LAPORAN PENDAHULUAN SUPERVISI KELUARGA



LAPORAN PENDAHULUAN SUPERVISI

Kunjungan ke 6                                                           Hari/Tanggal : Kamis/ 14 Mei 2008


I.       Latar Belakang
Pada pertemuan sebelumnya dengan keluarga Tn.S dengan tahap perkembangan keluarga dewasa awal, telah dilakukan implementasi dan evaluasi pada tujuan keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang tepat untuk Ny.M dengan gangguan koping tidak efektif. Maka pada pertemuan ke enam ini direncanakan untuk melanjutkan implementasi keluarga mampu memamfaat fasilitas pelayanan kesehatan yang ada dilingkungannya.

II.    Proses Keperawatan
a.       Diagnosa keperawatan keluarga : Gangguan proses keluarga b.d KMK mengenal koping individu tidak efektif pada Ny.M keluarga Tn. S
b.      Tujuan umum : setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 x 45 menit pertemuan diharapkan keluarga mampu : Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk Ny.M dengan gangguan koping tidak efektif
c.       Tujuan Khusus :  setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 x 45 menit pertemuan diharapkan keluarga mampu menyebutkan pelayanan kesehatan yang dapat dikunjungi untuk Ny.M dengan gangguan koping tidak efektif dan Memberikan dukungan pada keluarga untuk mengunjungi fasilitas kesehatan.
d.      Pelayanan kesehatan yang dapat di kunjungi : psikiater
e.       Penjelasan Materi sesuai SMART
1.      Untuk masalah Ny.M, sebaiknya berkonsultasi kepada psikolog,
2.      Apabila sudah timbul gangguan cemas dan memerlukan terapi medik kita perlu berkonsultasi dengan psikiater untuk mencegah dampak lanjut yang ditimbulkannya. Psikiater adalah orang yang telah terlatih secara spesifik dalam masalah abnormalitas prilaku manusia, baik dalam upaya pencegahan serta proses penyembuhannya. Praktik psikiatri sangat luas, mencakup aspek-aspek yang terkait dengan medis, seperti perawatan dengan obat-obatan electroconvulsive-shock therapy untuk kasus-kasus tertentu dan disertai kewenangan memberi perawatan  secara kontitusional dan memasukan kerumah sakit pasien yang mengalami hambatan organik dengan penyertaan gejala psiklogis yang manifes. Oleh karena pendidikan dasarnya adalah kedokteran, maka psikiater memiliki wewenang legal untuk memberi obat-obatan. Psikiater juga perlu dikunjungi untuk mencegah timbulnya gangguan jiwa dalam menghadapi masa penyesuaian diri terhadap perubahan keadaan (prevensi). Umpamanya, perubahan dalam hal pendidikan, tugas, nikah, pindah (tempat tinggal, kerja, sekola), perpisahan dengan orang-orang yang dicintai(seperti pada kasus Ny.M) serta perubahan posisi atau status dalam masyarakat. Disini Psikiater hadir sebagai pendengar yang baik, tempat curhat, sebagai motivator, serta menyadarkan kita dari prilaku yang menyimpang.
3.      Fungsi Psikolog :
1.      Menjalin hubungan saling percaya melalui pendekatan psikologis
2.      Mendengar aktif terhadap eksplorasi yang dilakukan oleh klien melalui keluhan – keluhanya
3.      Menjalin kerjasama dengan klien untuk mecari jalan keluar bagi persoalan psikologis yang dihadapi klien, sambil sekaligus meningkatkan optimasi fungsi mental klien
4.      Mengajarkan keterampilan dalam mengatasi tekanan  ( stress) dan mengendalikan klien dalam meningkatkan efektifitas kehidupannya.



III. Implementasi Tindakan Keperawatan
a.       Metode : Diskusi dan tanggung jawab
b.      Media dan alat : Leaflet
c.       Waktu dan Tempat : 1 x 45 menit di ruang tamu
d.      Strategi pelaksanaan :


No
Kegiatan Mahasiswa
Kegiatan keluarga
Waktu
1
Pembukaan
  • Memberikan salam
  • Memperkenalkan pembimbing
  • Mengingatkan kontark waktu dan tujuan pertemua

  • Menanyakan keluhan atau masalah kesehatan lain yang dirasakan saat ini
  • Mendiskusikan masalah jika ada

  • Menjawab salam
  • Mendengarkan

  • Menyepakati kontrak waktu dan tujuan pertemuan
  • Mengungkapkan masalah

  • Berdiskusi dengan mahasiswa
5 menit
2
Pelaksanaan
  • Mengkaji pengetahuan keluarga tentang macam-macam pusat pelayanan kesehatan yang dapat dikunjungi saat memiliki masalah kesehatan
  • Memberikan reinforcement positif atas jawaban keluarga
  • Mendiskusikan bersama keluarga tentang pelayanan kesehatan yang dapat digunakan
  • Memberikan kesempatan keluarga untuk bertanya
  • Menjawab pertanyaan keluarga
  • Memotivasi keluarga untuk mengulang kembali pusat palayanan kesehatan yang dapat dikunjungi
  • Jelaskan pada keluarga tentang pentingnya fasilitas pelayanan kesehatan
  • Memberikan kesempatan keluarga untuk bertanya
  • Menjawab pertanyaan keluarga
  • Beri motivasi pada keluarga untuk mengunjungi fasilitas pelayanan kasehatan
  • Dorong keluarga untuk mengungkapkan persepsi
  • Beri reinforcement positif pada keluarga atas pilihan keluarga

  • Mengemukakan pandapat




  • Mendengarkan

  • Mendengarkan dan memperhatikan


  • Memberi pertanyaan
  • Mendengarkan

  • Mengulang kembali



  • Mendengarkan


  • Memberi pertanyaan
  • Mendengarkan

  • Mendengarkan


  • Mengungkapkan persepsi
  • Mendengarkan
30 menit
3
Penutup
  • Bersama keluarga menyimpulkan materi yang telah dibicarakan
  • Mengucapkan salam

  • Menyimpulkan materi

  • Menjawab salam
10 menit


IV. Kriteria Evaluasi
a.       Evaluasi Struktur :
·         Pelaksanaan kegiatan sesuai rencana
·         Keluarga dapat menerima mahasiswa sesuai kontrak waktu yang telah disepakati
·         Alat yang dibutuhkan tersedia
b.      Evaluasi Proses :
·         Situasi mendukung, tidak ada gangguan
·         Keluarga dapat berpatisifasi aktif selama kegiatan
c.       Evaluasi hasil : (sebutkan persentase pencapaian yang di inginkan
·         Keluarga mampu menyebutkan pelayanan kesehatan yang dapat dikunjungi untuk Ny.M dengan gangguan koping tidak efektif
·         Kelurga termotivasi untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan

V.    Materi
Fasilitas Pelayanan kesehatan
  1. Untuk masalah Ny.M, sebaiknya berkonsultasi kepada psikolog,
  2. Apabila sudah timbul gangguan cemas dan memerlukan terapi medik kita perlu berkonsultasi dengan psikiater untuk mencegah dampak lanjut yang ditimbulkannya. Psikiater adalah orang yang telah terlatih secara spesifik dalam masalah abnormalitas prilaku manusia, baik dalam upaya pencegahan serta proses penyembuhannya. Praktik psikiatri sangat luas, mencakup aspek-aspek yang terkait dengan medis, seperti perawatan dengan obat-obatan electroconvulsive-shock therapy untuk kasus-kasus tertentu dan disertai kewenangan memberi perawatan  secara kontitusional dan memasukan kerumah sakit pasien yang mengalami hambatan organik dengan penyertaan gejala psiklogis yang manifes. Oleh karena pendidikan dasarnya adalah kedokteran, maka psikiater memiliki wewenang legal untuk memberi obat-obatan. Psikiater juga perlu dikunjungi untuk mencegah timbulnya gangguan jiwa dalam menghadapi masa penyesuaian diri terhadap perubahan keadaan (prevensi). Umpamanya, perubahan dalam hal pendidikan, tugas, nikah, pindah (tempat tinggal, kerja, sekola), perpisahan dengan orang-orang yang dicintai(seperti pada kasus Ny.M) serta perubahan posisi atau status dalam masyarakat. Disini Psikiater hadir sebagai pendengar yang baik, tempat curhat, sebagai motivator, serta menyadarkan kita dari prilaku yang menyimpang.
  3. Fungsi Psikolog :
Menjalin hubungan saling percaya melalui pendekatan psikologis
    1. Mendengar aktif terhadap eksplorasi yang dilakukan oleh klien melalui keluhan – keluhanya
    2. Menjalin kerjasama dengan klien untuk mecari jalan keluar bagi persoalan psikologis yang dihadapi klien, sambil sekaligus meningkatkan optimasi fungsi mental klien
    3. Mengajarkan keterampilan dalam mengatasi tekanan  ( stress) dan mengendalikan klien dalam meningkatkan efektifitas kehidupannya.

Tidak ada komentar: