DESIMINASI ILMU
Pokok Bahasan : Pemberian
Kompres Dingin untuk Penurunan Nyeri Pada Prosedur Pemasangan Infus Anak Usia
Sekolah
Hari/ Tanggal : Selasa, 30 September 2014, Jam 10.00 Wib
Sasaran :
Perawat di Ruang Anak RSUP Dr.M.Djamil Padang
Tempat :
Ruang Pertemuan IRNA Anak RSUP Dr.
M. Djamil Padang
A. Latar Belakang
Anak usia sekolah takut pada
nyeri yang berulang dan sesuatu yang menyakiti tubuh. Anak menganggap bahwa
prosedur invasif, tes darah yang menyebabkan nyeri sebagai sesuatu hal yang
mengancam dan menegangkan. Beberapa anak teringat pengalaman akan rasa sakit seebelumnya
dan khawatir akan mengalaminya lagi. (Kozier, 2003).
Anak usia sekolah mulai
menunjukkan kekhawatiran terhadap kemungkinan efek menguntungkan dan merugikan
suatu prosedur. Selain itu ingin tahu apakah prosedur tersebut akan menyakitkan
atau tidak. Kondisi yang menyebabkan ketidaknyamanan tersebut adalah nyeri.
Nyeri merupakan sensasi ketidaknyamanan yang bersifat individual. Individu
merespon terhadap nyeri yang dialaminya dengan berbagai cara misalnya
berteriak, menangis, dll. (Asmadi, 2008).
Kebanyakan hasil studi mengatakan
bahwa penyebab nyeri akut adalah tindakan medis invasif, seperi penusukan vena.
Nyeri yang dirasakan adalah nyeri pada permukaan ttubuh yaitu kulit dan
bersifat akut. Nyeri akut meerupakan nyeri yang dirasakan dalam waktu yang
singkat dan berakhir kurang dari 6 bulan. Sumber dan daeerah nyeri diketahui
dengan jelas. (Asmadi, 2008).
Selain teknik farmakologi,
penatalaksanaan nyeri secara non farmakologis untuk mengurangi nyeri akibat
prosedur invasif pemasangan infus terdiri dari penatalaksanaan nyeri secara
fisik dan kognitif perilaku. Beerbagai intervensi fisik non farmakologis antara
lain massase, kompres hangat dan dingin, akupressur, stimulasi kolateral.
(Kozier, 2003). Kompres dingin dapat meredakan nyeri dengan memperlambat
kecepatan konduksi saraf dan menghambat impuls saraf, menyebabkan mati rasa dan
meningkatkan ambang nyeri dan dapat menimbulkan efek anastesi lokal. (Kozier,
2003).
Kompres dingin adalah memasang
suatu zat dengan suhu rendah pada ubuh untuk tujuan teraupeik. (kusyanti,
2006). Pemberian kompres dingin sebelum dilakukan pemasangan infus pada lokasi
pemasangan infus dapat menurunkan eksitabilitas aliran saraf bebas sehingga
menurunkan kepekaan terhadap rangsang nyeri. (Novita, 2010).
Mengingat resiko dan dampak
yang ditimbulkan jika anak mengalami nyeri ketika prosedur peemasangan infus
tidak dapat diatasi kelompok tertarik untuk memberikan penyuluhan tentang kompres dingin dan sebagai seorang perawat dapat memberikan
pemahaman kepada keluarga pasien yang berada pada lingkup tanggung jawab
tentang kesehatan dan keperawatan yang dibutuhkan oleh keluarga pasien.
B. Tujuan
Penyuluhan
1.
Tujuan Umum
Setelah mengikuti desiminasi ilmu diharapkan perawat
dapat mengetahui dan mengaplikasikan tentang pemberian kompres dingin untuk
mengurangi nyeri saat pemasangan infus.
2.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan
diharapkan perawat :
a. Memahami manfaat kompres dingin.
b. Memahami pengaruh dan mekanisme kompres
dingin.
c. Memahami metode kompres dingin
d. Memahami hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam kompres dingin
e. Memahami prosedur tindakan kompres dingin.
C. Pelaksanaan Kegiatan
1.
Topik / Materi
Kompres
Dingin untuk mengurangi nyeri saat pemasangan infus
2.
Sasaran dan target
Sasaran :
Seluruh Perawat diruang Anak RSUP Dr.M. Djamil Padang
Target : Perawat yang dinas diruang Anak RSUP Dr.M.
Djamil
3.
Metode
Ø Ceramah
Ø Tanya jawab
Ø Diskusi
Ø Demonstrasi cara pengompresan
4.
Media dan alat
Ø In-Focus
Ø Leaflet
Ø Alat peraga
5.
Waktu dan tempat
Hari / Tanggal : Selasa
30 September 2014
Jam : 10.00 – 11.00 WIB
Tempat : Ruang pertemuan IRNA Anak RSUP
Dr. M. Djamil Padang
6. Kegiatan Penyuluhan
No
|
Kegiatan Mahasiswa
|
Kegiatan Audiens
|
Waktu
|
1
|
Tahap Pembukaan
·
Mengucapkan salam
·
Memperkenalkan diri dan
pembimbing
·
Menjelaskan tujuan dan waktu
penyuluhan
·
Menjelaskan tata tertib
penyuluhan
·
Menyebutkan kontrak waktu
|
·
Menjawab salam
·
Memperhatikan
·
Mendengarkan dan
memperhatikan
·
Mendengarkan dan memperhatikan
·
Mendengarkan dan
memperhatikan
|
5 menit
|
2
|
Tahap pelaksanaan
·
Menggali
pengetahuan perawat tentang kompres dingin
·
Menjelaskan
konsep pengertian kompres dingin
·
Menggali
pengetahuan pengetahuan perawat tentang pengaruh dan mekanisme kompres dingin
·
Menjelaskan
metode kompres dingin
·
Menjelaskan
hal-hal yang perlu diperhatikan pada kompres dingin
·
Menjelaskan
peralatan dan prosedur kompres dingin
·
Melakukan
demonstrasi kompres dingin
·
Memberikan kesempatan kepada perawat
untuk bertanya
·
Memberikan kesempatan perawat
lain untuk memberi pendapat
·
Melengkapi
atau memberikan penjelasan atas pertanyaan audiens
|
·
Mengemukakan pendapat
·
Mendengarkan dan
memperhatikan
·
Mendengarkan
·
Mendengarkan
·
Mendengarkan
·
Mendengarkan
·
Mendengarkan dan
memperhatikan
·
Mendengarkan dan
memperhatikan
·
Mendengarkan dan
memperhatikan
|
25 menit
|
3
|
Tahap Penutup
·
Bersama
perawat menyimpulkan materi yang telah disampaikan
·
Mengevaluasi materi yang
telah diberikan
·
Menutup dan memberikan salam
|
·
Ikut menyimpulkan materi
bersama presenter
·
Menjawab pertanyaan
·
Menjawab salam
|
5
menit
|
2. Setting Tempat
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||
|
|
|
|
|
|
|
= Moderator = Pembimbing
3.
Pengorganisasian
1. Penanggung Jawab : Anneliese Satoko, S. Kep
Tugas
: Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan
penyuluhan
2.
Moderator :
Yose Anggriyola, S.Kep
Tugas
Ø Membuka acara, membuat kontrak waktu,
Ø Menjelaskan tujuan acara, dan mengatur jalannya
penyuluhan yang sedang berlangsung
Ø Menyimpulkan dan mengevaluasi materi
3. Presenter : Freza
Siska, S. Kep
Tugas :
Ø Memberi materi penyuluhan
Ø Menjawab pertanyaan
4.
Fasilitator :
Marlizayani, S.Kep
Dewi Marlina, S.Kep
Suci Asha R., S.Kep
Rizki
Kurniadi, S. Kep
Frizzy Lestari, S.Kep
Nelvi Desmita, S.Kep
Tugas :
Ø Menyiapkan sarana dan prasarana
Ø Memotivasi dan memfasilitasi peserta untuk aktif selama penyuluhan.
Ø Membantu menjawab pertanyaan audiens
Ø Memotivasi perawat untuk terlibat aktif dalam program penyuluhan
5.
Observer : Dola Akti Ciska
S, Kep
Tugas :
Ø Mengamati dan memberi Penilaian jalannya kegiatan penyuluhan
Ø Membacakan hasil observasi
Ø Mendokumentasikan proses desiminasi ilmu.
D. Kriteria Evaluasi :
- Evaluasi Struktur
Ø
Leaflet telah selesai dicetak 1 hari
sebelum kegiatan dilakukan
Ø
Peminjaman tempat dan alat sudah
dilakukan 1 hari sebelum kegiatan dilakukan
Ø
Infocus telah diselesaikan 1 hari sebelum acara
Ø
Mahasiswa selaku panitia kegiatan
melaksanakan tugas dan peran sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Ø
Undangan sudah disebar 1 hari sebelum kegiatan dilakukan
- Evaluasi Proses
Ø
Kegiatan dilaksanakan tepat pada waktu
kegiatan yang telah ditetapkan
Ø
75% perawat datang tepat waktu
Ø
75% perawat terlibat dan aktif (mampu mengemukakan
pendapatnya, mampu mengemukakan pertanyaan dan memahami tentang tindakan kompres dingin) dalam kegiatan penyuluhan.
Ø
75% perawat mengikuti jalannya kegiatan sampai
selesai penyuluhan.
Ø
Panitia kegiatan melaksanakan tugas dan
peran yang telah ditetapkan
Ø
Kegiatan selesai tepat pada waktu yang
telah ditetapkan
- Evaluasi Hasil
Ø
80% perawat yang hadir dapat menyebutkan pengertian kompres
dingin
Ø
80% perawat yang hadir dapat menyebutkan tujuan kompres dingin
Ø
80% perawat yanh hadir dapat menyebutkan peralatan
kompres dingin
Ø
80% perawat yang hadir dapat menyebutkan prosedur
kompres dingin
KOMPRES DINGIN
A. Definisi
Kompres dingin adalah penempelan potongan kain atau
kassa yang dibasahi air dingin pada bagian tubuh tertentu. (Jacob, 2014).
Kompres
dingin adalah suatu metode dalam penggunaan suhu rendah
setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis. Aplikasi kompres
dingin adalah mengurangi aliran darah ke suatu bagian dan mengurangi perdarahan
serta edema. Diperkirakan bahwa terapi dingin menimbulkan efek analgetik dengan
memperlambat kecepatan hantaran saraf sehingga impuls nyeri yang mencapai otak
lebih sedikit. Mekanisme lain yang mungkin bekerja adalah bahwa persepsi dingin
menjadi dominan dan mengurangi persepsi nyeri (Price, 2005).
B. Pengaruh Kompres Dingin
Efek terapeutik pemberian kompres dingin :
1.
Vasokonstriksi untuk menurunkan
aliran darah ke daerah tubuh yang mengalami cedera, mencegah terbentuknya
edema, mengurangi inflamasi.
2.
Anestesi lokal untuk mengurangi
nyeri lokal.
3.
Metabolisme sel menurun untuk
mengurangi kebutuhan oksigen pada jaringan.
4.
Viskositas darah meningkat
untuk meningkatkan koagulasi darah pada tempat cedera.
5.
Ketegangan otot menurun yang
berguna untuk menghilangkan nyeri.
Mekanisme kompres dingin terhadap tubuh (Barbara R Hegner, 2003)
1.
Menyebabkan
pengecilan pembuluh darah (Vasokonstriksi).
2.
Mengurangi
oedema dengan mengurangi aliran darah ke area.
3.
Mematirasakan
sensasi nyeri.
4.
Memperlambat
proses kehidupan.
5.
Memperlambat
proses inflamasi.
6.
Mengurangi
rasa gatal.
C. Metode Kompres Dingin
1.
Kedalam sebuah kirbat es kita
masukkan air es atau air dingin.
2.
Kompres menggunakan air dingin
dilakukan didekat lokasi nyeri, disisi tubuh yang berlawanan tetapi berhubungan
dengan lokasi nyeri, atau dilokasi yang terletak antara otak dan lokasi nyeri.
3.
Pemberian kompres menggunakan
air dingin dapat dilakukan dalam waktu, <5 20-30="" 2005="" 5-10="" amp="" dan="" menit="" otter="" perry="" span="">5>
4.
Dampak fisiologisnya adalah
vasokonstriksi (pembuluh darah penguncup), penurunan metabolik, membantu
mengontrol perdarahan dan pembengkakan karena trauma, mengurangi nyeri dan
menurunkan aktivitas ujung saraf pada otot.
D. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memberikan Kompres Dingin
- Perhatikan kulit pasien, kalau kulit pasien berwarna merah jambu masih bisa dilakukan pengompresan, tapi kalau kulit pasien berwarna merah gelap metode ini tidak dapat dilakukan (Bouwheizen, 1996).
- Pemberian metode ini tidak diberikan kepada pasien yang mempunyai alergi dingin (Rohmah, 2009).
- Jangan gunakan es batu langsung pada luka, gunakan kompres es, atau tempatkan beberapa es batu dalam kantong plastik, atau bungkus es dengan handuk dan tempelkan pada daerah cedera.
- Jika tejadi rasa kebal hentikan pengkompresan.
- Melakukan kompres dingin harus hati-hati karena dapat menyebabkan jaringan kulit mengalami nekrosis (kematian sel). Untuk itu dianjurkan melakukan kompres dingin tidak lebih dari 30 menit.
E. Peralatan
1.
Mangkuk berisi air dingin (15
derajat celcius)
2.
Kain pembalut / kasa
3.
Handuk kecil
(Jacob, 2014)
F. Prosedur Tindakan
1. Letakkan handuk kecil dibawah daeerah yang
akan dikompres
2. Rendam kasa / kain pembalutt dalam air
dingin kemudian peras dengan lembut dan kompreskan pada area yang dituju.
3. Setelah 2-3 menit, angkat kompres dan
ganti dengan yang baru.
4. Lanjutkan prosedur selama waktu 15-20
menit.
5. Angkat kompres, keringkan kulit yang
dikompres.
(Jacob, 2014)
DAFTAR
PUSTAKA
Asmadi. (2008). Teknik Prosedur Keperawatan : Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.
Jakarta. Salemba Medika
Hegner, B.R (2003), Asisten Keperawatan Suatu Pendekatan Proses Keperawatan, Edisi 6,
Jakarta,EGC.hal 231-236, 363
Jacob, Annama. (2014) Clinical
Nursing Procedures. Jakarta. Binarupa Aksara
J. S, Kozier, (2003). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis. Jakarta EGC
Wong and Whaley. (2008). Clinical Handbook of Pediatric Nursing.
Mosby Company.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar