BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga menempati posisi yang terpenting dalam
perkembangan untuk memberikan pelayanan kesehatan. Dalam pemberian pelayanan
kesehatan perawat harus memperhatikan nilai-nilai dan budaya keluarga, sehingga
keluarga dapat menerima.
Perkembangan keluarga adalah proses
perubahan yang terjadi pada sistem keluarga meliputi perubahan pola interaksi
dan hubungan antar anggotanya sepanjang waktu. Perkembangan ini terbagi menjadi
beberapa tahap atau kurun waktu tertentu, pada setiap tahapnya keluarga
memiliki tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar setiap tahapan tersebut
dapat dilalui dengan sukses.
Pada makalah ini akan diuraikan
tentang pengkajian keluarga pada tahap perkembangan keluarga pada tahap dewasa
awal. Mengingat masalah-masalah yang terjadi pada tahap perkembangan inipun
cukup banyak dan dapat berakibat fatal apabila tidak segera ditangani.
1.2 Tujuan
Diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan keluarga dalam:
1. Mengenal masalah kesehatan
keluarga terhadap perubahan perkembangan pada tahap dewasa awal.
2. Memutuskan tindakan yang tepat
untuk mengatasi masalah pada tahap dewasa awal.
3. Melakukan tindakan keperawatan
kesehatan pada anggota keluarga yang sakit, mempunyai gangguan fungsi tubuh dan
atau yang membutuhkan bantuan asuhan keperawatan.
4. Memelihara lingkungan fisik,
psikis dan sosial, sehingga dapat menunjang peningkatan kesehatan keluarga.
5. Memanfaatkan sumber daya yang
ada di masyarakat misalnya Puskesmas, Puskesmas Pembantu, psikolog, psikiater
untuk mengatasi masalah kesehatan.
6. Perawat dapat melakukan
pengkajian terhadap keluarga dengan tahap
perkembangan keluarga pada tahap dewasa awal.
7. Perawat dapat melakukan
analisa data dan merumuskan diagnosa serta memberikan intervensi terhadap
permasalahan yang sedang dihadapi keluarga.
BAB II
PEMBAHASAN
ILUSTRASI
Tn.S (45 tahun) tinggal
berdua dengan istrinya yaitu Ny.M (42 tahun). Tn.S adalah seorang pengusaha
property di kota Padang, sedangkan Ny.M hanya sebagai ibu
rumah tangga. Perekonomian keluarga Tn.S sangat baik sehingga bisa mencukupi
kebutuhan anggota keluarganya bahkan berlebih. Tn.S mempunyai seorang anak yang
bernama An.U (22 tahun), tetapi satu bulan
yang lalu An.U telah menikah dan sekarang tinggal bersama suaminya di Medan . Sejak An.U
meninggalkan rumah, Ny.M merasa selalu lelah, cemas, sering merasa sakit kepala
dan sakit perut, dan kadang berkeringat dingin. Selain itu, Ny.M juga kelihatan
murung dan kesepian sehingga pekerjaan rumah sering terabaikan. Ny.M juga menderita
hipertensi sejak 1 tahun yang lalu. Ia mengeluh sakit kepala, letih dan cepat
merasa lelah jika terlalu lama beraktivitas dan sejak 2 minggu terakhir. Ny. M merasakan semakin sering sakit kepala,
terasa nyeri di dada dan terkadang keluar keringat dingin . Kebiasaan yang ada
di keluarga Tn.S adalah memakan makanan yang berlemak dan tinggi kalori
Asuhan
Keperawatan Keluarga Tn.S
PENGKAJIAN
I. Data Umum
1.
Nama Kepala Keluarga : Tn.S
2. Usia :
45 tahun
3. Alamat :
Jln.Aur Duri 2
No.1 Padang
4. Pekerjaan Kepala Keluarga : Pengusaha property di kota Padang
5.
Pendidikan Kepala Keluarga : Strata 1 (S1)
6.
Komposisi keluarga
No
|
Nama
|
JK
|
Hub. Dengan KK
|
Umur
|
Pendidikan
|
Pekerjaan
|
1.
|
Ny.M
|
P
|
Istri
|
42 thn
|
SMA
|
Ibu rumah tangga
|
2.
|
An.U
|
P
|
Anak
|
22 thn
|
S1
|
Perawat
|
Genogram :
Keterangan : = Perempuan
= klien
= Laki-laki
=
meninggal
=
tinggal satu rumah
- Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn.S adalah keluarga nuclear family
(keluarga inti), dimana keluarga terdiri dari ayah,ibu dan anak. Tn. S menyatakan tidak ada masalah dengan
tipe keluarga ini. Sebagian besar kerabat Tn. S maupun Ny. M berdomisili di
Padang.
- Suku Bangsa
Keluarga Tn.S bersuku Piliang
(minang) dan Ny. M bersuku Jambak (Minang). Keluarga Tn. S memiliki kebiasaan
makan makanan khas Minang yang berlemak dan berkalori tinggi seperti rendang,
gulai cancang, dan jeroan. Selain itu keluarga biasa mengkonsumsi makanan yang
disukai secara umum oleh semua lapisan masyarakat seperti gorengan dan kue-kue
basah.
- Agama
Agama yang dianut keluarga
Tn.S adalah agama Islam. Tn. S mengatakan bahwa baik Tn.S maupun Ny.M lebih
sering mengerjakan shalat berjamaah di rumah daripada di mesjid. Hal ini karena
selain kesibukan Tn. S sebagai seorang pengusaha properti, juga dikarenakan jauhnya
jarak antara mesjid dan rumah Tn.S.
- Status social ekonomi
Keluarga ini merupakan
keluarga yang berasal dari keluarga ekonomi menengah ke atas. Tn. S adalah
seorang pengusaha properti, sedangkan Ny. M adalah seorang ibu rumah tangga.
Keluarga tidak memberi informasi berapa penghasilan keluarga per bulan secara
pasti. Namun Ny. M mengatakan bahwa penghasilan Tn. S mencukupi kebutuhan
keluarga bahkan berlebih dan dapat ditabung. Keluarga mempunyai
2 set tv 21 inchi, 1 set VCD, 1 buah kipas angin, dan 2 set AC. Kebutuhan keluarga antara lain biaya
kehidupan sehari-hari, biaya listrik, dan air. Kegiatan keuangan di keluarga
Tn. S diatur oleh Ny. M. Keluarga ini cukup harmonis
- Aktivitas rekreasi keluarga
Ny.M mengatakan Tn. S terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Ny. M
mengakui jarang berekreasi ke luar kota dengan keluarga pada hari libur. Sebagai
penggantinya, Tn. S selalu meluangkan waktu untu makan malam bersama keluarga. Selain
itu, mereka juga sering berkumpul sambil menonton tv dan bercengkrama di rumah.
II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
- Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap
perkembangan keluarga dewasa awal, dimana tugas perkembangannya antara lain :
a.
Memperluas siklus keluarga
dengan memasukan anggota keluarga baru yang didapatkan melalui perkawinan.
b.
Melanjutkan, memperbaharui dan
menyesuaikan kembali hubungan perkawinan.
c.
Membantu orangtua lansia dan
sakit-sakitan dari suami atau istri.
d.
Mempersiapkan anak untuk hidup
mandiri dan menerima kepergiannya
e.
Menata kembali fasilitas dan
sumber yang ada dalam keluarga
- Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan kelarga yang belum terpenuhi adalah
menerima kepergian anak. Ny. M mengaku sangat dekat dengan anak tunggalnya An.
U dan merasa sangat sedih dan kesepian ketika An. U pergi meninggalkan rumah
setelah menikah sejak 1 bulan yang lalu. Selain itu Ny. M merasa sakit kepala
dan perasaan cepat lelahnya semakin menjadi-jadi setelah kepergian An. U.
- Riwayat keluarga inti
Pada
awalnya mereka dikenalkan oleh keluarga, akhirnya Tn.S dan Ny.M sama-sama
tertarik sehingga mereka menikah semenjak 21 tahun yang lalu. Saat pengkajian,
riwayat kesehatan keluarga yang ditemui adalah sbb:
·
Tn. SÃ tidak memiliki keluhan apa-apa. Tn. S pernah mengalami operasi karena menderita
appendiksitis pada saat ia berumur 27 tahun.
·
Ny.M Ã pucat, lemah, lesu.. M mengatakan ia menderita hipertensi sejak 1 tahun
yang lalu. Ny.M juga kelihatan murung. Ny. M mengatakan, sejak anaknya menikah
ia lebih sering merasa sedih, dan tidur Ny. M terganggu sering terbangun malam
dan tak bisa tidur lagi. Ny. M
mengatakan bahwa ia memiliki riwayat penyakit jantung dan tekanan darah tinggi
dalam keluarganya. Sementara Tn. S tidak memiliki
penyakit keturunan
- Riwayat keluarga sebelumnya
Ny. M mengatakan bahwa kakeknya
meninggal karena serangan jantung, sementara ayahnya menderita hipertensi.
III. Pengkajian Lingkungan
- Karakteristik rumah
Rumah yang dimiliki oleh Tn.S dan Ny.M adalah rumah
permanent dan milik sendiri,
dengan :
a.
Luas rumah : 8 x 15 meter
b.
Jumlah ruangan : 1 ruang tamu,
1 ruang keluarga digabung dengan ruang makan, 3 kamar tidur,1 dapur, 2 kamar
mandi dan 2 WC
c.
Jumlah jendela : 5 jendela + 3
jendela di setiap kamar
d.
Pemanfaatan rumah : sangat baik
dengan ventilasi dan penyinaran matahari yang cukup. Taman
rumah Ny. M gersang, tidak ada pepohonan hanya ditumbuhi rumput jepang dan 4
buah pot bunga mawar.
e.
Sumber air : air bersih
tersedia dari PAM
Ny. M mengatakan bahwa sudah 3 hari ini tidak
membersihkan rumah dan memasak, mereka biasanya membeli makanan siap saji untuk
makan sehari- hari. Ny. M mengatakan ia
terus memikirkan anaknya dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan melamun. Tampak
perabotan rumah Tn. S yang berdebu.
2 5
4
2 3
5
1 2
Ket:
1.
Ruang tamu
2.
Ruang tidur
3.
Ruang keluarga dan ruang makan
4.
Dapur
5.
Kamar mandi/wc
- Karakteristik tetangga dan komunitas setempat
Hubungan keluarga Tn.S dengan tetangga tergolong baik
dan harmonis. Tn.S dan Ny.M selalu bertegur sapa dengan tetangganya jika
bertemu, walaupun jarak antar rumah tidak terlalu
dekat dikarenakan masing-masing rumah memiliki luas tanah yang besar. Tipe
komunitasnya heterogen dengan lingkungan rumah dan sekitarnya tertata dengan
baik. Pada umumnya
mereka adalah pedagang dan pegawai swasta. Setiap 2 bulan sekali rutin
diadakan pengajian di Mesjid yang berada di kompleks perumahan tersebut. Selain
itu, selalu diadakan perayaan 17 Agustus setiap tahunnya.
- Mobilitas geografis
Tn. S telah menempati rumahnya yang sekarang sejak tahun
1970 (sudah 40 tahun). Sampai saat ini Tn.S belum pernah pindah rumah dari
rumahnya yang sekarang.
- Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn.S berkumpul pada malam hari karena mereka biasa makan dan bercengkrama bersama setelah seharian
menjalani aktivitas masing-masing. Selain itu Tn.S dan Ny.M selalu menyempatkan
diri untuk menghadiri arisan keluarga. Hubungan antara keluarga Tn. S dengan kerabat baik. Keluarga Tn.S sangat ramah dan dapat bersosialisasi dengan
tetangga dengan baik. Ny.M mengatakan ia rutin mengikuti arisan di lingkungan RT nya 1X
sebulan
- Sistem pendukung keluarga
Tn.S mempunyai
seorang istri dan satu orang anak yang sangat menyayanginya. Bila terdapat
masalah dalam keluarga, biasanya
selalu didiskusikan dengan kepala keluarga. Tn.S dan
Ny.M hidup dengan menggunakan biaya sendiri. Fasilitas yang penunjang kesehatan
keluarga adalah rumah sakit dan klinik 24 jam.
IV. Struktur Keluarga
- Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn.S mempunyai pola
komunikasi yang baik dan terbuka. Setiap ada masalah selalu dibicarakan bersama dan
diselesaikan secara bersama baik itu masalah keuangan ataupun masalah sosial.
Setiap anggota keluarga berhak mengutarakan keinginannya dan berhak untuk
mengemukakan pendapatnya. Dalam keluarga, keputusan lebih banyak diambil oleh
Tn.S. Dalam berkomunikasi, Keluarga Tn. S lebih sering menggunakan bahasa
Minang.
- Struktur kekuatan keluarga
Pemegang kendali
dalam keluarga Tn.S adalah Tn.S sebagai kepala keluarga. Menurut Ny.M, suaminya
selalu arif dan bijak dalam mengambil suatu keputusan. Suaminya cukup pandai
dalam mengendalikan emosi, sehingga
tidak pernah sampai memukul ia dan anaknya jika sedang marah
- Struktur peran
Tn.S adalah kepala keluarga, pencari
nafkah dalam keluarganya. Sedangkan Ny.M adalah ibu rumah tangga yang mengurus
keluarga serta sebagi pendidik anak.
- Nilai dan norma keluarga
Nilai dan norma yang dianut oleh
keluarga adalah mengikuti norma yang berlaku dalam masyarakat. Keluarga tidak
pernah dan tidak mau berobat ke paranormal, dukun, tabib, dan lain sebagainya. Keluarga mempercayai pengobatan
medis.
V. Fungsi Keluarga
- Fungsi afektif
Ny.M mengaku
sangat bahagia dengan perkawinannya. Tn.S sangat menyayangi istri dan anaknya
begitu juga sebaliknya dengan Ny.M dan anaknya. Sehingga mereka saling
menyayangi dan sangat akrab dengan sesama. Ny.M mengaku sangat dekat dengan anak
nya An.U yang telah menikah. Ny. M mengatakan ia kini sulit berkomunikasi
dengan anaknya. Hal ini karena selain bekerja, An. U juga tinggal di luar kota
bersama suaminya (Medan)
- Fungsi sosialisasi
Ny.M mengatakan hubungannya dengan
sesama anggota sangat baik dan harmonis, hubungan dengan suaminya juga sangat
baik bahkan Ny.M mengatakan kalau Tn.S pergi ke luar kota karena urusan kerja,
maka ia akan sangat merindukan Tn.S. Secara umum, keluarga Tn.S dapat mematuhi
norma dan dapat bersosialisasi dengan masayarakat dan lingkungannya dengan baik
- Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga Ny.M mengatakan ia merasa
sehat apabila tidak ada keluhan dalam tubuhnya seperti sakit kepala, pusing,
atau demam. Sedangkan sakit yaitu apabila tidak dapat beraktifitas seperti
biasa karena kondisi tubuh yang lemah. Dari data pengkajian didapatkan bahwa,
Tn.S tidak ada keluhan kesehatan apapun. Sementara
Ny. M mengatakan ia sering merasa sakit kepala, letih, dan
cepat merasa lelah jika terlalu lama beraktivitas dan sejak 2 minggu terakhir.
Ny. M merasakan semakin sering sakit kepala, terasa nyeri di dada, jantung
berdebar - debar dan terkadang keluar keringat dingin. Ny. M mengatakan bahwa
ia biasanya ia makan makanan bersantan dan berlemak serta jarang meklakukan
olahraga .Ny. M mengatakan bahwa ia biasanya berobat ke dokter bila ada keluhan
terhadap kesehatannya.Tapi kali ini Ny. M belum juga memeriksakan dirinya ke
dokter karena ia merasa apa yang dirasakannya sekarang akan hilang juga dengan sendirinya.
- Fungsi reproduksi
Fungsi reproduksi Tn.S dan Ny.M
sangat baik dan tidak ada keluhan atau masalah dengan kehidupan seksualnya.
Ny.M ingin memiliki anak lagi tetapi tidak bisa dikarenakan oleh rahim Ny.M
lemah dan sangat beresiko.
- Fungsi ekonomi
Keadaan ekonomi Tn.S sangat memadai.
Semua kebutuhan keluarga ditanggung oleh Tn.S.
VI.
Stress dan Koping Keluarga
- Stressor jangka panjang dan jangka pendek
Stresor jangka
pendek adalah rasa cemas dan stres yang dialami oleh Ny. M semenjak kepergian
anaknya 1 bulan yang lalu. Sementara stresor jangka panjag adalah penyakit
hipertensi yang diderita oleh Ny. M
- Kemampuan keluarga untuk berespon terhadap situasi stresor.
Keluarga dapat
beradaptasi dengan baik. Keluarga menganggap kondisi yang menimbulkan stresor
merupakan hal yang biasa dan sebagai anggota keluarga mereka saling memahami
kondisi yang ada dalam keluarga.
- strategi koping yang di gunakan
Keluarga untuk selalu berusaha
berkomunikasi dan berdiskusi setiap ada masalah dalam keluarga walaupun
akhirnya Tn. S selaku KK yang memutuskan masalah
- strategi adaptasi fungsional
keluarga tidak
mempunyai adaptasi disfungsional seperti mengamuk, kekerasan dll.jika dalam
keluarga terjadi pertengkaran, maka masing-masing akan introspeksi diri
VII.
Pemeriksaan Fisik
NO
|
Pemeriksaan Fisik
|
Tn.S
|
Ny.M
|
1.
2.
3.
4.
5.
6
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
|
Tanda-tanda vital
1. TD
2. Nadi
3. Nafas
Keadaan Umum:
1. TB
2. BB
3. Gizi
Kepala dan rambut
Mata
-Konjungtiva
-Sklera
-Penglihatan
Telinga
-Serumen
-Pendengaran
Hidung
-Polip
-Sinusitis
-Sekret
-Penciuman
Mulut
-Lidah
-Bau
nafas
-Sariawan
Kulit
Leher
-Pembesaran
tyroid
Payudara
-Benjolan
-lecet
-Lesi
Pernafasan
-bunyi
-frekuensi
-whezing
Gastrointestinal
-bising
usus
-bunyi
-BAB
Gastrourinaria
-BAK
Muskuloskeletal
|
120/80 mmHg
60 x/menit
20 x/menit
170cm
80kg
baik
Benjolan(-), Lesi(-), ikal, bersih,beruban
Tidak anemis
Tidak ikterik
Normal
(-)
Baik
(-)
(-)
(-)
(+)
Bersih
(-)
(-)
Turgor elastis
(-)
(-)
(-)
(-)
Vasikuler
20×/menit
(-)
11×/menit
Normal
1×/sehari
4-5×/hari
Tidak ada keluhan
|
145/90 mmHg
80 x/menit
24 x/menit
155cm
65kg
baik
Benjolan(-), Lesi(-), Lurus,bersih
Tidak anemis
Tidak ikterik
Normal
(-)
Baik
(-)
(-)
(-)
(+)
Bersih
(-)
(-)
Turgor elastis
(-)
(-)
(-)
(-)
Vasikuler
23×/menit
(-)
10×/menit
Normal
2×/sehari
5-6×/hari
Tidak ada keluhan
|
VII.
Harapan Keluarga
Keluarga berharap dengan adanya
kunjungan dari petugas kesehatan dapat meningkatkan derajat kesehatan keluarganya
dan dapat mengetahui tindakan apa yang sebaiknya dilakukan dan dihindarkan
untuk mencapai derajat kesehatan keluarga yang optimal.
ANALISA
DATA
No
|
Data
|
Masalah Keperawatan
|
Diagnosa Keperawatan
|
1
2
|
DS:
Klien mengatakan :
6. Pusing / sakit kepala
7. Cepat lelah setelah melakukan kegiatan
8. Rasa nyeri di dada
9. Ia sering mengkonsumsi
makanan berlemak
10. Jarang melakukan olahraga
DO :
DS :
Klien mengatakan :
1. Sering sakit kepala , pusing
2.
Berkeringat dingin
3. Sakit perut
4. Jantung berdebar debar
5. Malas mengerjakan pekerjaan
rumah dan memasak
6. Sejak 1 bulan yll ini makan makanan siap saji karena Ny.M
tidak memasak
7. Susah Tidur sejak 1 bulan
terakhir
DO:
|
Ganguan rasa nyaman
Gangguan Proses keluarga
|
Gangguan rasa nyaman : (nyeri
kronik) pada Ny. M b.d KMK keluarga
merawat anggota keluarga dengan hipertensi
Gangguan Proses Keluarga pada
keluarga Tn S b.d KMK kelurga mengenal masalah Stress
|
SKORING
1. Gangguan Proses Keluarga pada
keluarga Tn S b.d KMK kelurga mengenal masalah Stress
NO
|
KRITERIA
|
NILAI
|
BOBOT
|
SKORE
|
1
|
Sifat Masalah
Skala : tidak / kurang sehat /aktual
|
3
|
3
|
3/3 x 1 = 1
|
2
|
Kemungkinan Masalah dapat diatasi
Skala : Mudah
|
2
|
2
|
2/2 x 1 = 1
|
3
|
Potensial masalah untuk dicega
Skala : Tinggi
|
3
|
1
|
3/3 x 1 = 1
|
4
|
Menonjol Masalah
Skala : masalah berat , harus segera
ditangani
|
2
|
1
|
2/2 x1 = 1
|
TOTAL
|
4
|
2. Gangguan rasa nyaman : (nyeri
kronik) pada Ny. M b.d KMK keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi
NO
|
KRITERIA
|
NILAI
|
BOBOT
|
SKORE
|
1
|
Sifat Masalah
Skala : tidak / kurang sehat /aktual
|
3
|
3
|
3/3 x 1 = 1
|
2
|
Kemungkinan Masalah dapat diatasi
Skala : Sebagian
|
1
|
2
|
1/2 x 1 = 1/2
|
3
|
Potensial masalah untuk dicega
Skala : cukup
|
2
|
1
|
2/3 x 1 = 2/3
|
4
|
Menonjol Masalah
Skala : masalah berat , harus segera
ditangani
|
2
|
1
|
2/2 x1 = 1
|
TOTAL
|
3 1/6
|
Rencana asuhan keperawatan pada
keluarga Tn,.S lebih memprioritaskan untuk menangani diagnosa : Gangguan
Proses Keluarga pada keluarga Tn S b.d KMK kelurga mengenal masalah Stress
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELURGA Tn. S
No
|
Diagnosa Keperawatan
|
Tujuan Jangka Panjang
|
Tujuan Jangka Pendek
|
Kriteria
|
Standar
|
Evaluasi
|
1
|
Gangguan Proses Keluarga pada
keluarga Tn S b.d KMK kelurga mengenal masalah Stress
|
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 6x45 menit pertemuan,
diharapkan keluarga mampu mengenal masalah koping individu tidak efektif
(stress) : menyebutkan pengertian stress, menjelaskan penyebab stress,
menyebutkan dan mengidentifikasi tanda dan gejala stress
|
Setelah dilakukan intervensi keperawtan
selama 2x 45 Menit ,keluarga dapat :
I. Mengenal masalah stress
1.1
Menyebutkan pengertian stress
1.2 Menyebutkan penyebab stress
1.3
Menyebutkan tanda dan gejala stress
1.4
Mengidentifikasi tanda dan gejala stress yang di alami anggota keluarga
|
RV
RV
RV
RV
|
Keluarga mampu menyebutkan pengertian stress
dengan bahasa sendiri / bantuan leaflet.
Stress adalah gangguan
pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntunan kehidupan,
yang dipengaruhi oleh lingkungan maupun penampilan individu didalam
lingkungan tersebut sehingga diperlukan penyesuaian.
Keluarga mampu menyebutkan 4 dari 7 penyebab
stress dengan bahasa sendiri / bantuan leaflet.
Penyebab stress :
1.Kejadian hidup sehari-hari baik gembira
dan sedih seperti:
- Mulai tempat kerja baru/pindah
rumah/emigrasi.
- Perpisahan dengan orang yang dicintai.
-
Masalah hubungan pribadi.
2.Tidak sehat.
3.Lingkungan seperti terlalu sepi dalam rumah atau lingkungan
sekitar.
4.Masalah keuangan seperti hutang dan pengeluaran di luar kemampuan.
5.Kurang percaya diri, pemalu
6.Perasaan negatif seperti rasa bersalah dan tidak tahu cara
pemecahannya.
7.Tidak dapat bergaul, kurang dukungan
kawan.
Keluarga mampu menyebutkan 4 dari 8 tanda dan
gejala stress dengan bahasa sendiri / bantuan leaflet.
Tanda dan gejala stress
1.
Menjadi mudah tersinggung dan
marah terhadap teman, keluarga dan kolega.
2.
Menjadi pemurung
3.
Merasa
selalu lelah, cemas dan gelisah.
4.
Berkeringat dingin
5.
Sukar
konsentrasi atau menjadi pelupa.
6.
Palpitasi atau jantung
berdebar-debar.
7.
Otot-otot tegang.
8.
Sakit kepala, perut dan
diare.
Keluarga mampu mengidentifikasi tanda dan gejala
stress yang dialami anggota keluarga
|
1.1.1 Mengkaji pengetahuan keluarga tentang
pengertian stress
1.1.2 Berikan reinforcement positif atas
jawaban keluarga
1.1.3 Mendiskusikan bersama keluarga tentang
pengertian stress
1.1.4 Memberikan kesempatan kepada keluarga
untuk bertanya
1.1.5 Menjawab pertanyaan keluarga
1.1.6 Memotivasi keluarga untuk mengulang
kembali pengertian stress
1.2.1
Mengkaji
pengetahuan keluarga tentang pengertian stress
1.2.2
Berikan
reinforcement positif atas jawaban keluarga
1.2.3
Mendiskusikan
bersama keluarga tentang pengertian stress
1.2.4
Memberikan
kesempatan kepada keluarga untuk bertanya
1.2.5
Menjawab
pertanyaan keluarga
1.2.6
Memotivasi
keluarga untuk mengulang kembali pengertian stress
1.3.1
Mengkaji
pengetahuan keluarga tentang tanda dan gejala stress
1.3.2
Berikan
reinforcement positif atas jawaban keluarga
1.3.3
Mendiskusikan
bersama keluarga tentang tanda dan gejala stress
1.3.4
Memberikanc
kesempatan kepada keluarga untuk bertanya
1.3.5
Menjawab
pertanyaan keluarga
1.3.6
Memotivasi
keluarga untuk mengulang kembali tanda dan gejala stress
1.4.1
Tanyakan pada anggota
keluarga tanda dan gejala stress yang dialami keluarga
1.4.2
Beri reinforcement positif
atas identifikasi yang diberikan oleh keluarga
|
|
|
|
2. Setelah
dilakukan intervensi keperawtan selama 1x 45 Menit ,keluarga mampu memutuskan untuk merawat
anggota keluarga
2.1 menyebutkan dampak lanjut stress
2.2 Memutuskan untuk merawat
anggota keluarga yang mengalami stres
|
RV
RV
|
Keluarga mampu menyebutkan 4 dari 7 dampak
stress pada kehidupan sehari-hari dengan bahasa sendiri dengan bantuan
minimal atau leafet.
Dampak stres pada kehidupan sehari-hari:
1.
Serangan
panic mendadak
2.
Mudah lupa , kurang terorganisir
dan sering bingung
3.
Berat badan naik atau turun drastis secara tiba – tiba
4.
Depresi atau mood yang berubah
sewaktu – waktu.
5.
Berpengaruh bagi hubungan suami –
istri yang bisa berujung perceraian
6.
Dapat melalaikan anggota keluraga lainya seperti anak kedua , ketiga ,
suami , orang tua dan saudara – saudara laniya
7.
Mudah terpengaruh oleh makanan
minum yang tidak sehat seperti JUNK FOOD, Minuman beralkohol, ataupun Narkoba
Keluarga
mampu memutuskan untuk mengatasi masalah pada anggota keluarga yang mengalami
stres
|
i.
2.1.1 Mengkaji pemgetahuan keluarga tentang
dampak stres pada kehidupan sehari-hari
2.1.2 Berikan reinforcement positif atas
jawaban keluarga
2.1.3 Mendiskusikan bersama keluarga dampak
stres pada kehidupan sehari-hari
2.1.4 Memberikan kesempatan kepada keluarga
untuk bertanya
2.1.5 Menjawab pertanyaan keluarga
2.1.6 Memotivasi kembali keluarga untuk
mengulang kembali dampak lanjut dari stres
2.2.1
Motivasi keluarga untuk menagatasi msalah masalah stres pada Ny. M
2.2.2
Berikan reinforcement positif atas keputusan keluarga untuk melakukan
tindakan
|
|
|
|
3.
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x 45 Menit ,keluarga mampu merawat keluarga yang
mengalami masalah stres
|
RV
|
Keluarga mampu menyebutkan 7 dari 10 cara
mengendalikan stress dengan bahasa sendiri, dengan bantuan minimal atau
leflet.
Stress
tidak dapat dicegah akan tetapi dapat dikendalikan, berikut ini terdapat
langkah pengendalian stress:
1.
Memberi waktu untuk menyesuaikan
diri terhadap setiap perubahan yang baru sebelum melangkah lebih lanjut
2.
Menerima lingkungan sebagaimana
adanya
3.
Berbuat sesuai kemampuan
4.
Membuat keputusan yang bijaksana
5.
Berpikir positif
Selalu berpikir positif karena
tindakan atau perasaan negative pasti berasal dari pikiran negative.
Sebaliknya tindakan positive pasti berasal dari pikiran positive. Ini penting
- tidak ada orang yang berhasil dalam hidupnya kalau selalu berpikiran
negative pada diri sendiri maupun kepada orang lain
6.
Membicarakan persoalan yang
dihadapi dengan orang lain yang dapat dipercaya
7.
Memelihara kesehatan diri sendiri
8.
Melakukan relaksasi: melakukan
relaksasi selama 10-15 menit setiap hari untuk mengendorkan ketegangan otot
yang diakibatkan oleh stress
9.
Beribadah
dan berdoa kepada Yang Maha Kuasa
10.
Belajar hidup teratur dan
menggunakan waktu sebaik-baiknya. Buatlah jadwal yang realistis dari
aktivitas sehari-hari, termasuk waktu untuk bekerja, tidur, bersosialisasi,
dan berekreasi.
|
ii.
Mengkaji
pengetahuan keluarga tentang cara mengendalikan stres
Memberikan
reinforcement positif atas jawaban keluarga
Mendiskusikan
bersama keluarga tentang cara mengendalikan stres
Memberikan
kesempatan kepada keluarga untuk bertanya
Menjawab
pertanyaan keluarga
Motivasi
keluarga untuk mengulang kembali cara untuk mengendalikan stres
|
|
|
|
4.
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x 45 Menit ,keluarga mampu menyebutkan cara
memodifikasi lingkungan bagi anggota keluarga keluarga yang mengalami masalah
stres
|
RV
|
Keluarga mampu menyebutkan 3 dari 5 cara
memodifikasi lingkungan dengan bahasa sendiri, dengan bantuan minimal atau
leaflet.
Untuk dapat meredakan stres maka modifikasi
lingkungan yang dapat kita lakukan adalah:
1. Penataan ruangan. Rumah harus nyaman
untuk ditinggali. Diantaranya rumah haruslah enak dilihat, baik dari sisi
desain rumah ataupun lingkungan sekitar, seperti taman yang bersih dan asri.
Taman rumah dapat memberikan suasana nyaman bagi penghuninya serta dapat
menyegarkan pikiran
2. Tata cahaya. Perhatikan tata cahaya,
baik alami seperti matahari maupun buatan. Tata cahaya ruangan dapat
mempengaruhi suasana hati seseorang
3. Sirkulasi udara. Salah satu cara agar
udara leluasa keluar masuk ke dalam rumah adalah dengan membuat ventilasi
yang memadai
4. Menciptakan lingkungan yang tenang dan
jauh dari kebisingan
5. Menggunakan aroma theraphy untuk
pengharum ruangan
|
iii.
Mengkaji
pengetahuan keluarga tentang cara memodifikasi lingkungan bagi anggota
keluarga denagn masalah stres
Memberi
reinforcement positif atas jawaban keluarga
Mendiskusikan
bersama keluarga tentang cara memodifikasi lingkungan bagi keluarga dengan
masalah stres
Memberi
kesempatan kepada keluarga untuk bertanya
Menjawab
pertanyaan keluarga
Memotivasi
kembali keluarga vara memodifikasi lingkungan bagi anggota keluarga dengan
masalah stres
|
|
|
|
5.Setelah dilakukan intervensi keperawatan
selama 1x 45 Menit , keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk
mengatasi masalah asma
Menjelaskan
pelayanan kesehatan yang dapat dikunjungi untuk mengatasi masalah stres
Menyebutkan
manfaat pelayanan kesehatan
5.3 Mengunjungi tempat kesehatan
|
RV
RV
RP (Respon psikomo
tor)
|
Keluarga mampu menyebutkan pelayanan kesehatan
yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah stres.
Fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat
digunakan untuk mengatasi masalah stres adalah:
1. Rumah Sakit Jiwa HB. Sa’anin Padang
bagian konseling. Buka selama hari kerja senin-jum’at pkl 08.00-15.00 WIB
2. Psikolog. Psikolog yang dapat dikunjungi
adalah Yuni Psi. Alamat praktek: Jln. Raya Indarung
3. Psikiater . Bisa mengunjungi RSJ . HB.
Sa’anin Padang.
Keluarga mampu menyebutkan manfaat dari
pelayanan kesehatan.
Manfaat pelayanan kesehatan adalah:
1. Menjalin hubungan saling percaya melalui
pendekatan psikologis
2. Mendengar aktif terhadap permasalahan
klien
3. Menjalin kerjasama dengan klien untuk
mecari jalan keluar bagi persoalan psikologis yang dihadapi klien, sambil
sekaligus meningkatkan optimasi fungsi mental klien
4. Mengajarkan keterampilan dalam mengatasi
tekanan ( stress) dan mengendalikan
klien dalam meningkatkan efektifitas kehidupannya
Keluarga
menunjukkan kartu berobat bahwa sudah mengunjungi pelayanan kesehatan
|
5.1.1 Mengkaji pengetahuan keluarga
tentang kesehatan apa saja yang dapat dikunjungi
5.1.2 Memberi reinforcement positif
terhadap jawaban keluarga
5.1.3Mendiskusikan bersama keluarga
mengenai pelayanan kesehatan apa saja yang dapat dikunjungi untuk mengatasi
masalah
stres
5.1.4 Memberi kesempatan kepada
keluarga yntuk bertanya
5.1.5 Menjawab pertanyaan keluarga
5.1.6 Memotivasi keluarga untuk
mengulangi kembali fasilitas pelayanan
kesehatan yang dapat dikunjungi untuk mengatasi masalah stres
5.2.1 Mengkaji pengetahuan keluarga
tentang manfaat pelayanan kesehatan
5.2.2. Memberi reinforcement positif
atas jawaban keluarga
5.2.3. Mendiskusikan bersma keluarga
manffat pelayananan kesehatan
5.2.4. Memberi kesempatan kepada keluarga untuk bertanya
5.2.5. Menjawab pertanyaan keluarga
5.2.6. Memotivasi keluarga untuk
mengulang kembali manfaat pelayanan kesehatan
5.3.1 Motivasi klien untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan
5.3.2 Berikan reinforcement positif atas tindakan keluarga mengunjungi
pelayanan kesehatan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar