BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Keluarga
merupakan unit dasar dari masyarakat dan lembaga sosial yang paling banyak
memiliki efek-efek menonjol terhadap anggota keluarga. Keluarga harus berfungsi
menjadi perantara bagi tuntutan-tuntutan dan harapan dari semua individu yang
ada dalam unit keluarga.
Status
sehat atau sakit dalam keluarga saling mempengaruhi satu sama lain. Suatu
penyakit dalam keluarga mempengaruhi seluruh keluarga dan sebaliknya
mempengaruhi jalanya suatu penyakit dan status kesehatan anggotanya. Keluarga
cenderung dalam pembuatan keputusan dan proses terapeutik pada setiap tahap
sehat dan sakit pada para anggota keluarga.
Tahun
ini, Indonesia sudah 20 kali memperingati Hari Keluarga dan hampir empat dekade
melaksanakan kebijakan serta program keluarga secara eksplisit. Namun, lanjutnya, sebagian besar keluarga Indonesia belum
sejahtera yakni sebanyak 43,87 persen atau sebanyak 27,8 juta keluarga pra
sejahtera dan KS-1 (keluarga sejahtera). Padahal
dalam Undang-Undang nomor 52 tahun 2009 mengamanatkan pemerintah untuk
membangun ketahanan, kesejahteraan dan kualitas keluarga. Keluarga itu
merupakan institusi sosial terkecil, institusi utama dan pertama dalam
pembangunan karakter sumber daya manusia. Menurut dia, keluarga harus memiliki
ketangguhan karena memiliki beragam peran, fungsi dan tugas yang diembannya.
Sepanjang siklus kehidupan keluarga bertugas dalam pemenuhan kebutuhan dasar
(fisik dan non fisik), dan beragam kebutuhan lainnya (rahmawati, 2013).
B.
Tujuan
Penulisan
1.
Tujuan Umum
Makalah
ini disusun dengan tujuan untuk mempelajari Fungsi perawatan kesehatan
keluarga..
2. Tujuan
Khusus
a.
Mahasiswa mampu mengetahui tentang perilaku keluarga terkait
dengan sehat-sakit
b.
Mahasiswa mampu mengetahui tentang fungsi perawatan kesehatan
keluarga
c.
Mahasiswa mampu mengetahui tentang prektek perawatan kesehatan
d.
Mahasiswa mampu mengetahui tentang pengkajian, diagnosis, dan intervensi keperawatan
keluarga
C.
Manfaat Penulisan
1.
Bagi mahasiswa makalah ini dapat dijadikan literatur sebagai bahan
tambahan.
2.
Bagi akademi dapat menjadi literature di perpustakaan.
BAB II
FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN
KELUARGA
A. Perilaku Keluarga Terkait Dengan Sehat Sakit
Praktik kesehatan dan pemanfaatan layanan perawatan
kesehatan sangat bervariasi dari keluarga ke keluarga. Dua alasan utama
keragaman dalam praktik perawatan kesehatan ini adalah perbedaan konsep sehat dan sakit dan
keyakinan kesehatan tentang pencarian perawatan dan tindakan kesehatan.
1. Perbedaan Konsep Sehat dan Sakit
Konsep sehat sakit sangat bervariasi luas dari
kebudayaan ke kebudayaan, wilayah kewilayah, dan keluarga ke keluarga.
Prevalensi penyakit dalam sebuah komunitas dan jenis kelamin, kelas social, dan
etnik berbeda adalah faktor tambahan yang mepengaruhi konsep sehat dan sakit
keluarga.
a.
Masalah Kesehatan
Beberapa masalah kesehatan yang merupakan endemic bagi
seluuruh komunitas atau kelompok dianggap sebagai peristiwa alami bkan sebagai
penyakit. Kebiasaan dan norma social sering kali menentukan apakah perilaku
tertentu dianggap sakit atau sehat.
b.
Faktor Gender dan Kelas Sosial
Pria lebih ssuulit dijangkau dengan kesehatan mereka dan
sistem pelayanan kesehatan. Pria 3 kali leebih sering tidak menemui dokter
mereka secara teratur dibandingkan wanita.
c.
Perbedaan Kelas Sosial
Orang dari latar belakang etnik dan status ekonomi yang
sama sering kali memiliki sikap, mitos,, nilai yang sama mengenai kesehatan
mereka yang dapat dibandingkan.
d.
Perbedaan Etnik
Latar belakang etnik keluarga adalah faktor utama
lainnya yang mempengaruuhi konsep dan keyakinan sehat serta sakit anggota
keluarga. Penyakit adalah pemahaman biomedis professional kesehatan, sedangkan
sakit adalah pemahaman pasien mengenai apa yang terjadi padanya.
2.
Keyakinan Kesehatan Tentang
Pencarian Perawatan dan Tindakan Kesehatan
Faktor utama lainnya yang teridentifikasi
sebagai praktik yang memengaruhi kesehatan adalah keyakinan kesehatan dan tindakan
kesehatan
a. Model Keyakinan Kesehatan
Dalam upaya individu melakukan tindakan pencegahan untuk
menghindari penyakit, individu perluu meyakini bahwa :
1)
Individu secara personal rentan
terkena penyakit
2)
Penyakit dapat sedang sampai
berat secara signifikan mengganggu
3)
Melakukan tindakan tertentu
akan bermanfaat karena mengurangi kerentanan
4)
Manfaat ditimbang berdasarkan
hambatan
b. Model Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan berfokus pada gerakan kearah status promosi
kesehatan dan kesejahteraan yang positif. Status sakit dan penyakit yang
negative tampak motivasi untuk perilaku promosi keseehatan.
B. Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga
Fungsi perawatan kesehatan bukan hanya fungsi esensial
dan dasar keluarga. Namun juga fungsi yang mengemban focus sentral dalam
keluarga yang berfungsi dengan baik dan sehat. Akan tetapi memenuhi fungsi
perawatan kesehatan bagi semua anggota keluarga dapat sulit akibat tantangan eksternal
dan internal. Alasan keluarga mengalami kesulitan memberikan perawatan
kesehatan bagi anggota mereka terletak pada struktur keluarga dan sistem
pelayanan kesehatan.
C. Praktik Perawatan Kesehatan Keluarga
Peningkatan praktik kesehatan dalam keluarga adalah
tujuan dasar dari keperawatan keluarga. Hal ini menjadi sangat penting untuk
mendapatkan informasi tentang praktik kesehatan keluarga guna membantu keluarga
dalam meningkatkan dan memelihara kesehatan. Satu indikasi tingkat berfungsinya
perawatan kesehatan keluarga adalah keseluruhan derajat kesehatan anggota
keluarganya.
1. Praktik Diet Keluarga
Praktik diit keluarga yang buruk menyebabkan obesitas
adalah contoh utama gaya hidup tidak sehat. Saat ini penyakit kardiovaskuler dikenal
sebagai penyakit dari masa anak-anak seiring dengan obesitas makin meningkat
pada anak-anak. Seiring dengan bertambah usia, harus menyeimbangkan jumlah energi
yang didapatkan dari makanan dengan jumlahh energy yang digunakan tubuh.
2. Praktik Belanja, Perencanaan, dan Penyajian Makanan
Bagaimana pengaturan belanja?. Dimana makanan dibeli?.
Apakah keluarga merencanakan waktu selama seminggu untuk berbelanja?, jenis
batasan anggaran seperti apa yang ada dalam belanja makanan keluarga. Bagaimana
cara mengolah makanan, anggota keluarga yang bertanggung jawab untuk tugas
beelanja.
3. Praktik Tidur Dan Instirahat Keluarga
Setiap keluarga memiliki pola tidur, meskipun pada
beberapa keluarga pola ini mungkin tidak konsisten akibat keramaian dirumah,
perbedaan jadwal kerja dan sekolah, sakit, atau karena kebutuhan pemberian asuhan
seperti pada keluarga yang memiliki bayi baru.
4. Aktivitas Fisik dan Rekreasi Keluarga
Aktivitas fisik yang teratur meningkatkan kesehatan
secara umum. Aktivitas yang banyak gerak dapat membantuu mengurangi lemak tubuh
dan risiko penyakit. Ketika latihan dan aktifitas fisik termasuk dalam
aktivitas keluarga setiap orang dalam keluarga mendapat manfaat, dan kebiasaan
sepanjang hidup yang penting terbentuk.
5.
Pola Konsumsi Obat Terapeutik
dan Penenang, Tembakau dan Alkohol dalam Keluarga
Dalam masyarakat, tempat pil dianggap sebagai obat bagi
segala sesuatu dari masalah seksual sampai sakit kepala, tidak heran jika
masalah kesehatan komunitas utama terjadi dipraktik penggunaan zat. Penggunaan
zat dianggap begaya oleh banyak remaja, mahasiswa, dan warga dengan karir
menengah serta lansia. Penggunaan ekstensif zat ini dapat memengaruhi
kesehatan, keuangan, hubungan dan stabilitas keluarga.
6. Praktik Perawatan Diri Keluarga
Ketika mengkaji sebuah keluarga khususnya ketika anggota
keluarga mengalami masalah kesehatan, perawat harus mengkaji kemampuan keluarga
mengalami untuk memberikan perawatan diri, motivasi keluarga dan kompetensi
actual dalam menangani masalah kesehatan keluarga perlu memiliki pemahaman
mengenai status kesehatan dan masalah kesehatan sendiri.
7. Praktik Lingkungan dan Higiene
Terdapat kebiasan-kebiasaan yang
mengurangi kemungkinan infeksi seperti :
a.
Mencuci tangan sebelum makan
dan setelah dari kamar mandi
b.
Menggunakan handuk yang berbeda
c.
Menggunakan peralatan makan dan
minum berbeda
d.
Mandi dan kebersihan
8. Tindakan Pencegahan Berbasis Pengobatan
Tindakan
pencegahan berbasis pengobatan yaitu :
a. Pemeriksaan fisik tahunan
b. Pemeriksaan peenglihatan dan pendengaran
c. Status imunisasi
d. Kesehatan gigi
9. Terapi Komplementer dan Alternatif
Selama berpuluh-puluh tahun yang lalu terdapat
pertuumbuhan minat terhadap terapi komplementer dan alternative dalam
menatalaksana praktik promosi perawatan kesehatan, pencegahan, dan pengobatan.
Praktik ini berkisar pada penggunaan vitamin, obat herbal, akupuntur, massase,
atau prakik tradisional.
D. Pengkajian Kesehatan Keluarga
1. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Keyakinan, nilai prilaku sehat keluarga
b. Definisi sehat-sakit keluarga dan tingkat pengetahuan keluarga
c. Praktik diet keluarga
d. Kebiasaan tidur dan istirahat
e. Aktifitas dan rekreaksi fisik keluarga
f. Terapi komplementer dan alternatif
2. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Pelayanan kesehatan yang diperoleh
b. Perasaan dan persepsi berkenaan dengan layanan kesehatan
c. Layanan kesehatan darurat
d. Sumber pembayaran
e. Logistik perawatan yang diperoleh
3. Catatan Kesehatan keluarga
a. Catatan maternitas
b. Tinggi dan berat badan anak
c. Catatan berat badan orang dewasa
d. Penyakit pada masa kanak-kanak
e. Catatan kecelakaan
f. Catatan imunisasi
g. Catatan alergi
E. Diagnosis Keperawatan Keluarga
- Gangguan pemeliharaan kesehatan
- Risiko ketegangan peran pemberi asuhan
- Ketidakpatuhan
- Defisit perawatan diri
- Defisiensi pengetahuan
F. Intervensi Keperawatan Keluarga : Pedoman Modifikasi Gaya Hidup
1. Konfrontasi Diri
2. Pembingkaian Ulang Kognitif
3. Pemodelan Peran
4. Operan Conditioning
5. Pengendalian Stimulus (Friedmen at al, 2003)
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Perawat perlu memahami setiap fungsi
perawatan kesehatan keluarga. Hal ini penting mengingat tugas perawat dalam
mendeteksi adanya masalah keperawatan yang dilakukan terkait erat dengan sifat
masalah yaitu potensial atau actual (Friedman, 1998).
Fungsi perawatan kesehatan keluarga
meliputi: perilaku keluarga terkait dengan sehat-sakit, fungsi perawatan
kesehatan keluarga, prektek perawatan kesehatan dan pengkajian, diagnosis, dan intervensi keperawatan
keluarga. Setiap keluarga harus mengetahui fungsi perawatan kesehatan keluarga,
agar Indonesia mempunyai keluarga yang sehat harmonis.
B.
SARAN
Semoga makalah ini
dapat menjadi bahan pembelajaran keperawatan keluarga baik di perkuliahan
maupun di profesi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar