bagaiamana perasaan Y setelah menggambar begitu banyak gambar dan gambar-gambar desainnya bagus-bagus sekali? Apa yang Y rasakan. Oh, Y jadi merasa Y masih berguna, buktinya Y masih bisa membuat gambar-gambar desain yang bagus sekali. Bagaimana dengan hobi Y yang lain? Y masih ingat? Ya, bagus sekali Y masih ingat. Jadi Y punya hobi lain yaitu: membuat cerita komik. Bagaimana kalau Y selain membuat gambar desain juga membuat cerita komik. Apakah Y bersedia? Baiklah, suster X sediakan ya alat tulis dan bukunya. Y pengen ditemeni suster X atau tidak membuat komiknya. Kira-kira ceritanya seri atau drama. Oh, jadi Y mau langsung membuat sekarang dan tidak ingin ditemani. Baiklah suster tinggal dulu kira-kira 30 menit Suster X balik lagi kesini bagaimana Y? Baik Y bagaimana cerita komiknya sudah dapat berapa halaman. Boleh suster X lihat dan baca. Oke suster baca ya. Wah ceritanya bagus sekali Y dan gambarnya sesuai dengan karakter ceritanya. Y hebat ya. Suster X saja tidak bisa membuat komik. Bagaimana kalau Y buat lagi cerita-cerita yang lainnya. Nanti hasil komiknya kita jadiin satu dan dibuat komik mini seri kan keren. Bagaimana Y? Nah, kira-kira Y mau buat berapa banyak nih dalam satu hari. Oh jadi Y mau membuat dua cerita komik mini seri dalam satu hari. Bagaimana jika kegitan ini suster X masukin dalam jadwal kegiatan harian Y. Apakah Y bersedia?
Bagaiamana perasaan Y setelah menggambar begitu banyak gambar dan gambar-gambar desainnya bagus-bagus sekali? Apa yang Y rasakan. Oh, Y jadi merasa Y masih berguna, buktinya Y masih bisa membuat gambar-gambar desain yang bagus sekali. Bagaimana dengan hobi Y yang lain? Y masih ingat? Ya, bagus sekali Y masih ingat. Jadi Y punya hobi lain yaitu: membuat cerita komik. Bagaimana kalau Y selain membuat gambar desain juga membuat cerita komik. Apakah Y bersedia? Baiklah, suster X sediakan ya alat tulis dan bukunya. Y pengen ditemeni suster X atau tidak membuat komiknya. Kira-kira ceritanya seri atau drama. Oh, jadi Y mau langsung membuat sekarang dan tidak ingin ditemani. Baiklah suster tinggal dulu kira-kira 30 menit Suster X balik lagi kesini bagaimana Y? Baik Y bagaimana cerita komiknya sudah dapat berapa halaman. Boleh suster X lihat dan baca. Oke suster baca ya. Wah ceritanya bagus sekali Y dan gambarnya sesuai dengan karakter ceritanya. Y hebat ya. Suster X saja tidak bisa membuat komik. Bagaimana kalau Y buat lagi cerita-cerita yang lainnya. Nanti hasil komiknya kita jadiin satu dan dibuat komik mini seri kan keren. Bagaimana Y? Nah, kira-kira Y mau buat berapa banyak nih dalam satu hari. Oh jadi Y mau membuat dua cerita komik mini seri dalam satu hari. Bagaimana jika kegitan ini suster X masukin dalam jadwal kegiatan harian Y. Apakah Y bersedia?
TERMINASI
a. Evaluasi :
·
Subjektif :Bagaimana perasaanya setelah kita bercakap-cakap
dan latihan tadi?
·
Objektif : Jadi berapa cara yang bisa Y lakukan pada
saat-saat merasa jenuh dan tidak berarti? Bagus sekali Y bisa menyebutkannya
kembali.
b. Rencana tindak lanjut : Baik besok suster X akan bertemu dan
ngobrol-ngobrol tentang kemampuan Y yang lain yaitu membuat cerpen.
c. Kontrak : Y maunya kita jam berapa
dan dimana? Bagaimana kalau jam 10 pagi saja dan kita ngobrol-ngobrolnya di
ruangan depan. Baiklah besok suster X
akan berkunjung kesini dan ngobrol-ngobrol dengan Y di ruang depan kira-kira
jam 10 pagi.
Baiklah sampai jumpa besok ya Y. Selamat pagi
menjelang siang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar