A.
DEFINISI
Cronic
Renal Failure atau gagal ginjal kronis merupakan gangguan fungsi renal yang
progresif dan ireversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan
metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, yang menyebabkan uremia
(retensi uretra dan sampah nitrogen lain dalam darah)
B.
ETILOGI
Penyebab dari gagal ginjal kronis yaitu
diabetes mellitus, glomeronefritis, hipertensi, yang tidak terkontrol,
pielonefritis, obstruksi traktus urinarius, lesi herediter seperi penyakit
ginjal polikistik, gangguan faskuler, infeksi, medikasi atau agen toksi.
Lingkungan dan agen berbahaya yang mempengaruhi gagl ginjal kronis mencakup
timah kadar natrium, merkuri dan kromium.
Stadium gagal ginjal kronik
Stadium gagal ginjal kronik didasarkan pada tingkat GFR
yang tersisa dan mencakup
1.
Penurunan cadangan ginjal, yang
terjadi apabila GFR turun 50% dari normal
2.
Insufiensi ginjal, yang terjadi
apabila GFR turun menjadi 20-35% dari normal . Nefron-nefron yang tersisa
sangat rentan mengalami kerusakan sendiri karena beratnya beban yang mereka
terima
3.
Gagal ginjal yang terjadi
apabila GFR kuarang dari 20% normal semakin banyak nefron yang mati
4.
Penyakit ginjal stadium akhir,
yang terjadi apabila GFR menjadi kurang dari 5% dari normal. Hanya sedikit
nefron fungsional yang tersisa.
C.
PATOFISIOLOGI
Adanya fungsi renal menurun, produk akhir
metabolisme protein tertimbun dalamdarah akan terjadi uremia dan mempengaruhi
setiap system tubuh. Semakin banyak timbunan produk sampah, maka gejala akan
semakin berat. Banyak gangguan yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal
yaitu
1.
Gangguan klirens renal,,
penurunan jumlah glomeruli yang menyebabkan penurunan klirens substansi darah
yang seharusnya dibersihkan oleh ginjal klirens kreatinin akan menurun
sedangkan kadar kretinin meningkat.
2.
Retensi cairan dan natrium
menurunnya fungsi ginjal untuk mengencerkan urin, nefronn ginjal terhadp
perubahan masukan cairan dan elekrlolit sehari-hari tidak terjadi. Banyaknya
natrium dan cairan meningkatkan resiko edema, gagal jantung konestif dan
hipertensi.
3.
Asidosis, ketidakmampuan ginjal
mengsekresikan muatan asam (H+) yang berlebihan penurunan sekresi asam terutama
akibat ketidakmampuan tubulus ginjal untuk mensekresi ammonia (NH3) dan
mengasrbsi natrium bikarbonat (HCO3)
4.
Anemia, anemia terjadi sebagai
akibat dari produksi eritropoetin yang tidak adekuat, memendeknya usia sel darah
merah, defisiensi nutrisi, dan kecenderungan untuk mengalami perdarahan akibat
status uremik pasien, terutama dari saluran gastrointestinal
5.
Ketidakseimbangan kalsium dan
fosfat menurunnya filtrasi melalui gloerulus ginjal, terdapat peningkatan kadar
fosfat serum namun sebaliknya terdapat penurunan kadar serum kalsium. Penurunan
kadar serum kalsium menyebabkan sekresi parathormon dari kelenjar paratiroid
pada gagal ginjal, tubuh tidak berespon secara normal terhadap peningkatan
sekresi parathormon akibatnya kalsium menurun menyebabkan perubahan pada tulang
dan penyakit tulang selain itu metabolic aktif vitamin D normalnya dibuat
diginjal akan menurun . Penyakit tulang uremik (osteodistrofi renal), rerjadi
dari kompleks kkalsium, fosfat dan keseimbangan parathormon.
D.
MANIFESTASI KLINIS
1.
Pada penurunan cadangan ginjal,
tidak tampak gejala-gejala klinis
2.
Insufiensi ginjal dapat timbul
poliuria (peningkatan pengeluran urin ) karena ginjal tidak mampu memekatkan
urin
3.
Hipertensi (akibat retensi cairan
dan natrium dari aktifitas system rennin-angiotensin-aldosteron)
4.
Gagal jantung kongestif
5.
Edema pulmoner akibat cairan
berlebihan
6.
Perikarditis
7.
Pruiritis
8.
Anoreksia, mual, muntah dan
cegukan
9.
Perubahan tingkat kesadaran,
tidak mampu berkonsentrasi, kedutan otot, dan kejang.
E.
KOMPLIKASI
1.
Hiperkalemia
2.
Perikarditis
3.
Hipertensi
4.
Anemia
5.
Penyakit tulang
F.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.
Biokimia plasma
2.
USG
3.
Foto polos abdomen
G.
PENATALAKSANAAN
1.
Pertahankan keseimbangan cairan
dan garam dengan sedikit meningkatkan tekanan JVP dan terdapat edema betis
ringan lakukan pengawasan melalui berat badan, urin dan pencatatan keseimbangan
cairan
2.
Berikan diet tinggi kalori dan
rendah protein, diet protein 20-40g/hari dan tinggi kalori menghilangkan gejala
anoreksia dan nausea uremia, menyebabkan penurunan ureum dan perbaikan gejala.
Hindari masukan kalium dan garam berlebihan
3.
Mengontrol hipertensi,
keseimbangan garam dan cairan diatur sendiri tanpa tergantung tekanan darah
4.
Mengontrol keseimbangan
elektrolit
5.
Pada stadium lanjut bdilakukan
hemodialisa dan transpaltasi
H.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
YANG MUNGKIN MUNCUL
1.
Kelebihan volume cairan
berhubungan dengan penurunan haluaran urin, diet berlebihan dan retensi cairan
serta natrium
2.
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual dan muntah,
pembatasan diet dan perubahan memberan mukosa mulut
3.
Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan keletihan, anemia, retensi produk sampah dan produk dialysis
4.
Kurang pengetahuan tentang
kondisi dan penanganan /pengobatan berhubungan dengan kurang informasi
I.
RENCANA KEPERAWATAN
NO
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
TUJUAN
DAN KRITERIA HASIL
|
INTERVENSI
|
|
Kelebihan Volume Cairan
Definisi
: Retensi cairan isotomik meningkat
Batasan
karakteristik :
-
Berat badan meningkat pada waktu yang singkat
-
Asupan berlebihan dibanding output
-
Tekanan darah berubah, tekanan arteri pulmonalis berubah, peningkatan
CVP
-
Distensi vena jugularis
-
Perubahan pada pola nafas, dyspnoe/sesak nafas, orthopnoe, suara
nafas abnormal (Rales atau crakles), kongestikemacetan paru, pleural effusion
-
Hb dan hematokrit menurun, perubahan elektrolit, khususnya perubahan
berat jenis
-
Suara jantung SIII
-
Reflek hepatojugular positif
-
Oliguria, azotemia
-
Perubahan status mental, kegelisahan, kecemasan
Faktor-faktor
yang berhubungan :
-
Mekanisme pengaturan melemah
-
Asupan cairan berlebihan
-
Asupan natrium berlebihan
|
NOC :
v Electrolit and acid base balance
v Fluid balance
v Hydration
Kriteria Hasil:
v Terbebas dari edema, efusi, anaskara
v Bunyi nafas bersih, tidak ada dyspneu/ortopneu
v Terbebas dari distensi vena jugularis, reflek hepatojugular (+)
v
Memelihara tekanan vena
sentral, tekanan kapiler paru, output jantung dan vital sign dalam batas
normal
v
Terbebas dari kelelahan,
kecemasan atau kebingungan
v
Menjelaskanindikator
kelebihan cairan
|
NIC :
Fluid management
· Timbang popok/pembalut jika diperlukan
· Pertahankan catatan intake dan output
yang akurat
· Pasang urin kateter jika diperlukan
· Monitor hasil lAb yang sesuai dengan
retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin
)
· Monitor status hemodinamik termasuk CVP,
MAP, PAP, dan PCWP
· Monitor vital sign
· Monitor indikasi retensi / kelebihan
cairan (cracles, CVP , edema, distensi vena leher, asites)
· Kaji lokasi dan luas edema
· Monitor masukan makanan / cairan dan
hitung intake kalori harian
· Monitor status nutrisi
· Berikan diuretik sesuai interuksi
· Batasi masukan cairan pada keadaan
hiponatrermi dilusi dengan serum Na < 130 mEq/l
· Kolaborasi dokter jika tanda cairan
berlebih muncul memburuk
Fluid Monitoring
· Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake
cairan dan eliminaSi
· Tentukan kemungkinan faktor resiko dari
ketidak seimbangan cairan (Hipertermia, terapi diuretik, kelainan renal,
gagal jantung, diaporesis, disfungsi hati, dll )
· Monitor berat badan
· Monitor serum dan elektrolit urine
· Monitor serum dan osmilalitas urine
· Monitor BP, HR, dan RR
· Monitor tekanan darah orthostatik dan
perubahan irama jantung
· Monitor parameter hemodinamik infasif
· Catat secara akutar intake dan output
· Monitor adanya distensi leher, rinchi,
eodem perifer dan penambahan BB
· Monitor tanda dan gejala dari odema
· Beri obat yang dapat meningkatkan output
urin
|
|
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Definisi
: Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.
Batasan
karakteristik :
-
Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal
-
Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari RDA (Recomended
Daily Allowance)
-
Membran mukosa dan konjungtiva pucat
-
Kelemahan otot yang digunakan untuk menelan/mengunyah
-
Luka, inflamasi pada rongga mulut
-
Mudah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan
-
Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan
-
Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa
- Perasaan ketidakmampuan untuk
mengunyah makanan
- Miskonsepsi
- Kehilangan BB dengan makanan
cukup
- Keengganan untuk makan
- Kram pada abdomen
- Tonus otot jelek
- Nyeri abdominal dengan atau
tanpa patologi
- Kurang berminat terhadap makanan
- Pembuluh darah kapiler mulai
rapuh
- Diare dan atau steatorrhea
- Kehilangan rambut yang cukup
banyak (rontok)
-
Suara usus hiperaktif
-
Kurangnya informasi, misinformasi
Faktor-faktor
yang berhubungan :
Ketidakmampuan
pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan
dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi.
|
NOC :
v Nutritional Status : food and Fluid Intake
v Nutritional Status : nutrient Intake
v Weight control
Kriteria Hasil :
v
Adanya
peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
v
Berat
badan ideal sesuai dengan tinggi badan
v Mampumengidentifikasi kebutuhan nutrisi
v Tidak ada tanda tanda malnutrisi
v Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan
v
Tidak
terjadi penurunan berat badan yang berarti
|
NIC :
Nutrition Management
§ Kaji adanya alergi makanan
§ Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
nutrisi yang dibutuhkan pasien.
§ Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
§ Anjurkan pasien untuk meningkatkan
protein dan vitamin C
§ Berikan substansi gula
§ Yakinkan diet yang dimakan mengandung
tinggi serat untuk mencegah konstipasi
§ Berikan makanan yang terpilih ( sudah
dikonsultasikan dengan ahli gizi)
§ Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
makanan harian.
§ Monitor jumlah nutrisi dan kandungan
kalori
§ Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
§
Kaji
kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
Nutrition Monitoring
§ BB pasien dalam batas normal
§ Monitor adanya penurunan berat badan
§ Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang
biasa dilakukan
§ Monitor interaksi anak atau orangtua
selama makan
§ Monitor lingkungan selama makan
§ Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
§ Monitor kulit kering dan perubahan
pigmentasi
§ Monitor turgor kulit
§ Monitor kekeringan, rambut kusam, dan
mudah patah
§ Monitor mual dan muntah
§ Monitor kadar albumin, total protein,
Hb, dan kadar Ht
§ Monitor makanan kesukaan
§ Monitor pertumbuhan dan perkembangan
§ Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan
jaringan konjungtiva
§ Monitor kalori dan intake nuntrisi
§ Catat adanya edema, hiperemik,
hipertonik papila lidah dan cavitas oral.
§ Catat jika lidah berwarna magenta,
scarlet
|
|
Intoleransi aktivitas b/d fatigue
Definisi : Ketidakcukupan energu
secara fisiologis maupun psikologis untuk meneruskan atau menyelesaikan
aktifitas yang diminta atau aktifitas sehari hari.
Batasan karakteristik :
a. melaporkan secara verbal adanya kelelahan
atau kelemahan.
b.
Respon abnormal dari tekanan
darah atau nadi terhadap aktifitas
c.
Perubahan EKG yang
menunjukkan aritmia atau iskemia
d.
Adanya dyspneu atau
ketidaknyamanan saat beraktivitas.
Faktor factor yang berhubungan :
·
Tirah Baring atau imobilisasi
·
Kelemahan menyeluruh
·
Ketidakseimbangan antara
suplei oksigen dengan kebutuhan
·
Gaya hidup yang
dipertahankan.
|
NOC :
v
Energy conservation
v
Self Care : ADLs
Kriteria Hasil :
v
Berpartisipasi dalam
aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR
v Mampu melakukan aktivitas sehari hari
(ADLs) secara mandiri
|
NIC :
Energy
Management
v Observasi adanya pembatasan klien dalam
melakukan aktivitas
v Dorong anak untuk mengungkapkan perasaan
terhadap keterbatasan
v Kaji adanya factor yang menyebabkan
kelelahan
v Monitor nutrisi dan sumber
energi tangadekuat
v Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara
berlebihan
v Monitor respon kardivaskuler
terhadap aktivitas
v Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien
Activity Therapy
v
Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik
dalammerencanakan progran terapi yang tepat.
v Bantu klien untuk mengidentifikasi
aktivitas yang mampu dilakukan
v Bantu untuk memilih aktivitas konsisten
yangsesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan social
v
Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang
diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan
v Bantu untuk mendpatkan alat bantuan
aktivitas seperti kursi roda, krek
v
Bantu untu mengidentifikasi aktivitas yang disukai
v
Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang
v Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas
v
Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas
v Bantu pasien untuk mengembangkan
motivasi diri dan penguatan
v
Monitor respon fisik, emoi, social dan spiritual
|
|
Kurang pengetahuan
Definisi
:
Tidak
adanya atau kurangnya informasi kognitif sehubungan dengan topic spesifik.
Batasan
karakteristik : memverbalisasikan adanya masalah, ketidakakuratan mengikuti
instruksi, perilaku tidak sesuai.
Faktor
yang berhubungan : keterbatasan kognitif, interpretasi terhadap informasi
yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui
sumber-sumber informasi.
|
NOC :
v Kowlwdge : disease process
v Kowledge : health Behavior
Kriteria Hasil :
v
Pasien dan keluarga
menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program
pengobatan
v Pasien dan keluarga mampu melaksanakan
prosedur yang dijelaskan secara benar
v Pasien dan keluarga mampu menjelaskan
kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya.
|
NIC :
Teaching : disease Process
§ Berikan penilaian tentang
tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik
§ Jelaskan patofisiologi dari
penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi,
dengan cara yang tepat.
§ Gambarkan tanda dan gejala yang
biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat
§ Gambarkan proses penyakit,
dengan cara yang tepat
§ Identifikasi kemungkinan
penyebab, dengna cara yang tepat
§ Sediakan informasi pada pasien
tentang kondisi, dengan cara yang tepat
§ Hindari jaminan yang kosong
§ Sediakan bagi keluarga atau SO
informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat
§ Diskusikan perubahan gaya hidup
yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang
dan atau proses pengontrolan penyakit
§ Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
§ Dukung pasien untuk
mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
§ Eksplorasi kemungkinan sumber
atau dukungan, dengan cara yang tepat
§ Rujuk pasien pada grup atau
agensi di komunitas lokal, dengan cara yang tepat
§ Instruksikan pasien mengenai
tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan
cara yang tepat
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar