Dari hasil pengkajian yang dilakukan
oleh perawat, didapatkan data postur tubuh klien gemuk, BB 81 kg, TB 164 cm,
usia 28 tahun, klien ibu rumah tangga dengan 3 orang anak sekarang mengikuti
program KB dan menggunakan KB hormonal yaitu susuk, di keluarga klien terdapat
anggota keluarga yang juga gemuk dimana adik dan bibi klien gemuk. Klien
mengatakan berat badannya berlebih sehingga terkadang sulit bergerak sehingga
selalu merasa malas untuk bergerak banyak, serta klien merasa terganggu dengan
penampilannya yang gemuk dimana terkadang takut bila kegemukannya mengganggu
keharmonisan di dalam rumah tangga.
Untuk itu mahasiswa perawat membuat rencana
penyuluhan tentang oebesitas/kegemukan dan
penanggulangannya.
B. Tujuan
- Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pada keluarga
diharapkan dapat mengetahui dan memahami tentang keadaan obesitas/kegemukan.
- Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pada lansia dan keluarga lansia,
diharapkan akan mampu :
- Menyebutkan pengertian obesitas
- Menyebutkan penyebab obesitas
- Menyebutkan tipe-tipe obesitas
- Menyebutkan komplikasi obesitas
- Menjelaskan berbagai upaya menurunkan berat badan.
- Menyebutkan kiat menghindari kegemukan
C. Manfaat
Penyuluhan
ini diharapkan dapat menambah pengetahuan keluarga tentang konsep
obesitas/kegemukan.
D. Pokok Bahasan
Konsep mengenai obesitas/kegemukan
E. Sub Pokok Bahasan
- Pengertian obesitas
- Penyebab obesitas
- Tipe-tipe obesitas
- Komplikasi obesitas
- Berbagai upaya menurunkan berat badan.
- Kiat menghindari kegemukan
F. Sasaran
Keluarga binaan
G. Metode
1.
Ceramah
2.
Diskusi
H. Media
1.
Lembar balik
2.
Leaflet
I. Waktu dan Tempat Penyuluhan
Hari/ Tanggal : Sabtu, 29
April 2006
Waktu : 12.00 –
selesai
Tempat : Jl. Bajak
II H, Lingkungan IX Kelurahan Harjosari II
J. Pelaksanaan Penyuluhan
NO
|
KEGIATAN
|
PENYULUHAN |
PESERTA
|
MEDIA
|
WAKTU
|
1
|
Pembukaan
|
1.
Memberi salam
2.
Menjelaskan tujuan, manfaat dan cakupan materi
|
1.
Menjawab salam
2.
Mendengarkan dan memperhatikan
|
-
|
2 menit
|
2
|
Kegiatan
|
1.
Menjelaskan pengertian obesitas
2.
Menjelaskan penyebab obesitas
3.
Menjelaskan tipe-tipe obesitas
4.
Menjelaskan komplikasi obesitas
5.
Menjelaskan upaya menurunkan BB
6.
Menjelaskan kiat menghindari kegemukan
7.
Memberikan kesempatan untuk bertanya jika ada yang
tidak jelas
|
1.
Mendengarkan dan memperhatikan
2.
Mendengarkan dan memperhatikan
3.
Mendengarkan dan memperhatikan
4.
Mendengarkan dan memperhatikan
5.
Mendengarkan dan memperhatikan
6.
Mendengarkan dan memperhatikan
7.
Bertanya jika ada yang tidak jelas.
|
Lembar balik
|
10 menit
|
3
|
Penutup
|
1.
Mengevaluasi pengetahuan klien tentang materi yang
disampaikan dengan memberi pertanyaan
2.
Menyimpulkan materi penyuluhan
3.
Memberi salam
|
1.
Menjawab pertanyaan
2.
Mendengarkan dan memperhatikan
3.
Menjawab salam
|
Leaflet
|
3 menit
|
K. Evaluasi
1.
Evaluasi Struktur
-
Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan
-
Media dan alat memadai
-
Waktu dan tempat penyuluhan sesuai dengan rencana
kegiatan
2.
Evaluasi Proses
-
Pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan jadwal yang
direncanakan
-
Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi
selama proses penyuluhan
3.
Evaluasi Hasil
80 % pertanyaan
dapat dijawab oleh klien dan keluarga
L. Referensi
Smeltzer S.C., & Bare B.G., 2002, Buku Ajar: Keperawatan
Medikal Bedah Brunner & Sunddart, Edisi 8 Volume 2, Jakarta: EGC
http//:www.e-psikologi.com/remaja/130502.htm
http//:www.medicastore.com/cybermend/detail.pyk.php?idktg=10&iddtl.42
MATERI PENYULUHAN
OBESITAS/KEGEMUKAN
A. Pengertian
Obesitas adalah
kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang
berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan
energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya.
B. Penyebab
1. Genetik
Kegemukan
dapat diturunkan dari generasi sebelumnya pada generasi berikutnya di dalam
sebuah keluarga. Itulah sebabnya kita seringkali menjumpai orangtua yang gemuk
cenderung memiliki anak-anak yang gemuk pula. Dalam hal ini nampaknya
faktor genetik telah ikut campur dalam menentukan jumlah unsur sel lemak dalam
tubuh. Hal ini dimungkinkan karena pada saat ibu yang obesitas
sedang hamil maka unsur sel lemak yang berjumlah besar dan melebihi ukuran
normal, secara otomatis akan diturunkan kepada sang bayi selama dalam
kandungan. Maka tidak heranlah bila bayi yang lahirpun memiliki unsur lemak
tubuh yang relatif sama besar.
2. Kerusakan pada Salahsatu
Bagian Otak
Sistem pengontrol yang mengatur perilaku makan terletak
pada suatu bagian otak yang disebut hipotalamus, sebuah kumpulan inti
sel dalam otak yang langsung berhubungan dengan bagian-bagian lain dari otak
dan kelenjar dibawah otak. Hipotalamus mengandung lebih banyak pembuluh darah
dari daerah lain pada otak, sehingga lebih mudah dipengaruhi oleh unsur kimiawi
dari darah.
Dua bagian hipotalamus yang mempengaruhi penyerapan makan
yaitu hipotalamus lateral (HL) yang menggerakan nafsu makan (awal atau pusat
makan); hipotalamus ventromedial (HVM) yang bertugas merintangi nafsu makan
(pemberhentian atau pusat kenyang). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa bila
HL rusak/hancur maka individu menolak untuk makan atau minum, dan akan mati
kecuali bila dipaksa diberi makan dan minum (diberi infus). Sedangkan bila kerusakan terjadi pada
bagian HVM maka seseorang akan menjadi rakus dan kegemukan.
3. Pola Makan Berlebihan
Orang yang
kegemukan lebih responsif dibanding dengan orang berberat badan normal terhadap
isyarat lapar eksternal, seperti rasa dan bau makanan, atau saatnya waktu
makan. Orang yang gemuk cenderung makan bila ia merasa ingin makan, bukan makan
pada saat ia lapar. Pola makan berlebih inilah yang menyebabkan mereka sulit
untuk keluar dari kegemukan jika sang individu tidak memiliki kontrol diri dan
motivasi yang kuat untuk mengurangi berat badan.
4. Kurang Gerak/Olahraga
Tingkat
pengeluaran energi tubuh sangat peka terhadap pengendalian berat tubuh.
Pengeluaran energi tergantung dari dua faktor :
Ø
Tingkat aktivitas dan olah raga secara
umum;
Ø
Angka metabolisme basal atau tingkat
energi yang dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi minimal tubuh.
Dari kedua faktor tersebut metabolisme basal memiliki
tanggung jawab dua pertiga dari pengeluaran energi orang normal.
Meski
aktivitas fisik hanya mempengaruhi satu pertiga pengeluaran energi seseorang
dengan berat normal, tapi bagi orang yang memiliki kelebihan berat badan
aktivitas fisik memiliki peran yang sangat penting. Pada saat berolahraga
kalori terbakar, makin banyak berolahraga maka semakin banyak kalori yang
hilang. Kalori secara tidak langsung
mempengaruhi sistem metabolisme basal. Orang yang duduk bekerja seharian akan
mengalami penurunn metabolisme basal tubuhnya. Kekurangan aktifitas gerak akan
menyebabkan suatu siklus yang hebat, obesitas membuat kegiatan olah raga
menjadi sangat sulit dan kurang dapat dinikmati dan kurangnya olah raga secara
tidak langsung akan mempengaruhi turunnya metabolisme basal tubuh orang
tersebut. Jadi olah raga sangat penting dalam penurunan berat badan tidak saja
karena dapat membakar kalori, melainkan juga karena dapat membantu mengatur
berfungsinya metabolis normal.
5. Pengaruh Emosional
Sebuah
pandangan populer adalah bahwa obesitas bermula dari masalah emosional yang
tidak teratasi. Orang-orang gemuk haus akan cinta kasih, seperti anak-anak
makanan dianggap sebagai simbol kasih sayang ibu, atau kelebihan makan adalah
sebagai subtitusi untuk pengganti kepuasan lain yang tidak tercapai dalam
kehidupannya. Walaupun penjelasan
demikian cocok pada beberapa kasus, namun sebagian orang yang kelebihan berat
badan tidaklah lebih terganggu secara psikologis dibandingkan dengan orang yang
memiliki berat badan normal. Meski banyak pendapat yang mengatakan bahwa orang
gemuk biasanya tidak bahagia, namun sebenarnya ketidakbahagiaan /tekanan
batinnya lebih diakibatkan sebagai hasil dari kegemukannya. Hal tersebut karena
dalam suatu masyarakat seringkali tubuh kurus disamakan dengan kecantikan,
sehingga orang gemuk cenderung malu dengan penampilannya dan kesulitannya
mengendalikan diri terutama dalam hal yang berhubungan dengan perilaku makan.
Orang gemuk
seringkali mengatakan bahwa mereka cenderung makan lebih banyak apa bila mereka
tegang atau cemas, dan eksperimen membuktikan kebenarannya. Orang gemuk makan
lebih banyak dalam suatu situasi yang sangat mencekam; orang dengan berat badan
yang normal makan dalam situasi yang kurang mencekam (McKenna,1999). Dalam
suatu studi yang dilakukan White (1977) pada kelompok orang dengan berat badan
berlebih dan kelompok orang dengan berat badan yang kurang, dengan menyajikan
kripik (makanan ringan) setelah mereka menyaksikan empat jenis film yang
mengundang emosi yang berbeda, yaitu film yang tegang, ceria, merangsang gairah
seksual dan sebuah ceramah yang membosankan. Pada orang gemuk didapatkan bahwa
mereka lebih banyak menghabiskan kripik setelah menyaksikan film yang tegang
dibanding setelah menonton film yang membosannkan. Sedangkan pada orang dengan
berat badan kurang selera makan kripik tetap sama setelah menonton film yang
tegang maupun film yang membosankan.
6. Lingkungan
Faktor lingkungan ternyata juga mempengaruhi seseorang untuk menjadi
gemuk. Jika seseroang dibesarkan dalam lingkungan yang menganggap gemuk adalah
simbol kemakmuran dan keindahan maka orang tersebut akan cenderung untuk
menjadi gemuk. Selama pandangan tersebut tidak dipengaruhi oleh faktor
eksternal maka orang yang obesitas tidak akan mengalami masalah-masalah
psikologis sehubungan dengan kegemukan.
C. Tipe-Tipe Obesitas
Obesitas
digolongkan menjadi 3 kelompok:
- Obesitas ringan : 120%-140% BB ideal.
- Obesitas sedang : 140%-200% BB ideal.
- Obesitas berat atau abnormal : > 200% BB ideal. obesitas berat ditemukan sebanyak 5% dari antara orang-orang yang gemuk.
D. Komplikasi
1. Diabetes (kencing manis),
2. Hipertensi (tekanan darah
tinggi),
3. Dislipidemia (kadar kolesterol
dan trigliserida darah tinggi),
4. Percepatan atherosklerosis
(penyumbatan pembuluh darah)
5. Pre
eklamsia,
6. Mengganggu
penampilan / estetika diri,
7. Kematian
akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.
E. Berbagai Upaya Menurunkan Berat Badan
Dalammenurunkan berat badan agar dapat kembali
ideal dapat dilakukan dengan cara:
- Pengaturan makan atau diet
- Penggunaan teknik akupuntur
- Aktivitas fisik / latihan jasmani
E.
Kiat Menghindari Kegemukan
Kegemukan identik dengan kebiasaan makan, berikut
beberapa kiat yang dapat dilakukan untuk menghindari kegemukan :
- Jangan yang digoreng. Masaklah mi dalam air, jangan digoreng. Begitu juga dengan nasi. Sajikan nasi yang ditanak/dikukus, jangan yang digoreng. Memilih daging juga lebih baik yang dipanggang.
- Kunyah perlahan. Kunyahlah makanan secara perlahan-lahan dan cobalah menikmati makanan sewaktu berada dalam mulut. Dengan demikian akan menyebabkan lambung cepat kenyang dan membantu mencegah makan terlalu banyak. Nasihat lama yang masih boleh diikuti, kunyahlah makanan setidaknya 32 kali sebelum menelannya.
- Ambil sedikit. Ambillah makanan pertama sedikit mungkin ke dalam piring Anda. Tambah sedikit demi sedikit bila masih lapar. Cara ini dilakukan agar Anda tidak merasa terpaksa harus menghabiskan makanan yang sudah berada di piring.
- Tinggalkan meja setelah selesai. Diimbau untuk segera meninggalkan meja makan setelah selesai dan jangan dilanjutkan dengan mengobrol. Ini dilakukan untuk menghindarkan diri dari iseng atau keinginan ngemil dan mengambil makanan dari sana-sini sehingga tak terasa perut menjadi terlalu kenyang. Hindari kadar gula dan lemak tinggi.
- Hindari makanan berkadar gula dan lemak tinggi seperti cake cokelat, kue-kue (pastries), lemak hewan, mentega, fullcream milk, jeroan, dan lain-lain.
- Konsumsi banyak buah. Mengonsumsi banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan karbohidrat dapat menjaga jumlah kalori yang masuk agar sesuai dengan kebutuhan.
- Waspadai minuman bersoda. Anak-anak yang mengonsumsi minuman ringan bergula berisiko tinggi mengalami kegemukan. Laporan para peneliti Amerika yang diterbitkan oleh The British Medical Journal The Lancet, remaja AS perlu segera mengurangi minuman bersoda dan junk food yang berisiko mengganggu kesehatan. "Kami menemukan selalu ada minuman ringan di setiap hidangan tambahan, dan risiko kegemukan meningkat kira-kira 50 persen," kata Ludwig.
- Kurangi menonton televisi. "Kegemukan pada anak-anak diakibatkan oleh banyak faktor. Tidak ditekankan hanya pada satu faktor, yaitu minuman ringan dan masalah gizi, melainkan juga kebiasaan seperti menonton televisi," ungkap Ludwig. Membanjirnya acara di televisi, termasuk film-film kartun dan telenovela, membuat anak-anak dan ibu rumah tangga semakin lama duduk di depan televisi sambil ngemil. Keadaan demikian mendorong tubuh kurang gerak dan mudah menjadi gemuk.
Buatlah Piramida anda sendiri
Aturlah
pola makan yang sehat dan cerdas, yaitu pemilihan makanan yang bervariasi
dengan gizi seimbang dan dalam jumlah tidak berlebihan. Gunakan pola makan ini
sepanjang hidup anda, tidak hanya untuk sementara, dan mulailah menciptakan
piramida pribadi sekarang juga!.
1. Makanlah 3 kali sehari
secara teratur (sarapan, makan siang, dan makan malam). Jangan menunda waktu
makan atau menghilangkan (skip) salah satu makan utama anda.
2. Benahi pilihan makanan anda
secara bertahap. Hal ini akan lebih mudah dibandingkan anda harus merubah
drastis semuanya dalam satu waktu.
3. Pilihlah makanan dari kelima
jenis makanan setiap hari. Buatlah piramida anda mulai dari bagian dasar, yaitu
makanan pokok, kemudian sayur dan buah-buahan.
4. Aturlah piring makan anda.
Bagi piring makan menjadi 4 bagian. Isi ketiga bagian masing-masing dengan
makanan pokok, sayuran dan buah-buahan,sedangkan yang keempat diisi dengan
kelompok daging rendah lemak. Kemudian tambahkan menu kelima, yaitu segelas
susu rendah/bebas lemak.
5. Buatlah porsi secukupnya.
Kurangi makanan yang mengandung lemak dan gula. Dan sesuaikan waktu penyajian
antara makan utama dan cemilan (snack).
6. Buatlah makanan anda
bervariasi. Cobalah bereksperimen dengan mencoba makanan-makanan baru.
Disamping mendapat keuntungan dari segi gizi, juga dapat menambah minat
terhadap makanan dan cemilan yang sehat.
7. Pertimbangkanlah gaya hidup anda, berapa
kalori yang anda butuhkan setiap hari. Pilihlah jenis makanan yang dibutuhkan
dari setiap kelompok makanan dengan porsi yang cukup, setidaknya memenuhi
kebutuhan minimum perhari, guna mendapatkan atau menjaga berat badan anda tetap
sehat.
Piramida
makanan ini bersifat sangat fleksibel. Bila aktifitas atau gaya hidup anda berubah, atau usia anda
bertambah, maka anda tinggal menyesuaikan besarnya porsi makanan dari setiap
kelompok makanan.
Agenda Makanan dan Aktifitas
Setelah
menyusun piramida makanan bagi anda sendiri, langkah selanjutnya adalah melakukan
pencatatan terhadap semua yang anda makan. Untuk membantu pencatatan, biasanya
orang membuat semacam agenda (diary). Hal ini akan membantu kedisiplinan anda
dalam menjalankan program yang telah ditetapkan. Walaupun disiplin diri
merupakan hal yang paling sulit, namun hal ini merupakan kunci keberhasilan
menuju sukses.
Oleh karena itu monitor kesehatan anda sangatlah perlu untuk mengetahui
kondisi kesehatan terutama bagi anda yang mungkin mengalami obesitas atau
kelebihan berat badan. Usahakan memonitor kesehatan anda dengan :
- Memeriksa tekanan darah sekurang-kurangnya 2 kali tiap tahun.
- Memeriksa urin dan glukosa darah paling tidak 3 kali tiap tahun.
- Memeriksa kolesterol darah kurang lebih 5 kali tiap tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar