I.
Defenisi
Reumatoid
arthtritis adalah penyakit inflamasi sistemik kronis yang dikarakteristikkan
oleh kerusakan dan proliferasi membran sinovial yang menyebabkan kerusakan pada
tulang, sendi, ankilosis, dan deformitas.
II.
Etiologi
a.
Faktor Keturunan dan Lingkungan
Terjalin hubungan yang erat antara HLA-DW4 dengan arthritis reumatoid
seropositif. Hubungan ini menunjukkan bahwa penderita memiliki resiko 4 kali
lebih mudah terserang penyakit ini.
b.
Pengaruh Hormon dan Seks
Perempuan dengan hormon estrogennya lebih berpeluang terserang arthritis
reumatoid dibandingkan dengan pria. Hormon estrogen sangat penting untuk
menjaga kepadatan tulang. Kekurangan hormon estrogen mengakibatkan lebih banyak
penghancuran tulang daripada pembentukan tulang. Keadaan ini mempercepat dan
memperberat penyakit srthritis reumatoid.
c.
Adanya Infeksi
Infeksi
di bagian persendian akibat bakteri, mikoplasma atau koloni jamur, dan virus
bisa meniumbulkan sakit yang terjadi secara mendadak. Biasanya, disertai juga
dengan tanda-tanda peradangan, seperti panas, nyeri, bengkak dan gangguan
fungsi. Infeksi dan peradangan merupakan gejala yang khas sebagai tanda
timbulnya arthritis reumatoid.
d.
Pengaruh Usia
Umur
35-45 tahun lebih rentan terhadap penyakit rematik jenis ini, meskipun secara
umum arthritis reumatoid terjadi pada kelompok umur 20-60 tahun.
III.
Tanda dan gejala
a. Kaku
dibagian sendi dan daerah disekitarnya yang terjadi ketika bangun tidur dan berlangsung minimun 1 jam.
b. Nyeri
pada sendi
c. Terjadi
rematik di tiga persendian dalam waktu yang bersamaan.
d. Minimal
terjadi pembengkakan di satu persendian tangan, jika rematik terjadi pada
persendian tangan.
e. Jika
timbulnya simetris, rematik timbul disendi yang sama di sisi kiri dan kanan
tubuh.
f.
Muncul nodul
reumatoid atau benjolan kecil dibawah kulit.
g.
Hasil pemeriksaan faktor reumatoid di laboratorium
menunjukkan nilai positif.
h. Jika
dilakukan rontgen, tampak adanya dekalsifikasi tulang yang berdekatan dengan
sendi.
i.
Sakit pinggang disebabkan oleh karena adanya peradangan
pada ligamen (sambungan antara ruas tulang belakang), pada tulang belakang.
Setelah peradangan yang cukup lama, maka tulang akan menyatu yang paa akhirnya
membuat pinggang sulit untuk digerakkan, nyeri dan pegal
j.
Pada tingkat berat penderita akan tampak membungkuk.
IV.
Penatalaksanaan
v Farmakologi
Terdiri dari obat-obatan penghilang rasa nyeri pada sendi yang telah
diresepkan setelah melalui pemeriksaan ke petugas kesehatan.
v Fisioterapi
Olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga ataupun senam ringan dapat
membantu mengurangi rasa kaku pada sendi yang sakit ataupun fisioterapi yang
disarankan oleh dokter. Selain itu nmengguyur tubuh pada pagi hari setelah
bangun tidur dengan air hangat dapat mengurangi rasa kaku.
V.
Ramuan tradisional dan cara pengolahannya
v Kumis
kucing
Cara pengolahan
:
→ Seluruh
bagian tumbuhan segar secukupnya. Dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Hasil
tumbukan ditempelkan dibagian yang sakit lalu dibalut.
→ Kumis kucing secukupnya direbus dengan air bersih
beberapa menit. Kemudian dalam keadaan hangat-hangat di siramkan sedikit demi
sedikit pada bagian yang sakit
v Sembung
Cara pengolahan :
Daun dan batang segar masing-masing 20 – 30 gram,
direbus dengan 6 gelas air hingga menjadi 3
gelas. Diminum 3 kali sehari masing-masing 1 gelas.
v Putri
Malu
Cara
pengobatan :
→ Akar
tanaman sebanyak 154 gramdirendam dalam 500 ml arak putih selama 2 – 3 minggu. Ramuan digunakan sebagai
obat gosok.
→ Tanaman
putri malu dicuci bersih, kemudian di rebus bersama 7-10 lembar daun keji
beling yang juga di cuci bersih, air rebusan sebanyak 3 gelas dijadikan 2
gelas, kemudian diminum seperti air putih.
v Keji
beling
Cara pengolahan :
7-10 lembar daun keji beling yang dicuci bersih. Tanaman
putri malu dicuci bersih, kemudian direbus bersama tanaman putri malu dicuci
bersih, air rebusan sebanyak 3 gelas dijadikan 2 gelas. Kemudian diminum
diminum seperti air putih.
v Meniran
Cara
pengolahan :
Meniran segar
dicuci hingga bersih, lalu direbus dengan 2 gelas air hingga menjadi 1 gelas.
Air rebusan dimunum 1 kali sehari sebanyak 1 gelas selama 1 minggu
berturut-turut.
v Sidaguri
Cara
pengolahan :
Semua bagian sidaguri kering
sebanyak 60 gram direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa setengahnya (2
gelas). Air rebusan diminum 2 kali sehari, masing-masing sebanyak 1 gelas
DAFTAR PUSTAKA
§
Charles J
Reeves, 2001, Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta, EGC
§
Herdi Sibuea et al, 1992, Ilmu Penyakit Dalam,
jakarta : rumah sakit PGI
Tjikini, FKUI
§
http : //www.artritis.Net./link/artritis.html
§
http : //www.tabloidnova.com/articles.asp?id=850
§
http : //www.suara merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar