DESAIN QUASI EKSPERIMEN DALAM RISET KEPERAWATAN








BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Pengetahuan dan ilmu lahir dari kekaguman manusia akan alam dan memicu rasa ingin tahu lebih akan fenomena yang ada di alam. Manusia menempuh cara untuk mengatasi rasa keingintahuannya. Cara yang ditempuh adalah dengan pendekatan ilmiah dan non ilmiah. Pendekatan ilmiah ini adalah cara manusia untuk menjawab arasa ingin tahu tentang fenomena yang didapat di alam dengan cara yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional dan empiris. Selanjutnya maka lahirlah istilah penelitian (Kuntjojo, 2009). Penelitian adalah proses penyelidikan yang sistemaik yang menggunakan metode untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan suatu masalah. Tujuan dari penelitian dalah untuk mengembangkan  dan memperluas suatu ilmu pengetahuan (Polit & Beck, 2003).  Menurut Creswell (2013) desain penelitian terbagi menjadi 3 yaitu Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Mixed Method. Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang ingin membuktikan huubungan antar variabel. Variabel dalam desain kuantitatif dapat diukur dan dianalisa menggunakan prosedur statistik. Penelitian Kuantitatif adalah meneliti teori dengan konsep deduktif serta membangun proteksi akan munculnya bias.  
Menururt Campbell (2015) eksperimen adalah suatu proses percobaan atau manipulasi yang sengaja. Didalam proses eksperimen ini, diutuhkan adanya efek perlakuan dengan menggunakan pembandingan dari satu percobaan dengan percobaan yang lain. Pada proses eksperimen ini langkah terbaik adalah menggunakan penugasan secara acak yang memiliki konsep penafsiran segala sesuatu yang lain bersifat sama. Namun,  hal tersebut sulit diimplementasikan jika objek penelitiannya adalah manusia.  Dengan melihat kondisi tersebut maka dibutuhkan suatu teknik eksperimen lain yang tidak menggunakan penugasan secara acak. Penugasan secara acak umumnya menggunakan True Experiment, sedangkan alternatif teknik yang tidak menggunakan penugasan secara acak disebut sebagai desain Quasi Eksperimen  (Scott & Usher, 2011). Quasi Experimen adalah menguji coba suatu intervensi pada sekelompok subjek dengan/ tanpa kelompok pembanding serta mendukung penarikan kesimpulan sebab akibat namun tidak dilakukan randomisasi untuk memasukkan subjek kedalam kelompok perlakuan atau control (Polit & Beck , 2003).
Teknik eksperimen ini umumnya dilakukan jika peneliti tidak memiliki kontrol penuh terhadap objek penelitian sehingga tidak mampu menerapkan penugasan objek secara acak (Scott & Usher, 2011). Quasi Eksperimen sesungguhnya dapat dikatakan mirip dengan True Experiment jika dilihat dari pemanipulasian variabel independen yang dilakukan (Ary,2010).
1.2  Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana gambaran penelitian yang menggunakan desain Quasi Eksperimen

1.3  Tujuan Penulisan
1.3.1        Tujuan Umum
Tim penyusun mampu menganalisis tentang Desain Quasi Eksperimen
1.3.2        Tujuan Khusus
Penulisan ini bertujuan agar penyusun mampu memberikan gambaran tentang Desain Quasi Eksperimen yang meliputi :
1.3.2.1  Mampu menguraikan konsep Desain Quasi Eksperimen
1.3.2.2  Mampu menganalisa kelebihan dan kekurangan Desain Quasi Eksperimen
1.3.2.3  Mampu menganalisa konsep Desain Quasy Eksperiment yang ada di dalam penelitian keperawatan
1.4.Manfaat Penulisan
Penyusunan makalah ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan  dan pemahaman perawat dan mahasiswa keperawatan mengenai Desain Quasi Eksperimen. Pemahaman yang baik menganai desain ini akan bermanfaat pada penelitian-penelitian yang akan dilakukan di waktu mendatang.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Definisi
Menurut Dharma (2011) Desain Quasi Eksperimen menguji coba suatu intervensi pada sekelompok subyek dengan atau tanpa kelompok pembanding serta mendukung penarikan kesimpulan sebab akibat namun tidak dilakukan randomisasi untuk memasukan subyek kedalam kelompok perlakuan atau control. Desain Quasi Eksperimen mempunyai variabel  kontrol tetapi tidak digunakan sepenuhnya untuk mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Fatoni,2006)

2.2   Jenis Desain Quasi Eksperimen
Menurut Polit and Beck (2003) ada 6 jenis desain Quasi Eksperimen:
1.      Pre test dan Post test Nonequivalent Control Group
Desain ini melibatkan dua kelompok (kontrol dan perlakuan). Data hasil dikumpulkan sebelum dan sesudah intervensi. Pada desain ini alokasi sampel untuk kelompok perlakuan dan kelompok kontrol peneliti tidak dilakukan randomisasi. 
2.      Post Test Only Nonequivalent Control Group
Pada desain ini tidak dilakukan randomisasi dan tidak terdapat pengukuran awal.Kesimpulan didapatkan dengan cara membandingkan data post test antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol
3.      Pre and Post Test Without Control
Pada desain ini peneliti hanya melakukan intervensi pada satu kelompok tanpa pembanding. Efektifitas perlakuan dinilai dengan cara membandingkan nilai post test dan pre test.
4.      Time Series (One Group Pre Test - Post Test)
Pada desain ini penelitian dilakukan dengan pengukuran perlakuan yang dilakukan berulang berdasarkan perjalanan waktu. Data  dikumpulkan berulang kali sebelum dan sesudah dilakukan intervensi.
5.      Time Series Nonequivalent Control Group
Pada desain penelitian ini penelitian dilakukan dengan melibatkan dua kelompok (kelompok intervensi dan kelompok kontrol) dengan pengukuran yang dilakukan berulang berdasarkan perjalanan waktu setelah atau sebelum dilakukan intervensi.
6.      Time Series With Drawn and Reinstitute Treatment
Pada desain ini penelitian dilakukan pada kelompok intervensi dengan perlakuan berulang serta dilakukan pengukuran berulang berdasarkan perjalanan waktu setelah atau sebelum dilakukan intervensi.

2.1  Kekurangan dan Kelebihan Desain Quasi Eksperimen
2.1.1        Kelebihan
Desain Quasi Eksperimen lebih mungkin diterapkan, praktis dan lebih murah dibandingkan dengan desain True Experiment. Jenis desain ini juga  tidak mempunyai batasan yang ketat terhadap randomisasi dan pada saat yang sama dapat mengontrol ancaman validitas  (Campbell, 2015). Kelebihan ini dapat juga menghemat waktu peneliti dalam melakukan penelitian.

2.1.2        Kekurangan
Desain ini hanya dapat dilakukan pada sampel yang kecil dimana randomisasi tidak dapat dilakukan dan hanya menggunakan kelompok yang telah tersedia. Selain itu juga hasil penelitian Desain Quasi Eksperimen kurang menguatkan hubungan sebab akibat dikarenakan kesimpulan dari penelitian ini lebih tergantung pada keputusan dari peneliti bukan pada sebab akibat secara teori (Campbell, 2015). Sedangkan menurut Caporaso (1973) beberapa keterbatasan yang dimiliki oleh Desain Quasi Eksperimen adalah terlalu fokus terhadap kejadian yang tidak dapat diperkirakan dan tidak berkelanjutan sehingga dapat mengaburkan tujuan jika terjadi perubahan yang tidak terduga akibat faktor fenomena ekonomi atau perkembangan politik. Penelitian ini  juga kurang kuat dalam pengukuran yang melibatkan beberapa efek sehingga mengakibatan terjadi pengukuran yang terbatas. Hal tersebut mengakibatkan beberapa efek seringkali “tidak terlihat” pada saat pengukuran terjadi.


BAB III
PEMBAHASAN


Pada bab ini penulis akan membahas 2 jurnal penelitian yang menggunakan Desain Quasi Eksperimen. Jurnal ini adalah penelitian di bidang keperawatan anak oleh Cho et al. (2016) tentang metode kangguru dan Attia et al. (2016) tentang manajemen nyeri di pasien anak yang menjalani hemodialisis.               
Penelitian yang dilakukan oleh Cho et al. (2016) tentang “The Effects of Kangaroo Care in the Neonatal Intensive Care Unit on the Physiological Functions of Preterm Infants, Maternal–Infant Attachment, and Maternal Stress” menggunakan desain penelitian Quasi Eksperiment Pre Test and Post Test Nonequivalent Control Group.  Artinya adalah desain ini melibatkan dua kelompok (kontrol dan intervensi), data hasil dikumpulkan sebelum dan sesudah intervensi. Pada desain ini alokasi sampel untuk kelompok perlakuan dan kelompok kontrol peneliti tidak dilakukan randomisasi.
Berbedah halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Attia et al. (2016) tentang “Effect of Cryotherapy on Pain Management at The Puncture Site of Arteriovenous Fistula among Children Undergoing Hemodialysis” menggunakan Quasi Eksperimen dengan penilaian pre test dan post test intervensi. Pada desain ini peneliti hanya melakukan intervensi pada satu kelompok tanpa pembanding. Efektifitas perlakuan dinilai dengan cara membandingkan nilai post test dan pre test.
Objek penelitian Cho et al.  (2016)  Peserta yang termasuk dalam penelitian ini adalah bayi prematur dengan usia kehamilan yang dikoreksi ≥33 minggu dengan perawatan ventilator.  Sedangkan pada penelitian Attia et al. (2016) adalah empat puluh anak dengan terpasang Arterio-Venous Fistula (AVF) dan menjalani perawatan HD.
Dalam proses analisa data kedua penelitian tersebut menggunakan program SPSS berbeda tipe. Penelitian Cho et al. (2016) melakukan uji χ2, uji t, dan Test Exact Fisher pada kelompok eksperiment dan kontrol, sedangkan penelitian Attia et al. (2016) melakukan tes untuk perbandingan kelompok pre dan post intervensi. Kategori variabel dibandingkan dengan melakukan Uji Chisquare. Spearman's Rank Correlation digunakan untuk menilai hubungan timbal balik antar variabel kuantitatif. Signifikansi statistik ditetapkan pada p <0 span=""> 
Metode pengukuran yang digunakan pada penelitian Cho et al. (2016) menggunakan kuesioner yang telah di modifikasi dan pengukuran tanda-tanda vital secara objektif dengan menggunakan peralatan medis. Pengukuran yang dilakukan antara lain pengukuran fungsi fisiologis (berat badan, detak jantung , dan suhu tubuh bayi), pengukuran keterikatan antara ibu dan anak, dan pengukuran stress yang dialami ibu.  Pengukuran dilakukan pada hari yang sama sebelum dan setelah intervensi diberikan. 
Sedangkan pada penelitian Attia et al.(2016) menggunakan instrumen observasi nyeri “The Wonge Baker” untuk penilaian nyeri subjektif, skala penialain perilaku yang bisa diamati, wawancara terstruktur , dan pengukuran kondisi fisik secara objektif meliputi laju pernafasan,denyut nadi, tekanan darah sistolik dan diastolik, dan saturasi oksigen. Pengukuran dilakukan pada hari ke-1 dan 2 tanpa intervensi dan hari ke-3 dan 4 untuk post intervensi. 
Untuk hasil, penelitian Cho et al., (2016) menunjukkan Penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi pernafasan bayi prematur setelah perawatan kangguru memiliki pengaruh yang signifikan  (F = 5,70, p = .020) artinya Tingkat pernapasan bayi prematur di kelompok intervensi lebih stabil dibandingkan dengan kelompok kontrol. Penelitian ini menunjukkan bahwa keterikatan ibu-bayi pada kelompok intervensi memiliki score yang lebih besar dibanding kelompok kontrol setelah pemberian terapi Kangguru. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tingkat stress ibu yang menerima terapi kangguru secara signifikan menurun ( F=25.881, p <0 .01="" span="">. 
Hasil pada penelitian Attia et al. (2016) adalah penelitian ini menunjukkan penurunan signifikan ambang batas nyeri terapi cryotherapy (p <0 dan="" i="" perbedaan="" style="mso-bidi-font-style: normal;">mean
absolut sebesar 0,88 poin sebelum dan sesudah cryotherapy. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa adanya perubahan perilaku setelah terapi cryoterapy dimana ketegangan otot dan verbalisasi rasa sakit menunjukkan perbaikan yang paling nyata. Skor dari dua perilaku terakhir menurun sebesar 1,76 poin setelah cryotherapy (p <0 span="">. Semua parameter fisiologis menunjukkan perbaikan setelah cryotherapy baik sebelum atau sesudah jarum tusukan. Namun secara statistik Perbedaan yang signifikan diamati pada laju pernafasan sebelum (p =0,01) dan setelah (p <0 dan="" jarum="" masuk="" oksigen="" p="0,001)</span" saturasi="" setelah="" tusukan="">. 
Kesimpulan yang didapat dari penelitian pertama adalah diketahui bahwa terdapat efek positif terapi dengan metode Kangguru terhadap stabilisasi pernafasan bayi prematur, menjaga keterikatan hubungan bayi dengan ibu dan mengurangi tingkat stress ibu. Sementara itu kesimpulan penelitian dari penelitian kedua adalah Terapi Cryotherapy efektif dapat mengurangi sensasi nyeri venipuncture pada anak  dengan AVF dan menjalani perawatan rutin HD yang ditunjukkan melalui penilaian nyeri subyektif dan obyektif.

 

Bab IV
Penutup

4.1. Kesimpulan
            Desain Quasi Eksperimen adalah desain penelitian kuantitatif yang digunakan pada penelitian yang bersifat eksperimen. Penelitian yang tidak memiliki banyak sampel cocok menerapkan desain ini, karena desain ini tidak menerapkan randomisasi. Pada penelitian Cho et al. (2016) yang meneliti metode kangguru pada bayi prematur untuk melihat respon bayi, ikatan antara ibu dan bayi, serta stress maternal yang dialami ibu. Sampel pada tema penelitian ini tidak banyak ditemukan di lapangan, maka pemilihan Desain Quasi Eksperimen Nonequivalent Control Group dipilih desain penelitian ini.
Penelitian yang dilakukan oleh Attia et al. (2016) tentang efek Cryotherapy sebagai managemen nyeri pada pasien anak yang menjalani hemodialisa juga menggunakan desain ini karena sampel yang didapat sedikit dan dapat menghemat waktu dalam proses penelitian. Pemilihan desain yang sesuai haruslah memperhatikan karakteristik dari penelitian tersebut. Dengan mempertimbangkan berbagai aspek khususnya sampel dan waktu, pemilihan yang tepat akan menggiring suatu penelitian efektif dan efisien.
  

Daftar Pustaka

Attia, Azza Abdel & Hassan, Asmaa Mahfouz. (2016). Effect of Cryotherapy on Pain Manaement at The Pucture Site of Arterioveneous Fistula among Children Undergoing Hemodialysis. Egypt : Elsevier
Ary, Donald (2010). Introduction to Research in Education 8th Edition. Wardswoth Cengage Learning
Caporaso, James A. (1973). Quasi-Experimental Approach to Socail Science. Northwestern University Press
Campbell, Donald T., & Stanley, Julian C. (2015) Experimental and Quasi-Experimental Design For Research. London : Wadsworth Publising
Cho, Eun Sook, Kim, Shin Jeong, Kwon, Myung Soon, Cho, Haeryun, Kim, Eun Hye, Jun, Eun, Mi, Lee, Sunhee. (2016). The Effects of Kangaroo Care in The Neonatal Intensive Care Unit on the Physiological Functions of Preterm Infants, Maternal-Infant Attachment, and Maternal Stress. South Korea : Elsevier
Creswell, John W. (2013). Research Design : Qualitative, Quantitative and Mixed Methods Approaches. UK : Sage
Dharma, Kelana Kusuma. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan : Panduan Melaksanakan dan menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta : Trans Info Media
Fatoni, Abdurahman. (2006). Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta : Rineka Cipta
Kuntjojo. (2009). Metodologi Penelitian. Kediri :  Universitas Nusantara PGRI
Polit, Denise F. & Beck, Cheryl Tatano. (2003) .Nursing Research : Principle and Methods. USA : Lippincott Williams &Wilkins
Scott, David & Usher, Robin. (2011). Researching Education 2nd Edition. UK : Continuum International Publising Group