- LATAR BELAKANG
Sejak awal tahun 1999, telah
ditetapkan visi baru tentang pembangunan kesehatan yang secara singkat
dinyatakan sebagai Indonesia
sehat 2010. Rumusan ini dimaksudkan bahwa di tahun 2010 bangsa Indonesia sudah
mampu hidup dalam lingkungan yang sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat,
serta dapat memilih, menjangkau dan memanfaatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata dan berkeadilan sehingga memiliki derajat kesehatan yang
optimal ( Depkes RI, 2002 )
Pembangunan kesehatan bertujuan
meningkatkan kesehatan, kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk kota agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Bantul merupakan salah
satu kabupaten yang ada di propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang
mengskalaprioritaskan bidang kesehatan dalam urutan kedua pembangunan. Upaya
peningkatan kesehatan yang diberikan bertujuan untuk memberikan pelayanan
secara lebih merata dan berkualitas kepada seluruh lapisan masyarakat. Peningkatan
pemerataan dan perluasan jangkauan pelayanan kesehatan telah dilakukan melalui
puskesmas yang diharapkan dapat menghasilkan pelayanan yang optimal dan prima (
Pemkab Bantul ).
Program Puskesmas yang berorientasi pada PHBS ()
tidak dapat dilaksanakan sebagaimana program awal. Karena tanpa diduga pada
tanggal 27 mei 2006 jogjakarta dilanda bencana alam gempa bumi dengan skala 5,9
skala richter, yang merenggut ribuen korban jiwa dan memporak-porandakan
infrastruktur yang ada, pada khususnya dukuh Tirto RT 04 yang hampir 90% bangunan rusak dan terdapat
beberapa korban luka ringan dan luka berat, namun tidak terdapat korban jiwa.
Namun menimbulkan efek psikologis pada anak-anak khusunya.
Salah satu usaha pokok dari
puskesmas adalah perkesmas atau disebut juga Community Heart Nursing ( CHN).
Community Heart Nursing berfokus pada kesehatan keseluruhan populasi dari
kounitas. Pelayanan community heart nursing diberikan kepada individu dan
keluarga dalam konteks kesehatan yang lebih besar. Community health nursing
bertanggung jawab dalam mengimplementasikan kebijakan yang berkaitan dengan
pelayanan kesehatan untuk mengontrol hal – hal yang membahayakan kesehatan dan
penyakit menular makanan serta penyakit.
Berkaitan dengan program pendidikan profesi ners stase
keperawatan komunitas ini,mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan masyarakat
berfokus pada pemberian pelayanan kesehatan masyarakat pasca bencana.
- Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan
keperawatan komunitas ini adalah sebagai berikut:
1.Tujuan Umum
Menerapkan proses asuhan
keperawatan komunitas didusun tirto Rt 4 desa bangunjiwo kasihan bantul yang
meliputi: peningkatan kesehatan,pemeliharaan kesehatan,pencegahan penyakit dan
pengobatan penyakit.
2. Tujuan Khusus
a.
Diketahuinya kesehatan masyarakat pasca gempa bumi
tanggal 27 mei 2006.
b.
Diberikannya pendidikan kesehatan pada remaja, bapak -
bapak,dan ibu – ibu di dusun tirto Rt 4 desa bangunjiwo, kasihan bantul .
c.
Diaplikasikannya evident base nursing dalam
kegiatan komunitas.
d.
C. SASARAN
Masyarakat RT 4 dusun Tirto desa
Bangunjiwo Kecamatan Kasihan Bantul Yogyakarta.
D. STRATEGI
Strategi yang digunakan dalam penerapan asuhan keperawatan :
- Penjajakan umum
a.
Pendekatan dan penjelasan program kepada kepala dusun
Tirto, kepala RT 4 ketua karang taruna,
kader kesehatan dan tokoh masyarakat melalui musyawarah masyarakat desa I.
- Orientasi wilayah
- Pengumpulan data
a.
Pengkajian melalui wawancara dan observasi terhadap
warga dusun Tirto RT 4 desa Bangunjiwa Kasihan Bantul
b.
Observasi lingkungan
3.
Identifikasi dan prioritas masalah
4.
Perencanaan
5.
Pelaksanaan
6.
Evaluasi
E. WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan
praktek keperawatan kesehatan komunitas dilaksanakan selama 4 minggu, mulai
dari tanggal 26 juni 2006 sampai 22 juli 2006 dengan jadwal sebagai
berikut:
1. minggu pertama perkenalan, orientasi dan
pengkajian masalah kesehatan masyarakat.
2. minggu kedua dan ketiga, penyusunan
penanggulangan masalah dan pelaksanaan kegiatan.
3. minggu keempat, mengevaluasi keberhasilan
tindakan, penyusunan laporan dan perpisahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar