BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan keluarga adalah proses
perubahan yang terjadi pada sistem keluarga meliputi perubahan pola interaksi
dan hubungan antar anggotanya di
sepanjang waktu (Budi Anna Keliat, 2000). Perkembangan ini terbagi menjadi
beberapa tahap atau kurun waktu tertentu. Pada setiap tahapnya keluarga
memiliki tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat
dilalui dengan sukses (Friedman, MM.2000)
Tahap perkembangan keluarga dibagi sesuai
dengan kurun waktu tertentu yang dianggap stabil, misalnya keluarga dengan anak
pertama berbeda dengan keluarga dengan remaja. Menurut Rodgers (Friedman,
1998), meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangan secara unik, namun
secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama dan tiap tahap
perkembangan membutuhkan tugas atau fungsi keluarga agar dapat melalui tahap
tersebut dengan sukses.
Tahap perkembangan keluarga keempat dimulai
saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan berakhir pada usia 12 tahun.
Pada fase ini umumnya keluarga mencapai jumlah anggota keluarga maksimal,
sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktivitas disekolah masing-masing anak
memiliki aktivitas dan minat sendiri. Demikian pula orangtua yang mempunyai
aktivitas yang berbeda dengan anak. Untuk itu keluarga perlu bekerjasama untuk mencapai tugas
perkembangan.
Pada tahap ini orangtua perlu belajar
berpisah dengan anak, memberi kesempatan pada anak untuk bersosialisasi baik
aktivitas di sekolah maupun di luar sekolah. Oleh karena itu perlu perhatian
bagi perawat sebagai provider yang dapat menjalankan perannya sebagai konselor
dan advocator dalam mempersiapkan serta membina keluarga mendidik anak-anaknya
menjadi manusia yang berkualitas.
1.2
Ruang lingkup
Ruang lingkup
permasalahan yang dibahas pada makalah ini adalah bagaimana pelaksanaan Asuhan
Keperawatan pada keluarga dengan anak sekolah
1.3
Tujuan
a.
Mampu melakukan pengkajian pada
keluarga dengan anak sekolah
b.
Mampu menentukan diagnosa
keperawatan keluarga dengan anak sekolah
c.
Mampu menyusun rencana tindakan
keperawatan pada keluarga dengan anak sekolah.
d.
Mampu melakukan tindakan
keperawatan yang telah direncanakan pada keluarga dengan anak sekolah
e.
Mampu mengevaluasi asuhan
keperawatan keluarga yang telah dilakukan pada keluarga dengan anak sekolah
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Pengertian
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran
dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta social dari tiap
anggota keluarga. (Duvall dan Logan,1986)
Keluarga dengan Anak
Usia Sekolah dimulai dari anak pertama telah berusia 6 tahun ( masuk SD ) dan
berakhir pada usia 13 tahun. Keluarga biasanya mencapai jumlah anggota
maksimum, dan hubungan keluarga diakhir tahap ini. (Duvall,1977)
2.2. Tipe Keluarga
A.
Tipe Keluarga Tradisional
v Keluarga inti, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami
istri dan anak-anaknya ( anak kandung dan anak angkat )
v Keluarga besar, yaitu keluarga inti ditambah keluarga lain yang
mempunyai hubungan darah, misalnya kakek, nenek, paman dan bibi
v Keluarga “Dyad” yaitu suatu rumah tangga yang tidak mempunyai anak
v “Single Parent”, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari 1 orang
tua dengan anak (kandung atau angkat). Kondisi ini bia disebabkan oleh
perceraian atau kematian.
v “Single Adult” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari 1 orang
dewasa
v Keluarga Lansia, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami
istri yang berusia lanjut
B.
Tipe Keluarga Non Tradisional
v Commune Family yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari >1 keluarga tanpa pertalian darah yang hidup serumah.
v Orang tua (ayah-ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup
bersama dalam satu rumah tangga
v Homo seksual, yaitu dua individu yang sejenis hidup dalam satu rumah
tangga
2.3. Fungsi Keluarga
Friedman (1986), mengidentifikasi 5 fungsi dasar keluarga yaitu :
1.
Fungsi Afektif
Berhubungan dengan fungsi internal
keluaraga yang merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi ini berguna untuk pemenuhan
psikososial. Keluarga yang berhasil melaksanakan fungsi ini berarti dapat
mengembangkan konsep diri yang positif. Fungsi afektif merupakan energi yang
menentukan kebahagiaan keluarga, keretakan keluarga, kenakalan anak dan masalah
keluarga timbul karena fungsi afektif yang tidak terpenuhi.
2.
Fungsi Sosial
Sosialisasi adalah proses perkembangan
dan perubahan yang dilalui individu yang menghasilkan interaksi social dan
belajar berperan dalam lingkungan sosial. (Friedman,1986)
Keberhasilan perkembangan individu dan
keluarga tercapai melalui interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang
diwujudkan dalam sosialisasi. Anggota keluarga belajar disiplin, belajar
tentang norma-norma budaya dan perilaku melalui hubungan dan interaksi dengan
keluarga
3.
Fungsi Reproduksi
Keluarga yang berfungsi untuk
meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.
4.
Fungsi Ekonomi
Merupakan fungsi keluarga untuk
memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga, seperti kebutuhan akan makanan,
pakaian dan temapat berlindung (rumah).
5.
Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga juga berfungsi untuk
melaksanakan praktek asuhan kesehatan yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan
kesehatan atau merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam
memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga.
Tugas Kesehatan Keluarga Menurut
Friedman adalah :
1.
Mengenal masalah kesehatan
2.
Membuat keputusan tindakan
kesehatan yang tepat
3.
Memberi perawatan pada anggota
keluarga yang sakit
4.
Mempertahankan atau menciptakan
suasana rumah yang sehat
5.
Mempertahankan hubungan dengan
menggunakan fasilitas kesehatan masyarakat.
2.4. Tugas Perkembangan Keluarga Dengan Anak Usia Sekolah
a.
Mensosialisasikan anak-anak,
termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman
sebaya yang sehat
b.
Mempertahankan hubungan
perkawinan yang memuaskan
c.
Memenuhi kebutuhan kesehatan
fisik anggota keluarga
(Duvall
dan Miller,1985)
2.5. Masalah keperawatan Yang Mungkin Muncul
Masalah yang mungkin terjadi pada anak usia sekolah adalah :
Ø Masalah penglihatan, pendengaran, wicara
Ø Kesulitan belajar
Ø Gangguan tingkah laku
Ø Perawatan gigi yang tidak adekuat
Ø Penganiayaan dan menelantarkan anak
Ø Penyalahgunaan zat
Ø Penyakit Menular
Ø Persaingan antara kakak-adik
Ø Masalah kemanan anak
Masalah keperawatan
yang mungkin muncul :
Ø Resiko cedera
Ø Resiko Trauma
Ø Resiko Keracunan
Ø Resiko Infeksi
Ø Gangguan Penanganan Pemeliharaan Rumah
Ø Perubahan menjadi Orang tua
Ø Perubahan Pertumbuhan dan Perkembangan
Ø Gangguan Komunikasi verbal
2.6. Peran Perawat
q
Monitor perkembangan anak masa
kanak-kanak, perujukan bila ada indikasi
q
Pendidik dalam tindakan
pertolongan pertama dan kedaruratan
q
Koordinator dengan layanan
pediatri
q
Penyedia imunisasi
q
Konselor pada nutrisi dan
latihan
q
Pendidik dalam isu pemecahan
masalah mengenai kebiasaan kesehatan
q
Pendidik tentang hygiene
perawatan gigi
q
Konselor pada keamanan
lingkungan dirumah
q
Fasilitator dalam hubungan
interpersonal
BAB
III
TINJAUAN KASUS
I.
PENGKAJIAN
Data Umum
1.
Nama Kepala keluarga : Bapak A
2.
Umur : 38 tahun
3.
Alamat
: Kelurahan TarantangRT I. RW 1 no 9 LUKI
4.
Pekerjaan KK : Wiraswasta
5.
Pendidikan KK : Tamatan SD
6.
Komposisi KK
No
|
Nama
|
JK
|
Hub.dgn
KK
|
Umur
|
Pddk
|
Status
Imunisasi
|
Ket
|
||||||||||
BCG
|
Polio
|
DPT
|
Hep
|
Campak
|
|||||||||||||
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
|
|||||||
1
|
Ibu . E
|
P
|
Istri
|
37 th
|
SD
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
An. M
|
P
|
Anak
|
19 th
|
SMA
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
An. A
|
L
|
Anak
|
14 th
|
SMP
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
An. J
|
L
|
Anak
|
7 th
|
SD
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
An. D
|
L
|
Anak
|
2 th
|
-
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|
2
|
An. F
|
L
|
Anak
|
7
bln
|
_
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|
|
GENOGRAM
s
: Laki-laki
: Perempuan
:
: Klien
- - - - - : Tinggal serumah
7.
Tipe Keluarga
Berdasarkan komposisi keluarga Bpk. A maka keluarga ini
merupakan tipe keluarga Inti ( keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak )
8.
Suku
Bpk.
A bersuku Minang, dimana Bpk. A dan Ibu. E. adalah orang Padang. Budaya Bpk. A
tidak ada yang bertentangan dengan kesehatan, tidak ada pantangan makanan yang
berkaitan dengan budaya dan kesehatan.
9.
Agama
Keluarga
Bpk. A beragama islam dan taat menjalankan ibadah seperti sholat 5 waktu, tidak
ada kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan.
10. Status sosial ekonomi
a. Status sosial
Bahasa
yang digunakan keluarga Bpk. A adalah bahasa Minang, pola struktur sosial yang
dipakai adalah adat Minang, hubungan dengan tetangga baik.
b. Status Ekonomi
Keluarga
Bpk. A merupakan keluarga dengan status ekonomi
marginal dimana penghasilan keluarga tidak menentu. Kadang-kadang
penghasilan keluarga bisa mencukupi
kebutuhan keluarga ± Rp. 600.000/bulan,
namun kadang-kadang tidak mencukupi, kurang
dari Rp. 600.000/bulan. Bpk. A bekerja sebagai tukang / buruh ( angkat batu
kali, tukang bangunan ). Sedangkan Ibu. E tidak bekerja, hanya Ibu rumah
tangga.
11. Aktifitas rekreasi keluarga
Keluarga
Bpk. A tidak mempunyai aktivitas rekreasi yang terjadwal, diamna Bpk.
A mengatakan sangat jarang pergi ketempat rekreasi, namun Bpk. A sering berkunjung kerumah kakaknya bersama
istri dan anaknya dan sering bercerita bersama keluarga kakaknya. Bpk. A juga
mengatakan kalau anak-anaknya sangat senang bermain kerumah kakaknya, dimana An
J dan An D bisa bermain bersama sepupunya. Saat dirumah Bpk. A juga sering
menonton TV bersama anak-anaknya. Keluarga Bpk. A mengatakan senang dengan
kondisi tersebut. Bpk. A mengatakan jarang berkumpul dengan tetangga, hanya
sesekali disaat tidak bekerja.
II. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1.Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Keluarga Bpk. A berada dalam tahap perkembangan keluarga dengan anak sekolah, dengan tugas perkembangan
Keluarga :
·
Mensosialisasikan anak-anak,
termasuk maningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman
sebaya yang sehat.
·
Mempertahankan hubungan
perkawinan yang memuaskan
·
Memenuhi kebutuhan kesehatan
fisik anggota keluarga.
2. Tahap perkembangan keluarga
yang belum terpenuhi
Tahap
perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah pada keluarga Bpk. A secara umum
sudah terpenuhi, tapi untuk kamar anak- anak masih bersama dan prestasi belajar
anak perlu ditingkatkan.
3.
Riwayat keluarga inti
Keluaraga
Bpk. A terbentuk bukan karena perjodohan keluarga, tetapi Bpk. A dan Ibu. E
mereka saling menyukai dan akhirnya menikah dan dikurnai oleh lima orang anak,
dua orang anak merupakan anak kandung dari Bpk. A dan tiga orang anak merupakan
anak tiri dari Bpk. A, Karena sebelumnya Bpk. A dan Ibu. E, sudah pernah
menikah dan bercerai.
Pada saat pengkajian riwayat
keluarga inti adalah :
a.
Ibu N mengatakan kalau ± 5 hari ini mengeluh sering pusing, badan lemah dan terasa seperti
melayang-layang, namun ibu N mengatakan masih bisa melakukan kegiatan
sehari-hari. Ibu N juga mengatakan kalau ± 3 minggu yang lalu menderita penyakit demam berdarah (DHF) dan
langsung diobati ke bidan, ibu N merasa penyakit demam berdarah mulai berkurang
namun masih mengeluh lemah dan pusing. Ibu N juga mengatakan 2 hari yang lalu
mengukur Tekanan Darah ke bidan : TD = 110/70 mmHg. Konjungtiva sedikit pucat,
ibu N juga mengatakan kalau dalam keluarga ibunya menderita penyakit gula, ibu
N sangat kawatir apakah penyakit ini dapat pindah ke ibu N
b.
An W saat dilakukan pengkajian
dalam keaadaan sehat, tidak ada keluhan.
c.
An D menderita tonsillitis, ibu N mengatakan bahwa
anaknya hari ini panas, dan sudah diberi parasetamol, beberapa jam kemidian
panas anaknya turun , tapi setelah itu ibu N tidak mau lagi memberi obat pada
anaknya karena takut anaknya akan ketergantungan obat dan pada saat pengkajian
ditemukan juga caries dentis , dimana gigi An D tampak rusak
4.
Riwayat keluarga sebelumnya
Ibu N mengatakan kalau ibunya menderita diabetes
mellitus dan hipertensi dan ayahnya menderita reumatik.
III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1.
Karakteristik Rumah
Keluarga Ibu N tinggal dirumah sendiri dengan kontruksi
bangunan permanen. Terdapat beberapa ruangan diantaranya 1 ruang tamu merangkap
ruang keluarga, tidak ada kursi tamu, 2 buah kamar tidur, 1 kamar mandi dan
dapur. Dinding rumah sudah disemen dan dicat tapi bagian luar belum di cor dan
di cat, menggunakan listrik sebagai penerangan. Perabotan rumah tangga
sederhana tertata dengan rapi yaitu lemari, kasur, tempat tidur dan 1 meja
diruangan tamu, serta peralatan dapur, jendela ada teralis, TV sebagai media
informasi dan hiburan, WC berada dalam rumah. Sumber air minum adalah PAM,
airnya bersih, tidak berbau dan tidak berwarna, dan diambil menggunakan
ember.Tempat pembuangan sampah dengan dikumpulkan dan dibuang ke tempat
pembuangan sampah masyarakat, serta sampah plastik dibakar. Kebersihan rumah cukup bersih namun
kebersihan lingkungan sekitar dinilai kurang bersih, hal ini terlihat dengan
banyaknya sampah kering dibawah pohon nangka disamping rumah dan adanya lahan
rumah yang tidak dibersihkan dari semak / tidak dimanfaatkan, pot bunga ada 3
buah didepan rumah.
Denah Rumah :
Dapur/
Kamar mandi
|
Ruang
tamu
|
Kamar
Tidur
|
|
Kamar tidur
|
2.
Karakteristik tetangga dan
komunitas
Tetangga dan komunitas keluarga ibu N sebagian besar adalah penduduk asli, hanya
sebahagian kecil pendatang. Ada
yang bekerja sebagai pedagang, pegawai negeri serta buruh. Hubungan antar
tetangga baik, terbukti keluarga Ibu N cukup mengenal dan dikenal tetangga
disekitarnya
3.
Mobilitas geografi keluarga
Keluarga ibu N berasal dari Bukit Tinggi dan sewaktu ibu
N remaja orang tuanya pindah ke Padang
sekitar umurnya 15 tahun. Sebelum menikah ibu N tinggal dengan kedua orang
tuanya dikampung Baru dan sejak menikah ± 12 tahun yang lalu ibu N tinggal di RT 05 karena sudah punya rumah sendiri bersama
suaminya.
4.
Perkumpulan keluarga dan
interaksi dengan masyarakat
Hubungan keluarga dengan masyarakat baik. Anggota sering
berinteraksi dengan masyarakat pada saat wirid. Sedangkan ibu N sendiri cukup
aktif dengan kegiatan masyarakat bila tidak ada pekerjaan..Perkumpulan dengan
anggota keluarga dilakukan pada malam hari saat makan malam dan menonton TV,
dan sering berkunjung kerumah keluarganya (kakaknya) dan tetangga.
5.
Sistem Pendukung keluarga
Ibu N mempunyai 2 orang anak yang menyayanginya meskipun
masih kecil-kecil, begitu juga bagi kedua anaknya. Ibu N merupakan orang yang
berarti bagi mereka berdua karena ayahnya sudah pergi dan sistem pendukung lain
yang dimiliki kelaurga ibu N adalah kakak dan adik ibu N yang selalu membantu
ibu N dalam masalah kesehatan, perekonomian. Bila timbul masalah kesehatan
keluarga ibu N menggunakan Puskesmas, RS, klinik dan praktek bidan sebagai
tempat berobat.
IV. STRUKTUR KELUARGA.
- Pola komunikasi keluarga.
Komunikasi dalam keluarga menggunakan bahasa Minang dan
sangat terbuka antar keluarga..
- Struktur kekuatan keluarga
Kekuatan keluarga berada pada kepala keluarga ( Ibu N )
yang sekaligus berperan sebagai ibu rumah tangga dan mengasuh anak-anaknya.
Bagi ibu N anak-anak merupakan struktur kekuatan bagi dirinya, begitu juga
dengan kedua anaknya.
- Srtuktur Peran.
Ibu N berperan sebagai ibu sekaligus ayah yang mencari
nafkah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, juga berperan sebagai ibu rumah
tangga yang mengasuh kedua anaknya.
An W dan An D
berperan sebagai anak, yang masih sekolah, kadang-kadang juga membantu
kegiatan rumah tangga seperti membersihkan rumah,
- Nilai dan norma keluarga
Nilai dan norma yang dianut oleh keluarga tidak ada yang
bertentangan dengan kesehatan, seperti pantangan-pantangan makan dll, jika terdapat anggota keluarga yang sakit selalu dibawa dan diperikasakan ke
balai pengobatan sakinah, bidan atau ke dokter praktek.
V. FUNGSI KELUARGA
- Fungsi Afektif
Ibu N sangat menyayangi anak-anaknya, Ibu N selalu
mengantar dan menjemput anak-anaknya kesekolah, serta menjaga dan merawat
anak-anaknya dengan penuh kasih sayang
- Fungsi sosial.
Huibungan ibu N dengan anak-anaknya sangat harmonis dan
penuh kasih sayang. Ibu N sangat memperhatikan keluarganya. Interaksi dengan
masyarakat baik dan tidak ada masalah, baik ibu N maupun anak-anaknya. Ibu N
selalu mensosialisasikan anak-anaknya dengan lingkungan sekitar, hal ini
terlihat kalau anak-anak ibu N punya banyak teman.
- Fungsi Perawatan Kesehatan.
Ibu N : Saat
dilakukan pengkajian ibu N mengatakan badannya terasa lemah, pusing karena dia
baru sembuh dari demam berdarah, tapi ibu N mengatakan dia masih bisa melakukan
aktifitas dan merasa tidak terganggu.
An W : Saat
dilakukan pengkajian dalam keadaan sehat, tidak ada keluhan.
An. D : Saat
pengkajian An D susah menelan, badan terasa panas, sebelumnya ibu N mengatakan
An D menderita amandel sejak berumur 5 tahun, dan penyakit ini sering kambuh,
apalagi bila An D minum es dan banyak makan permen. An D susah dilarang untuk
tidak minum es dan makan permen, ketika berobat ke Puskesmas anak D dinyatakan
menderita Tonsilitis.
PENJAJAKAN TAHAP II
·
Keluarga belum mampu mengenal
masalah tonsilitis pada An D,ini dibuktikan dengan keluarga tidak tau nama
penyakit anaknya, belum mampu menjelaskan pengertian tonsilitis, tanda-tandanya
serta gejala dari penyakit tonsillitis tersebut.
·
Keluarga belum mampu memutuskan
merawat An D dengan tonsilitis.
·
Keluarga belum mampu merawat
anggota keluarga dengan tonsilitis, hal ini dibuktikan dengan keluarga belum
mengetahui bagaimana cara merawat anak dengan penyakit tonsilitis.
·
Kelurga belum mampu
memodifikasi lingkungan, hal ini dibuktikan dengan keluarga membiarkan saja
anaknya memakai pakaian, sabun yang sama dengan anggota keluarga lainnya
·
Keluarga belum mampu
memanfaatkan pelayanan kesehatan.
Ibu N mengatakan gigi An D tampak rusak, karena anaknya
sering minum es.
·
Keluarga belum mampu mengenal
karies dentis, hal ini dibuktikan dengan keluarga belum mampu menjelaskan
tentang pengertian, tanda dan gejala karies dentis.
·
Keluarga belum mampu memutuskan
untuk merawat anggota keluarga dengan karies dentis, hal ini dibuktikan dengan
keluarga belum mengetahuim akibat lanjut dari karies dentis.
·
Keluarga belum ammpu merawat anggota
keluarga dengan karies dentis, ini dibuktikan dengan keluarga belum mengetahu
cara meraswat gigi dengan baik
·
Keluarga belum mampu
memodifikasi lingkungan
·
Keluarga belum mampu
memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan.
- Fungsi Reproduksi.
Ibu N mempunyai 2 orang anak laki-laki dengan jarak umur
2 tahun. Setelah melahirkan anak kedua ibu N tidak memakai alat kontrasepsi
karena sudah berpisah dengan suaminya.
- Fungsi Ekonomi.
Kel Ibu N termasuk golongan ekonomi marginal, dimana
keluarga kadang-kadang dapat memenuhi kebutuhannya dan kadang-kadang tidak
daopat memenuhi kebutuhannya serta tidak mempunyai tabungan untuk kebutuhan
mendesak.
VI. STRES DAN KOPING KELUARGA
- Stresor jangka panjang dan pendek
·
Stresor jangka pendek
Untuk saat ini Ny. J kurang tau bagaimana mengatasi pnyakit anaknya (
An. Ir ) yang sering merasa nyeri ulu hati, mual dan kadang-kadang muntah.
·
Stresor jangka panjang
Ny. J merasa takut jika penyakit hipertensinya ini berlanjut menjadi
penyakit stroke karena ia merasa kurang tau untuk mengatasinya.
- Kemampuan untuk berespon terhadap situasi/stresor.
Jika mempunyai masalah yang masih belum
diselesaikan maka Ny. J menghilangkan stresornya dengan mengalihkan perhatian
untuk berolah raga misalnya main volly ball,dan jika anak-anaknya mempunyai
masalah maka mereka menghilangkan stresornya dengan bermain dan berkaroke
dirumah serta mengungkapkannya dengan orang tua.
- Strategi koping yang digunakan
Jika ada masalah yang tidak bisa
diselesaikan secara sendiri maka keluarga selalu menggunakan musyawarah dalam
mencapai penyelesaian.
- Strategi adaptaasi disfungsional
Keluarga tidak pernah menggunakan
kekerasan / ancaman dalam menghadapi permasalahan, tetapi mempunyai cara-cara
sehat untuk menyelesaikannya misal melalui musyawarah.
VIII. HARAPAN KELUARGA
Keluarga mengatakan
ingin sekali melihat anaknya yang baru tamat SMA dapat pekerjaan adn keluarga
tetap berada dalam keadaan sehat.
ANALISA DATA
NO
|
D A T A
|
MASALAH
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN
|
1.
2.
3.
|
Data Subjektif :
¬
Ny. J mengatakan sering meras
pusing
¬
Ny. J megatakn ia mempunyai
riwayat hipertensi sejak melahirkan anaknya yang pertama ketika mengalami
keracunan kehamilan ( ekslampsi ).
¬
Ny. Mengatakan jarang
memeriksakan tekanan darahnya ke Pelayanan kesehatan
¬
Ny. J mengatakan tidak pernah
membtasi makanan seperti rendah garam.
Data Objektif :
¬
Keluarga belum mampu mengenal
masalah hipertensi dan merawat Ny. J dengan hipertensi
¬
Tekanan Darah Ny. J 140/80 mmHg
¬
Nadi 84 x/menit
Subjektif
¬
Ny. J mengatakan sat ini an. Ir
sering mengatakan nyeri pada ulu hati, mual dan kadang-kadang sampai muntah.
¬
Ny.J mengatakan jika mual an.Ir
mempunyai kebiasaan makan buah-buahan yang asam yang katanya mual bisa hilang
¬
Ny. J Mengatakan an. Ir malas
makan dan makannya tidak teratur
Objektif
¬
Keluarga belum mampu mengenal
masalah gastritis pada an. Ir dan merawatnya
¬
Abdomen kembung ( - )
¬
Bising usus 7 x / menit
¬
An. Ir menunjukkan daerah
perutnya yang sakit
Subjektif
¬
Ny. J mengatakan gigi an. Ir ada
yang berlubang
¬
Ny J mengatakan an Ir malas
menggosok gigi, hanya mau menggosok gigi jika disuruh
Objektif
¬
Keluarga belum mampu mengenal
masalah karies dentis dibuktikan dengan keluarga tidak bisa menjelaskan
pegertian, tanda dan gejala karies denties.
¬
Keluarga belum mngetahui cara
merawat gigi dengan baik.
¬
Terlihat caries pada gigi M1-2
an. Ir
|
Gangguan rasa nyaman nyeri
sedang pada Ny.J keluarga Bp. O
Gangguan rasa nyaman ;nyeri sedang
ulu hati pada an. Ir klg Bp. O
Resiko Infeksi pada gigi an. Ir keluargaBp. O
|
Gangguan rasa nyaman nyeri
sedang pada Ny.J keluarga Bp. O berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga ( Ny.J ) dengan masalah Hipertensi
Gangguan rasa nyaman ;nyeri sedang
ulu hati pada an. Ir klg Bp. O berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga (an.Ir ) dengan masalah Gastritis
Resiko infeksi gigi pada an. Ir
klg Bp. O berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
(an.Ir ) dengan masalah karies denties
|
PRIORITAS MASALAH
Gangguan rasa nyaman; nyeri sedang pada Ny.J klg Bp. O
NO
|
KRITERIA
|
PERHITUNGAN
|
NILAI
|
PEMBENARAN
|
1
2.
3.
4.
|
Sifat masalah
-
Kurang sehat/ aktual
Kemungkinan masalah dapat dirubah
- mudah
Potensial masalah dapat dicegah
- Cukup
menonjolnya masalah
- ada masalah tapi tidak perlu ditangani
|
3/3 X 1
2/2 X 2
2/3 X 1
1/2 X 1
|
1
2
2/3
1/2
|
Masalah yang ada merupakan masalah aktual, saat kunjungan Ny. J
mengeluh pusing TD 140/80 mm Hg
Keadaan ekonomi kelurga termasuk golongan ekonomi menengah keatas
dan mempunyai tabungan
Masalah masih dapat diatasi hanya saja keluarga kurang mengerti
cara mengatasinya
Keluarga tidak begitu merasakan bahwa masalah mempunyai akibat
lanjut
|
|
TOTAL
|
|
4 1/3
|
|
Gangguan rasa nyaman; nyeri sedang
ulu hati pada an. Ir klg Bp. O
NO
|
KRITERIA
|
PERHITUNGAN
|
NILAI
|
PEMBENARAN
|
1
2.
3.
4.
|
Sifat masalah
-
Kurang sehat/ aktual
Kemungkinan masalah dapat dirubah
- sebagian
Potensial masalah dapat dicegah
- Cukup
menonjolnya masalah
- Masalah tidak dirasakan
|
3/3 X 1
1/2 X 2
2/3 X 1
0/2 X 1
|
1
1
2/3
0
|
Masalah yang ada merupakan masalah aktual, saat kunjungan an Ir
mengeluh nyeri ulu hati, sering merasa mual dan muntah
Keadaan ekonomi kelurga termasuk golongan ekonomi menengah keatas,
tempat pelayanan dekat tapi keluarga
kurang memanfaatkannya
Masalah masih dapat diatasi hanya saja keluarga kurang mengerti
cara mengatasinya
Keluarga tidak tau penyakit yang diderita an.Ir dan membiarkan
an.Ir mengkonsumsi asam jika anaknya mual
|
|
TOTAL
|
|
2 2/3
|
|
Resiko Infeksi pada gigi an. Ir keluargaBp. O
NO
|
KRITERIA
|
PERHITUNGAN
|
NILAI
|
PEMBENARAN
|
1
2.
3.
4.
|
Sifat masalah
-
Ancaman kesehatan
Kemungkinan masalah dapat dirubah
- mudah
Potensial masalah dapat dicegah
- Cukup
Menonjolnya masalah
- Masalah segera ditangani
|
2/3 X 1
2/2 X 2
2/3 X 1
2/2 X 1
|
2/3
2
2/3
1
|
Masalah yang ada merupakan masalah aktual, saat kunjungan an Ir
mengeluh nyeri ulu hati, sering merasa mual dan muntah
Keadaan ekonomi kelurga termasuk golongan ekonomi menengah keatas
dan mempunyai tabungan
Masalah masih dapat diatasi hanya saja keluarga kurang mengerti
cara mengatasinya
Keluarga tidak tau penyakit yang diderita an.Ir dan membiarkan
an.Ir mengkonsumsi asam jika anaknya mual
|
|
TOTAL
|
|
3 2/3
|
|
PRIORITAS MASALAH
- Gangguan rasa nyaman; nyeri sedang pada Ny.J klg Bp. O
- Resiko Infeksi pada gigi an. Ir keluargaBp. O
- Gangguan rasa nyaman; nyeri sedang ulu hati pada an. Ir klg Bp. O
DIAGNOSA KEPERAWATAN
- Gangguan rasa nyaman nyeri sedang pada Ny.J keluarga Bp. O berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga ( Ny.J ) dengan masalah Hipertensi
- Resiko infeksi gigi pada an. Ir klg Bp. O berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga (an.Ir ) dengan masalah karies denties
- Gangguan rasa nyaman; nyeri sedang ulu hati pada an. Ir klg Bp. O berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga (an.Ir ) dengan masalah Gastritis
BAB
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah
dilakukan pengkajian pada keluarga Bapak O didapatkan beberapa permasalahan
diantaranya : gangguan rasa nyaman ; nyeri sedang pada Ny. J, Resiko infeksi
gigi pada an. Ir, Gangguan rasa nyaman nyeri sedang ulu hati pada an. Ir.
Berdasarkan
teoritis pada tugas perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah masalah
tentang resiko infeksi gigi pada an. Ir dan gangguan rasa nyaman nyeri sedang
ulu hati pada an. Ir sesuai dengan teori, sedangkan masalah gangguan rasa
nyaman nyeri sedang pada Ny. J tidak ditemukan pada teori tugas perkembangan
keluarga dengan anak usia sekolah. Hal ini disebabkan karena kelompok melakukan
asuhan keperawatan secara menyeluruh kepada semua anggota keluarga sehingga
masalah gangguan rasa nyaman nyeri sedang pada Ny. J tetap diangkat.
Setelah
dialakukan tindakan keperawatan ketiga masalah keperawatan tersebut dapat
diatasi dan tujuan tercapai.
4.2 Saran
- Perlunya komunikasi yang baik antar anggota keluarga sehingga dapat memudahkan dalam menyelesaikan masalah-masalah kesehatan yang ada dalam keluarga.
- Perlunya pemahaman masing-masing peran bagi anggota keluarga
- Perlunya memahami bahwa peran keluarga dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.
- Hendaknya perawat keluarga tidak hanya berperan sebagai pengajar tetapi juga harus mampu menjadi fasilitator dalam menyelesaikan masalah kesehatan dikeluarga
DAFTAR PUSTAKA
Baylon, et all
(1989). Perawatan kesehatan keluarga suatu proses. Jakarta:
Depkes RI
Capernito, L.J.
(1998). Diagnosa keperawatan. Jakarta:
EGC
Keliat, B.A.
(1992). Makalah asuhan keperawatan keluarga. Tidak dipublikasikan
NANDA, (1990).
Memahami proses keperawatan. Jakarta:
EGC
Netty Herawati,
(2000). Konsep Keluarga. Jakarta:
FIK UI
PENUTUP
KESIMPULAN
Salah satu
hal yang penting dalam keperawatan keluarga adalah, keluarga merupakan suatu
unit terkecil dalam masyrakat yang merupakan klien keperawatan atau sipenerima
asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam menciptakan, mempertahankan budaya
dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta sosial dari setiap
anggota keluarga.
Keluarga
dengan tahap perkembangan dengan anak pertama
remaja ( usia 13 –20 tahun ), mempunyai tugas perkembangan yaitu menyeimbangkan
kebebasan dan tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri,
memfokuskan kembali hubungan perkawinan dan berkomunikasi secara terbuka.
Asuhan keperawatan keluarga dengan anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan merupakan cara dimana perawat berperan dalam
membantu keluarga menangani atau mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi
keluaraga. Dalam hal ini dilakukan asuhan keperawatan terhadap Keluarga Bapak A
terutama Ibu “Y”, An”S” di RW III Kelurahan Air Tawar Barat
Asuhan yang diberikan berkaitan dengan lima tugas kesehatan keluarga yaitu :
mengenal masalah, memutuskan untuk merawat anggota keluarga, kemampuan merawat
anggota keluarga, memodifikasi lingkungan serta memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada.
Dari hasil pengkajian yang dilakukan terhadap keluarga,
didapatkan masalah keperawatan sebagai berikut :
1. Resiko gangguan perfusi jaringan
pada Ibu “Y” keluarga bapak A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat Ibu Y dengan hipertensi
2. Resiko gangguan integritas gigi
pada An “S” keluarga bapak A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
An S dengan caries gigi.
3. Resiko infeksi saluran
pernafasan dan pencernaan pada keluarga ibu Y keluarga bapak A berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah
kesehatan lingkungan.
.
Intervensi keperawatan yang telah
dilakukan terhadap keluarga Bapak A selama 7 minggu sebagian besar tujuan
keperawatan dapat tercapai.
SARAN
Diharapkan
kepada mahasiswa keperawatan dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih
komprehensif sehingga dapat membantu keluarga dalam menangani atau mengatasi
masalah kesehatan yang ada pada anggota keluarga.
Diharapkan
kepada petugas kesehatan terutama pihak Puskesmas agar dapat membantu dalam
penyebaran informasi tentang kesehatan sehingga diharapkan bertambahnya
pengetahuan keluarga tentang masalah kesehatan yang mungkin ada pada keluarga.
NURSING
CARE PLANNING ( NCP )
No
|
Dx. Kep
|
Tujuan Umum
|
Tujuan Khusus
|
Kriteria
|
Standar
|
Intervensi
|
1
|
Peningkatan
suhu tubuh pada Anak D keluarga Ibu N berhubungan dengan KMK merawat anggota
keluarga (An D) dengan Tonsilitis
|
Keluarga mampu
mengatasi masalah peningkatan suhu tubuh pada Anak D keluarga ibu N
|
Setelah 3x45
mnt pertemuan, keluarga mampu
1. Mengenal masalah tonsilitis dengan
1.1.Menyebutkan pengertian tonsilitis
1.2.Menyebutkan penyebab
tonsilitis
1.3.Menyebutkan tanda-tanda dan gejala tonsilitis
1.4.Mengidentifikasi masalah tonsilitis yang terjadi pada anggota
keluarga
2. Mengambil keputusan yang tepat untuk merawat anggota keluarga
dengan tonsilitis
2.1.Menyebutkan akibat lanjut tonsilitis
2.2.Memutuskan untuk merawat anggota keluarga dengan tonsilitis
Setelah 3x45 mnt pertemuan keluarga
mampu
3. Merawat anggota keluarga dengan tonsilitis
3.1.Menyebutkan cara merawat tonsilitis
3.2.Mendemonstarsikan cara pemberian kompres
3.3.Menyebutkan diit bagi penderita tonsillitis dan makanan pantangan
3.4.Menyebutkan cara mengolah makanan bagi penderita tonsillitis dalam
mengatasi nyeri
3.5. Membuat obat tradisional untuk demam dan sakit kepala
4.Memodifikasi
lingkungan rumah yang baik untuk Anak D dengan masalah Tonsilitis
4.1.Menyebutkan lingkungan rumah yang baik untuk
Anak D dengan masalah Tonsilitis
4.2.Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang
baik untuk Anak D dengan masalah tonsillitis
5.Memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk mengatasi
masalah tosilitis
5.1.Menyebutkan
jenis Yankes dan manfaat serta jadwal kunjungan
5.2.Memberikan dukungan kepada keluarga untuk
menggunakan Yankes
5.3..Memanfaatkan pelayanan kesehatan
|
RV
RV
RV
RV
RV
RV
RV
Psikomotor
RV
RV
RV
RV
Psikomotor
RV
RV
Afektif
|
(Keluarga dapat menyebutkan pengertian
tonsillitis dengan bahasa sendiri)
Tonsilitis adalah peradangan / infeksi
yang mengenai tonsil atau amandel yang dapat bersifat akut / kronis sehingga
tonsil membesar dan berwarna merah serta terasa sakit
(Keluarga dapat menyebutkan penyebab
tonsillitis dengan bahasa sendiri)
Penyebab tonsillitis :
a.
Berbagai jenis streptokokus
Keluarga mampu
menyebutkan 5 dari 7 tanda dan gejala tonsilitis
a.
Kerongkongan terasa nyeri
b.
Nyeri saat menelan makanan
c.
Demam tinggi (suhu bias
sampai 40 ° C
d. Terasa sakit ditelinga
e.
Mulut berbau
f.
Pmbesaran kelenjar dileher
g.
Amandel atau tonsil membesar
Keluarga mampu
menyebutkan tanda dan gejala tonsillitis yang dialami oleh anggota keluarga
(Keluarga
dapat menyebutkan 3 dari 5 akibat lanjut dari tonsilitis)
1. Gangguan dan kesukaran untuk bernafas
2. Sukar untuk makan / minum
3. Nyerinya bertambah hebat atau berat
4. Suhu tubuh panas (semakin tinggi)
5. Daya tahan tubuh semakin menurun
Memutuskan untuk merawat anggota
keluarga dengan tonsilitis
(Keluarga
mampu menyebutkan 4 dari 6 cara perawatan tonsillitis dengan bahasa sendiri
a.
Jika badan agak panas lakukan
kompres
b.
Mengatur makanan yang dapat
menghindari terjadinya panas, contohnya jangan minum es
c.
Istirahat secara teratur dan
jangan terlalu capek
d. Beri makanan yang sedikit lunak
e.
Pemeriksaan secara teratur
pada pelayanan kesehatan
f.
Makan obat secara teratur
Keluarga
mendemonstrasikan cara pemberian kompres dengan bantuan minimal
a.
Sediakan air biasa dalam
waskom kecil
b. Basahkan handuk kecil kedalam air tersebut
c.
Peras handuk
d. Letakkan handuk pada dahi anak ± 5 – 10 menit
e.
Bila handuk terasa kering
ulang kembali
f.
Lakukan kompres secara
berulang sampai panas turun
(Pada
kunjungan yang tidak direncanakan keluarga mampu melakukan kompres pada anak
Keluarga mampu
menyebutkan 3 dari masing-masing kelompok makanan yang boleh dimakan dan
tidak boleh dimakan bagi penderita tonsillitis.
a.
Makanan yang boleh dimakan
1.Nasi,roti,kentang, jagung
2.Daging,ayam,ikan,tempe, susu
3.Sayur-sayuran
4.Buah-buahan
(makanan harus lunak dan halus)
b.
Makanan yang tidak boleh
dimakan
1.Makanan berlemak
2.Makanan yang keras dan seratnya banyak
3.Minuman beralkohol dan es
Keluarga
mampu menyebutkan cara mengolah makanan untuk mengatasi nyeri menelan dengan
bahasa sendiri
Cara
mengolah makan adalah :
1.Nasi : dimasak dengan sedikit
lunak dan lembek
2. Lauk : potong kecil-kecil dan
dimasak dengan lunak, usahakan jangan terlalu banyak serat
3.Potong buah-buahan, buat jus
dengan cara menghancurkan atau memblender
4. Beri susu sebagai pengganti
makanan
Cara membuat
obat tradisional adalah :
Obat sakit
kepala :
Daun tori
Caranya :
Ambil daun
tori secukupnya, cuci bersih, tumbuk halus, campurkan sedikit cuka untuk
mencairkan, kemudian tempelkan disekitar kepala, dan biarkan sampai kering
lalu diganti
Obat demam
Kunyit
Caranya :
Ambil beberapa
potong kunyit, kupas, bersihkan dan parut halus, ambil air, tambahkan jinten,
air panas, gula dan garam, aduk adonan sehingga tercampur rata, tunggu sampai
dingin, lalu air diminumkan kepada anak.
Keluarga mampu
menyebutkan 2 dari 4 cara memodifikasi lingkungan yang baik bagi penderita
tonsillitis
1.Beri lingkungan yang bersih dan menyenangkan
2. Letakkan mainan,TV satu ruangan dengan tempat
istirahat anak
3.Letakkan meja belajar dikamar / dekat tempat
istirahat
4.Beri penerangan yang cukup terutama dikamar anak
Pada kunjungan yang tdiak direncanakan keluarga
mampu memodifikasi lingkungan yang baik untuk penderita tonsillitis
Pelayanan
kesehatan yang dapat dikunjungi :
-
Puskesmas jam 8-14 wib pada
hari kerja (senin-jum’at)
-
RS. Bagian poliklinik THT jam
8-14 Wib (Senin – sabtu)
-
Klinik/bidan/praktek dokter
setiap hari kerja
Manfaat dari
Yankes :
-
Sebagai tempat konsultasi
-
Tempat rujukan
-
Tempat memeriksa keseharan
dan mcencegah penyakit
-
Perawatan dan pengobatan
Dukung
keluarga untuk menggunakan yankes karena dapat berguna mengurangi / mengatasi
tonsilitis
Pada kunjungan
yang tidak direncanakan keluarga mampu menunjukkan kartu berobat atau
obat-obatan yang diresepkan dari yankes
|
1.1.1.Kaji pengetauan keluarga tentang pengertian tonsilitis
1.1.2.Beri reinforcemen (+) atas jawaban keluarga
1.1.3.Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian tonsillitis
1.1.4.Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
1.1.5.Jawab pertanyaan
1.1.6.Meminta keluarga untuk menyebutkan kembali
1.1.7.Beri reinforcement positif
1.2.1.Kaji pengetahuan keluarga
tentang penyebab tonsilitis
1.2.2.Beri pujian atas jawaban keluarga
1.2.3.Diskusikan penyebab tonsilitis pada keluarga
1.2.4.Dorong keluarga untuk mengulangi kembali
1.2.5.Beri reinforcemen (+) atas jawaban keluarga
1.3.1.Kaji pengetahuan keluarga tentang tanda dan
gejala tonsillitis
1.3.2.Beri pujian atas jawaban keluarga
1.3.3.Diskuiskan dengan keluarga tanda-tanda dan
gejala tonsilitis
1.3.4.Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali
1.3.5.Beri pujian atas jawaban keluarga
1.4.1Bantu keluarga menyebutkan tanda dan gejala
tonsillitis yang dialami anggota keluarga
1.4.2.Beri reinforcemen (+) atas jawaban dan
partisipasi keluarga
2.1.1.Kaji pengetahuan keluarga tetang akibat
lanjut tonsillitis
2.1.2.Beri pujian atas jawaban keluarga
2.1.3.Jelaskan akibat lanjut tonsilitis pada
keluarga
2.1.4.Doarong keluarga untuk bertanya hal yang
tidak diketahui
2.1.5.Dorong keluarga untuk menyebutkan kembali
2.1.6.Beri reinforcemen (+) atas jawaban yang benar
2.2.1.Motivasi keluarga untuk mengatasi dan merawat
keluarga dengan tonsilitis
2.2.2.Beri reinforcemen (+) atas keputusan keluarga
yang tepat.
3.1.1.Kaji pengetahuan keluarga tentang cara
perawatan tonsillitis
3.1.2.Beri pujian atas jawaban yang diberikan.
3.1.3.Diskusikan bersama keluarga tentang cara
penangulangan gastritis
3.1.4.Memotivasi keluarga untuk mengulangi kembali
3.1.5.Beri reinforcemen (+) atas jawaban keluarga
3.2.1.Diskusikan cara pemberian kompres pada anak
yang panas
3.2.2.Mendemonstrasikan cara pemberian kompres pada
anak
3.2.3.Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
3.2.4.Menjawab pertanyaan
3.2.5.Motivasi keluarga untuk
mendemonstrasikan kembali
3.2.6.Beri reinforcemen (+) atas jawaban yang benar
3.2.7.Evaluasi pada kunjungan yang tidak
direncanakan.
3.3.1.Kaji pengetahuan keluarga tentang diit bagi
penderita tonsillitis
3.3.2.Beri pujian atas jawaban keluarga
3.3.3.Diskusikan tentang diit penderita tonsillitis
3.3.4.Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
3.3.5.Jawab pertanyaan keluarga
3.3.6.Motivasi keluarga untuk mengulang kembali
3.3.7.Beri pujian.
3.4.1.Kaji pengetahuan keluarga tentang cara
mengolah makanan bagi penderita tonsillitis
3.4.2.Beri pujian atas jawaban keluarga
3.4.3.Diskusikan tentang cara mengolah makanan bagi
penderita tonsillitis
3.4.4.Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
3.4.5.Jawab pertanyaan keluarga
3.4.6.Motivasi keluarga untuk mengulang kembali
3.4.7.Beri pujian.
3.5.1.Kaji pengetahuan keluarga tentang obat
tradisional untuk demam dan sakit kepala
3.5.2.Beri pujian atas jawaban keluarga
3.5.3.Diskusikan tentang obat tradisional untuk dan
sakit kepala
3.5.4.Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
3.5.5.Jawab pertanyaan keluarga
3.5.6.Motivasi keluarga untuk mengulang kembali
3.5.7.Beri pujian.
4.11.Kaji pengetahuan keluarga tentang lingkungan
yang baik untuk penderita tonsilitis
4.1.2.Beri pujian atas jawaban keluarga
4.1.3.Diskusikan tentang lingkungan yang baik untuk
penderita tonsillitis
4.1.4.Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
4.1.5.Jawab pertanyaan keluarga
4.1.6.Motivasi keluarga untuk mengulang kembali
4.1.7.Beri pujian
5.1.1.Menjelaskan pada keluarga tentang tempat
pelayanan dan keseharan dan manfaat serta waktu kunjungan
5.1.2.Beri reinforcemen (+) atas partisipasi
keluarga
5.2.1.Dukung keluarga untuk memutuskan tindakan
5.2.2.Evaluasi adanya penurunan sakit setelah
menggunakan yankes
5.2.3.Beri pujian
5.3.1.Jelaskan pada keluarga manfaat yankes
5.3.2.Dorong keluarga untuk mengungkapkan persepsi
5.3.3.Minta keluarga menunjukkan kartu berobat atau
obat-obatan dari yankes
5.3.4.Beri pujian
|
|
|
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar