Ruang rawat :
Bangsal P2 Tanggal
dirawat : 18 Agustus 2007
I.
IDENTITAS KLIEN
Nama : SUMITRI (P) Umur :
22 tahun No CM : 012933
II.
ALASAN MASUK
Pertama kali klien mengalami gangguan jiwa adalah 6
tahun yang lalu. Pada waktu itu setelah
lulus pendidikan SLTP klien bekerja di rumah makan selama 4 bulan dan selama
itu klien tidak mempunyai permasalahan dengan keluarga, masyarakat maupun
lingkungan tempat klien kerja. Akan tetapi setelah 4 bulan bekerja tiba-tiba
klien pulang ke rumah dalam keadaan tidak normal. Klien tidak bisa
berbicara/berkomunikasi dengan keluarga maupun orang lain selama setengah
bulan. Selama itu pula makan minum dan ADLs klien lainnya tidak terpenuhi. Kemudian
keluarga berinisiatif untuk memberikan pengobatan kepada klien dengan ke dukun.
Setelah pengobatan klien dapat
berbicara sehingga bisa menceritakan tentang peristiwa yang dialaminya. Dalam
perkembangannya klien sering mengamuk, berbicara sendiri, merusak peralatan
rumah tangga dan pergi tanpa tujuan sehingga keluarganya membawa klien ke RS
untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.
III. FAKTOR
PREDISPOSISI
Klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu. Klien
lebih kurang 5 kali di rawat di rumah sakit. Keluarga mengatakan bahwa setiap
kali klien dipulangkan dari rumah sakit keadaannya baik akan tetapi setelah di
rumah beberapa saat gangguan jiwa yang dialami klien kambuh lagi dan klien
menginginkan untuk kembali ke rumah sakit karena merasa teman-temannya banyak
yang di RS. Selama di rumah klien sering melakukan tindakan kekerasan
(menendang, memukul dan melempar barang) kepada ibunya sedangkan kepada anggota
keluarga yang lain (kakaknya) klien tidak berani melakukan hal itu.
Masalah keperawatan :
Resiko tinggi perilaku kekerasan
Anggota keluarga klien tidak ada yang pernah mengalami
gangguan jiwa. Sejak kecil kesehatan klien secara umum baik dan perkembangannya
normal sebagaimana anak-anak seusianya. Klien tidak mempunyai pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan dimasa
lalunya.
IV. PEMERIKSAAN
FISIK
1.
Tanda Vital :
BP =100/80 mmHg, P = 72 x/menit
R = 20 x/menit,
T = 36,4 °C
2.
Ukur :
BB = 57 kg TB = 155 cm
3.
Tidak ada keluhan fisik.
V.
PSIKOSOSIAL
1.
Genogram
Keterangan : klien satu rumah dengan ibu dan 1 kakak
lelakinya, sedangkan kakak yang menjadi penanggung jawabnya tidak serumah
dengan klien. Ayah klien telah meninggal dunia kurang lebih 7 tahun yang lalu.
2.
Konsep diri
a. Citra tubuh : tubuh klien normal tidak ada
kecacatan fisik.
b. Identitas : sebelum sakit klien merasa
puas dan senang dengan pekerjaannya.
c. Peran : sebelum sakit klien dapat
melaksanakan pekerjaannya dengan baik dan bisa mandiri (kebutuhan tidak
tergantung orang tua/keluarga.
d. Ideal diri : klien ingin sembuh dan
berkumpul dengan keluargana lagi.
e. Harga diri : sebelum sakit hubungan klien
dengan orang tua, keluarga dan masarakat baik. Akan tetapi setelah sakit, klien
cenderung diam (menarik diri) , tidak komunikatif, menunduk (kontak mata tidak
ada), senang menyendiri dengan pikirannya sendiri dan sosialisasi kurang.
Masalah
keperawatan : Isolasi sosial
3.
Hubungan sosial
Orang yang berarti bagi klien adalah ibu dan kakak. Klien
tidak mengikuti kegiatan di masyarakat akan tetapi sering berkumpul dengan
teman-teman di lingkungan rumahnya. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain setelah sakit adalah klien
cenderung diam dan menunduk serta hanya bersedia berinteraksi dengan orang lain
sesuai dengan suasana hatinya (mood).
Masalah
keperawatan : Kerusakan komunikasi verbal
Isolasi sosial
4.
Spiritual
Sebelum
mengalami gangguan jiwa klien taat dalam mengerjakan ibadah (shalat 5 waktu)
akan tetapi setelah mengalami agngguan jiwa kegiatan ibadah klien mengalami
kemunduran.
VI. STATUS
MENTAL
1.
Penampilan
Klien
dapat memakai pakaian sebagaimana mestinya dan penampilan klien secara umum
adalah sedang. Klien makan 3 X sehari secara rutin, mandi, berpakaian dan
toileting secara mandiri.
2.
Pembicaraan
Klien
cenderung apatis, membisu dan tidak mampu memulai pembicaraan. Klien bersedia
interaksi dengan orang lain hanya sesuai dengan suasana hatinya saja.
Masalah
keperawatan : Kerusakan komunikasi verbal
3.
Aktivitaas motorik
Berdasarkan
hasil observasi aktifitas motorik klien kelihatan lesu, tidak ada agitasi,
tidak ada tik, tidak da grimasem, tidak ada tremor, tidak kompulsif dan
aktifitas yang sering dilakukan klien adalah melihat TV, kadang kelihatan
berbicara sendiri dan duduk/tiduran dengan memakai selimut.
4.
Alam perasaan
Alam perasaan klien kadang kelihatan sedih
namun kadang tersenyum-senyum sendiri dan bicara sendiri.
Masalah keperawatan : Gangguan persepsi
sensori
5.
Afek
Berdasarkan
hasil observasi afek klien adalah datar.
6.
Interaksi selama wawancara
Klien
tidak kooperatif dan kontak mata kurang (cenderung menunduk).
7.
Persepsi
Klien
mengalami halusinasi pendengaran dan penglihatan. Klien sering terlihat bicara sendiri dan klien
mengatakan kadang-kadang melihat makhluk merah tinggi saat magrib.
Masalah
keperawatan : Gangguan persepsi sensori
8.
Isi pikir
Klien
berkali-kali mengaku mempunyai nama lain yang tidak sesuai dengan nama
sebenarnya.
Masalah
keperawatan : Gangguan proses pikir
9.
Arus pikir
Obsesi : kadang klien merasa bahwa dirinya
adalah orang lain dan namanya berbeda dengan nama aslinya. Saat
wawancara flight of idea dan blocking. Phobia, hipokondria, depersonalisasi : -
Masalah
keperawatan : Gangguan proses pikir
10. Tingkat
kesadaran
Klien
tampak bingung dan orientasi waktu, tempat dan orang kurang jelas. Pada awal
wawancara perkataan klien sesuai dengan pertanyaan yang observer sampaikan akan
tetapi kemudian pembicaraan klien kacau/flght of idea dan bloking.
Masalah
keperawatan : Gangguan proses pikir
11. Memori
Daya
ingat klien tentang memori jangka panjang, pendek maupun saat ini adalah
kurang, terdapat hal-hal tertentu yang diingat dengan baik akan tetapi sebagian
tidak ingat lagi.
12. Tingkat
konsentrasi dan berhitung
Pembicaraan
klien mudah beralih. Klien mampu berhitung
sederhana dengan benar akan tetapi konsentrasi tidak terfokus, tatapan matanya
kosong.
Masalah keperawatan : Gangguan proses
pikir
13. Kemampuan
penilaian
a. Gangguan
kemampuan penilaian ringan : klien bisa mengambil keputusan yang sederhana dengan bantuan orang lain (seperti
mandi, ganti pakaian, makan).
b.
Gangguan kemampuan penilaian bermakna : kadang-kadang
klien mampu mengambil keputusan dengan bantuan orang lain.
14. Daya
tilik diri
Klien
menyadari bahwa dirinya sakit akan tetapi tidak tahu penyakitnya.
VII.
KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG
1.
Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
a.
Berdasarkan observasi frekuensi, jumlah, variasi dan
macam makanan yang dimakan klien sesuai dengan yang disediakan RS. Klien makan
3x sehari dan makan makanan ekstra yang diberikan. Cara makan klien baik, tidak
berceceran dan tidak mengganggu klien yang lain.
b.
Kadang klien tidak mau mengantri makanan/hanya duduk
terdiam akan tetapi kadang mempersiapkan makanan sendiri dengan mengantri.
Demikian juga dalam membersihkan alat makan klien tidak selalu melaksanakan,
kadang bersedia membersihkan alat makannya akan tetapi kadang hanya ditinggal
begitu saja.
2.
Kegiatan hidup sehari-hari
a. Perawatan diri, klien mengambil, memilih dan mengenakan
pakaian sendiri. Penampilan klien secara umum kurang rapi karena kadang klien
tidak menyisir rambut dan kebersihan diri masih kurang.
b.
Nutrisi, klien makan sesuai makanan yang diberikan
rumah sakit.
c.
Tidur, klien tidur pada siang hari dan malam hari,
kadang selain melihat TV waktu klien dihabiskan untuk diam dan tidur.
3.
Kemampuan klien
Klien
bersedia mengikuti kegiatan yang dijadwalkan rumah sakit seperti pemeriksaan
kesehatan, minum obat secara rutin dan melakukan kebersihan diri. Namun kadang klien tidak mau mengikuti
senam yang sudah dijadwalkan.
4.
Klien memiliki sistem pendukung
Sistem
pendukung yang dimiliki klien adalah kelurganya (ibu dan kakak-kakaknya) serta
masyarakat.
5.
Klien
Berdasarkan
ekspresi wajahnya, klien kurang menikmati dalam melaksanakan kegiatan yang
dilaksanakan.
ANALISA
DATA
DATA
|
PROBLEM
|
ETIOLOGI
|
DS : -
DO : Saat berkomunikasi klien tidak
kontak mata, klien menunduk, kadang berkata tanpa arti dan tidak berhubungan.
Klien cenderung diam/autistik
|
Kerusakan
komunikasi verbal
|
Perubahan
persepsi, kondisi emosional
|
DS : Klien mengatakan bahwa namanya bukan Sumitri
DO : Flight of idea, blocking, tidak
konsentrasi, tatapan mata kosong
|
Gangguan proses
pikir
|
-
|
DS : Klien mengatakan pernah melihat makhluk
aneh, besar dan berwarna merah saat magrib. Klien mengatakan bahwa dirinya
adalah orang lain.
DO : Kadang klien terlihat bicara dan
tersenyum-senyum sendiri, konsentrasi kurang, perubahan pola komunikasi
|
Gangguan
persepsi sensori
|
Ketidakseimbangan
biokimia penyebab distorsi sensori (halusinasi)
|
DS : -
DO : Klien diam, menunduk, menarik diri,
tidak komunikatif, menyendiri dengan pikirannya sendiri, sosialisasi kurang
|
Isolasi sosial
|
Perubahan
status mental
|
DS : Keluarga klien mengatakan bahwa
klien suka melakukan tindakan kekerasan (menendang, memukul, melempar barang
dan merusak alat-alat rumah tangga)
DO : Klien menyendiri, diam, sosialisasi
kurang.
|
Resiko tinggi
perilaku kekerasan
|
-
|
Diagnosa keperawatan sesuai prioritas :
1. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan
dengan perubahan persepsi, kondisi emosional.
2. Gangguan persepsi sensori berhubungan
dengan ketidakseimbangan biokimia penyebab distorsi sensori (halusinasi)
3. Gangguan proses pikir
4. Isolasi sosial berhubungan dengan
perubahan status mental
5. Resiko tinggi perilaku kekerasan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar