NO
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN
|
TUJUAN
& KRITERIA HASIL (NOC)
|
INTERVENSI (NIC)
|
1.
|
Kerusakan komunikasi verbal berhubungan
dengan perubahan persepsi, kondisi emosional.
DS : -
DO : Saat berkomunikasi klien tidak kontak mata,
klien menunduk, kadang berkata tanpa arti dan tidak berhubungan. Klien
cenderung diam/autistik
|
TUPAN :
Klien tidak mengalami
kerusakan komunikasi vebal dan menunjukkan kemampuan melakukan komunkasi verbal
dengan orang lain dengan cara yang sesuai dan dapat diterima.
TUPEN :
1.
Setelah berinteraksi selama 3xpertemuan, klien mampu
bertahan pada satu topik pembicaraan denan indikator/kriteria hasil :
a.
Kata-kata/kalimat-kalimat
yang digunakan tepat/sesuai dengan topik pembicaraan.
b.
Kontak mata baik, mau menatap lawan bicara
2.
Setelah dilakukan interaksi selam 3xpertemuan, klien
mampu menerima pesan komunikasi dengan indikator/kriteria hasil :
a.
Klien dapat
menginterpretasikan pembicaraan orang lain.
b.
Klien dapat
menginterpretasikan bahasa non verbal
3.
Setelah berinteraksi dengan keluarga selama 1xpertemuan,
klien mendapat dukungan dan dapat memanfaatkan dukungan keluarga dalam
perawatan dirinya dengan indikator/kriteria hasil:
a.
Klien mendapat
dukungan keluarganya selama dalam perawatan.
b.
Keluarga
mengunjungi klien secara periodik/teratur.
c.
Klien mampu
mengungkapkan perasaan dan pikirannya.
|
1. Mendengar Aktif (Active Listening)
a. BHSP
b.
Buat tujuan
interaksi yang jelas
c.
Buat suasana
tenang.
d.
Hindari hal-hal
yang negatif selama interaksi
e.
Dengarkan
pembicaraan klien
f.
Gunakan teknik
validasi dan klarifikasi
g.
Gunakan teknik
mengatakan secara tidak langsung
h.
Fokuskan
pembicaraan pada satu topic.
i.
Anjurkan untuk
berbicara pelan-pelan, tenang dan jelas
j.
Gunakan bahasa
yang konsisten pada saat berinteraksi
k.
Anjurkan klien
untuk mempertahankan kontak mata
2. Stimulasi Kognisi dan Restrukturisasi Kognisi
a.
Kaji kemampuan
klien menangkap dan menerima isyarat non verbal dari orang atau lawan bicara.
b.
Bantu klien
mengidentifikasi informasi yang diterima
c.
Bantu klien
mengidentifikasi interpretasi yang salah terhadap pesan/informasi yang
diterima.
d.
Bantu klien
memperbaiki interpretasi yang salah.
e.
Berikan
informasi yang tepat, singkat dan berurutan dari yang sederhana sampai dengan
yang kompleks.
f.
Kuatkan dan
ulangi informasi/pesan yang diberikan
g.
Minta klien
untuk mengulang pesan/informasi yang diterimanya terebut.
h.
Beri
reinforcement kepada klien.
i.
Libatkan klien
dalam TAK
3. Tingkatan keterlibatan keluarga (Family Involvement
Promotion)
a.
Kaji perepsi
keluarga terhadap kejadian dan situasi yang menjadi factor pencetus.
b.
Kaji
pengetahuan keluarga tentang cara merawat klien
c.
Berikan informasi
tentang kondisi klien kepada keluarganya.
d.
Jelaskan
pentingnya keterlibatan keluarga dalam perawatan klien.
e.
Jelaskan
strategi/cara merawat dan berkomunikasi
f.
Dorong klien
untuk mengungkapkan keinginan dan harapannya dari dukungan keluarga
g.
Fasilitasi
pertemuan klien dan keluarga secara periodik/teratur.
h.
Libatkan klien
dalam TAKS.
|
2.
|
Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan ketidakseimbangan biokimia
penyebab distorsi sensori (halusinasi)
DS : Klien mengatakan pernah melihat makhluk
aneh, besar dan berwarna merah saat magrib. Klien mengatakan bahwa dirinya
adalah orang lain.
DO : Kadang klien
terlihat bicara dan tersenyum-senyum sendiri, konsentrasi kurang, perubahan
pola komunikasi
|
TUPAN :
Klien mampu menetapkan dan menguji realita/kenyataan, serta menyingkirkan
kesalahan persepsi sensori.
TUPEN :
1.
Setelah dilakukan interaksi selama 3xpertemuan klien
mampu membina hubungn saling percaya dengan indikator/kriteria hasil :
a. Menunjukkan pemahaman verbal
b. Menunjukkan gerakan dan
ekspresi wajah yang rileks.
c.
Menunjukkan kontak mata, mau menjawab salam,
menyebutkan nama, mau duduk berdampingan/berhadapan.
2.
Setelah dilakukan tindakan interaksi selama 3xertemuan
klien mampu mengenal halusinasi dengan indikator/kriteria hasil :
a. klien mampu
memnyebutkan waktu, isi, frekuensi munculnya halusinasi
b. klien mampu menyebutkan
perilaku yang biasa dilakukan saat
halusinasi muncul.
c.
Klien mampu menebutkan akibat perilaku yang biasa
dilakukan saat halusinasi terjadi.
3.
Setelah dilakukan interaksi selama 3xpertemuan klien
mampu mengendalikan halusinasi dengan indikator/ kriteri hasil:
a. Klien dapat menyebutkan
cara baru mengendalikan halusinasi.
b. Klien dapat memilih dan
melaksanakan cara baru mengendalikan halusinasi
c.
Klien melaksanakan cara yang dipilih untuk
mengendalikan halusinasi.
|
1.
Bina Hunbungan
Terapeutik dan Saling Percaya (Complex Relationship Building)
a.
Perkenalkan
diri dengan sopan.
b.
Tanyakan nama lengkap klien dan nama pangilanyang
disukai
c.
Buat kontrakpersetujuan tentang tujuan dan cara
pertemuan yang saling dapat diterima dengan cara yang tepat.
d.
Pelihara postur
tubuh terbuka.
e.
Berespons pada pesan nonverbal klien dengan yang tepat.
f.
Tunjukkan
ketertarikan pada klien
2.
Manajemen
Halusinasi (Halusination Management)
a. Observasi tingkah laku
yang berhubungna dengan halusinasi
b. Bantu klien mengenal halusinasi :
c.
Diskusikan dengan klien waktu, isi frekuensi, dan
situasi pencetus munculnya halusinasi.
d. Diskusikan dengan klien
apa yang dirasakan jika halusinasi muncul
e.
Beri klien kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya.
f.
Identifikasi dan diskusikan dengan klien perilaku yang
dilakukan saat halusinasi muncul.
g.
Diskusikan manfaat dan akibat dari cara/ perilaku yang
dilakukan klien
h. Libatkan klien dalam
TAK SP : Halusinasi
3.
Manajemen
Halusinasi (Halusination Management)
a.
Diskusikan cara baru untuk memutuskan/ mengendalikan
halusinasi
b.
Bantu klien memilih dan melatih cara memutus/
mengendalikan halusinasi secara bertahap
c.
Beri klien kesempatan melakukan cara mengendalikan atau
memutus halusinasi yang telah dipilih dan dilatih.
d.
Evaluasi bersama klien cara baru yang dipilh dan
diterapkan dibandingkan dengan cara yang biasa dilakukan.
e.
Berikan reinforcement kepada klien terhadap cara yang
dipilh dan diterapkan.
f.
Libatkan klien dalm TAK Orientasi Realita, TAK SP Umum,
TAK SP Halusinasi
|
3.
|
Gangguan proses pikir
DS : Klien mengatakan bahwa namanya bukan
Sumitri
DO : Flight of idea, blocking,
tidak konsentrasi, tatapan mata kosong
|
TUPEN :
1. Setelah dilakukan
interaksi 3xpertemuan, klien mampu mengingat kejadian/masalah-masalah di masa
lalu dengan indikator/kriteria hasil :
Klien mampu mengingat kembali
kejadian jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
2. Klien mampu
meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan sekitar, setelah dilakukan
interaksi selama 3xpertemuan dengan indikator/kriteria hasil :
3. Setelah dilakukan
interaksi selama 3xpertemuan, klien mampu mempertahankan konsentrasi dengan
indikator/kriteria hasil :
4. Setelah dilakukan
interaksi selam 3xpertemuan, kesadaran klien terhadap identitas personal,
waktu dan tempat meningkat/baik, dengan indikator/kriteria hasil :
|
1.
Latihan
Mengingat (Memory Training)
a.
Monitor daya
ingat klien.
b.
Kaji kemampuan klien dalam mengingat sesuatu.
c.
Ingatkan kembali pengalaman masa lalu klien
d.
Implementasikan teknik mengingat dengan cara yang tepat
e.
Bantu dalam tugas pembelajaran yang berkaitan
f.
Latih orientasi
klien
g.
Bari kesempatan kepada klien untuk melatih,
konsentrasinya
2.
Stimulasi
Kognitif (Cognitive Stimulation)
a. Monitor interpretasi klien terhadap lingkungan
b. Tempatkan objek/hal-hal
yang familiar di lingkungan/di kamar klien
c.
Buat jadwal aktivitas/kegiatan harian bersama klien.
d. Dorong klien untuk
melakukan aktifitas sesuai jadwal
e.
Berikan Terapi
Kognitif.
f.
Libatkan klien dalam TAK Orientasi Realita.
3.
Fasilitasi
Kebutuhan Belajar (Learning Facillitation)
a. Observasi kemampuan klien berkonsentrasi.
b. Kaji kemampuan klien
memahami dan memproses informasi
c.
Tetapkan tujuan pembelajaran yang berguna dan realistis
d. Berikan instruksi
setelah klien menunjukkan kesiapan untuk belajar atau menerima informasi.
e.
Atur instruksi sesuai tingkat pemahaman klien
f.
Gunakan bahasa yang familiar dan mudah dipahami
g.
Dorong klien menjawab pertanyaan dengan singkat dan
jelas.
h. Koreksi interpretasi yang salah
i.
Dorong klien untuk terlibat aktif dalam pembelajaran.
j.
Beri reinforcement pada setiap kemajuan klien
4.
Orientasi
Realita (Reality Orientation)
a. Monitor orientasi klien
terhadap realita.
b. Sapa klien dengan
namanya pada saat interaksi
c.
Berikan informasi kepada klien terhadap orang, tempat,
waktu sesuai kebutuhan.
d. Tanyakan satu
pertanyaan pada satu waktu.
e.
Beri satu perintah pada satu waktu.
f.
Berikan/libatkan klien dalam aktifitas yang
konkrit/nyata.
g.
Hindari stimulasi yang berlebihan yang dapat
meningkatkan disorientasi.
h. Fasilitas kunjungan
keluarga dan orang-oang yang familier dengan klien.
i.
Libatkan klien dalam TAK Orientasi Realita.
|
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN APLIKASI NANDA, NIC, NOC
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar