- Pengkajian
1.
Identitas klien
Ø
Nama :
Sdri.I
Ø
Jenis kelamin :
Perempuan
Ø
Umur :
15 tahun
Ø
Pendidikan :
SD
Ø
Agama :
Islam
Ø
Alamat :
Kebon kliwon RT 1/1 Kebon Rejo Salaman
Ø
No. RM :
14070
Ø
Tanggal masuk :
23 2008
Ø
Tanggal pengkajian : 3 Mei 2006
- Alasan masuk
Ø
Marah - marah
Ø
Keinginan/ ada usaha ingin bunuh diri (dengan
pecahan kaca)
Ø
Bicara sendiri, Bicara kacau
Ø
Tertawa sendiri
Ø
Gelisah, Bingung
Ø
Jalan mondar – mandir
Ø
Sering murung, menyendiri dan melamun
- Faktor predisposisi
Saat kecil sampai dewasa klien tidak mengalami
gangguan jiwa. Klien datang ke Rumah Sakit jiwa diantar keluarganya dan polisi.
Klien menderita gangguan jiwa kurang lebih 3.5 tahun yang lalu. Sering kambuh
dan tidak pernah berobat. Dari riwayat keluarga ada yang mengalami gangguan
jiwa yaitu adik dari Ibu.
- Pemeriksaan fisik
1.
Tanda-tanda Vital
Ø
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Ø
Nadi : 98 /mnt
Ø
Berat Badan : 56 kg
Ø
Tinggi :
173 cm
2. Keluhan klien secara fisik
Ø Klien sering merasa lemas tidak mempunyai
tenaga jika deker dilepas.
- Psikososial
1. Genogram
Genogram
tidak lengkap atau mencakupi 3 generasi, karena keterbatasan penulis untuk
mengali lebih dalam, sebab klien sangat tertutup untuk mengungkapkan generasi
sebelumnya.
2. Konsep diri
a)
Gambaran
diri
Klien puas dengan keadaan tubuhnya
b)
Ideal
diri
Klien bercita-cita menjadi seorang
kaya hal ini di dukung dari keterangan klien yang menganggap kaki kanannya
mempunyai kekuatan lebih dengan mengunakan deker yang dianggapnya mempunyai
kekuatan lebih. Sehingga klien tidak mau melapskanya karena akan merasa lemah.
c)
Identitas
diri
Klien anak ke lima dari enam
bersaudara. Klien mempunyai 3 orang kakak laki-laki dan 1 kakak perempuan.
Sedangkan klien juga mempunyai 1 adik perempuan. Klien bejenis kelamin
laki-laki, saat ini klien berusia 32 tahun, tetapi klien belum menikah.
Perilaku klien sesuai dengan jenis kelaminnya hal tersebut terbukti karena
klien suka memelihara kumis dan suka berambut gondrong.
d)
Peran
Dirumah klien berperan sebagai
seorang anak yang bekerja untuk membantu orang tuanya untuk memenuhi kebutuhan
hidup keluarganya. Di tempat tinggalnya klien jarang berkumpul dengan tetangga.
Klien lebih suka berada di rumah. Dirumah sakit klien sering terlibat aktivitas
bangsal dan mau melakukan sesuatu yang diperintah oleh perawat walaupun dengan
sedikit dorongan. Klien terkesan pasif dan malas-malasan.
e)
Harga
diri
Klien mengatakan tidak pernah malu
maupun minder berada dirumah sakit.
3. Hubungan sosial
Klien mengatakan lebih dekat
dengan adiknya. Klien suka berbagi rasa dengan adiknya. Klien mengatakan tidak
mempunyai teman akrab.
4. Spiritual
Klien beragama Islam, tetapi klien
jarang menjalankan ibadah. Bahkan terkesan tidak pernah, karena tiap kali
disuruh beribadah klien selalu menolak.
- Status mental
1. Penampilan
Klien tampak kusut tetapi berpakaian
rapi. Klien mampu melakukan perawatan diri secara mandiri tetapi klien selalu
menolak setiap kali disuruh memotong rambut maupun kumisnya.
2. Pembicaran
Klien
sangat kooperatif saat diajak bicara tetapi tidak mampu untuk memulai
pembicaraan. Klien selalu berbicara pelan dan jarang berkomunikasi dengan
teman-temannya.
3. Aktifitas motorik
Dalam melakukan aktifitas diluar
maupun di dalam ruangan, Klien sering tampak lesu dan malas.
4. Alam perasaan
Klien mengatakan kakinya tidak
kuat dan tidak bertenaga jika tidak memakai deker.
5. Afek
Datar, karena klien tidak mampu megikuti apa yang
disarankan kepada dirinyadan selalu berusaha membuat argumen sendiri.
6. Interksi saat wawancara
Klien
kooperatif selama wawancara dan klien mampu mengungkapkan perasaan walaupun
cuma mengatakan kata-kata seperlunya saja.
7. Persepsi
Klien merasa tidak sakit. Saat di
bawa ke RSJ klien mengatakan kalau dia Cuma pusing pusing biasa.
8. Proses pikir
Klien mampu
berfikir secara baik dan berkomunikasi secara urut dan lancar walupun berbicara
Cuma seperlunya saja.
9. Isi pikiran
Keyakinan-keyakinan yang dimiliki klien tidak
realistis, karena menganggap suatu benda mempunyai suatu kekuatan yang
berlebih.
10. Tingkat kesadaran
Compos Mentis, tidak mengalami disorientasi baik
waktu , tempat maupun ruang.
11. Memori
Klien tidak
mengalami gangguan memori jangka panjang maupun memori jangka pendek. Klien
masih mempunyai daya ingat jangka panjang maupun jangka pendek yang baik.
Tetapi klien tidak tahu alasan klien dibawa ke Rumah sakit.
12. Penilaian
Klien tidak
mengalami gangguan penilaian, kerena klien mampu mengambil keputusan sendiri.
13. Daya tilik diri
Klien
menyadari bahwa dirinya memiliki masalah, tetapi bukan masalah menarik diri
melainkan masalah kepala yang pusing. Dan klien tidak mau mengakui kalau klien
mengalami gangguan isi fikir : waham.
- Kebutuhan persiapan pulang
1. Makanan
Klien makan
secara teratur sesuai jadual, klien mampu untuk menyiapkan dan membersihkan
alat makanya secara mandiri.
2. Mandi
Klien mandi
sehari 2X pagi dan sore. Dan klien mengetahui cara mandi dan sikat gigi yang
baik.
3. BAB/BAK
Klien mampu
BAK/BAB secara mandiri.
4. Berpakaian
Klien mampu
berpakaian secara mandiri dan rapi, yang dilakukan setelah mandi.
5. Istirahat
Klien beristirahat dengan cukup dan teratur
walaupun kalau pagi klien jarang tidur.
6. Obat
Klien
mengetahui jenis, dosis, dan manfaat
obat. Klien mengetahui akibat dari putus obat. Klien mengetahui prinsip 5 benar
obat. Klien minum obat sendiri sebanyak 3 kali sehari dengan pengawasan
perawat.
7. Pemeliharaan kesehatan
Klien mampu
merawat kesehatanya dengan di bantu perawat. Hal ini di buktikan dengan keteraturan
klien dalam minum obat sesuai jadual dan setelah pulang akan minum obat secara
teratur.
8. Aktivitas dirumah
Klien mampu
melakukan pekerjaan dirumah dengan baik, kadang menyapu maupun mencuci baju
untuk membantu sang bunda.
9. Aktivitas diluar rumah
Klien mampu
melakukan kegiatan secara mandiri, tetapi kurang bisa bersosialisasi dengan
oarang lain.
- Mekanisme koping
Bila mempunyai masalah klien
sering bercerita kepada adiknya karena klien mengatakan jarang keluar rumah dan
tidak mempunyai teman di luar lingkungan keluarga.
- Aspek medis
Diagnosa medis : F. 20.0
Terapi :
Chorpromazin (CPZ) 100 mg 2x1
Halloperidol (HPD) 5mg 2x2
Trihexpenidile (THP), 2x2 mg
- Daftar masalah
1. Koping individu inefektif
2. Perubahan isi fikir : waham
3. Menarik diri
- Analisa data
Hr/Tgl
|
DATA FOKUS
|
MASALAH
|
05-05-2006
09.00
|
Ds : Klien mengatakan
mempunyai kekuatan lebih pada kaki yang terpasang deker.
Do : Pada bagian kaki tampak
terpasang deker. Klien terlihat lebih percaya diri, bicara melantur,roman
muka muram dan tegang.
|
Perubahan isi fikir : Waham
|
05-05-2006
09.00
|
Ds : Klien mengatakan
kesepian, klien mengatakan tidak punya teman, klien mengatakan jarang
berkomunikasi dengan teman.
Do :Gelisah, menyendiri,
jarang berkumpul dengan orang lain, melamun.
|
Menari diri
|
- Pohon masalah
- Diagnosa keperawatan
1. Harga diri rendah behubungan dengan
Menarik diri.
2. Perubahan persepsi sensori : Halusinasi
behubungan dengan Menarik diri.
3. Menarik diri behubungan dengan Koping
Individu Inefektif.
4. Menarik diri behubungan dengan Koping
ganguan konsep diri
IMPLEMENTASI
DAN EVALUASI
TUK
|
IMPLEMANTASI
|
EVALUASI
|
03-05-2006
MD
4
|
Ø Membimbing klien berhubungan sosial pada
tahap K-P-Kelp.
|
S:- Klien mengatakan lebih tenang
O : -Klien masih pasif
-Klien tidak bisa memulai interaksi.
-klien harus diajak berkomunikasi terlebih
dahulu.
A:-Klien mampu berhubungan social pada tahp
K-P-Klep.
P : - Membimbing klien berhubungan sosial pada tahap
K-P-Kelp.
|
04-05-2006
MD
4
|
Ø Membimbing klien berhubungan sosial pada
tahap K-P-Kelp.
|
S:- Klien mengatakan lebih senang
O : -Klien masih pasif
-Klien tidak bisa memulai interaksi.
-klien harus diajak berkomunikasi terlebih
dahulu.
A:-Klien mampu berhubungan social pada tahp
K-P-Klep.
P : - Membimbing klien berhubungan sosial pada tahap
K-P-Kelp.
|
05-05-2006
MD
4
|
Ø Memvalidasi keuntungan berhubungan
dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.
Ø Membimbing klien berhubungan sosial pada
tahap K-P-Kelp.
Ø Membimbing klien mengungkapkan perasaan
setelah berhubungan dengan orang lain.
|
S:- Klien menyebutkan 2 keuntungan
berhubungan dengan ornag lain dan 2 kerugian tidak berhubungan dengan orang
lain.
─ Mengatakan lebih tenang
─klien mengatakan senang berhubungan
dengan orang lain.
O : -Klien masih pasif
-Klien tidak bisa memulai interaksi.
-klien harus diajak berkomunikasi terlebih dahulu.
A:-Klien mampu menyebutkan keuntungan
berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang
lain.
─Berhubungan social pada tahap K-P-Klep.
─Klien mampu mengungkapkan perasaan
setelah berhubungan dengan orang lain
P : - Membimbing klien berhubungan sosial pada tahap
K-P-Kelp.
─ Membimbing mengungkapkan perasaan
setelah berhubungan dengan orang lain.
|
06-05-2006
MD
4
|
Ø Membimbing klien berhubungan sosial pada
tahap K-P-Kelp.
Ø Membimbing klien mengungkapkan perasaan
setelah berhubungan dengan orang lain.
|
S:- Mengatakan lebih tenang dan senang
─Klien mengatakan senang berhubungan
dengan orang lain.
O : -Klien masih pasif
-Klien tidak bisa memulai interaksi.
-klien harus diajak berkomunikasi terlebih
dahulu.
A:- Klien mampu Berhubungan social pada
tahap K-P-Klep.
─Klien mampu mengungkapkan perasaan
setelah berhubungan dengan orang lain
P : - Membimbing klien berhubungan sosial pada tahap
K-P-Kelp.
─ Membimbing mengungkapkan perasaan
setelah berhubungan dengan orang lain.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar