- TOPIK : Sosialisasi Fase VI
Therapis :
Sasaran :
B. PENGERTIAN
Terapi Aktivitas Kelompok adalah suatu psikoterapi yang dilakukan oleh
sekelompok penderita bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang
dipimpin, diarahkan oleh seorang terapis atau petugas kesehatan yang telah
terlatih.
C.
TUJUAN
a.
Tujuan Umum
Klien mampu
bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok
b. Tujuan
Khusus
i. Klien
dapat memperkenalkan dirinya
ii. Klien bertanya dan meminta sesuai dengan
kebutuhan pada orang lain
iii. Klien
dapat penyaluran emosi memberi kesempatan untuk menyalurkan emosinya dan didengar
serta dimengerti oleh anggota kelompok lainnnya.
iv. Meningkatkan
ketrampilan hubungan social untuk diterapkan sehari-hari
v. Melatih kesabaran, konsentrasi dan kreativitas.
- LATAR BELAKANG
Manusia
adalah makhluk sosial, yang terus-menerus membutuhkan adanya orang lain
sekitarnya. Salah satu
kebutuhan manusia untuk melakukan interaksi dengan sesama manusia . Interaksi
ini dilakukan tidak selamanya memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh individu. Sehingga mungkin terjadi suatu gangguan terhadap
kemampuan individu untuk interaksi dengan orang lain.
Salah satu
contoh gangguan interaksi dengan orang lain (gangguan berhubungan sosial) klien
menarik diri, curiga. Alasan untuk memilih menarik diri, curiga dalam terapi
aktivitas kelompok, karena banyak klien menarik diri yang ditemui di ruangan
dan sesuai dengan kebutuhan ruangan sebagai transisi dimana klien perlu belajar
untuk interaksi.
Kelompok
adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang lain (Struart
& Laraia, 2001). Anggota kelompok mungkin datang dari berbagai latar
belakang yang harus ditangani sesuai dengan keadaannya, seperti agresif, takut,
kebencian, kompetitif, kesamaan ketidaksamaan, kesukaan dan menarik (Yalom,1995
dalam Struart 7 Laraia, 2001)
Terapi
Kelompok adalah suatu psikotherapi yang dilakukan oleh sekelompok penderita
bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin, diarahkan
oleh seorang terapis / petugas kesehatan yang telah dilatih.
Terapi aktivitas
kelompok itu sendiri mempermudah psikoterapi dengan sejumlah klien dalam waktu
yang sama. Manfaat terapi aktivitas kelompok, agar klien dapat belajar kembali
bagaimana cara bersosialisaasi dengan orang lain, sesuai dengan kebutuhannya
memperkenalkan dirinya., menanyakan hal-hal yang sederhana dan memberikan
respon terhadap pertanyaan yang lain. Sehingga klien dapat berinteraksi dengan orang lain dan dapat merasakan
arti berhubungan dengan orang lain.
E.
KRITERIA ANGGOTA KELOMPOK
Klien yang dipilih merupakan klien dengan gangguan
hubungan social, antara lain menarik diri, isolasi social gangguan presepsi
sensori antara lain halusinasi, harga diri rendah dengan ciri-ciri : suka
menyendiri, melamun tidak responsive, pasif tidak berinteraksi walaupun bersama
dengan klien lain kurang perhatian terhadap lingkungan.
- PROSES SELEKSI
i. Identifikasi klien yang masuk dalam kriteria.
ii. Membuat kontrak dengan klien, dengan :
1).
Menjelaskan
tujuan terapi pada klien yang dipilih.
2).
Menjelaskan
waktu dan tempat kegiatan
3).
Melakukan
perjanjian, jika klien tidak dapat mengikuti program, maka akan dikeluarkan dari kelompok, misal :
jika klien mengganggu klien lain.
4).
Menjelaskan
bahwa klien akan bergabung dengan klien lain dalam kelompok.
- METODE : Dinamika Kelompok dan diskusi
- PEMBAGIAN TUGAS TERAPIS
1. Leader : Deddy Marsudy
2. Co leader : Dedy Ekafantri
3. Fasilitator : 1.Sri Witanti
2. Hindrayanti
4. Observer : Ratna Wismawati, Ratna Wahyu
- PEMBAGIAN PERAN TIM TERAPIS :
- Leader :
1). Mengobsevasi dan menganalisis pola
komunikasi dalam kelompok
2). Mampu mengunakan umpan balik untuk
memberikan kesadaran pada anggota kelompok terhadap dinamika yang terjadi.
3). Mengkaji hambatan dalam kelompok, konflik
interpersonal dan tingkat kompetensi.
4). Mengkaji seberapa jauh anggota kelompok
mengerti serta melaksanakan kegiatan yang dilaksanakan.
- Co Leader
1). Menyampaikan informasi dari fasilitator
kepada leader
2). Mengingatkan Leader bila permainan tidak
jalan sesuai prosedur.
- Fasilitator
1). Mampu memfasilitasi klien yang kurang
aktif.
2). Mampu menjadi role model bagi klien.
- Observer
1). Mampu mengobservasi jalannya permainan.
2). Mencatat perilaku verbal dan non verbal
dari klien selama berlangsungnya.
- PELAKSANAAN
a. PERSIAPAN ALAT
1). Sedotan / Pipet minuman
2). Karet Gelang
b. SETTING
Peserta dan terapis duduk
bersama dalam lingkaran.
c. PROSES PELAKSANAAN
(a) Fase Orentasi
1) Menjelaskan tujuan kegiatan
2) Menjelaskan aturan main:
a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok, harus ijin kepada terapis
b. Lama kegiatan (kesepakatan peserta)
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir.
3) Salam terapeutik
4) Perkenalkan nama dan panggilan terapis
5) Menanyakan perasaan klien saat ini
6) Menanyakan masalah yang dirasakan
7) Menjelaskan manfaat TAK yang akan
dilakukan.
(b) Fase Kerja
1)
Menyebutkan
nama panggilan, hobi dan alamat
2)
Pembagian
kelompok menjadi 3-4 kelompok kecil.
3)
Setiap
kelompok kecil membentuk lingkaran masing-masing
4)
Setiap
kelompok diberi sedotan / pipet lalu disambungkan membentuk lingkaran, dimana
seluruh anggota kelompok berada didalam lingkaran sedotan / pipet tersebut dan
sedotan / pipet tidak boleh lepas. ( waktu 8 menit ).
5)
Setelah
membuat lingkaran setiap kelompok menetapkan salah satu wakil anggota kelompok
untuk mengambil karet gelang yang disebarkan diluar lingkaran.
6)
Lalu karet gelang tesebut dibawa masuk kedalam
lingkaran sedotan / pipet, dan disambung bersama – sama dengan anggota kelompok
lainnya.
7)
Bagi
kelompok yang memiliki sambungan karet gelang terpanjang dinyatakan sebagai
pemenang dan mendapatkan reinforcement.
(c) Fase Terminasi
1)
Evaluasi
a. Menanyakan perasaan klien setelah
mengikuti TAK
b. Menanyakan manfaat dari dari pelaksanaan
TAK kepada peserta.
c. Memberikan pujian atas keberhasilan
kelompok
2)
Rencana
tindak lanjut
Menganjurkan tiap anggota
kelompok meningat jalan permainan
3)
Kontrak
yang akan datang
a. Menyepakati kegiatan berikutnya.
b. Menyepakati waktu dan tempat.
Evaluasi Kemampuan Sosialisasi
a. kemampuan verbal : bertanya dan meminta
No
|
Aspek yang dinilai
|
Nama klien
|
|||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
1
|
Kontak mata
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Duduk tegas
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Menggunakan bhs tbh yg sesuai
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Mengikuti kegiiatan dr awal smpi akhir
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
jumlh
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
a. Kemampuan Verbal: menyebutkan manfaat TAKS
no
|
Aspek yang dinilai
|
Nama klien
|
||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
1
|
Menyebutkan manfaat secara jelas
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Menyebutkan manfaat secara verbal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Menyebutkan manfaat yang relevan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
Menyebutkan manfaat secara spontan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
jumlah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
b. Kemampuan non verbal
No
|
Aspek yang dinilai
|
Nama klien
|
|||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
1
|
Kontak mata
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Duduk tegas
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Menggunakan bhs tbh yg sesuai
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Mengikuti kegiiatan dr awal smpi akhir
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
jumlh
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar