LATAR BELAKANG
Artitis
rematoid dapat terjadi pada semua golongan usia, meskipun secara umum biasanya
terjadi antara usia 30-50 tahun. Penyakit ini menimbulkan peradangan menyeluruh
yang bersifat kronik dan menyerang sendi-sendi antara lain jari-jemari, ibu
jari, pergelangan kaki, lutut, pinggul dan rahang.
Berdasarkan
data mengenai kesehatan lansia yang diperoleh di puskesmas Medan Johor banyak
yang menderita peradangan pada sendi dan tulang atau yang di kenal dengan
rematik. Jumlah lansia yang menderita
peradangan sendi mulai Januari-Maret 2008 sebanyak 387 orang dimana jumlah ini
menempati urutan ketiga dari jumlah kasus terbanyak yang terjadi di puskesmas
Medan Johor setelah ISPA dan infeksi.
Walaupun penyakit ini sulit disembuhkan karena lebih
bersifat kronis tetapi penting diberikan penyuluhan kesehatan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kesehatan
masyarakat sehingga penderita dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
A. TUJUAN
1.
Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti
penyuluhan kesehatan selama 20 menit, diharapkan lansia dan keluarga lansia
diharapkan akan mampu memahami dan menanggulangi penyakit Arthritis rheumatoid.
2.
Tujuan Khusus
Setelah
mengikuti penyuluhan kesehatan tentang Arthritis rheumatoid selama 20 menit,
lansia akan mampu :
1.
Menjelaskan
pengertian Arthritis rheumatoid
2.
Menjelaskan
penyebab arthritis rheumatoid
3. Menjelaskan tanda dan gejala Arthritis rheumatoid
4.
Menjelaskan penatalaksanaan Arthritis rheumatoid
5.
Menjelaskan diet penderita Arthritis rheumatoid
6. Menjelaskan obat-obat tradisional
Arthritis rheumatoid dan cara
pengolahannya.
B. MATERI
Ø Pengertian
Arthritis rheumatoid
Ø Penyebab
Arthritis rheumatoid
Ø Tanda
dan gejala Arthritis rheumatoid
Ø Penatalaksanaan
Arthritis rheumatoid
Ø Diet
penderita Arthritis rheumatoid
Ø Obat-obat
tradisional Arthritis rheumatoid dn cara pengolahannya.
C. SASARAN
Masyarakat/ lansia yang tinggal di Medan Johor
khususnya yang menderita Arthritis rheumatoid.
D. METODE
1.
Ceramah
2.
Tanya jawab
E. WAKTU DAN TEMPAT PENYULUHAN
a. Hari/ Tanggal :
b.
Waktu : 10.30 WIB
c.
Tempat : Rumah keluarga
Ny. A
F. MEDIA
·
Leaflet
·
Lembar balik
G. PELAKSANAAN KEGIATAN
No |
Kegiatan
|
Penyuluh
|
Peserta
|
Waktu
|
Media
|
1
|
Pembukaan
|
§
Memberi salam dan berkenalan
§ Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan
|
§
Menjawab salam
§
Mendengarkan dan memperhatikan
|
5 menit
|
|
2
|
Kegiatan Inti
|
§
Menjelaskan pengertian Rheumatoid Arthritis
§
Menjelaskan penyebab Rheumatoid Arthritis
§ Menjelaskan tanda dan gejala Rheumatoid Arthritis
§
Menjelaskan tentang penatalaksanaan Rheumatoid
Arthritis
§
Menjelaskan diet penderita Rheumatoid
Arthritis
§ Menjelaskan obat-obat tradisional
Rheumatoid Arthritis dan cara pengolahannya.
|
§
Mendengarkan dan memperhatikan
§
Mendengrkan dan memperhatikan
§
Mendengarkan dan memperhatikan
§
Mendengarkan dan memperhatikan
§
Mendengarkan dan memperhatikan
§
Mendengarkan dan memperhatikan
|
10 menit
|
Lembar balik
|
3
|
Penutup
|
§
Melakukan tanya jawab
§
Menutup penyuluhan dan menyimpulkan
§
Membagi leaflet
§
Memberi salam penutup
|
§
Bertanya atau menjawab
§
Mendengarkan dan memperhatikan
§
Menerima leaflet
§
Menjawab salam
|
5 menit
|
Lefleat
|
H. EVALUASI
1.
Evaluasi Struktur
-
Kesiapan lansia dan keluarga mengikuti penyuluhan
-
Media dan alat memadai
-
Tempat sesuai dengan kegiatan
2.
Evaluasi Proses
-
Kegiatan penyuluhan
dilakukan sesuai jadwal yang direncanakan
-
Lansia dan keluarga kooperatif dan aktif berpartisipasi
selama proses penyuluhan
3.
Evaluasi Hasil
Setelah mengikuti penyuluhan maka lansia dsan keluarga keluarga mampu
menjawab 80 % pertanyaan yang diajukan oleh penyuluh saat evaluasi.
I. DAFTAR PUSTAKA
§ Charles
J Reeves, 2001, Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta, EGC
§ Herdi Sibuea et al, 1992, Ilmu Penyakit
Dalam, jakarta : rumah sakit PGI
Tjikini, FKUI
§
http : //www.artritis.Net./link/artritis.html
§
http : //www.tabloidnova.com/articles.asp?id=850
§ http : //www.suara merdeka.com
MATERI PENYULUHAN
I.
Defenisi
Reumatoid
arthtritis adalah penyakit inflamasi sistemik kronis yang dikarakteristikkan
oleh kerusakan dan proliferasi membran sinovial yang menyebabkan kerusakan pada
tulang, sendi, ankilosis, dan deformitas.
II.
Etiologi
a.
Faktor Keturunan dan Lingkungan
Terjalin hubungan yang erat
antara HLA-DW4 dengan arthritis reumatoid seropositif. Hubungan ini menunjukkan
bahwa penderita memiliki resiko 4 kali lebih mudah terserang penyakit ini.
b.
Pengaruh Hormon dan Seks
Perempuan dengan hormon
estrogennya lebih berpeluang terserang arthritis reumatoid dibandingkan dengan
pria. Hormon estrogen sangat penting untuk menjaga kepadatan tulang. Kekurangan
hormon estrogen mengakibatkan lebih banyak penghancuran tulang daripada
pembentukan tulang. Keadaan ini mempercepat dan memperberat penyakit
srthritis reumatoid.
c.
Adanya Infeksi
Infeksi di bagian persendian akibat
bakteri, mikoplasma atau koloni jamur, dan virus bisa meniumbulkan sakit yang
terjadi secara mendadak. Biasanya, disertai juga dengan tanda-tanda peradangan,
seperti panas, nyeri, bengkak dan gangguan fungsi. Infeksi dan peradangan
merupakan gejala yang khas sebagai tanda timbulnya arthritis reumatoid.
d.
Pengaruh Usia
Umur
35-45 tahun lebih rentan terhadap penyakit rematik jenis ini, meskipun secara
umum arthritis reumatoid terjadi pada kelompok umur 20-60 tahun.
III.
Tanda dan gejala
a. Kaku
dibagian sendi dan daerah disekitarnya yang terjadi ketika bangun tidur dan berlangsung minimun 1 jam.
b. Nyeri
pada sendi
c.
Terjadi
rematik di tiga persendian dalam waktu yang bersamaan.
d.
Minimal
terjadi pembengkakan di satu persendian tangan, jika rematik terjadi pada
persendian tangan.
e.
Jika
timbulnya simetris, rematik timbul disendi yang sama di sisi kiri dan kanan
tubuh.
f.
Muncul nodul reumatoid atau benjolan kecil
dibawah kulit.
g. Hasil pemeriksaan faktor reumatoid di
laboratorium menunjukkan nilai positif.
h.
Jika
dilakukan rontgen, tampak adanya dekalsifikasi tulang yang berdekatan dengan
sendi.
i.
Sakit
pinggang disebabkan oleh karena adanya peradangan pada ligamen (sambungan
antara ruas tulang belakang), pada tulang belakang. Setelah peradangan yang
cukup lama, maka tulang akan menyatu yang paa akhirnya membuat pinggang sulit
untuk digerakkan, nyeri dan pegal
j.
Pada
tingkat berat penderita akan tampak membungkuk.
IV.
Penatalaksanaan
v Farmakologi
Terdiri dari obat-obatan penghilang rasa nyeri pada sendi yang telah
diresepkan setelah melalui pemeriksaan ke petugas kesehatan.
v Fisioterapi
Olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga ataupun senam ringan dapat
membantu mengurangi rasa kaku pada sendi yang sakit ataupun fisioterapi yang
disarankan oleh dokter. Selain itu nmengguyur tubuh pada pagi hari setelah
bangun tidur dengan air hangat dapat mengurangi rasa kaku.
V.
Ramuan tradisional dan cara pengolahannya
v Kumis
kucing
Cara pengolahan :
→ Seluruh
bagian tumbuhan segar secukupnya. Dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Hasil
tumbukan ditempelkan dibagian yang sakit lalu dibalut.
→ Kumis kucing secukupnya direbus dengan air bersih
beberapa menit. Kemudian dalam keadaan hangat-hangat di siramkan sedikit demi
sedikit pada bagian yang sakit
v Sembung
Cara pengolahan :
Daun dan
batang segar masing-masing 20 – 30 gram, direbus dengan 6 gelas air hingga
menjadi 3 gelas. Diminum 3 kali
sehari masing-masing 1 gelas.
v Putri
Malu
Cara pengobatan :
→ Akar tanaman sebanyak 154 gramdirendam dalam
500 ml arak putih selama 2 – 3 minggu.
Ramuan digunakan sebagai obat gosok.
→
Tanaman putri malu dicuci bersih, kemudian di rebus bersama 7-10 lembar
daun keji beling yang juga di cuci bersih, air rebusan sebanyak 3 gelas
dijadikan 2 gelas, kemudian diminum seperti air putih.
v Keji
beling
Cara
pengolahan :
7-10 lembar daun keji beling yang dicuci
bersih. Tanaman putri malu dicuci bersih, kemudian direbus bersama tanaman
putri malu dicuci bersih, air rebusan sebanyak 3 gelas dijadikan 2 gelas. Kemudian
diminum diminum seperti air putih.
v Meniran
Cara pengolahan :
Meniran segar dicuci hingga bersih, lalu direbus dengan 2 gelas air
hingga menjadi 1 gelas. Air rebusan dimunum 1 kali sehari sebanyak 1 gelas
selama 1 minggu berturut-turut.
v Sidaguri
Cara pengolahan :
Semua bagian sidaguri kering sebanyak 60 gram direbus dengan 4 gelas air
hingga tersisa setengahnya (2 gelas). Air rebusan diminum 2 kali sehari,
masing-masing sebanyak 1 gelas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar