I. KONSEP –KONSEP YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PENELITIAN QUANTITATIVE
1. Basic Research
Basic Research
adalah investigasi ilmiah yang membawa kita kepada ilmu pengetahuan dan
menemukan suatu kebenaran yang bertujuan untuk menyimpulkan dan menyempurnakan
teori dan menyusunnya. Kajian bisa terfokus pada oksigenasi, perfusi cairan dan
elektrolit, keseimbangan asam basa. Kajian ini bersifat lebih abstrak dan
teoritikal tidak secara langsung digunakan pada praktek keperawatan tapi dapat
menjadi dasar untuk mengembangkan intervensi keperawatan melalui applied research.
2. Applied research
Applied research adalah investigasi ilmiah berupa kesimpulan pengetahuan yang secara
langsung berpengaruh pada praktek klinis. Tujuan penelitian unutk menyelesaikan
menyelesaikan masalah, membuat keputusan atau memprediksi, mengontrol hasil
pada situasi praktek yang sebenarnya.
Applied research juga berguna untuk menguji teori dan validasi. Penggunaan
pada praktek klinis, sebagai contoh penelitian oleh MacVicar dkk mengenai effeck of a 10 week aerobic anterval
training cycle ergometer protocol on the functional capacity ( vol max ) of 45
women receiving chemotherapy for treatment of stage II breast cancer.
3. Rigor in quantitative reseach
Rigor adalah
usaha sebaik- baiknya pada penelitian dan melibatkan disiplin, ketelitian detil
dan ketepatan. Penalaran logis dan deduktif penting untuk mengembangkan
penelitian quantitative, proses penelitian terdiri dari langkah –langkah
spesifik untuk dikembangkan dengan sangat teliti- detil. Langkah- langkah ini
dengan kritis menguji dan menguji ulang
kesalahan dan kelemahan seperti pada pengukuran, sampling, desain, analisa
statistic dan penarikan kesimpulan agar hasil penelitian mencerminkan realitas
yang sebenarnya.
4. Control In Quantitative Research
Kontrol
merupakan suatu aturan dari penulis untuk menurunkan kemungkinan kesalahan dan
meningkatan kemungkinan hasil penelitian mencerminkan realitas yang sebenarnya.
Mekanisme kontrol pada penelitian quantitative terdiri dari sampling, research
setting dari pengetahuan subyek peneliti terhadap penelitian.
w Sampling
Proses
pemilihn sampel yang representative dari populasi penelitian bisa secara random
atau nonrandom.
w Research setting
Terdiri dari
-
natural,
situasi yang sesungguhnya. Peneliti tidak memanipulasi atau mengubah lingkungan
penelitian
-
Partially
controlled, panitia memanipulasi beberapa factor lingkungan penelitian
-
Highly
contolled, lingkungan penelitian sengaja dibuat untuk tujuan penelitian
w Pengetahuan subyek peneliti terhadap
penelitian
Pengetahuan subyek terhadap penelitian akan
mempengaruhi sikap mereka dan mungkin akan mengubah hasil penelitian.
Peneliti
dapat mencegah bias ini dengan hanya memberikan penjelasan sederhana tentang
penelitian atau tidak memberikan informasi mengenai kelompok kontrol dan
kelopok perlakuan.
Berkut tabel tentang control pada tipe- tipe penelitian quantitative.
Tipe penelitian quantitative
|
Research control
|
Sampling
|
Research setting
|
Deskriptif
|
Uncontrolled
|
Nonrandom
|
Natural setting/ partially
controlled
|
Korelasional
|
Uncontrolled
|
Nonrandom/ Random
|
Natura setting/ partially
controlled
|
Quasi eksperimental
|
Partially controlled/ highly
controlled
|
Nonrandom/ Random
|
Partially controlled
|
Exsperimental
|
Highly controlled
|
Random
|
Highly controlled/ laboratory
|
II. LANGKAH- LANGKAH PROSES PENELITIAN QUANTITATIF
1. Rumusan masalah dan tujuan
penelitian
Masalah
penelitian adalah suatu kondisi yang memerlukan pemecahan atau alternative
pemecahan. Sumber permasalahan dari penelitian bisa ditemukan pada pengalaman
praktek di lapangan, literature keperawatan, teori, ide dari sumber lain
seperti diskusi dengan rekan sejawat,
peneliti lain, seminar, prioritas penelitian.
Tujuan
penelitian didapatkan dari permasalahan dan identifikasi spesifik tujuan dari
hasil yang diharapkan. Tujuan dari penelitian bisa untuk mengidentifikasi,
menjelaskan atau memprediksi alternative pemecahan masalah. Tujuan tersebut
biasanya mengindikasikan tipe dari riset ( deskriptif, korelasi, quasi-
eksperimental, eksperimental ) yang akan dilaksanakan termasuk variabel,
populasi dan settingnya.
2. Tinjauan Pustaka
Hal
ini dilaksanakan untuk mengetahui gambaran secara garis besar permasalahan apa-
apa yang ada dan kesenjangan yang timbul.
Literatur
yang relevan akan
-
menyediakan
informasi yang penting tentang spesifik ilmu yang diperlukan untuk meneliti
masalah- masalah yang telah ditetapkan,
-
membantu
peneliti untuk mengklarifikasi konsep dan pengembangan kerangka konsep
-
Membantu
peneliti menetukan masalah mana yang perlu diinvestigasi dan yang tidak perlu
investigasi.
-
Membantu
peneliti dalam menyusun desain penelitian dan interpetasi haasil.
3. Kerangka Konsep
Kerangka
konsep adalah sesuatu yang abstrak, logic secara arti harfiah dan akan membantu
peneliti dalam menghubungkan hasil penemuan dengan body of knowledge keperawatan.
Pada
tipe penelitian quantitative, kerangka konsep adalah teori yang bisa diukur
yang telah dikembangkan pada keperawatan atau disiplin ilmu yang lain seperti
psikologi atau sosiologi.
Pemahaman
tentang kerangka konsep sangat penting dalam upaya untuk melakukan penelitian,
mengkritik dan menggunakan hasil penelitian. Kata- kata yang berhubungan dengan
kerangka konsep meliputi : konsep, pernyataan yang sesuai, teori dan konsep
tentang model.
Konsep
adalah suatu pengertian dasar untuk apa yang diteliti. Pernyataan yang sesuai
menunjukkan bahwa ada beberapa hubungan yang terkait antara dua / lebih konsep.
Teori terdiri daribkesatuan pengertian konsep dan pernyataan yang sesuai yang
akan menyajian suatu fenomena dan dapat dipergunakan untuk menjabarkan,
menjelaskan dan memprediksi atau mengontrol sutu kejadian.
Konsep
tentang model adalah suatu susunan dari konsep secara abstrak dan menyatakan
suatu hubungan yang menjelaskan secara panjang lebar tentang suatu peristiwa
dari topik yang akan dibahas, misalnya konsep dari Newman, Orem,
Roger dan Roy.
4. Menyusn Obyektif, pertanyaan dan
hipotesa
Obyektif,
pertanyaan dan hipotesa disusun untuk menjembatani kesenjangan antara permasalahn riset yang masih abstrak dan
tujuan, desain penelitian, rencana pengumpulan dan analisa data.
Obyektif
dikembangkn dari permasalahan penelitian, tujuan dan kejelasan variabel (
konsep ) dan populasi suatu penelitian. Pertanyaan penelitian untuk menjelaskan
suatu variabel, menguji hubungan antar variabel dan menetukan perbadaan antara
dua / lebih grup sehubungan dengan variabel tertentu.
Hipotesis
adalah suatu asumsi pernyataan tentang hubungan antara dua/ lebih variabel yang
diharapkan bisa menjawab pertanyaan dalam penelitian.
Obyektif→Pertanyaan → Hipotesis
5. Varibel Penelitian
Variabel
penelitian merupakan konsep dari berbagai level dari abstrak yang didefenisikan
sebagai sesuatu fasilitas untuk pengukuran suatu penelitian. Konsep ini dapat
konkrit dan secara langsung bisa diukur, misalnya : denyut jantung, hemoglobin,
tekanan darah, berat badan. Konsep lain seperti : kreatifitas, empati, nyeri
adalah ssesuatu yang abstrak dan secara tidak langsung dapat diobservasi.
Variabel
yang telah didefenisikan perlu didefenisikan secara operasional, sebab setiap
istilah ( variabel ) dapat diartikan secara berbeda- beda oleh orang yang
berlainan. Defenisi operasional adalah defenisi berdasarkan karakteristik yang
diamati dari suatu variabel sehingga variabel dapat diukur.
6. Mengidentifikasi Limitasi (
Keterbatasan )
Limitasi adalah
keterbatasan dalam suatu penelitian dan mungkin mengurangi kesimpulan secara
umum. Dua tipe limitasi : teori dan metodologi.
a) Teori limitasi terbatas pada
kesimpulan secara abstrak dari suatu penelitian dan mempunyai pengaruh terhadap
kerangka konsep dan defenisi secara operasional.
Teori limitasi meliputi
:
w Konsep mungkin tidak didefenisikan
secara jelas dalam suatu teori yang digunakan untuk kerangka konsep (framework
)
w Hubungan antara beberapa konsep
mungkin tidak diidentifikasi atau tidak jelas dalam suatu teori
w Variabel yang digunakan dalam
penelitian mungkin tidak saling terkait dengan konsep dalam kerangka konsep
w Obyektif, pertanyaan atau hipotesa
mungkin tidak jelas hubungannya dengan kerangka konsep penelitian
b) Metodologi limitasi dapat
berpengaruh terhadp hasil dan keterbatasan populasi sehingga hasil tidak dapat
disimpulkan secara umum. Metodologi limitasi diakibatkan oleh : sampel tidak representatif,
desain tidak akurat, hanya satu tempat, instrument terbatas dalam hal
reliability dan validity, keterbatasan control pada pengumpulan data, dan
ketidaktepatan penggunaan analisa statistik
Contoh penelitian :………karena hanya
respon dari ibu yang dianalisa, hasil ini mungkin tidak bisa disimpulkan kepada
semua anggota keluarga
7. Memilih Sebuah Desain Penelitian
Desain
penelitian adalah sebuah cetak biru yang memungkinkan memaksimalkan suatu
kontrol beberapa faktor yang bisa
mempengaruhi validity suatu hasil. Tipe desain menunjukkan seleksi populasi,
prosedur sampling, metode pengukuran dan semua rencana untuk pengumpulan dan analisis
data. Pilihan dari desain penelitian tergantung : kecakapan peneliti, masalah
dan tujuan studi dan keinginan untuk menyimpulkan hasil. Desain penelitian
yaitu : deskriptif, korelasi, quasi- eksperimen dan desain eksperimen. Pada
deskriptif dan study korelasi tidak ada tindakan yang dilakukan, jadi fokus
dari desain studinya adalah meningkatkan ketelitian pengukuran. Quasi-
eksperimen dan study eksperimen melakukan tindakan dangan kontrol terfokus
dalam mencapai level tertinggi dari kontrol sebagaimana ketelitian dalam
pengukuran.
9. Defenisi Populasi dan Sampel
Populasi
adalah keseluruhan dari elemen (individu, obyek, atau substansi ) yang memenuhi
sampling kriteria yang menyangkut
masalah yang diteliti. Sebuah studi bisa diarahkan untuk menjelaskan respon
klien terhadap hospitalisasi.
Sampel
adalah bagian dari populasi yang dipilih untuk sebuah studi dan anggota dari
sampel adalah subyek. Sampling didefenisikan sebagai proses untuk menyeleksi
sekelompok orang, kejadian, kebiasaan atau elemen yang mengarahkan sebuah
study. Metode sampling probability dan nonprobablity digunakan dalam study
keperawatan. Pada sampling probability setiap anggota populasi memiliki kemungkinan
lebih dari nol untuk terpilih sebagai sampel. Sampel nonprobability tidak
setiap anggota populasi memiliki kesempatan terpilih sebagai sampel.
Contoh :
Sebuah sampel …… ( metode sampel )
dari 57 ibu ( ukuran sampel ) yang memiliki anak dengan gangguan perkembangan
umur 6 tahun atau lebih muda
( kriteria sampel ) dimasukkan ke
dalam study …… Setiap ibu dari keluarga yang telah dimasukkan ke dalam program
pemerintah dimana perawatan kesehatan diserahkan kepada spesialis anak dan
pusat penanganan dini pada anak gangguan perkembangan ( populasi ).
9. Seleksi Metode Pengukuran
Pengukuran adalah proses
memberi nomor pada suatu objek ( kejadian atau situasi ) yang merujuk pada
suatu aturan baku
( Kaplan, 1964 ). Komponen dari suatu pengukuran adalah instrumen. Instrumen
diseleksi untuk menguji spesifik variabel dalam suatu riset. Data dikumpulkan
dalam bentuk nominal, ordinal, interval atau rasio. Nominal adalah pengukuran
paling rendah dan rasio adalah pengukuran tertinggi. Seleksi sebuah instrument
dilakukan dengan pengujian yang luas terhadap reliability dan validity.
Reliability adalah mengenai bagaimana secara konsisten teknik pengukuran
mengukur sebuah konsep dari minat. Validity instrument adalah luasnya yang mana
instrument secara aktual merefleksikan konsep abstrak yang diuji.
10. Mengembangkan sebuah Rencana
untuk Pengumpulan dan Analisa Data
Pengumpulan
data adalah pengumpulan sistematis informasi yang relevan terhadap tujuan riset
atau objektif spesifik , pertanyaan, hipotesa. Rencana pengumpulan data memungkinkan
peneliti untuk mengantisipasi masalah yang biasanya terjadi dan untuk
menganalisa solusi yang mungkin.
Perencanaan
analisa data adalah langkah final sebelum study diimplementasikan. Rencana
analisa didasarkan pada : obyektif penelitian, pertanyaan atau hipotesa, pengumpulan
data, desain penelitian, kecakapan peneliti dan avaibilitas dari sumber komputer.
11. Implementasi Rencana Penelitian
Implementasi
renana penelitian melibatkan : kumpulan data, analisa data, interpretasi hasil
dan kadang- kadang study pilot.
w Pilot study
Adalah versi terkecil
dari ide study yang mengarahkan untuk memperbaiki metodologi ( Van Ort, 1981 ).
Dikembangkan seperti tujuan study, menggunakan subyek yang sama, setting yang
sama dan kumpulan data yang sama dan teknik analisa. Sebuah pilot study bisa
mengarahkan untuk perkembangan dan perbaikan sebuah tindakan penelitian, alat pengumpulan
data, atau proses pengumpulan data.
Beberapa alasan dilakukannya
Pilot study
a) Untuk menentukan apakah usulan studi
dapat dijalankan ( Seperti apakah subyek available, apakah peneliti memiliki
waktu dan uang untuk melakukan study )
b) Untuk mengembangkan dan memperbaiki
tindakan peneliti
c) Untuk mengembangkan sebuah protokol
untuk mengimplementasi tindakan
d) Untuk mengidentifikasi masalah
dengan desain
e) Untuk menentukan apakah sampel
representative terhadap populasi atau apakah teknik sampling efektif
f) Untik menguji reabilitas dan
validits dari instrument penelitian
g) Untuk mengembangkan dan memperbaiki
kumpulan data dalam instrumen
h) Untuk memperbaiki pengumpulan data
dan rencana analisa data
i)
Untuk
memberi pengalaman peneliti terhadap subyek setting, metodologi dan metode
pengukuran
j)
Untuk
mencoba teknik analisa data
w Pengumpulan Data
Pada data quantitative,
pengumpulan data meliputi hasil dari data secara nominal guna menjawab riset
objektif, question, dan hipotesa.
Sebelum mengumpulkan data, seorang peneliti harus mendapatkan ijin dari pihak
yang berwenang ( pimpinan instansi setempat ) dimana riset akan dilaksanakan. Consent harus disediakan dan
ditandatangani oleh calon responden sebelum peneliti melakuan pengumpulan data.
Dalam hal ini responden punya hak untuk menolak ataupun mengundurkan diri
karena suatu hal tanpa sangsi apapun.
Dalam pengumpulan data,
variabel study diukur menggunakan berbagai teknik, seperti :observasi,
interview, questioner atau pengukuran. Sekarang perawat mengukur variabel
fisiologis dengan teknologi canggih. Data dikumpulkan dan dicatat secara
sistematis dalam setiap subyek dan diorganisasikan untuk memudahkan computer entry.
w Analisa Data
Analisa data diarahkan
untuk mengurangi, mengorganisasikan dan memberi arti dari data. Teknik analisa
datadalam riset quantitative termasuk deskriptif, pemaparan prosedur, analisa
inferensial, kepuasan, analisa advance.
Tekni analisa data
dilakukan untuk menentukan objektif riset, pertanyaan, hipotesa, desain
penelitiandan pengukuran oleh alat penelitian.
w Interpretasi Hasil Riset
Hasil dari analisa data
yang telah diinterpretasikan akan menjadi bermakna. Interpretasi hasil riset
termasuk pengujian hasil dari analisa data, bentuk kesimpulan, hubungan dengan
implikasi dalam keperawatan, memaparkan signifikan hasil penelitian.,
kesimpulan hasil, masukkan untuk studi.
Hasil yang diperoleh
dari analisa data terdiri dari 5 tipe
1) Signifikan dengan prediksi peneliti
2) Nonsignifikan
3) Signifikan tapi tidak diprediksi
oleh peneliti
4) Campuran
5) Unexpected
Hasil study kemudian
diartikan dan diinterpretasikan menjadi hasil penelitian dan kesimpulan dibentuk
dari sintesis hasil. Kesimpulan memberi sebuah dasar untuk mengidentifikasi implikasi
keperawatan, kesimpulan hasil dan masukan untuk study.
12. Communicating Hasil Riset
Riset
belumlah dikatakan sempurna/ lengkap sampai hasil di communicatingkan. Communicating
hasil meliputi perkembangan dan penyampaian sebuah laporan riset untuk
memenuhi kebutuhan audiens, termasuk perawat, tenaga kesehatan dan pengguna
jasa pelayann kesehatan. Laporan riset disampaikan pada presentasi dan
publikasi
III. Tipe Riset Quantitatif
Empat tipe riset
quantitative : 1. Deskriptif, 2. Korelasi, 3. quasi- eksperimen, 4. Eksperimen.
Tipe rencana penelitian
dipengaruhi oleh tingkat keberadaan pengetahuan terhadap masalah penelitian.
Ketika hanya sedikit pengetahuan yang tersedia, studi deskriptif dipilih.
Meningkatnya ilmu pengetahuan yang ada, studi korelasi, quasi- eksperimen dan
eksperimenlah yang dilakukan.
I.
Riset Deskriptif
Tujuan
riset deskriptif adalah memaparkan dan menggambarkan fenomena dalam situasi
nyata kehidupan. Pendekatan ini digunakan untuk menyimpulkan ilmu pengetahuan
baru tentang konsep / topik yang terbatas atau belum diteliti. Dalam riset
deskriptif, konsep yang dijelaskan dan hubungan yang diidentifikasi memberi
sebuah dasar untuk riset quantitative dan pengujian teori
II.
Riset Korelasi
Riset
korelasi dilakukan untuk menguji hubungan linear antara dua atau lebih variabel
dan untuk menentukan tipe ( +/- ) dan derajad (kekuatan ) dari hubungan.
Kekuatan hubungan yang bergerak dari -1 (korelasi (- ) sempurna ) sampai +1 (
korelasi (+ ) sempurna ). 0 untuk mengindikasikan tidak adanya
korelasi.Hubungan (+) mengindikasikan bahwa variabel bergerak bersamaan, dimana
kedua variabel meningkat/ menurun bersamaan. Hubungan (-) mengindikasikan bahwa
variabel bergerak dalam arah yang berlawanan, jika satu variabel meningkat maka
yang lain akan menurun.
III.
Riset Quasi- Eksperimen
Tujuan
riset quasi- eksperimen adalah menguji hubungan sebab-akibat antara variabel
independent dan variabel dependent. Riset quasi- eksperimen dalam keperawatan
diarahkan untuk menentukan efek dari interfensi keperawatan ( varibel
independent ) kepada hasil terhadap pasien ( variabel dependent).
IV.
Eksperimen
Tujuan riset keperawatan adalah untuk menguji
hubungan sebab akibat antara variabel independent dan dependent di bawah
kondisi terkontrol ketat. Rencana dan implementasi studi eksperimen dikontrol
secara ketat oleh peneliti. Kadang- kadang studi ini diarahkan dalam sebuah
setting laboratorium terhadap hewan atau obyek lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar