PENGARUH PEMBERIAN INFORMASI
KESEHATAN TENTANG PROSES PERSALINAN TERHADAP LAMA PERSALINAN PADA IBU INPARTU
A.
PENDAHULUAN
Angka
persalinan di indonesia cukup tinggi meskipun sudah relatif turun dibandingkan
sebelum adanya program keluarga berencana. Angka persalinan diperkirakan
sekitar 1,5 % artinya setiap 1.000.000 jiwa akan terjadi 15.000 persalinan
pertahun ( Wardoyo, 2002 ).
Berdasarkan
hasil survey pendahuluan selama satu minggu di BPS Lestari Barmadi dan BPS
Suharni Sleman Yogyakarta, diketahui bahwa di BPS Lestari Barmadi 3 dari 5
persalinan termasuk kategori lama, sedangkan di BPS Suharmi terdapat 2 dari 3
persalinan mengalami persalinan lama. Oleh karena itu dilakukan penelitian
dengan judul ” Pengaruh Pemberian Informasi tentang Proses Persalinan terhadap
Lama Persalinan Kala I pada Ibu Inpartu di BPS Sleman Yogyakarta tahun 2004 ”.
B. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian yaitu untuk mendapat data Pengaruh
Pemberian Informasi Tentang Proses Persalinan Terhadap Lama Persalinan Kala I
Fase Laten Pada Ibu Inpartu di BPS Sleman Yogyakarta tahun 2004.
C.
TINJAUAN TEORI
Persalinan
atau intra partum adalah proses terjadinya ekpulsi hasil pembuahan yaitu
(janin, plasenta dan ketuban) dari dalam uterus melalui vagina kedunia luar
(Farrer, 2001).
Ibu hamil
yang keadaan psikologisnya terganggu seperti cemas cenderung menyebabkan proses
persalinan yang lama. Persalinan
yang lama dapat menyebabkan keletihan maternal, infeksi, perdarahan, dehidrasi,
distress janin dan sepsis janin (Hamilton, 1995).
Menurut
Ganong (1999) masa persalinan yang menegangkan misalnya terasa asing, tidak ada
teman dan bimbingan seadanya mengakibatkan ibu tidak merasa aman, tidak rileks
dan tidak ada orang yang memberikan support. Akibatnya dapat melemahkan
kontraksi uterus sehingga masa persalinan menjadi lebih lama.
Pemberian
informasi tentang proses persalinan mempunyai manfaat yang besar bagi ibu
karena dapat meringankan beban psikologis mereka. Ibu dapat memahami apa yang
akan dialami dan memperhitungkan berbagai kemungkinan sehingga dapat lebih
mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan situasi kehidupan yang mereka
alami (Blace dkk, 2002).
D.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah ekperimen, desain
penelitian ”pra eksperimen” dengan rancangan ” The Statistic Group Comparison ”. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh ibu inpartu primipara kala I di BPS Lestari Barmadi dan praktek
Bidan Suharni, Sleman, Yogyakarta. Jumlah
sample dalam penelitian ini 30 orang, 15 orang untuk kelompok eksperimen dan 15
orang untuk kelompok control. Tehnik
sampling yang digunakan adalah incidental sampling dengan criteria : persalinan
pertama (primipara), ibu intra partum kala I fase laten dan fase aktif,
persalinan normal, pendidikan minimal SMP, usia ibu antara 20-35 tahun.
Alat
pengumpul data yang digunakan adalah lembar materi tentang proses persalinan
dan lembar observasi tentang lama proses
persalinan. Variabel bebas penelitian ini yaitu pemberian informasi tentang
proses persalinan (menggunakan skala nominal) sedangkan variabel terikatnya
yaitu lama persalinan kala I fase laten dan fase aktif (menggunakan skala
ordinal). Tehnik pengumpulan data yang digunakan yaitu informasi di berikan
oleh peneliti secara langsung kepada ibu inpartu. Materi berisi tentang lamanya
persalinan dan peristiwa yang terjadi selama bersalin. Uji statistik yang
digunakan adalah uji statistik parametrik dengan menggunakan t-test bebas dan
uji statistik non para metrik dengan menggunakan wilcoxon.
E.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Karakteristik subyek berdasarkan lam
persalinan kala I fase laten pada ibu inpartu kelompok eksperimen dan kelompek
kontrol di BPS Lestari Barmadi dan BPS Suharni Sleman Jogjakarta bulan Agustus
– Oktober 2004
Lama Persalinan Fase Laten
|
Eksperimen
|
Kontrol
|
||
Jumlah
|
Prosentase
|
Jumlah
|
Prosentase
|
|
Cepat (< 8 jam)
Sedang (8-10 jam)
Lama (>10 jam)
|
10
3
2
|
66,7%
20%
13,3%
|
2
4
9
|
13,3%
26,7%
60%
|
Jumlah
|
15
|
100 %
|
15
|
100%
|
Tabel
2. Rata-rata persalinan kelompok eksperimen dan kolompok kontrol pada ibu
inpartu di BPS Lestari Barmadi dan BPS Suharni Sleman Jogjakarta bulan Agustus
– Oktober 2004
|
Laten
(menit)
|
Aktif
(menit)
|
Jumlah/rata-rata
(menit)
|
Eksperimen(n=15)
|
450
|
44,4
|
496,9
|
Kontrol (n=15)
|
588,7
|
46,9
|
617,1
|
Dari hasil yang diperoleh lama persalinan
kala I fase laten kelompok eksperimen 10 orang (66,7%) termasuk kategori cepat
< 8jam, 3 orang (20%) termasuk kategori sedang 8-10 jam dan 2 orang
(13,3%) termasuk dalam kategori lama
(>10 jam), sedangkan pada kelompok kontrol 9 oarang (60%) termasuk dalam
kategori lama (>10 jam), 4 orang
(26,7) termasuk dalam kategori sedang (8-10 jam) dan 2 orang (13,3%) termasuk
dalam kategori cepat (<8 jam).
Dari hasil penelitian lama
persalinan kala I fase laten untuk kelompok eksperimen rata-rata yaitu 588,7
menit. Dari hasil tersebut dapat dilihat adanya pengaruh pemberian informasi
kesehatan terhadap lama persalinan kala I fase laten. Diperoleh nilai p=0,0019
dengan tingkat signifikan 0,05.
Dalam penelitian intervensi
dilakukan pada saat awal fase laten, karena pada saat itu ibu yang akan
melahirkan masih dapat berkomunikasi dan menerima penjelasan tentang hal-hal
yang perlu dilakukan dimana kontraksi masih tidak teratur atau sangat lemah
(Hamilton, 1995).
Pada kelompok eksperimen rata-rata
lama persalinan kala I fase laten lebih cepat dibandingkan dengan kelompok
kontrol di karenakan kecemasan merupakan salah satu faktor utam yang
berpengaruh terhjadap jalannya persalinan dan berakibat pembukaan kurang
lancar. Persaan takut dapat meningkatkan rasa nyeri pada saat proses persalinan
dan berakibat timbulnya kontraksi uterus dan dilatasi servik yang tidak baik
(Prawirohoesodo, 1988).
F.
KESIMPULAN DAN SARAN
- Kesimpulan
a. Lama persalinan kala I fase laten kelompok
eksperimen di BPS Lestari Barmadi dan BPS Suharni Sleman Jogjakarta rata-rata
450 menit (termasuk dalam kategori cepat).
b. Lama persalinan kala I fase laten kelompok
eksperimen di BPS Lestari Barmadi dan BPS Suharni Sleman Jogjakarta rata-rata
588,7 menit (termasuk dalam kategori sedang)
c. Asda pengaruh pemberian informasi tentang
proses persalinan terhadap lama persalinan kala I fase laten di BPS Lestari
Barmadi dan BPS Suharni Sleman Jogjakarta.
- Saran
a. Kepada profesi perawat agar mampu
mengembangkan/memodifikasi lebih baik aplikasi pemberian informasi atau
pengetahuan agar terjadi peningkatan pelayanan keperawatan maternitas.
b. Bagi perawat atau bidan yang akan membantu
ibu bersalin dapat memberikan informasi kesehatan tentang proses persalinan
sejak kala I.
c. Bagi BPS Lestari Barmadi dan BPS Suharni
Sleman Jogjakarta yang menyelenggarakan bantuan terhadap ibu melahirkan dapat
memberikan bantuan dengan pemberian informasi tentang proses persalinan
sehingga mutu pelayanan terhadap asuhan keperawatan pada ibu melahirkan
khususnya primipara dapat ditingkatkan.
d. Bagi peneliti lain agar lebih
memperhatikan variabel pengganggu dan keterbatasan yang ada sebagai bahan
masukan dan pertimbangan sehingga menjadi penelitian yang lebih baik dan bermanfaat
bagi pengembangan profesi keperawatan.
G.
IMPLIKASI KEPERAWATAN
Peran
perawat dalam hal ini yaitu dapat meningkatkan pemahaman masyarakat baik dalam
keadaan sehat ataupun sakit untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
pengetahuan. Perawat sebagai pendidik turut ambil bagian dalam pemberian
informasi kesehatan tentang proses persalinan, diharapkan pengetahuan ibu
tentang persalinan dapat mempengaruhi perilaku sehat sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.
H.
DAFTAR PUSTAKA
Blace dkk (2002). Profesional
Nursing Practice Conceps and PerspectiveI, Fourditons, Philadelpia.
Bobak.I.M, (1995). Maternity
Nursing, M.B. Mosby, Philadelpia
Burroughs, Arlene, (1997). Maternity
Nursing: An introduction text. Pensylvenia: WB Saonders Company.
Depkes, RI (1999). Buku Pedoman Puskesmas Dirjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat.
Direktorat kesehatan keluarga: Jakarta.
Farrer, Helen, (2001). Perawatan maternitas, Edisi 2, EGC :
Jakarta.
Ganong, AC. (1999). Buku
Ajar Fisiologi. Edisi
XIV, EGC: Jakarta.
Hamilton,P.M., (1995). Dasar-dasar Keperawatan Maternitas, EGC:
Jakarta.
Potter and Perry, (1997). Fundamental of Nursing: Concept, Proces, and
Practice, 2nded. USA:
Mosbi, Misouri.
Prawiro Husodo, (1989). Stres dan Kecemasan, Jogjakarta: FK UGM.
Wardoyo, H. (2003). Seminar Kesehatan Reproduksi dan
Seksualitas. Jogjakarta: PKMS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar