ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA ANAK USIA SEKOLAH

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Perkembangan keluarga adalah proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga meliputi perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggotanya di     sepanjang waktu (Budi Anna Keliat, 2000). Perkembangan ini terbagi menjadi beberapa tahap atau kurun waktu tertentu. Pada setiap tahapnya keluarga memiliki tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses (Friedman, MM.2000)
Tahap perkembangan keluarga dibagi sesuai dengan kurun waktu tertentu yang dianggap stabil, misalnya keluarga dengan anak pertama berbeda dengan keluarga dengan remaja. Menurut Rodgers (Friedman, 1998), meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangan secara unik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama dan tiap tahap perkembangan membutuhkan tugas atau fungsi keluarga agar dapat melalui tahap tersebut dengan sukses.
Tahap perkembangan keluarga keempat dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini umumnya keluarga mencapai jumlah anggota keluarga maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktivitas disekolah masing-masing anak memiliki aktivitas dan minat sendiri. Demikian pula orangtua yang mempunyai aktivitas yang berbeda dengan anak. Untuk itu keluarga perlu  bekerjasama untuk mencapai tugas perkembangan.
Pada tahap ini orangtua perlu belajar berpisah dengan anak, memberi kesempatan pada anak untuk bersosialisasi baik aktivitas di sekolah maupun di luar sekolah. Oleh karena itu perlu perhatian bagi perawat sebagai provider yang dapat menjalankan perannya sebagai konselor dan advocator dalam mempersiapkan serta membina keluarga mendidik anak-anaknya menjadi manusia yang berkualitas.

1.2  Ruang lingkup
Ruang lingkup permasalahan yang dibahas pada makalah ini adalah bagaimana pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada keluarga dengan anak sekolah

1.3   Tujuan
a.       Mampu melakukan pengkajian pada keluarga dengan anak sekolah
b.      Mampu menentukan diagnosa keperawatan keluarga dengan anak sekolah
c.       Mampu menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga dengan anak sekolah.
d.      Mampu melakukan tindakan keperawatan yang telah direncanakan pada keluarga dengan anak sekolah
e.       Mampu mengevaluasi asuhan keperawatan keluarga yang telah dilakukan pada keluarga dengan anak sekolah

























BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1. Pengertian
         Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta social dari tiap anggota keluarga. (Duvall dan Logan,1986)
         Keluarga dengan Anak Usia Sekolah dimulai dari anak pertama telah berusia 6 tahun ( masuk SD ) dan berakhir pada usia 13 tahun. Keluarga biasanya mencapai jumlah anggota maksimum, dan hubungan keluarga diakhir tahap ini. (Duvall,1977)

2.2. Tipe Keluarga
A.    Tipe Keluarga Tradisional
v  Keluarga inti, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami istri dan anak-anaknya ( anak kandung dan anak angkat )
v  Keluarga besar, yaitu keluarga inti ditambah keluarga lain yang mempunyai hubungan darah, misalnya kakek, nenek, paman dan bibi
v  Keluarga “Dyad” yaitu suatu rumah tangga yang tidak mempunyai anak
v  “Single Parent”, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari 1 orang tua dengan anak (kandung atau angkat). Kondisi ini bia disebabkan oleh perceraian atau kematian.
v  “Single Adult” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari 1 orang dewasa
v  Keluarga Lansia, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami istri yang berusia lanjut

B.     Tipe Keluarga Non Tradisional
v  Commune Family yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari >1 keluarga tanpa pertalian darah yang hidup serumah.
v  Orang tua (ayah-ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup bersama dalam satu rumah tangga
v  Homo seksual, yaitu dua individu yang sejenis hidup dalam satu rumah tangga
2.3. Fungsi Keluarga
         Friedman (1986), mengidentifikasi 5 fungsi dasar keluarga yaitu :
1.      Fungsi Afektif
Berhubungan dengan fungsi internal keluaraga yang merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi ini berguna untuk pemenuhan psikososial. Keluarga yang berhasil melaksanakan fungsi ini berarti dapat mengembangkan konsep diri yang positif. Fungsi afektif merupakan energi yang menentukan kebahagiaan keluarga, keretakan keluarga, kenakalan anak dan masalah keluarga timbul karena fungsi afektif yang tidak terpenuhi.
2.      Fungsi Sosial
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu yang menghasilkan interaksi social dan belajar berperan dalam lingkungan sosial. (Friedman,1986)
Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga tercapai melalui interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam sosialisasi. Anggota keluarga belajar disiplin, belajar tentang norma-norma budaya dan perilaku melalui hubungan dan interaksi dengan keluarga
3.      Fungsi Reproduksi
Keluarga yang berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.
4.      Fungsi Ekonomi
Merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga, seperti kebutuhan akan makanan, pakaian dan temapat berlindung (rumah).
5.      Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan atau merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga.

Tugas Kesehatan Keluarga Menurut Friedman adalah :
1.      Mengenal masalah kesehatan
2.      Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
3.      Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
4.      Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat
5.      Mempertahankan hubungan dengan menggunakan fasilitas kesehatan masyarakat.

2.4. Tugas Perkembangan Keluarga Dengan Anak Usia Sekolah
a.       Mensosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat
b.      Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
c.       Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga
                                                                     (Duvall dan Miller,1985)

2.5. Masalah keperawatan Yang Mungkin Muncul
         Masalah yang mungkin terjadi pada anak usia sekolah adalah :
Ø  Masalah penglihatan, pendengaran, wicara
Ø  Kesulitan belajar
Ø  Gangguan tingkah laku
Ø  Perawatan gigi yang tidak adekuat
Ø  Penganiayaan dan menelantarkan anak
Ø  Penyalahgunaan zat
Ø  Penyakit Menular
Ø  Persaingan antara kakak-adik
Ø  Masalah kemanan anak
        
         Masalah keperawatan yang mungkin muncul :
Ø  Resiko cedera
Ø  Resiko Trauma
Ø  Resiko Keracunan
Ø  Resiko Infeksi
Ø  Gangguan Penanganan Pemeliharaan Rumah
Ø  Perubahan menjadi Orang tua
Ø  Perubahan Pertumbuhan dan Perkembangan
Ø  Gangguan Komunikasi verbal


2.6. Peran Perawat
q  Monitor perkembangan anak masa kanak-kanak, perujukan bila ada indikasi
q  Pendidik dalam tindakan pertolongan pertama dan kedaruratan
q  Koordinator dengan layanan pediatri
q  Penyedia imunisasi
q  Konselor pada nutrisi dan latihan
q  Pendidik dalam isu pemecahan masalah mengenai kebiasaan kesehatan
q  Pendidik tentang hygiene perawatan gigi
q  Konselor pada keamanan lingkungan dirumah
q  Fasilitator dalam hubungan interpersonal
        
        






















BAB III

TINJAUAN KASUS



I.     PENGKAJIAN

Data Umum
1.      Nama Kepala keluarga             : Bapak A
2.      Umur                                         :  38 tahun
3.        Alamat                                     : Kelurahan TarantangRT I. RW 1 no 9 LUKI
4.      Pekerjaan KK                            : Wiraswasta
5.      Pendidikan KK                                     : Tamatan SD
6.      Komposisi KK            

No
Nama
JK
Hub.dgn KK
Umur
Pddk
Status Imunisasi
Ket




BCG


Polio


DPT


Hep
Campak

1
2
3
1
2
3
1
2
3

1
Ibu . E
P
Istri
37 th
SD












2
An. M
P
Anak
19 th
SMA












3
An. A
L
Anak
14 th
SMP












4
An. J
L
Anak
7 th
SD












1
An. D
L
Anak
 2 th
-

2
An. F
L
Anak
  7 bln
_



GENOGRAM                        
           













 




                       








 




s








 





     : Laki-laki                                                  


 
                 : Perempuan


 
          :      :  Klien
                
  - - - - -    : Tinggal serumah                                    


7.      Tipe Keluarga
Berdasarkan komposisi keluarga Bpk. A maka keluarga ini merupakan tipe keluarga Inti ( keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak )
8.   Suku
      Bpk. A  bersuku Minang, dimana Bpk. A dan  Ibu. E. adalah orang Padang. Budaya Bpk. A tidak ada yang bertentangan dengan kesehatan, tidak ada pantangan makanan yang berkaitan dengan budaya dan kesehatan.
9.   Agama
      Keluarga Bpk. A beragama islam dan taat menjalankan ibadah seperti sholat 5 waktu, tidak ada kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan.
10. Status sosial ekonomi
       a. Status sosial
            Bahasa yang digunakan keluarga Bpk. A adalah bahasa Minang, pola struktur sosial yang dipakai adalah adat Minang, hubungan dengan tetangga baik.
        b. Status Ekonomi
            Keluarga Bpk. A merupakan keluarga dengan status ekonomi  marginal dimana penghasilan keluarga tidak menentu. Kadang-kadang penghasilan keluarga  bisa mencukupi kebutuhan keluarga ± Rp. 600.000/bulan, namun kadang-kadang tidak mencukupi,  kurang dari Rp. 600.000/bulan. Bpk. A bekerja sebagai tukang / buruh ( angkat batu kali, tukang bangunan ). Sedangkan Ibu. E tidak bekerja, hanya Ibu rumah tangga.
11. Aktifitas rekreasi keluarga
      Keluarga Bpk. A tidak mempunyai aktivitas rekreasi yang  terjadwal, diamna        Bpk. A mengatakan sangat jarang pergi ketempat rekreasi, namun Bpk. A  sering berkunjung kerumah kakaknya bersama istri dan anaknya dan sering bercerita bersama keluarga kakaknya. Bpk. A juga mengatakan kalau anak-anaknya sangat senang bermain kerumah kakaknya, dimana An J dan An D bisa bermain bersama sepupunya. Saat dirumah Bpk. A juga sering menonton TV bersama anak-anaknya. Keluarga Bpk. A mengatakan senang dengan kondisi tersebut. Bpk. A mengatakan jarang berkumpul dengan tetangga, hanya sesekali disaat tidak bekerja.

II.  RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

     1.Tahap Perkembangan Keluarga saat ini 


Keluarga Bpk. A berada dalam  tahap perkembangan keluarga dengan  anak sekolah, dengan tugas perkembangan Keluarga :
·         Mensosialisasikan anak-anak, termasuk maningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat.
·         Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
·         Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga.
   2.   Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
      Tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah pada keluarga Bpk. A secara umum sudah terpenuhi, tapi untuk kamar anak- anak masih bersama dan prestasi belajar anak perlu ditingkatkan.

3.   Riwayat keluarga inti
      Keluaraga Bpk. A terbentuk bukan karena perjodohan keluarga, tetapi Bpk. A dan Ibu. E mereka saling menyukai dan akhirnya menikah dan dikurnai oleh lima orang anak, dua orang anak merupakan anak kandung dari Bpk. A dan tiga orang anak merupakan anak tiri dari Bpk. A, Karena sebelumnya Bpk. A dan Ibu. E, sudah pernah menikah dan bercerai.

Pada saat pengkajian riwayat keluarga inti adalah :
a.       Ibu N mengatakan kalau ± 5 hari ini mengeluh sering pusing, badan lemah dan terasa seperti melayang-layang, namun ibu N mengatakan masih bisa melakukan kegiatan sehari-hari. Ibu N juga mengatakan kalau ± 3 minggu yang lalu menderita penyakit demam berdarah (DHF) dan langsung diobati ke bidan, ibu N merasa penyakit demam berdarah mulai berkurang namun masih mengeluh lemah dan pusing. Ibu N juga mengatakan 2 hari yang lalu mengukur Tekanan Darah ke bidan : TD = 110/70 mmHg. Konjungtiva sedikit pucat, ibu N juga mengatakan kalau dalam keluarga ibunya menderita penyakit gula, ibu N sangat kawatir apakah penyakit ini dapat pindah ke ibu N
b.      An W saat dilakukan pengkajian dalam keaadaan sehat, tidak ada keluhan.
c.       An D  menderita tonsillitis, ibu N mengatakan bahwa anaknya hari ini panas, dan sudah diberi parasetamol, beberapa jam kemidian panas anaknya turun , tapi setelah itu ibu N tidak mau lagi memberi obat pada anaknya karena takut anaknya akan ketergantungan obat dan pada saat pengkajian ditemukan juga caries dentis , dimana gigi An D tampak rusak

4.      Riwayat keluarga sebelumnya
Ibu N mengatakan kalau ibunya menderita diabetes mellitus dan hipertensi dan ayahnya menderita reumatik.
           

III.             PENGKAJIAN LINGKUNGAN


1.      Karakteristik Rumah
Keluarga Ibu N tinggal dirumah sendiri dengan kontruksi bangunan permanen. Terdapat beberapa ruangan diantaranya 1 ruang tamu merangkap ruang keluarga, tidak ada kursi tamu, 2 buah kamar tidur, 1 kamar mandi dan dapur. Dinding rumah sudah disemen dan dicat tapi bagian luar belum di cor dan di cat, menggunakan listrik sebagai penerangan. Perabotan rumah tangga sederhana tertata dengan rapi yaitu lemari, kasur, tempat tidur dan 1 meja diruangan tamu, serta peralatan dapur, jendela ada teralis, TV sebagai media informasi dan hiburan, WC berada dalam rumah. Sumber air minum adalah PAM, airnya bersih, tidak berbau dan tidak berwarna, dan diambil menggunakan ember.Tempat pembuangan sampah dengan dikumpulkan dan dibuang ke tempat pembuangan sampah masyarakat, serta sampah plastik dibakar.  Kebersihan rumah cukup bersih namun kebersihan lingkungan sekitar dinilai kurang bersih, hal ini terlihat dengan banyaknya sampah kering dibawah pohon nangka disamping rumah dan adanya lahan rumah yang tidak dibersihkan dari semak / tidak dimanfaatkan, pot bunga ada 3 buah didepan rumah.


Denah Rumah :
Dapur/
Kamar mandi
Ruang
tamu
Kamar
Tidur
Kamar tidur

2.      Karakteristik tetangga dan komunitas
Tetangga dan komunitas keluarga ibu N  sebagian besar adalah penduduk asli, hanya sebahagian kecil pendatang. Ada yang bekerja sebagai pedagang, pegawai negeri serta buruh. Hubungan antar tetangga baik, terbukti keluarga Ibu N cukup mengenal dan dikenal tetangga disekitarnya
3.      Mobilitas geografi keluarga
Keluarga ibu N berasal dari Bukit Tinggi dan sewaktu ibu N remaja orang tuanya pindah ke Padang sekitar umurnya 15 tahun. Sebelum menikah ibu N tinggal dengan kedua orang tuanya dikampung Baru dan sejak menikah ± 12 tahun yang lalu ibu N tinggal di RT 05  karena sudah punya rumah sendiri bersama suaminya.
4.      Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Hubungan keluarga dengan masyarakat baik. Anggota sering berinteraksi dengan masyarakat pada saat wirid. Sedangkan ibu N sendiri cukup aktif dengan kegiatan masyarakat bila tidak ada pekerjaan..Perkumpulan dengan anggota keluarga dilakukan pada malam hari saat makan malam dan menonton TV, dan sering berkunjung kerumah keluarganya (kakaknya) dan tetangga.
5.      Sistem Pendukung keluarga
Ibu N mempunyai 2 orang anak yang menyayanginya meskipun masih kecil-kecil, begitu juga bagi kedua anaknya. Ibu N merupakan orang yang berarti bagi mereka berdua karena ayahnya sudah pergi dan sistem pendukung lain yang dimiliki kelaurga ibu N adalah kakak dan adik ibu N yang selalu membantu ibu N dalam masalah kesehatan, perekonomian. Bila timbul masalah kesehatan keluarga ibu N menggunakan Puskesmas, RS, klinik dan praktek bidan sebagai tempat berobat.

IV. STRUKTUR KELUARGA.
  1. Pola komunikasi keluarga.
Komunikasi dalam keluarga menggunakan bahasa Minang dan sangat terbuka antar keluarga..
  1. Struktur kekuatan keluarga
Kekuatan keluarga berada pada kepala keluarga ( Ibu N ) yang sekaligus berperan sebagai ibu rumah tangga dan mengasuh anak-anaknya. Bagi ibu N anak-anak merupakan struktur kekuatan bagi dirinya, begitu juga dengan kedua anaknya.
  1. Srtuktur Peran.
Ibu N berperan sebagai ibu sekaligus ayah yang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, juga berperan sebagai ibu rumah tangga yang mengasuh kedua anaknya.
An W dan An D  berperan sebagai anak, yang masih sekolah, kadang-kadang juga membantu kegiatan rumah tangga seperti membersihkan rumah,
  1. Nilai dan norma keluarga
Nilai dan norma yang dianut oleh keluarga tidak ada yang bertentangan dengan kesehatan, seperti pantangan-pantangan makan  dll, jika terdapat  anggota keluarga  yang sakit selalu dibawa dan diperikasakan ke balai pengobatan sakinah, bidan atau ke dokter praktek.

V. FUNGSI KELUARGA

  1. Fungsi  Afektif
Ibu N sangat menyayangi anak-anaknya, Ibu N selalu mengantar dan menjemput anak-anaknya kesekolah, serta menjaga dan merawat anak-anaknya dengan penuh kasih sayang


  1. Fungsi sosial.
Huibungan ibu N dengan anak-anaknya sangat harmonis dan penuh kasih sayang. Ibu N sangat memperhatikan keluarganya. Interaksi dengan masyarakat baik dan tidak ada masalah, baik ibu N maupun anak-anaknya. Ibu N selalu mensosialisasikan anak-anaknya dengan lingkungan sekitar, hal ini terlihat kalau anak-anak ibu N punya banyak teman.
  1. Fungsi Perawatan Kesehatan.
Ibu N : Saat dilakukan pengkajian ibu N mengatakan badannya terasa lemah, pusing karena dia baru sembuh dari demam berdarah, tapi ibu N mengatakan dia masih bisa melakukan aktifitas dan merasa tidak terganggu.
An W : Saat dilakukan pengkajian dalam keadaan sehat, tidak ada keluhan.
An. D : Saat pengkajian An D susah menelan, badan terasa panas, sebelumnya ibu N mengatakan An D menderita amandel sejak berumur 5 tahun, dan penyakit ini sering kambuh, apalagi bila An D minum es dan banyak makan permen. An D susah dilarang untuk tidak minum es dan makan permen, ketika berobat ke Puskesmas anak D dinyatakan menderita Tonsilitis.

PENJAJAKAN TAHAP II

·   Keluarga belum mampu mengenal masalah tonsilitis pada An D,ini dibuktikan dengan keluarga tidak tau nama penyakit anaknya, belum mampu menjelaskan pengertian tonsilitis, tanda-tandanya serta gejala dari penyakit tonsillitis tersebut.
·   Keluarga belum mampu memutuskan merawat An D dengan tonsilitis.
·   Keluarga belum mampu merawat anggota keluarga dengan tonsilitis, hal ini dibuktikan dengan keluarga belum mengetahui bagaimana cara merawat anak dengan penyakit tonsilitis.
·   Kelurga belum mampu memodifikasi lingkungan, hal ini dibuktikan dengan keluarga membiarkan saja anaknya memakai pakaian, sabun yang sama dengan anggota keluarga lainnya
·   Keluarga belum mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan.
Ibu N mengatakan gigi An D tampak rusak, karena anaknya sering minum es.
·   Keluarga belum mampu mengenal karies dentis, hal ini dibuktikan dengan keluarga belum mampu menjelaskan tentang pengertian, tanda dan gejala karies dentis.
·   Keluarga belum mampu memutuskan untuk merawat anggota keluarga dengan karies dentis, hal ini dibuktikan dengan keluarga belum mengetahuim akibat lanjut dari karies dentis.
·   Keluarga belum ammpu merawat anggota keluarga dengan karies dentis, ini dibuktikan dengan keluarga belum mengetahu cara meraswat gigi dengan baik
·   Keluarga belum mampu memodifikasi lingkungan
·   Keluarga belum mampu memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan.  

  1. Fungsi Reproduksi.
Ibu N mempunyai 2 orang anak laki-laki dengan jarak umur 2 tahun. Setelah melahirkan anak kedua ibu N tidak memakai alat kontrasepsi karena sudah berpisah dengan suaminya.

  1. Fungsi Ekonomi.
Kel Ibu N termasuk golongan ekonomi marginal, dimana keluarga kadang-kadang dapat memenuhi kebutuhannya dan kadang-kadang tidak daopat memenuhi kebutuhannya serta tidak mempunyai tabungan untuk kebutuhan mendesak.

VI.             STRES DAN KOPING KELUARGA


  1. Stresor jangka panjang dan pendek
·         Stresor jangka pendek
      Untuk saat ini Ny. J kurang tau bagaimana mengatasi pnyakit anaknya ( An. Ir ) yang sering merasa nyeri ulu hati, mual dan kadang-kadang muntah.
·         Stresor  jangka panjang
      Ny. J merasa takut jika penyakit hipertensinya ini berlanjut menjadi penyakit stroke karena ia merasa kurang tau untuk mengatasinya.

  1. Kemampuan untuk berespon terhadap situasi/stresor.
Jika mempunyai masalah yang masih belum diselesaikan maka Ny. J menghilangkan stresornya dengan mengalihkan perhatian untuk berolah raga misalnya main volly ball,dan jika anak-anaknya mempunyai masalah maka mereka menghilangkan stresornya dengan bermain dan berkaroke dirumah serta mengungkapkannya dengan orang tua.
  1. Strategi koping yang digunakan
Jika ada masalah yang tidak bisa diselesaikan secara sendiri maka keluarga selalu menggunakan musyawarah dalam mencapai penyelesaian.
  1. Strategi adaptaasi disfungsional
Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan / ancaman dalam menghadapi permasalahan, tetapi mempunyai cara-cara sehat untuk menyelesaikannya misal melalui musyawarah.

VIII. HARAPAN KELUARGA

            Keluarga mengatakan ingin sekali melihat anaknya yang baru tamat SMA dapat pekerjaan adn keluarga tetap berada dalam keadaan sehat.

ANALISA DATA

NO
D A T A
MASALAH
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.






















2.




















3.
Data Subjektif :
¬  Ny. J mengatakan sering meras pusing
¬  Ny. J megatakn ia mempunyai riwayat hipertensi sejak melahirkan anaknya yang pertama ketika mengalami keracunan kehamilan ( ekslampsi ).
¬  Ny. Mengatakan jarang memeriksakan tekanan darahnya ke Pelayanan kesehatan
¬  Ny. J mengatakan tidak pernah membtasi makanan seperti rendah garam.
Data Objektif :
¬  Keluarga belum mampu mengenal masalah hipertensi dan merawat Ny. J dengan hipertensi
¬  Tekanan Darah Ny. J 140/80 mmHg
¬  Nadi 84 x/menit


Subjektif
¬  Ny. J mengatakan sat ini an. Ir sering mengatakan nyeri pada ulu hati, mual dan kadang-kadang sampai muntah.
¬  Ny.J mengatakan jika mual an.Ir mempunyai kebiasaan makan buah-buahan yang asam yang katanya mual bisa hilang
¬  Ny. J Mengatakan an. Ir malas makan dan makannya tidak teratur
Objektif
¬  Keluarga belum mampu mengenal masalah gastritis pada an. Ir dan merawatnya
¬  Abdomen kembung ( - )
¬  Bising  usus 7 x / menit
¬  An. Ir menunjukkan daerah perutnya yang sakit

Subjektif
¬  Ny. J mengatakan gigi an. Ir ada yang berlubang
¬  Ny J mengatakan an Ir malas menggosok gigi, hanya mau menggosok gigi jika disuruh
Objektif
¬  Keluarga belum mampu mengenal masalah karies dentis dibuktikan dengan keluarga tidak bisa menjelaskan pegertian, tanda dan gejala karies denties.
¬  Keluarga belum mngetahui cara merawat gigi dengan baik.
¬  Terlihat caries pada gigi M1-2 an. Ir


Gangguan rasa nyaman  nyeri sedang pada Ny.J keluarga Bp. O



















Gangguan rasa nyaman ;nyeri sedang  ulu hati pada an. Ir klg Bp. O
















Resiko Infeksi pada gigi an. Ir keluargaBp. O

Gangguan rasa nyaman  nyeri sedang pada Ny.J keluarga Bp. O berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga ( Ny.J ) dengan masalah Hipertensi













Gangguan rasa nyaman ;nyeri sedang  ulu hati pada an. Ir klg Bp. O berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga (an.Ir ) dengan masalah Gastritis











Resiko infeksi gigi  pada an. Ir klg Bp. O berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga (an.Ir ) dengan masalah karies denties





PRIORITAS MASALAH

Gangguan rasa nyaman; nyeri sedang  pada Ny.J klg Bp. O
NO
KRITERIA
PERHITUNGAN
NILAI
PEMBENARAN
1




2.




3.



4.





Sifat masalah
-      Kurang sehat/ aktual


Kemungkinan masalah dapat dirubah
- mudah

Potensial masalah dapat dicegah
- Cukup

menonjolnya masalah
- ada masalah tapi tidak perlu ditangani
3/3 X 1




2/2 X 2




2/3 X 1



1/2  X 1
1




2




2/3



1/2
Masalah yang ada merupakan masalah aktual, saat kunjungan Ny. J mengeluh pusing TD 140/80 mm Hg

Keadaan ekonomi kelurga termasuk golongan ekonomi menengah keatas dan mempunyai tabungan


Masalah masih dapat diatasi hanya saja keluarga kurang mengerti cara mengatasinya

Keluarga tidak begitu merasakan bahwa masalah mempunyai akibat lanjut

TOTAL

4 1/3


Gangguan rasa nyaman; nyeri sedang  ulu hati pada an. Ir klg Bp. O

NO
KRITERIA
PERHITUNGAN
NILAI
PEMBENARAN
1




2.




3.



4.





Sifat masalah
-      Kurang sehat/ aktual


Kemungkinan masalah dapat dirubah
- sebagian

Potensial masalah dapat dicegah
- Cukup

menonjolnya masalah
- Masalah tidak dirasakan
3/3 X 1




1/2 X 2




2/3 X 1



0/2  X 1
1




1




2/3



0
Masalah yang ada merupakan masalah aktual, saat kunjungan an Ir mengeluh nyeri ulu hati, sering merasa mual dan muntah

Keadaan ekonomi kelurga termasuk golongan ekonomi menengah keatas, tempat  pelayanan dekat tapi keluarga kurang memanfaatkannya

Masalah masih dapat diatasi hanya saja keluarga kurang mengerti cara mengatasinya

Keluarga tidak tau penyakit yang diderita an.Ir dan membiarkan an.Ir mengkonsumsi asam jika anaknya mual

TOTAL

2  2/3


Resiko Infeksi pada gigi an. Ir keluargaBp. O
NO
KRITERIA
PERHITUNGAN
NILAI
PEMBENARAN
1



2.




3.



4.





Sifat masalah
-      Ancaman kesehatan

Kemungkinan masalah dapat dirubah
- mudah

Potensial masalah dapat dicegah
- Cukup

Menonjolnya masalah
- Masalah segera  ditangani
2/3 X 1



2/2 X 2




2/3 X 1



2/2  X 1
2/3



2




2/3



1
Masalah yang ada merupakan masalah aktual, saat kunjungan an Ir mengeluh nyeri ulu hati, sering merasa mual dan muntah
Keadaan ekonomi kelurga termasuk golongan ekonomi menengah keatas dan mempunyai tabungan


Masalah masih dapat diatasi hanya saja keluarga kurang mengerti cara mengatasinya

Keluarga tidak tau penyakit yang diderita an.Ir dan membiarkan an.Ir mengkonsumsi asam jika anaknya mual


TOTAL

3  2/3



PRIORITAS MASALAH
  1. Gangguan rasa nyaman; nyeri sedang  pada Ny.J klg Bp. O
  2. Resiko Infeksi pada gigi an. Ir keluargaBp. O
  3. Gangguan rasa nyaman; nyeri sedang  ulu hati pada an. Ir klg Bp. O

DIAGNOSA KEPERAWATAN
  1. Gangguan rasa nyaman  nyeri sedang pada Ny.J keluarga Bp. O berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga ( Ny.J ) dengan masalah Hipertensi
  2. Resiko infeksi gigi  pada an. Ir klg Bp. O berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga (an.Ir ) dengan masalah karies denties
  3. Gangguan rasa nyaman; nyeri sedang  ulu hati pada an. Ir klg Bp. O berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga (an.Ir ) dengan masalah Gastritis




























BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

            Setelah dilakukan pengkajian pada keluarga Bapak O didapatkan beberapa permasalahan diantaranya : gangguan rasa nyaman ; nyeri sedang pada Ny. J, Resiko infeksi gigi pada an. Ir, Gangguan rasa nyaman nyeri sedang ulu hati pada an. Ir.

   Berdasarkan teoritis pada tugas perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah masalah tentang resiko infeksi gigi pada an. Ir dan gangguan rasa nyaman nyeri sedang ulu hati pada an. Ir sesuai dengan teori, sedangkan masalah gangguan rasa nyaman nyeri sedang pada Ny. J tidak ditemukan pada teori tugas perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah. Hal ini disebabkan karena kelompok melakukan asuhan keperawatan secara menyeluruh kepada semua anggota keluarga sehingga masalah gangguan rasa nyaman nyeri sedang pada Ny. J tetap diangkat.

   Setelah dialakukan tindakan keperawatan ketiga masalah keperawatan tersebut dapat diatasi dan tujuan tercapai.

           
4.2 Saran

  1. Perlunya komunikasi yang baik antar anggota keluarga sehingga dapat memudahkan dalam menyelesaikan masalah-masalah kesehatan yang ada dalam keluarga.
  2. Perlunya pemahaman masing-masing peran bagi anggota keluarga
  3. Perlunya memahami bahwa peran keluarga dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.
  4. Hendaknya perawat keluarga tidak hanya berperan sebagai pengajar tetapi juga harus mampu menjadi fasilitator dalam menyelesaikan masalah kesehatan dikeluarga
















DAFTAR PUSTAKA


Baylon, et all (1989). Perawatan kesehatan keluarga suatu proses. Jakarta: Depkes RI

Capernito, L.J. (1998). Diagnosa keperawatan. Jakarta: EGC

Keliat, B.A. (1992). Makalah asuhan keperawatan keluarga. Tidak dipublikasikan

NANDA, (1990). Memahami proses keperawatan. Jakarta: EGC

Netty Herawati, (2000). Konsep Keluarga. Jakarta: FIK UI







































PENUTUP



KESIMPULAN


Salah satu hal yang penting dalam keperawatan keluarga adalah, keluarga merupakan suatu unit terkecil dalam masyrakat yang merupakan klien keperawatan atau sipenerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta sosial dari setiap anggota keluarga.
Keluarga dengan tahap perkembangan dengan anak pertama  remaja ( usia 13 –20 tahun ), mempunyai tugas perkembangan yaitu menyeimbangkan kebebasan dan tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri, memfokuskan kembali hubungan perkawinan dan berkomunikasi secara terbuka.
Asuhan keperawatan keluarga dengan anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan merupakan cara dimana perawat berperan dalam membantu keluarga menangani atau mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi keluaraga. Dalam hal ini dilakukan asuhan keperawatan terhadap Keluarga Bapak A terutama Ibu “Y”, An”S” di RW III Kelurahan Air Tawar Barat
Asuhan yang diberikan berkaitan dengan lima tugas kesehatan keluarga yaitu : mengenal masalah, memutuskan untuk merawat anggota keluarga, kemampuan merawat anggota keluarga, memodifikasi lingkungan serta memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
Dari hasil pengkajian yang dilakukan terhadap keluarga, didapatkan masalah keperawatan sebagai berikut :
1. Resiko gangguan perfusi jaringan pada Ibu “Y” keluarga bapak A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat Ibu Y dengan hipertensi
2. Resiko gangguan integritas gigi pada An “S” keluarga bapak A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat An S dengan caries gigi.
3. Resiko infeksi saluran pernafasan dan pencernaan pada keluarga ibu Y keluarga bapak A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan lingkungan.
.
Intervensi keperawatan yang telah dilakukan terhadap keluarga Bapak A selama 7 minggu sebagian besar tujuan keperawatan dapat tercapai.

SARAN


Diharapkan kepada mahasiswa keperawatan dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih komprehensif sehingga dapat membantu keluarga dalam menangani atau mengatasi masalah kesehatan yang ada pada anggota keluarga.
Diharapkan kepada petugas kesehatan terutama pihak Puskesmas agar dapat membantu dalam penyebaran informasi tentang kesehatan sehingga diharapkan bertambahnya pengetahuan keluarga tentang masalah kesehatan yang mungkin ada pada keluarga.



NURSING CARE PLANNING   ( NCP )


No


Dx. Kep

Tujuan Umum

Tujuan Khusus

Kriteria

Standar

Intervensi
1
Peningkatan suhu tubuh pada Anak D keluarga Ibu N berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga (An D) dengan Tonsilitis
Keluarga mampu mengatasi masalah peningkatan suhu tubuh pada Anak D keluarga ibu N
Setelah 3x45 mnt pertemuan, keluarga mampu
1.  Mengenal masalah tonsilitis dengan
1.1.Menyebutkan pengertian tonsilitis














1.2.Menyebutkan  penyebab tonsilitis










1.3.Menyebutkan tanda-tanda dan gejala tonsilitis















1.4.Mengidentifikasi masalah tonsilitis yang terjadi pada anggota keluarga








2.  Mengambil keputusan yang tepat untuk merawat anggota keluarga dengan tonsilitis
2.1.Menyebutkan akibat lanjut tonsilitis







2.2.Memutuskan untuk merawat anggota keluarga dengan tonsilitis





Setelah 3x45 mnt pertemuan keluarga mampu
3.  Merawat anggota keluarga dengan tonsilitis
3.1.Menyebutkan cara merawat tonsilitis






















3.2.Mendemonstarsikan cara pemberian kompres




















3.3.Menyebutkan diit bagi penderita tonsillitis dan makanan pantangan





















3.4.Menyebutkan cara mengolah makanan bagi penderita tonsillitis dalam mengatasi nyeri


















3.5. Membuat obat tradisional untuk demam dan sakit kepala






















4.Memodifikasi lingkungan rumah yang baik untuk Anak D dengan masalah Tonsilitis
4.1.Menyebutkan lingkungan rumah yang baik untuk Anak D dengan masalah Tonsilitis













4.2.Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang baik untuk Anak D dengan masalah tonsillitis


5.Memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk mengatasi masalah tosilitis
5.1.Menyebutkan  jenis Yankes dan manfaat serta jadwal kunjungan
















5.2.Memberikan dukungan kepada keluarga untuk menggunakan Yankes


5.3..Memanfaatkan pelayanan kesehatan



















RV

















RV











RV

















RV











RV














RV














RV





















Psikomotor






















RV
























RV






















RV

























RV





















Psikomotor











RV



















RV






Afektif














(Keluarga dapat menyebutkan pengertian tonsillitis dengan bahasa sendiri)
Tonsilitis adalah peradangan / infeksi yang mengenai tonsil atau amandel yang dapat bersifat akut / kronis sehingga tonsil membesar dan berwarna merah serta terasa sakit






(Keluarga dapat menyebutkan penyebab tonsillitis dengan bahasa sendiri)
Penyebab tonsillitis :
a.   Berbagai jenis streptokokus






Keluarga mampu menyebutkan 5 dari 7 tanda dan gejala tonsilitis
a.   Kerongkongan terasa nyeri
b.   Nyeri saat menelan makanan
c.   Demam tinggi (suhu bias sampai 40 ° C
d.  Terasa sakit ditelinga
e.   Mulut berbau
f.    Pmbesaran kelenjar dileher
g.   Amandel atau tonsil membesar



Keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala tonsillitis yang dialami oleh anggota keluarga







(Keluarga dapat menyebutkan 3 dari 5 akibat lanjut dari tonsilitis)
1.  Gangguan dan kesukaran untuk bernafas
2.  Sukar untuk makan / minum
3.  Nyerinya bertambah hebat atau berat
4.  Suhu tubuh panas (semakin tinggi)
5.  Daya tahan tubuh semakin menurun


Memutuskan untuk merawat anggota keluarga dengan tonsilitis












(Keluarga mampu menyebutkan 4 dari 6 cara perawatan tonsillitis dengan bahasa sendiri
a.   Jika badan agak panas lakukan kompres
b.   Mengatur makanan yang dapat menghindari terjadinya panas, contohnya jangan minum es
c.   Istirahat secara teratur dan jangan terlalu capek
d.  Beri makanan yang sedikit lunak
e.   Pemeriksaan secara teratur pada pelayanan kesehatan
f.    Makan obat secara teratur


Keluarga mendemonstrasikan cara pemberian kompres dengan bantuan minimal
a.   Sediakan air biasa dalam waskom kecil
b.  Basahkan handuk kecil kedalam air tersebut
c.   Peras handuk
d.  Letakkan handuk pada dahi anak ± 5 – 10 menit
e.   Bila handuk terasa kering ulang kembali
f.   Lakukan kompres secara berulang sampai panas turun
(Pada kunjungan yang tidak direncanakan keluarga mampu melakukan kompres pada anak
















Keluarga mampu menyebutkan 3 dari masing-masing kelompok makanan yang boleh dimakan dan tidak boleh dimakan bagi penderita tonsillitis.
a.       Makanan yang boleh dimakan
1.Nasi,roti,kentang,  jagung
2.Daging,ayam,ikan,tempe, susu
3.Sayur-sayuran
4.Buah-buahan
(makanan harus lunak dan halus)
b.      Makanan yang tidak boleh dimakan
1.Makanan berlemak
2.Makanan yang keras dan seratnya banyak
3.Minuman beralkohol dan es


Keluarga mampu menyebutkan cara mengolah makanan untuk mengatasi nyeri menelan dengan bahasa sendiri
Cara mengolah makan adalah :
1.Nasi : dimasak dengan sedikit lunak dan lembek
2. Lauk : potong kecil-kecil dan dimasak dengan lunak, usahakan jangan terlalu banyak serat
3.Potong buah-buahan, buat jus dengan cara menghancurkan atau memblender
4. Beri susu sebagai pengganti makanan





Cara membuat obat tradisional adalah :
Obat sakit kepala :
Daun tori
Caranya :
Ambil daun tori secukupnya, cuci bersih, tumbuk halus, campurkan sedikit cuka untuk mencairkan, kemudian tempelkan disekitar kepala, dan biarkan sampai kering lalu diganti

Obat demam
Kunyit
Caranya :
Ambil beberapa potong kunyit, kupas, bersihkan dan parut halus, ambil air, tambahkan jinten, air panas, gula dan garam, aduk adonan sehingga tercampur rata, tunggu sampai dingin, lalu air diminumkan kepada anak.


Keluarga mampu menyebutkan 2 dari 4 cara memodifikasi lingkungan yang baik bagi penderita tonsillitis
1.Beri lingkungan yang bersih dan menyenangkan
2. Letakkan mainan,TV satu ruangan dengan tempat istirahat anak
3.Letakkan meja belajar dikamar / dekat tempat istirahat
4.Beri penerangan yang cukup terutama dikamar anak








Pada kunjungan yang tdiak direncanakan keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang baik untuk penderita tonsillitis







Pelayanan kesehatan yang dapat dikunjungi :
-     Puskesmas jam 8-14 wib pada hari kerja (senin-jum’at)
-     RS. Bagian poliklinik THT jam 8-14 Wib (Senin – sabtu)
-     Klinik/bidan/praktek dokter setiap hari kerja

Manfaat dari Yankes :
-     Sebagai tempat konsultasi
-     Tempat rujukan
-     Tempat memeriksa keseharan dan mcencegah penyakit
-     Perawatan dan pengobatan


Dukung keluarga untuk menggunakan yankes karena dapat berguna mengurangi / mengatasi tonsilitis



Pada kunjungan yang tidak direncanakan keluarga mampu menunjukkan kartu berobat atau obat-obatan yang diresepkan dari yankes






1.1.1.Kaji pengetauan keluarga tentang pengertian tonsilitis
1.1.2.Beri reinforcemen (+) atas jawaban keluarga
1.1.3.Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian tonsillitis
1.1.4.Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
1.1.5.Jawab pertanyaan
1.1.6.Meminta keluarga untuk menyebutkan kembali
1.1.7.Beri reinforcement positif


1.2.1.Kaji pengetahuan keluarga tentang penyebab tonsilitis
1.2.2.Beri pujian atas jawaban keluarga
1.2.3.Diskusikan penyebab tonsilitis pada keluarga
1.2.4.Dorong keluarga untuk mengulangi kembali
1.2.5.Beri reinforcemen (+) atas jawaban keluarga


1.3.1.Kaji pengetahuan keluarga tentang tanda dan gejala tonsillitis
1.3.2.Beri pujian atas jawaban keluarga
1.3.3.Diskuiskan dengan keluarga tanda-tanda dan gejala tonsilitis
1.3.4.Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali
1.3.5.Beri pujian atas jawaban keluarga





1.4.1Bantu keluarga menyebutkan tanda dan gejala tonsillitis yang dialami anggota keluarga
1.4.2.Beri reinforcemen (+) atas jawaban dan partisipasi keluarga




2.1.1.Kaji pengetahuan keluarga tetang akibat lanjut tonsillitis
2.1.2.Beri pujian atas jawaban keluarga
2.1.3.Jelaskan akibat lanjut tonsilitis pada keluarga
2.1.4.Doarong keluarga untuk bertanya hal yang tidak diketahui
2.1.5.Dorong keluarga untuk menyebutkan kembali
2.1.6.Beri reinforcemen (+) atas jawaban yang benar

2.2.1.Motivasi keluarga untuk mengatasi dan merawat keluarga dengan tonsilitis
2.2.2.Beri reinforcemen (+) atas keputusan keluarga yang tepat.








3.1.1.Kaji pengetahuan keluarga tentang cara perawatan tonsillitis
3.1.2.Beri pujian atas jawaban yang diberikan.
3.1.3.Diskusikan bersama keluarga tentang cara penangulangan gastritis
3.1.4.Memotivasi keluarga untuk mengulangi kembali
3.1.5.Beri reinforcemen (+) atas jawaban keluarga






3.2.1.Diskusikan cara pemberian kompres pada anak yang panas
3.2.2.Mendemonstrasikan cara pemberian kompres pada anak
3.2.3.Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
3.2.4.Menjawab pertanyaan
3.2.5.Motivasi keluarga untuk mendemonstrasikan  kembali
3.2.6.Beri reinforcemen (+) atas jawaban yang benar
3.2.7.Evaluasi pada kunjungan yang tidak direncanakan.

3.3.1.Kaji pengetahuan keluarga tentang diit bagi penderita tonsillitis
3.3.2.Beri pujian atas jawaban keluarga
3.3.3.Diskusikan tentang diit penderita tonsillitis
3.3.4.Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
3.3.5.Jawab pertanyaan keluarga
3.3.6.Motivasi keluarga untuk mengulang kembali
3.3.7.Beri pujian.








3.4.1.Kaji pengetahuan keluarga tentang cara mengolah makanan bagi penderita tonsillitis
3.4.2.Beri pujian atas jawaban keluarga
3.4.3.Diskusikan tentang cara mengolah makanan bagi penderita tonsillitis
3.4.4.Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
3.4.5.Jawab pertanyaan keluarga
3.4.6.Motivasi keluarga untuk mengulang kembali
3.4.7.Beri pujian.



3.5.1.Kaji pengetahuan keluarga tentang obat tradisional untuk demam dan sakit kepala
3.5.2.Beri pujian atas jawaban keluarga
3.5.3.Diskusikan tentang obat tradisional untuk dan sakit kepala
3.5.4.Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
3.5.5.Jawab pertanyaan keluarga
3.5.6.Motivasi keluarga untuk mengulang kembali
3.5.7.Beri pujian.







4.11.Kaji pengetahuan keluarga tentang lingkungan yang baik untuk penderita tonsilitis
4.1.2.Beri pujian atas jawaban keluarga
4.1.3.Diskusikan tentang lingkungan yang baik untuk penderita tonsillitis
4.1.4.Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
4.1.5.Jawab pertanyaan keluarga
4.1.6.Motivasi keluarga untuk mengulang kembali
4.1.7.Beri pujian














5.1.1.Menjelaskan pada keluarga tentang tempat pelayanan dan keseharan dan manfaat serta waktu kunjungan
5.1.2.Beri reinforcemen (+) atas partisipasi keluarga












5.2.1.Dukung keluarga untuk memutuskan tindakan
5.2.2.Evaluasi adanya penurunan sakit setelah menggunakan yankes
5.2.3.Beri pujian

5.3.1.Jelaskan pada keluarga manfaat yankes
5.3.2.Dorong keluarga untuk mengungkapkan persepsi
5.3.3.Minta keluarga menunjukkan kartu berobat atau obat-obatan dari yankes
5.3.4.Beri pujian





























Tidak ada komentar: