1.
Pengertian Ultrasonografi
(USG)
Ultrasonografi medis
(sonografi)
adalah sebuah teknik diagnostik pencitraan menggunakan suara ultra
yang digunakan untuk mencitrakan organ internal dan otot, ukuran mereka,
struktur, dan luka patologi, membuat teknik ini berguna untuk memeriksa organ. Sonografi obstetrik biasa digunakan
ketika masa kehamilan
(Wikipedia, 2010).
Uji ultrasonografi
(USG) adalah prosedur yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk
memindai perut dan rongga rahim, menghasilkan suatu citra (sonogram) dari bayi dan plasenta. Meskipun istilah ultrasonografi
dan sonogram secara teknis berbeda, istilah ini digunakan bergantian dan
merujuk ke hal yang sama (Keluarga Sehat, 2008).
2.
Tujuan Pemeriksaan
Ultrasonografi (USG)
Tujuan pemeriksaan
Ultrasonografi (USG) menurut Guegue
(2008) adalah sebagai berikut :
a. Trimester
Pertama
1)
Meyakinkan kemungkinan kehamilan
2)
Meyakinkan detak jantung
3)
Mengukur usia perkembangan atau panjang crown-rump
4)
Meyakinkan adanya hamil ektopik (hamil
di luar rahim) atau hamil anggur
5)
Menguji perkembangan yang tidak normal
b. Trimester
Kedua
1)
Diagnosa cacat pada janin
2)
Minggu ke-13 – ke14 untuk karakteristik
kemungkinan sindrom Down
3)
Minggu ke-18 ke-20 untuk cacat
congenital
4)
Cacat struktural
5)
Meyakinkan kehamilan kembar
6)
Meyakinkan tanggal dan pertumbuhan
7)
Meyakinkan kematian dalan rahim
8)
Mengidentifikasi hydramnios atau oligohydramnios
(air ketuban yang kurang atau berlebihan)
9)
Menentukan jenis kelamin bayi
c. Trimester
Ketiga
1)
Mengidentifikasi lokasi janin
2)
Meyakinkan kematian dalam rahim
3)
Mengobservasi kehadiran janin
4)
Mengobservasi gerakan janin
5)
Mengidentifikasi ketidaknormalan panggul
dan uterine sang ibu selama masa kehamilan.
3.
Manfaat Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
Pemeriksaan USG pada kehamilan merupakan cara
diagnostik yang tidak invasif. Manfaat pemeriksaan USG menurut Rustam (2008) adalah
sebagai berikut :
a.
Konfirmasi
usia kehamilan
b.
Evaluasi
pertumbuhan janin
c.
Perdarahan
dalam kehamilan tanpa sebab yang diketahui
d.
Evaluasi
letak janin dan keadaan plasenta
e.
Presentasi
janin yang tidak jelas
f.
Penilaian
jumlah air ketuban
g.
Kemungkinan
kehamilan kembar
h.
Kemungkinan
kematian janin dalam kehamilan
i.
Kemungkinan
mola hidatidosa
j.
Kemungkinan
kehamilan ektopik
k.
Adanya
resiko atau disangka cacat bawaan
l.
Penilaian
tumor panggul pada kehamilan.
4.
Waktu Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
Uji USG dapat dilakukan kapan saja selama masa
kehamilan dan hasilnya dapat langsung dilihat pada layar selama uji ini
dilakukan. Pemindaian transvaginal dapat digunakan di awal kehamilan untuk
mendiagnose kemungkinan kehamilan ektopik
(kehamilan di luar rahim) atau hamil anggur. Hampir tidak mungkin untuk melihat
apa-apa jika kadar hCG pada saat kehamilan mencapai 1500- 2000 mIU. (Guegue,
2008).
Uji USG Doppler dapat menangkap detak jantung
setidaknya pada 6 minggu awal, namun akan terlihat jelas pada usia tujuh
minggu. Tidak ada rekomendasi tertentu mengenai jumlah uji USG. Ada yang
menjadwalkan uji USG setiap tujuh minggu, ada pula yang melakukan uji ini di
awal kehamilan antara 6 sampai 10 minggu dan dilakukan lagi pada usia 20
minggu. Uji USG tambahan akan dilakukan secara terpisah jika dicurigai ada
permasalahan yang berhubungan dengan kehamilan. (Guegue, 2008).
Daftar Pustaka
Departemen Kesehatan RI (2007). Pemeriksaan USG.
Guegue (2008). Pemeriksaan USG. Diakses 28 Maret 2011. http://keluargasehat.com
Melinda (2010). Konsep Ultrasonografi (USG). Diakses 26 Maret
2011. http://melindacare.com
Prawirohardjo (2006). Pemeriksaan USG. Diakses 27 Maret 2011. http://prawirohardjo.co.id
Rustam, Muchtar (2008). Pemeriksaan USG. Diakses 29 Maret 2011. http://muchtar-rustam.com
Wikipedia (2010). Ultrasonografi (USG). Diakses 29 Maret 2011. http://wikipedia.org