- Konsep Dasar Keluarga
a. Pengertian
Keluarga adalah sekumpulan orang yang
dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan
menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan
fisik, mental, emosional serta social individu-individu yang didalamnya dilihat
dari interaksi yang regular dan ditandai dengan adanya ketergantungan dan
hubungan untuk mencapai tujuan umum. ( Duval, 1972 ).
Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul
dan tinggal di suatu tempat dibawah satu atap dalam keadaaan saling
ketergantungan ( Depkes RI, 1998 ).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang
tergantung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan mereka
hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya
masing-masing menciptakan serta empertahankan kebudayaan. ( Salvicion G. Bailon
dan Aracelis Maglaya, 1989 ).
b. Fungsi Keluarga Menurut Friedman,
(1987).
1) Fungsi Afektif
Yaitu
yang berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan dasar keluarga.
Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Anggota keluarga
mengembangkan ganbaran dirinya yang positif, peranan yang dimiliki dengan baik
dan penuh rasa kasih sayang.
2) Fungsi Social
Yaitu
proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu yang menghasilkan
interaksi social dan melaksanakan perannya dalam lingkungan sosial. Keluarga
merupakan tempat individu melakukan sosialisasi dimana anggota keluarga belajar
disiplin norma keluarga, prilaku melalui interaksi dalam keluarga. Selanjutnya
individu maupun keluarga berperan didalam masyarakat.
3) Fungsi Reproduksi
Yaitu
fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya
manusia.
4) Fungsi Ekonomi
Yaitu
memenuhi kebutuhan keluarga seperti makanan, pakaian, perumahan dan lain-lain.
5) Fungsi Perawatan Kesehatan
Yaitu
keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan dan asuhan Kesehatan /
keperawatan atau pemeliharaan kesehatan yang mempengaruhi status kesehatan
keluarga dan individu. ( Zaidin Ali, 1999 )
c. Tipe Keluarga
Delapan
tipe keluarga menurut Frieman ( 1986 ) :
- Nuclear Family
Yaitu
terdiri dari orang tua dan anak yang m,asih menjadi tanggungan dan tinggal alam
satu rumah terpisah dari sanak keluarga lainnya.
- Extended Family
Yaitu
suatu keluarga yang terdiri dari satu atau dua keluarga inti yang tinggal dalam
satu rumah dan saling menunjang satu sama lainnya.
- Single Parent Family
Yaitu
suatu keluarga yang dikepalai oleh satu kepala keluarga dan hidup bersama
dengan anak-anak yang masih bergantung padanya.
- Nuclear Dyatd
Yaitu
keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak, tinggal dalam satu
rumah yang sama.
- Recontituened atau Blended Family
Yaitu
suatu keluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan dan masing-masing
membawa anak dari hasil perkawinan terdahulu.
- Tree Generation Family
Yaitu
keluarga yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek, nenek, bapak,ibu, anak
dalam satu rumah.
- Single Adult Living Alone
Yaitu
bentuk keluarga yang terdiri dari seorang dewasa yang hidup dalam rumahnya.
- Midle Age Atau Ederly Coople
Yaitu
keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri usia pertengahan.
- Tingkat Perkembangan Keluarga
Terdapat delapan tahap tingkat perkembangan
keluarga menurut Friedman, ( 1998 ) :
Tahap I : Keluarga Pemula (juga
menunjuk pasangan menikah atau tahap pernikahan).
Tugasnya adalah :
a. Membangun perkawinan yang saling
memuaskan.
b. Menghubungkan jaringan persaudaraan
secara harmonis.
c. Keluarga berencana (keputusan
tentang kedudukan sebagai orang tua)
Tahap II : Keluarga sedang mengasuh
anak (anak tertua adalah bayi sampai umur 30 bulan). Tugasnya adalah :
a) Membentuk keluarga muda sebagai
sebuah unit yang mantap (mengintegrasikan).
b) Rekontruksi tugas-tugas perkembangan
yang bertentangan dan kebutuhan anggota keluarga.
c) Memperluas persahabatan dengan
keluarga besar dengan menambahkan peran orang tua, kakek dan nenek.
Tahap III : Keluarga dengan anak
usia pra sekolah (anak tertua berumur 2 hingga 6 tahun). Tugasnya adalah :
a) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga
seperti rumah
b) Mensosialisasikan anak.
c) Mengintegrasikan anak yang baru
sementara tetap memenuhi kebutuhan anak-anak yang lain.
d) Mempertahankan hubungan yang sehat
dalam keluarga (hubungan perkawinan dan hubungan orang tua dan anak) dan diluar
keluarga (keluarga besar dan komunitas).
Tahap IV : Keluarga dengan anak usia
sekolah (anak tertua berumur 6 hingga 13 tahun). Tugasnya adalah :
a) Mensosialisakan anak-anak termasuk
meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya
yang sehat.
b) Mempertahankan hubungan perkawinan
yang memuaskan.
c) Memenuhi kebutuhan Kesehatan fisik
anggota keluarga
Tahap V : Keluarga dengan anak
remaja (anak tertua berumur 13 hingga 20 tahun). Tugasnya adalah :
a) Menyeimbangkan kebebasan dengan
tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri.
b) Memfokuskan kembali hubungan
perkawinan.
c) Berkomunikasi secara terbuka antara
orang tua dan anak-anak.
Tahap VI : Keluarga melepas anak
usia dewasa muda (mencakup anak pertama sampai anak terakhir yang meninggalkan
rumah). Tugasnya adalah :
a) Memperluas siklus keluarga dengan
memasukkan anggota keluarga baru yang didapatkan melalui perkawinan anak-anak.
b) Melanjutkan untuk memperbaharui dan
menyesuaikan kembali hubungan perkawinan.
c) Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan
dari suami maupun istri
Tahap VII : Orang tua usia
pertengahan (tanpa jabatan, pension). Tugasnya adalah :
a) Menyediakan lingkungan yang
meningkatkan Kesehatan.
b) Mempertahankan hubungan yang
memuaskan dan penuh arti dengan para orang tua lansia dan anak-anak.
c) Memperkokoh hubungan perkawinan.
Tahap VIII : Keluarga dalam masa
pensiunan dan lansia (juga menunjuk kepada keluarga yang berusia lanjut usia
atau pension hingga pasangan yang sudah meninggal dunia). Tugasnya adalah :
a) Mempertahankan pengaturan hidup yang
memuaskan.
b) Menyesuaikan terhadap pendapatan
yang menurun
c) Mempertahankan hubungan perkawinan
d) Menyesuaikan diri terhadap
kehilangan pasangan
e) Mempertahankan ikatan keluarga antar
generasi
- Lima Tugas Keluaga Dalam Bidang Kesehatan
Lima
tugas keluarga dalam bidang Kesehatan menurut Friedman, (1981) adalah :
1. Mengenal gangguan perkembangan
Kesehatan setiap anggotanya
2. Mengambil keputusan untuk melakukan
tindakan yang tepat.
3. Memberikan keperawatan pada anggota
keluarga yang sakit, dan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat
atau usianya terlalu muda.
4. Mempertahankan suasana di rumah yang
menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga.
5. Mempertahankan hubungan timbal balik
antara keluarga dan lembaga-lembaga Kesehatan yang menunjukkan pemanfaatan
dengan baik fasilitas-fasilitas Kesehatan yang ada.
- Konsep Dasar Lansia
1. Pengertian
Lansia
Lanjut usia adalah suatu kejadian yang
pasti akan dialami oleh semua orang yang dikarunia usia panjang, terjadi tidak
bisa dihindari oleh siapapun, namn manusia dapat berupaya untuk menghambat
kejadiannya.
Menua (menjadi tua = aging) adalah suatu
proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan untuk memperbaiki diri
atau mengganti diri dan mempertahankan struktur dann fungsi normal sehingga
tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki
kerusakkan yang diderita.
2. Batasan-Batasan
Usia Lanjut
1.
Menurut WHO
Usia
pertengahan (middle age) : 45 – 59 tahun
Usia
lanjut (elderly) : 60 – 74 tahun
Usia
lanjut tua (old age) : 75 – 90 tahun
Usia
sangat tua (very old) : > 90 tahun
2.
Menurut Prof. Dr.
Koesmarto Suryonegoro
a. Dewasa
muda (elderly adulthood) : 18 / 20 – 25 tahun
b. Dewsa
penuh (middle years) atau maturitas : 25 – 60 / 65 tahun
c. Lanjut
usia : 75 - 80 tahun
d. Very
old : > 80 tahun
3. Menurut
UU No. 4 tahun 1965 lajut usia adalah seseorang yang usia 60 tahun (BAB I pasal
1 ayat 2)
4. Usia
Psikologi : Yang menunjuk kepada kemampuan
seseorang untuk
mengadakan penyesuaian-penyesuaian kepada situasi yang
dihadapi.
mengadakan penyesuaian-penyesuaian kepada situasi yang
dihadapi.
5. Menurut
Dra. Nya Jos Maedani
a.
Fase inventus : 25 – 40
tahun
b.
Fase verilitas : 40 –
50 tahun
c.
Fase prasenium : 55 –
65 tahun
3. Teori-Teori
Proses Menua
Proses
individual
·
Tahap proses menua
terjadi pada orang dengan usia berbeda
·
Masing-masing lanjut
usia mempunyai kebiasaan yang berbeda
·
Tidak ada satu faktor
pun ditentukan untuk mencegah proses menua
Teori-teori
- Secara keturunan dan atau mutasi (somatic mutatic theory) setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi, sebagai contoh yang khas adalah mutasi dari pada sel-sel kelamin.
- Pemakaian dan rusak, kelebihan usaha dan stress menyebabkan sl-sel tubuh lelah (terpakai).
- Pengumpulan dari pigmen atau lemak dalam tubuh yang disebut teori akumulasi dari produk sisa, sebagai contoh adanya pigmen upo fructine di sel otot ja di sel otot jantung dan sel susunan saraf pusat pada orang lanjut usia yang mengakibatkan mengganggu fungsi sel itu sendiri.
- Peningkatan jumlah kolagen dalam jaringan.
- Tidak ada perlindungan terhadap radiasi, penyakit dan kekuurangan gizi.
- Reaksi dari kekebalan sendiri (auto immune theory)
Teori Genetik Clock
Menurt teori ini
menua telah terprogram secara genetic untuk spesies-spesies tertentu tiap 3
spesies yang telah berputar menurut replikasi sel bila jam kita akan meninggal
dunia. Meskipun tanpa disertai kecelakaan lingkungan atau penyakit akhir
kotastrofal.
Teori social
a. Teori
interaksi social (Sosial Exchange Theory)
Menjelaskan
mengapa lansiabertindak pada suatu situais tertentu yaitu atas dasar hal-hal
yang dihargai masyarakat.
b. Teori
penarikan diri (Disagagement Theory)
Dengan
bertambahnya usia, seseorang berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari
kehidupan social, keadaan ini meningkatkan prose interaksi social lanjut usia
menurun.
c. Teori
aktifitas (Activity Theory)
Teori
aktfitas dikembangkan oleh Palerma (1965) dan et all (1972) yang mengatakan
bahwa penuaan tergantung dari bagaimana seseorang lansia merasakan kepuasan
dalam melakkan aktifitas.
Pokok-pokok
teori aktifitas yaitu :
o Moral
dan kepuasan berkaitan dengan interaksi sosial dan terlibat sepenuhnya dan
lansia dimasyarakat.
o Kehilangan
peran akan menghilangkan kepuasan seseorang lansia.
Teori Kesinambungan
Pokok-pokok teori kesinambungan :
o Lansia
tidak disarankan untuk dilepaskan peran ata harus aktif dalam proses penuaan
akan tetapi ada pengalamannya dimasa lalu, dipilih peran apa yang harus
dipertahankan atau yang dihilangkan.
o Peran
lansia yang tidak perlu diganti.
o Lansia
dimungkinkan untuk memilih berbagai macam adaptasi.
Teori perkembangan (Development
Theory)
Pokok-pokok teori perkembangan :
o Masalah
merupakan saat lanjut usia merumuskan seluruh masa kehidupan.
o Masa
tua merupakan masa penyesuaian diri terhadap kenyataan social yang baru yaitu
pension dan menduda.
o Lanjut
usia harus menyesuaikan diri akibat perannya yang berakhir di dalam keluarga,
kehilangan identitas dan hubungan sosalnya.
Teori stratifikasi usia (Age
Stratification Theory)
Pokok-pokok teiori stratifikasi :
o Arti
usia dan posisi kelompok usia bagi masyarakat
o Terdapatnya
transisis yang dialam ooleh kelompok
o Terdapatnya
mekanisme pengalokasian peran di antara penduduk
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Ketuaan
- Herediter/keturunan
- Nutrisi/makanan
- Status kesehatan
- Pengalaman hidup
- Lingkungan
- Stress
Perubahan-Perubahan Pada Usia
Lanjut
1. Perubahan-perubahan fisik
a. Sel
·
Lebih sedikit jumlahnya
·
Lebih besar ukurannya
·
Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan
berkurangnya cairan
b. System
persyarafan
·
Cepatnya penurunan
hubungan persyarafan
·
Lamnbat dalam respon
dan waktu untuk bereaksi
·
Mengecilnya syaraf panca
indra
c. System
pendengaran
·
Presbiakus (gangguan
pada pendengaran)
·
Membrane tympani
menjadi atropi memyebabkan aterosklerosis
·
Pterjadi pengumpulan
serumen, dapat mengeras atau meningkatnya keratin
d. System
pengelihatan
a. Kornea
lebih berbentuk sfelis (bola)
b. Lensa
lebih suram (kekeruhan pada lensa)
c. Daya
adaptasai terhadap kegelapan lebih lambat susah melihat dalam cahaya gelap
d. Hilangnya
daya akomodasi
e. Menurunnya
lapang pandang (berkurang luas pandang)
f. Menurunnya
daya membedakan warna
e. System
kardiovaskuler
·
Katub jantung menebal
dan menjadi kaku
·
Kemampuan jantung
memompa darah, menurun 1% setiap tahun sesudah usia 20 tahun
·
Kehilanggan elastisitas
pembuluh darah
·
Tekanan darah meningkat
f. System
respirasi
·
Otot-otot pernapasan
kehilangan kekuatan dan menjadi kaku
·
Menurunnya sktifitas
dari silia
·
Paru-paru kehilangan
elastisitas
·
Alveoali ukuranya
melebar dri biasa dan jumlahnya berkurang
·
Oksigen pada arter
menurun menjdi 75 mmHg
·
Oksigen pada arteri
tidak diganti
g. System
gastrointestinal
·
Kehilangan gigi penyebabnya
adallah periodontal deases
·
Otot veika urinaria
menjadi lemah dan kapasitas menuru
·
Pembesaran prosta ± 75%
dialami oleh pria diatas 65 tahun
·
Atrofi vulva
·
Vagina, selaput lender
menjadi kering, elastisitas jaringan menurun
·
Daya seksal masih ada
tidak ada batasan umur tertentu dimana fungsi seksual berhenti
h. System
endokrin
·
Produksi dari semua
hormone menurun
·
Fungsi dari paratiroid
dan funginya tidak berubah
·
Pituitary, pertumbuhan hhormon
ada tetapi lebih rendah
·
Menurunnya produksi
tiroid
·
Menurunya produksi
aldosteron
·
Menurunnya sekresi
hormone kelamin
i.
System integument
·
Kulit mengkerut atau
keriput
·
Kulit kepala dan rambut
menipis dan berwarna kelabu
·
Rambut dalam hidung dan
telingan menebal\
Perubahan-perubahan
mental
Faktor-faktor
yang mempengaruhhi perubahan mental :
a. Perubahan
fisik
b. Kesehatan
umum
c. Tingkat
pendidikan
d. Keturunan
e. Lingkungan
Perubahan-perubahan
psikososial ;
a.
Pensiunan
b.
Merasakan atau sadar
akan kematian
c.
Perubahan dalam cara
hidup
d. Ekonomi
akibat pemberhentian dari jabatan
e.
Penyakit kronis dan
ketidakmampuan
f.
Kesepian akibat dari
pengasingan dari lingkungan social
g.
Gangguan syaraf panca
indra, timbul kebutaan atau ketulian
h.
Gangguan gizi akibat
kehilangan jabatan
i.
Hilangnya kekuatan dan
ketegangan fisik
Tugas-Tugas
Perkembangan Lansia ;
1. Mempertahankan
pengaturan hidup yang memuaskan
2. Mempertahankan
terhadap hidup seseorang merupakan suatu prediktor kesejahteraan yang baik ntuk
lansia. Kebanyakan lansia tinggal dirumahnya sendiri yang pada umumnya dapat
menyesuaikan diri lebih baik dari pada yang tinggal dirumah anak atau keluarga
mereka. Perumahan setelah masa pensiun sering kali menjadi masalah meskipun
kebanyakan lansia memiliki rumah sendiri tetapi sebagian besar rumah telah tua
dan rusak.
3. Menyesuaikan
pendapatan yang menurun
Saat pensiun terjadi
penurunan pendapatan secara tajam seiring berjalannya waktu pendapatan menurun
kebutuhan meningkat seiring unculnya masalah kesehatan megakibatkan penggunaan
pelayanan kesehatan meningkat.
4. Mempertahankan
hubungan perkawinan
Perkawinan mempunyai
kontribusi yang besar bagi moral dan aktivitas yang berlangsung bagi pasangan
lansia. Riset menunjukkan meskipun terjadi penurunan kapasitas seksual secara
perlahan-perlahan namun keinginan dalam kegiatan seksual terus, bahkan
meningkat walaupun menurun karena adanya masalah sosio emosional.
5. Menyesuaikan
diri terhadap kehilangan peran
Secara umum merupakan
tugas perkembangan yang paling traumatis. Menurut penelitian lansia, bahwa
lansia wanita lebih mendeita karena kematian pasangannya disbanding pria.
Lansia menyadari kesadaran akan sebagai proes kehidupan yang normal, akan
tetapi kesadaran akan menyesuaikan dengan mmudah terhadap kematian.
6. Mempertahankan
ikatan keluarga antar generasi
Keluarga merupakan
fokus interaksi social dan sumber utama dukungan social. Lansia biasanya
menarik diri dari aktifitas-aktifitasnya. Hubungan dengan pasangan anak dan
cucu-cucunya menjadi lebih penting. Anggota keluarga merupakan sumber utama
bantuan interaksi social
7. Melakukan
Life review
Berbicara tentang
kehidupan masa lalu lansia menjadi aktifitas yang vital dan umum karena
aktifitas ini menggambarkan suatu penelaahan terhadap arti sentral dari
kehidupan lansia.
G. Masalah dan Penyakit
yang Sering Dihadapi oleh Usia Lanjut
1.
Mudah jatuh
Ada 2 faktor penyebab
mudah jatuh, yaitu :
a. Faktor
intrinsic
·
Gangguan jantung atau
sistem sirkulasi darah
·
Gangguan sistem susunan
syaraf
·
Gangguan sistem anggota
gerak
·
Pengaruh obbata-obatan
yang dipakai
·
Gangguan sistem
pengelihatan
·
Gangguan psikologis
b. Faktor
ekstrinsik atau pengaruh lingkungan sekitar
·
Cahaya ruang yang kurang
turang
·
Lingkungan yang tidak
biasa bagi lanjut usia sehingga dirasa asing pada sekitarnya
·
Lantai yang licin
2.
Mudah lelah, hal ini disebabkan :
·
Factor psikologis,
yaitu perasaan bosan, keletihan,atau perasaan depresi
·
Ganggan organis, yaitu
anemia, kekurangn vitamin, perubahan pada tulang (osteomalasia), gangguan
pncernaan, kelaianan metabolisme (diabetes melitius, hipertiroid)
·
Pengaruh obat-obatan
misalnya penggunaan obat penenang, obat jantung, obat yang melelahkan daya
kerja otot.
3.
Nyeri dada
·
Penyakit jantung
koroner yang menyebabkan iskemia jantung
·
Aneurisma aorta
·
perikarditis
4.
Kekacauan mental akut, disebabkan :
o Keracunan
b. Penyakit infeksi demam tinggi
b. Penyakit infeksi demam tinggi
o c.
Alcohol
o Penyakit metabolism
o e.
Dehidrasi atau kekurangan cairan
o f.
Gangguan fungsi otak
o g.
Gagguan fungsi hati
o h.
Radang selaput otak (meningitis)
5.
Sesak nafas pada waktu melakukan kearaja fisik, dapat disebabkan oleh :
a.
Kelemahan jantung
b.
Gangguan sistem saluran nafas
c.
Karena BB berlebihan (overweight)
d.
anemia
6.
Berdebar-debar (palpitasi),
dapat disebabkan oleh :
·
Gangguan irama jantung
·
keadaan umum adan yang
lemah karena penyakit kronis
·
Factor-aktor psikologis
dan lain-lain
Bila ketiga gejala
nyeri dada, sesak nafas, dan berdebar-debar terjadi bersamaan dalam waktu yang
sama kemungkinan besar adalah disebabkan karena gangguan pada jantung.
7.
Pembenkakan kaki bagian
bawah, dapat disebabkan :
·
kaki yang lama
digantung (edema gravitasi
·
Gagal jantung
·
Bendungan pada vena
pada bagian bawah
·
Kekurangan vitamin B1
8.
Nyeri pinggang atau punggung, dapat disebabkan :
·
Gangguan sendi-sendi
atau susunan sendi pada susunan tulang belakang (osteomalasia, osteoporosis,
osteoartritis)
·
Gangguan pankeas
·
Kelainan ginjal (batu
ginjal)
·
Gangguan pada rahim
·
Gangguan pada kelenjar
prostat
·
Gangguan pada otot-otot
badan
9.
Nyeri pada sendi pinggul, misalnya :
·
Radang sendi (artritis)
·
Sendi tlang yang
keropos (osteoporosis)
·
Kelainan tulang sendi
(fraktur, dislokasi)
·
Akibat kelainan pada
syaraf, dari punggung bagian bwah yang terjepit
10.
BB menurun, dapat disebabkan :
·
Karena kurang nafsu
makan, karna kurangnya gairah hidup atau kelesuan
·
Adanya penyakit kronis
·
Gangguan pada saluran
pencernaan sehingga penyerapan makanan terganggu
·
Factor social ekonomi
(pensin)
11.
Sukar menahan BAK(sering ngompol), dapat disebabkan :
·
Obat yang mengakibatkan
sering berkemih atau obat penenang yang terlalu banyak
·
Radang kandung kemih
·
Radang saluran kemih
·
Kelanan persyarafan
pada kandung kemih
·
Faktor psikologis
12.
Sukar menahan BAB, dapat disebabkan :
·
Obat-obat pencahar
perut
·
Keadaan diare
·
Kelainan pada usus
besar
·
Kelainan pada ujung
saluran pencernaan (pada rectum-usus)
13.
Gangguan sulit tidur, dapat disebabkan :
·
Faktor ekstrinsik
(luar), misalnya lingkungan yang kurang tenang
·
Faktor intrinsik, bisa
organik dan bisa psikogenik :
Organik
: nyeri, gatal-gatal, dan penyakit tertent yang membuat gelisah dan
lain-lain.
lain-lain.
Psikogenik
: depresi, kecemasan, iritabilitas.
14.
Keluhan perasaan dingin, kesemutan pada anggota badan, dapat disebabkan :
·
Gangguan sirkulasi
darah local
·
Gangguan persyarafan
umum (gangguan pada kontrol)
·
Gangguan pada
persyarafan local pada bagian anggota badan
15.
Mudah gatal-gatal,hal ini disebabkan karena :
·
Kelainan kulit :
kering, degenerative (exzeme kulit)
·
Penyakit sistemik :
diabetes mellitus, gagal ginjal, penyakit hati (hepatitis
kronis), keadaan alergi, dan lain-lain
pada orang-orang sakit dengan lanjut usia sering kali harus dipertimbangkan kemungkinan adanya penyakit keganasan tumorpada organ tertentu yang mudah menyebar pada orga tubuh yang lain.
kronis), keadaan alergi, dan lain-lain
pada orang-orang sakit dengan lanjut usia sering kali harus dipertimbangkan kemungkinan adanya penyakit keganasan tumorpada organ tertentu yang mudah menyebar pada orga tubuh yang lain.
16.
Keluhan pusing-pusing dan sakit kepala, dapat disebabkan oleh :
·
Gangguan lokal,
misalnya : vascular, migraine (sakit kepala sebelah), mata glauonma tekanan
bola mata yang tinggi.
·
Penyakit sistematis
yang menimbulkan hipoglikemi (kadar gula dalam darah yang tinggi)
·
Psikologik, seperti
perasaan cemas, depresi, kurang tidur, kekacauan pikiran
H.
Karakteristik Positif dan Negatif Pada Keluarga Lansia
1.
Karakteristik positif
·
Mendapatkan banyak
pengalaman dalam hidupnya
·
Perkembangan
psikososial : sisa hidup sebagai arti hidup keseluruhan, bertanya-tanya.
·
Perkembangan emosional
: arif, bijaksana, percaya
·
Perkembangan moral atau
agama : lebih berorientasi pada agama, perbahan sistem nilai dari orientasi
materi ke orientasi nilai
·
Spiritualitas yang
semakin matang
·
Menerima kematian
·
Adaptasi keperibahan kemampan
fisik terpenting
·
Kebebasan untuk
kehidupan :pengembangan hob baru, pengunduran diri, situasi keluarga dan
kesehatan
·
Menerima keunikan
terhadap pribadi
2.
Karakteristik negatif
a. Mengalami
perubahan fisiologis, misalnya pada wanita mengalami menopaus
b. Mengalami
perubahan mental
c. Mengalami
perubahan psikososial :
Pensiun
Sadar akan kematian
Sadar akan kematian
Kehilangan
hubungan dengan teman dan keluarga
d. Kadang-kadang
bersifat menang sendiri
e. Rasa
kehilangan dan memandang rendah orang lain
f. Timbulnya
penyakit kronis
I. Tingkatan Perawatan
Kesehatan Lansia
1. Perawatan
sendiri
2. Setiap
orang harus menjaga kesehatannya sendiri. Orang-orang lanjut usia terutama
harus didorong untuk melakukannya Karen hal ini merupakan cara terbik untuk
tetap aktif. Semakin mandiri orang lanjut usia tersebut, maka hal itu akan
semakin baik pula bagi mereka dan keluarga.
3. Perawatan
keluarga
4. Banyak
orang usia lanjut tidak dapat melakukan sesuatu untuk diri mereka sendiri.
Keluarga orang-orang lanjut usia harus membantu mereka dalam hal-hal yang tidak
dapat mereka lakukan.
5. Perawatan
masyarakat
6. Terkadang
seluruh anggota keluarga harus pergi bekerja sehingga bagi lansia yang tidak
dapat mengurus dirinya sendiri seyogyanya ada warga lain yang dapat membantu
lansia tersebut.dengan mempersiapkan makanan atau hal lain untuk lansia
tersebut. Kader kesehatan masyarakat bertanggung jawab untuk menghapuskan
problem kesehatan lansia dan membantu keluargannya untuk merawat lansia lebih
baik.
J.
Tujuan Perawatan Kesehatan Lansia
·
Mempertahankan
kesehatan serta kemampuan dari mereka yang usianya telah lanjut dengan jalan
perawatan dan pencegahan
·
Membantu mempertahankan
serta membesarkan daya hidup atau semangat hidup klien lanjut usia
·
Menolong dan merawat
klien lanjut usia yang menderita penyakit mengalami gangguan tertentu (kronis
maupun akut)
·
Merangsang para petugas
kesehatan (dokter, perawat) untuk dapat mengenal dan menegakan diagnose yang
tepat dan dini bila mereka menjumpai suatu kelainan tertentu.
·
Mencai upaya semaksimal
mungkin, agar para klien lanjut usia yang menderita suatu gangguan penyakit,
masih dapat memperthankan kebebasan yang semaksimal tanpa perlu suatu
pertolongan (memelihara kemandirian secara maksimal)
K.
Peran Perawat dalam Mengupayakan Kesehatan Lansia
1.
Upaya promotif
Adalah
upaya untuk meningkatkan kesehatan dan semangat hidup lansia agar tetap berguna
dan dihargai bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
Upaya-upaya
ini dapat berupa :
·
Kesegaran jasmani
dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengan kemampuan lansia
·
Penyuluhan untuk
mencegah terjadinya kecelakaan
·
Penyuluhan tentang
penggunaan alat bantu misalnya kaca mata, alat bantu dengar
·
Membina keterampilan
agar dapat mengembangkan hobi
·
Melibatkan lansia dalam
kegiatan sosialsesuai denngan kemampuan
·
Pembinaan mental dalam
meningkatkan ketaqwaan pada Tuhan YME
2.
uPaya preventif
Adalah
upaya pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya penyakit maupun komplikasinya
yang disebabkan oleh proses ketuaan.
·
Pemeriksaan kesehatan
berkala
·
Kesegaan jasmani
·
Penyuluhan kesehatan
·
Pembinaan mental lansia
dalam meningkatkan ketaqwaan pada Tuhan
3.
Upaya kuratif
·
Adalah upaya pengobatan
bagi lansia yang sakit, upaya dapat berupa :
·
pelayanan kesehatan
dasar
·
Upaya kesehatan spesialistik
melalui sistem rujukan
4.
Upaya rehabilitative
Adalah
upaya mengembalikan fungsi organ yang telah menurun, upaya ini dapat berupa :
·
Perawatan fisioterapi
·
Nasehat cara hidup
sesuai dengan penyakit yang diderita
·
Pembinaan lansia dalam
pembenahan kebutuhan pribadi
·
Mengembalikan
kepercayaan pada diri sendiri dan memperkuat mental
·
Memberikan informasi,
pengetahuan tentang penggunaan berbagai alat bantu
·
Pengembangan Upaya
Kesehatan Lansia
Adalah
suuatu upaya dalam penggunaan data yang diperoleh dari survey studi untuk
mengembangkan peran serta masyarakat dan pelayanan di bidang kesehatan lansia
dalam rangka pencapaian derajat kesehatan lansia secara optimal.
upaya-upaya
yang bisa dilakukan :
·
Posyandu lansia
·
Mengikutsrtakan dalam
kegiatan masyarakat
·
Menciptakan suasana
hangat dalam keluarga
·
Memberikan lingkungan
yang aman
·
Latihan kebugaran
·
Tersedianya fasilitas
perumahan lansia oleh pemerintah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar