A. TUJUAN
- Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan pada lansia, lansia
diharapkan dapat memahami tentang penyakit gastritis.
- Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan pada lansia, diharapkan lansia binaan dan
keluarga dapat mengerti tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
penanganan penyakit Gastritis yang di derita lansia binaan.
B. MANFAAT
Penyuluhan
ini diharapkan dapat menambah pengetahuan lansia tentang konsep penyakit
Gastritis.
C. POKOK BAHASAN
Konsep mengenai penyakit Gastritis
D. SUB POKOK BAHASAN
1.
Definisi penyakit Gastritis
2.
Penyebab penyakit Gastritis
3.
Tanda dan gejala penyakit Gastritis
4.
Penanganan penyakit Gastritis
E. SASARAN
Lansia
F. METODE
1.
Ceramah
2.
Diskusi
G. MEDIA
1.
Leaflet
H. WAKTU DAN
TEMPAT PENYULUHAN
Hari/ Tanggal : Senin/ 14 November 2005
Waktu :
10.00 – selesai
Tempat :
Jl. Sumber Rukun Gg. Tengah
I. PELAKSANAAN PENYULUHAN
NO
|
KEGIATAN
|
PENYULUHAN |
PESERTA
|
MEDIA
|
WAKTU
|
1
|
Pembukaan
|
1.
Memberi salam
2.
Menjelaskan tujuan, manfaat dan cakupan materi
|
1. Menjawab
salam
2.
Mendengarkan dan memperhatikan
|
-
|
3 Menit
|
2
|
Kegiatan
|
1.
Menjelaskan definisi penyakit Gastritis
2.
Menjelaskan penyebab penyakit Gastritis
3.
Menjelaskan tanda dan gejala penyakit Gastritis
4.
Menjelaskan penanganan penyakit Gastritis
|
1.
Mendengarkan dan memperhatikan
2.
Mendengarkan dan memperhatikan
3.
Mendengarkan dan memperhatikan
4.
Mendengarkan dan memperhatikan
|
Lembar balik
|
7 menit
|
3
|
Penutup
|
1.
Melakukan tanya jawab
2.
Menyimpulkan materi penyuluhan
3.
Memberi salam
|
1.
Bertanya dan menjawab
2.
Mendengarkan dan memperhatikan
3.
Menjawab salam
|
Leaflet
|
5 Menit
|
J. EVALUASI
1.
Evaluasi Struktur
-
Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan
-
Media dan alat memadai
-
Waktu dan tempat penyuluhan sesuai dengan rencana
kegiatan
2.
Evaluasi Proses
-
Pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan alokasi waktu
-
Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dengan aktif
-
Peserta penyuluhan menanyakan tentang hal-hal yang
diajukan oleh penyuluh pada saat evaluasi
3.
Evaluasi Hasil
80 % pertanyaan
dapat dijawab oleh klien
K. REFERENSI
1.
Smeltzer, C. Suzanne (2001) Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah, Vol 2, EGC, Jakarta
2.
Brunner dan Suddart (2002), Keperawatan Medikal Bedah,
Edisi 8, vol. 2, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN
GASTRITIS
Gastritis atau lebih dikenal dengan
sakit maag (maag dalam bahasa Belanda berarti lambung) adalah gangguan pada
lambung yang menimbulkan rasa tidak enak, biasanya di ulu hati, disertai perut
kembung, perih dan bahkan sampai mual. Terjadinya ganggguan pada lambung
disebabkan tidak terkontrolnyaa produksi asam lambung. Tidak jarang, asam
lambung naik sampai ke mulut sehingga mulut terasa asam.
Sakit maag kerap juga disebut radang
lambung, dapat menyerang setiap orang dengan segala usia. Pada keadaan yang
cukup parah, radang lambung dapat menimbulkan perdarahan (hemorrhagic
gastritis) sehingga banyak darah yang keluar dan berkumpul di lambung. Satu
saat, penderita bisa muntah yang mengandung darah.
PENYEBAB GASTRITIS :
1.
Pola makan tidak
teratur.
Dalam berbagai literatur disebutkan, pola makan
tidak teratur dapat menimbulkan gejala sakit maag seperti perih dan mual. Hal
itu terjadi karena lambung memproduksi asam yang disebut dengan asam lambung
yang berfungsi untuk mencerna makanan dalam jadwal yang teratur. Bahkan saat
tidur pun lambung tetap saja memproduksi asam lambung walaupun tak ada makanan
yang harus dihancurkan. Asam lambung sangat diperlukan untuk membantu
pencernaan. Tanpa asam lambung, makanan yang masuk dalam tubuh tidak dapat
tercerna dengan baik, sehingga zat-zat gizi
2.
Stres
Selain pola makan tidak teratur, penyakit maag
bisa juga disebabkan oleh stres. Hal ini dimungkinkan karena sistem persyarafan
di otak berhubungan dengan lambung (Dalam hal ini, terjadi ketidakseimbangan).
Stres bisa menyebabkan terjadinya perubahan hormonal di dalam tubuh. Perubahan
itu akan merangsang sel-sel di dalam lambung yang kemudian memproduksi asam
secara berlebihan. Asam yang berlebihan ini membuat lambung terasa nyeri, perih
dan kembung. Lama-kelamaan, hal ini dapat menimbulkan luka pada dinding
lambung.
3.
Usia
Perubahan fisik lansia juga mengalami gangguan
pada Gastrointestinal, dimana usus kehilangan kekuatan dan elastisitas seiring
bertambahnya umur. Gastritis pada lansia mengakibatkan gangguan pencernaan dan
gangguan penyerapan zat gizi sehingga shingga lansia merasa letih, lemas, lesu
dan mudah lelah, dan lain-lain.
4.
Mengkonsumsi makanan
pedas dan asam
Makanan pedas dan asam dapat meningkatka produksi
asam lambung sehingga mengakibatkan lambung teriritasi.
TANDA DAN GEJALA :
Mual
Perut
terasa nyeri
Perih
(kembung dan sesak) pada bagian atas perut (ulu hati)
Nafsu
makan menurun secara drastis
Wajah
pucat
Suhu
badan naik
Keluar
keringat dingin
Sering
bersendawa terutama dalam keadaan lapar
PENANGANAN :
Kurangi
makanan yang dapat mengganggu lambung misalnya makanan asam dan pedas.
Kurangi makanan yang membentuk gas seperti kol, minuman ringan, ubi dan
nangka.
Hindari stres
Olah raga secara teratur sesuai kemampuan.
Makan
dengan makanan seimbang.
Untuk mengurangi rasa sakit, penderita bisa mengkonsumsi
obat sakit maag yang mengandung antasida, bila rasa sakit tak berkurang
segeralah berobat ke dokter.
Pengobatan
maag juga dapat menggunakan daun salam. Caranya : gunakan 20 helai daun salam,
5 butir cengkeh, 30 gram krokot direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300
cc, tambahkan gula merah secukupnya lalu disaring dan airnya diminum selagi
hangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar