NO
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
TUJUAN
& KRITERIA
HASIL (NOC)
|
INTERVENSI (NIC)
|
1.
|
Resiko
perilaku kekerasan (pada diri sendiri/ orang lain/ lingkungan)
|
TUPAN :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien tidak melakukan tindakan
kekerasan baik pada diri sendiri, orang lain, lingkungan.
TUPEN :
1. Setelah berinteraksi selama 3x24 jam,
klien dapat mengenal lebih awal tanda-tanda akan terjadi perilaku kekerasan
dengan kriteria hasil :
a. Klien mampu menyebutkan tanda-tanda akan
melakukan kekerasan seperti ingin marah, jengkel, ingin merusak, memukul,
dll.
b. Klien bersedia melaporkan pada petugas
kesehatan saat meuncul tanda-tanda akan melakukan kekerasan.
c. Klien melaporkan kepada petugas
kesehatan setiap muncul tanda-tanda akan melakukan kekerasan
2. Setelah dilakukan interaksi selama 3X24jam,klien
dapat mengendalikan perilaku agresi/amuk kriteria hasil :
a. Klien menyebutkan waktu dan situasi yang
memicu terjadi perilaku kekerasan
b. Klien dapat menahan ledakan kemarahan
atau perilaku kekerasan yang dapat membahayakan dirinya
c.
Klien
memperaktekkan penyaluran energi positif dari perikaku kekerasan
d.
Klien
minum obat sesuai dengan program terapi
e.
Klien
dapat menyebutkan manfaat minum obat untuk kontrol marah.
3. Setelah dilakukan interaksi selama 3X24jam,
klien dapat menentukan cara adaptif menyalurkan energi marah dengan kriteria
hasil :
a. Klien memilih cara adaptif untuk
menyalurkan energi marah ( relaksasi, olah raga, berdoa, dll)
b. Klien mampu mendemonstrasikan cara marah
adaptif yang dipilih
c. Klien mampu mengungkapkan perasaannya
setelah mendemonstrasikan cara adaptif yang dipiihnya
4. Setelah dilakukan interaksi dengan
keluarga selama 3X24jam, klien mendapat dukungan dari keluarganya dengan kriteria:
a. Keluarga mengenal penanganan klien
dengan perilaku kekerasan
b. Keluarga dapat menyebutkan penanganan
klien dengan perilaku kekerasan
c.
Keluarga memutuskan memberikan bantuan yang adaptif
pada klien dengan perilaku kekerasan
d. Keluarga menerapkan cara yang dipilih
untuk membantu merubah perilaku klien
e. Klien mampu memanfaatkan dukungan
keluarga untuk merubah perilakunya.
|
1.
Bantuan kontrol marah
a.
BHSP
-
Prinsip komunikasi terapeutik
- Pertahankan konsistensi sikap (terbuka,
tepati janji, hindari kesan negatif)
- Gunakan tahap-tahap interaksi dengan
tepat
b.
Observasi tanda-tanda perilaku kekerasan pada klien
c.
Bantu klien mengidentifikasi tanda-tanda perilaku
kekerasan : (emosi, fisik, social, spiritual,)
d. Jelaskan pada klien tentang respon marah
e. Dukung dan fasilitasi klien untuk
mencari bantuan saat muncul marah
2. a. Bantuan kontrol marah
1) Bantu klien mengidentifikasi waktu dan
situasi yang memicu perilaku kekerasan
2) Diskusikan bersama klien pangaruh
negatif perilaku kekerasan terhadap dirinya, orang lain dan lingkungan
3) Jelaaskan pada klien cara mengeluarkan
energi marah atau perilaku kekerasan secara adaptif dan konstruktif :
Ø Kegiatan fisik : olah raga, membersikan
rumah, relaksasi
Ø Kegiatan spiritual : berdoa, melakukan
ibadah
Ø Kegiatan sosial : meminta sesuatu pada
orang lain dengan cara yang baik sehingga orang lain tidak tersinggung
4) Jelaskan pada klien manfaat minum obat
5) Berikan reinforcement untuk egresi marah
yang tepat
6) Libatkan klien dalam TAK SP : PK.
b. Manajemen lingkungan
1) Jauhkan barang-barang yang dapat
membahayakan diri klien
2) Lakukan pembatasan terhadap perilaku
kekerasan klien agar tidak menyakiti atau melukai orang lain
3) Tempatkan klien pada lingkungan yang
restrictive (isolasi)
4) Diskusikan bersama keluarga tentang
tujuan pembatasan (isolasi)
3.
Latihan mengontrol rangsangan
a. Jelaskan pada klien manfaat penyaluran
energi marah
b. Bantu klien memilih sendiri cara marah
yang adaptif
c. Bantu klien mengambil keputusan untuk
mengeluarkan energi marah yang adaptif.
d. Beri kesempatan pada klien untuk
mendiskusikan cara yang dipilihnya
e. Anjurkan klien mempraktekkan cara yang
dipilihnya
f. Berikan reinforcement atas
keberhasilan/kemajuan klien.
g. Evaluasi perasaan klien tentang cara
yang dipilih dan telah dipraktekkan
4.
libatkan keluarga dalam perawatan klien
a. identifikasi kultur, peran, dan situasi
keluarga dalam pengaruhnya terhadap perilaku klien
b. berikan informasi yang tepat
tentang penanganan klien dengan
perilaku marah kekerasan
c. ajarkan ketrampilan koping efektif yang
digunakan untuk penangannan klien perilaku kekerasan
d. berikan konseling pada keluarga
e. bantu keluarga memilih untuk menentukan
dalam penanganan klien dengan perilaku kekerasan
f. fasilitasi pertemuan keluarga dengan
pemberi perawatan
g. beri kesempatan pada keluarga untuk
mendiskusikan cara yang dipilih
h. anjurkan pada keluarga untuk menerapkan
cara yang dipilih
|
2.
|
Isolasi sosial
|
TUPAN :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, Klien mampu mendemostrasikan
keterlibatan sosial secara mandiri dan mempunyai sistem pendukung yang daptat
membantu mengekspresikan perasan dan pikirannya.
TUPEN :
1. Setelah dilakukan interaksi selama 3x24
jam, klien dapat memulai interaksi denganorang lain dengan kriteria hasil :
a. Klien mampu memperkenalkan dirinya
dengan orang lain : berjaba tangan, menjawab salam, ada kontak mata, dan
meluangkan waktu untuk duduk berdampingan dengan orang lain
b. Klien mau menyebutkan alasan menarik
diri
c. Klien mau mengutarakan masalahnya
2. Setelah dilakukan interaksi selama 3x24
jam, klien mampu mengungkapkan perasaannya dengan kriteria hasil :
3. Setelah dilakukan interaksi selama 3X24
jam, klien dapat mengembangkan hubungan/interaksi sosial dengan kriteria
hasil :
4. Setelah dilakukan interaksi selama 3x24
jam, klien mampu meningkatkan sosial secara mandiri dengan kriteria hasil :
5. Setelah dilakukan interaksi selama 3X24
jam, klien klien mendapat dukungan keluarga dan dapat memanfaatkan dukungan
tersebut untuk mengekspresikan perasaan dan pikirannya dengan kriteria hasil
:
|
1.
Tingkatkan sosialisasi
a.
BHSP
Ø
Prinsip komunikasi terapeutik
Ø Pertahankan konsistensi sikap (terbuka,
tepati janji, hindari kesan negatif)
Ø Gunakan tahap-tahap interaksi dengan
tepat
b. Observasi perilaku menarik diri klien
c. Kaji pengetahuan klien tentang perilaku
menarik dirinya
d. Diskusikan dengan klien hal-hal yang
menyebabkan klien menarik diri
e. Beri kesempatan kepada klien untuk
menceritakan perasaannya terkait dengan isolasi diri
f. Dorong klien untuk membagi masalah yang
dihadapinya
g. Dukung klien untuk jujur dan menunjukkan
identitas dirinya dengan orang lain
h. Libatkan dalam TAKS
2.
manajemen kestabilan Mood serta perasaan aman
dan nyaman
a. observasi kesesuaian antara afek dan
ungkapan secara verbal klien
b. beriakn perasan aman dan nyaman pada
klien
c. dorong klien menggungkapkan perasaan dan
ekspresikannya secara tepat
d. bantu klien mengidentifikasi perasaan
yang mendasari keinginan untuk tidak melakukan interaksi dengan orang lain
e.
dorong klien untuk mengungkapkan hambatan dan
kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain
f. diskusikan dengan klien manfaat
berinteraksi dengan orang lain
g. diskusikan dengan klien kerugian tidak
berinteraksi dengan orang lain.
h. Kelola pemberian obat sesuai program
i.
Monitor
efek samping obat
j.
libatkan
klien dalam TAK SS, SP Umum
k. lakukan kolaborasi dengan psikiater bila
diperlukan (misalnya : ECT)
3.
Tingkatkan sosialisasi
a. Bantu klien mengidentifikasi kelebihan,
hambatan, dan kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain.
b. Tingkatkan kesadaran klien terhadap
kelebihan dan keterbatasan dalam berkomunikasi.
c. Dukung klien mengembangkan hubungan yang
telah terbina.
d. Dukung klien dalam kegiatan/aktivitas
diruangan
e. Berikan reinforcement atas keberhasilan
yang dicapai klien
f. Libatkan klien TAKS
4.
Modifikasi perilaku : keterampilan sosial
a.
Bantu klien mengidentifikasi masalah-masalah
interpersonal yang menyebabkan kurangnya berinteraksi dengan orang lain.
b. Dorong klien untuk mengungkapkan
perasaannya terkait dengan masalah lnterpersonal yang dihadapi.
c. Identifikasi ketrampilan/kemampuan
sosial yang ingin difokuskan pada latihan berinteraksi dengan orang lain.
d. Bantu klien menetapkan tahapan dan
hal-hal yang ingin dicapai dalam melatih hubungan interaksi dengan orang lain.
e. Dorong klien meningkatkan interaksi
dengan orang lain disekitarnya.
f.
Dorong klien mengikuti aktifitas diruangan
g. Libatkan klien dalam TAKS
h. Rujuk klien untuk mengikuti aktifitas
diruang rehabilitasi
5.
Tingkatkan keterlibatan keluarga
a.
Identifikasi kemampuan dan keterlibatan anggota
keluarga dalam perawatan klien
b. Kaji tingkat pengetahuan keluarga
tentang hal-hal dan situasi yang berpengaruh terhadap perawatan klien.
c. Berikan informasi yang tepat tentang
kondisi klien kepada keluarga
d. Jelaskan kepada keluarga cara merawat
klien dengan isolasi sosial
e. Jelaskan pentingnya keterlibatan
keluarga dalam perawatan klien
f. Dorng keluarga untuk terlibat aktif
dalam upaya perawatan klien
g. Fasilitasi pertemuan klien dengan
keluarga secara priodik selam klien dirawat
|
3.
|
Defisit perawatan diri : Mandi
Defisit perawatan diri : Makan
Defisit perawatan diri : berpakaian –
berhias
Defisit perawatan diri : Toileting-Eliminasi
|
TUPAN :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien mampu melakukan perawatan
diri untuk memenuhi personal higiene.
TUPEN :
1. Setelah dilakukan interaksi selama 3X24
jam, klien dapat melakukan perawatan diri dengan kriteria hasil :
a.
Klien mampu Menyebutkan manfaat kebersihan diri mandi
b. Klien mampu memutuskan untuk melakukan
kebersihan diri/mandi
c. Klien bersedia mandi (dengan atau tanpa
bantuan)
d. Tubuh klien tidak kotor dan bau
TUPAN :
Setelah dilakukan tidakan keperawatan, Klien mampu memenuhi kebutuhan
nutrisi/makan secara mandiri
TUPEN :
Setelah dilakukan tindakan interaksi selama 3X24
jam, klien mampu memenuhi kebutuhan nutrisi dengan kriteria hasil :
a. Klien mampu menyebutkan fungsi makan
bagi kesehatan tubuh
b. klien mampu menyebutkan akibat yang
dapat terjadi bila tidak ada intek yang adekuat
c. Klien mampu memutuskan untuk makan,
menghabiskan porsi makan secara bertahap
d. Klien mampu makan (dengan atau tanpa
bantuan)
TUPAN :
Setelah dilakukan tidakan keperawatan, Klien mampu mempertahankan
penampilannya dan mampu memenuhi kebutuhan berpakaian dan berhias secara
mandiri.
TUPEN :
Setelah dilakukan tindakan interaksi selama 3X24
jam, klien mampu berpakaian secara tepat dengan criteria hasil :
a.
Klien
mampu menggunakan pakaian dan berhias dengan tepat misalnya mempu memasang
kancing baju sendiri, menyisir rambut dll
b. Klien mampu menggungkapkan kepuasannya
dalam berpakaian dan berrias
c.
Klien
berpenampilan rapi
TUPAN :
Setelah dilakukan tidakan keperawatan, Klien mampu memenuhi kebutuhan
eliminasinya secara benar dan mandiri.
TUPEN :
Setelah dilakukan tindakan interaksi selama 3X24
jam, klien mampu melakukan toileting-eliminasi dengan benar, dengan kriteria
hasil :
a.
Klien
dapat menyebutkan keuntungan BAB/BAK dikamar mandi/toilet
b. Klien dapat menyebutkan akibat yang
ditimbulkan bila BAB/BAK disembarang tempat
c.
Klien
dapat memutuskan untuk BAB/BAK dikamar mandi/toilet.
d. Klien mampu menggunakan alat bantu
(pispot, urinal, dll)
|
1.
Bantuan perawatan diri : mandi
a.
monitor kemampuan klien melakukan perawatan diri
secara mandiri
b. identifikasi bersama klien hambatan yang
dialami klien dalam perawatan diri
c. diskusikan bersam klien keuntungan
kebersihan diri
d.
sediakan peralatan mandi : sabun, sampo, sikat gigi,
handuk, pasta gigi air yang cukup
e. berikan bantuan sampai klien dapat
mendiri dalam perawatan dirinya
f. evaluasi perasaan klien setelah mandi
g. berikan reinforsmen terhadap kemajuan
klien dalam melakukan kebersihan diri
Bantuan perawatan diri : Makan
a. monitor kemampuan klien makan
b. identifikasi bersama klien faktor-faktor
penyebab klien tidak mau makan
c. identifikasi
adanya hambatan makan :
1. fisik : kelemahan, isolasi, keterbatasan
extremitas, fiksasi
2. emosi : depresi, manik, penurunan nafsu
makan
3. intelektual : curiga
4. sosial : curiga
5. spiritual : adanya waham
d. Diskusikan
dengan klien fungsi makan bagi kesehatan
e. Diskusikan
dengan klien
f. Akibat
kurang atau tidak mau makan
g. Ajarkan
klien bersama dengan klien lain makan bersama diruang makan
h. Beriakn
bantuan makan sesuai kondisi klien
i.
Evaluasi perasaan klien setelah makan
j.
Berikan reinforcement terhadap kemajuan klien
Bantuan perawatan diri :
berpakaian dan berhias :
a. Monitor kemampuan klien dalam berpakaian
dan berhias
b.
Identifikasi adanya kemunduran sensori, kognitif, dan
psikomotor yang menyebabkan klien kesilitan dalam berpakaian dan berhias
c.
Diskusikan dengan klien kemungkinan adanya hambatan
dalam berpakaian dan berhias
d.
Gunakan komunikasi/instruksi yang mudah dimengerti
klien untuk mengakomodasi keterbatasan kognitif klien
e. Sediakan baju dan sisir, jika mungkin
bedak,parfu m dll
f. Dorong klien untuk mengenakan baju
sendiri dan memasang kancing dengan benar
g. Berikan bantuan kepada klien jika perlu.
h. Evaluasi perasan klien setelah mampu
berpkaian dan berhias.
i.
Berikan
reinforcement atas keberhasilan klien berpakaian dan berhias.
Bantuan perawatan diri :
Toileting-Eliminasi :
a. Monitor kemampuan klien dalam pemenuhan
kebutuhan eliminasi
b.
Kaji adanya kemunduran kemampuan klien ke kamar mandi
c.
Kaji keterbatasan klien dalam pemenuhan eliminasi
d.
Diskusikan dengan klien keuntungan BAB/BAK dikamar
mandi/toilet
e. Diskusikan dengan klien akibat yang
timbulkan bila BAB/BAK disembarang tempat
f. Berikan instruksi yang singkat, jelas,
dan mudah dimengerti oleh klien.
g. Sediakan alat bantu (pispot, urinal,
dll).
h. Evaluasi perasaan klien.
i.
Berikan
reinforcement atas keberhasilan klien menentukan pilihan yang tepat dalam
pemenuhan eliminasinya.
|
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PERILAKU KEKERASAN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar