- I. Konsep Teori
- A. Pengertian
Antenatal
care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu manajemen kehamilan
di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik (Hanifa Wiknjosastro, SPOG,
dkk (2002) Ilmu Kebidanan).
- B. Tujuan Antenatal Care
- Bagaimana kita mengawasi dan mengontrol keadaan ibu hamil dan masa konsepsi kehamilan aterm, sehingga apa yang terjadi dapat diketahui sendiri.
- Mengenali dan menangani penyakit-penyakit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
- Agar pada saat persalinan dapat melahirkan dengan normal dan bayinya dalam keadaan sehat.
- C. Patofisiologi
Setiap bulan
wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi), yang
di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur, waktu
persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani
(sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan
sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba
falofi.
Disekitar
sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan
zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki,
masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa
ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang
telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar
tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari
pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke
sel-sel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat
dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa
(sel mani), pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.
1)
Sel telur (ovum)
Pertumbuhan
embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di geneta-bridge.
2)
Sel mani (spermatozoa)
Sperma
bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah,
dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
3)
Pembuahan (konsepsi = fertilitas)
Pembuahan
adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur di tuba
pallofi.
4)
Nidasi (implantasi )
Nidasi
adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
- D. Perubahan Fisiologi Wanita Hamil
Hampir
seluruh tubuh wanita mengalami perubahan, terutama pada pada alat kandung, dan
juga organ lainnya.
1)
Uterus
Ukuran :
karena hipertropi dan hyperplasia otot polos rahim 30 x 25 x 20 cm dengan
kapasitas 400 cc (pada kelamin cukup bulan).
Berat : dari
30 gr – 1000 gr
Bentuk dan
konsistensi : bulan pertama ; alpukat, 4 bulan ; bulat, akhir kehamilan ; bujur
telur.
Posisi :
Awal ; antefleksi/retrofleksi, 4 bulan ; berada pada rongga pelvis, akhir ;
rongga perut sampai hati.
Serviks :
menjadi lunak yang disebut tanda “boodell”
2)
Indung telur (ovarium)
- Ovulasi terhenti
- Masih terdapat korpus luteum gravidas sampai terbentuknya uri
3)
Vagina dan vulva
- Vagina dan vulva terlihat lebih merah dan kebiruan
- Warna lipid pada vagina dan portio serviks disebut “tanda Chadwick”, heipervaskularisasi.
Perubahan
pada organ dan sistem lainnya :
1)
Sistem sirkulasi darah
- Volume darah
Volume daran
da volume plasma meningkat
- Protein darah
Jumlah
protein, albumin menurun, pada triwulan I secara bertahap meningkat sampai
akhir kehamilan
- Hitung jenis dan Hb
Hematokrit
menurun karena volume plasma darah eritrosit meningkat untuk kebutuhan oksigen.
- Nadi dan TD
TD menurun,
nadi meningkat rata-rata 84x/mnt
- Jantung
Pompa
jantung meningkat pada triwulan I sampai menurun pada minggu terakhir, EKG
kadang memperlihatkan deviasi aksis ke kiri
2)
Sistem pernapasan
- Sesak dan napas pendek sampai usus tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran rahim.
- Kapasitas vital paru meningkat.
- Napas dalam dan yang lebih menonjol pernapasan dada
3)
Sistem pencernaan
- Saliva meningkat, mual dan muntah
- Tonus otot saluran pencernaan menurun sehingga motilitas
- Muntah (emesis gravidarum) pada hari (morning sickness)
4)
Tulang dan gigi
- Sendi panggul terasa lebih longgar sampai ligament dan melunak
- Kalsium maternal pada tulang panjang menurun untuk memenuhi kebutuhan kalsium janin
5)
Kulit
Terjadi
hiperpigmentasi pada :
- Muka : cloasma gravida
- Payudara : putting susu dan areola payudara
- Perut : linea nigra
6)
Kelenjar endokrin
- Kelenjar tiroid : dapat membesar sedikit
- Kelenjar hipofise : dapat membesar terutama lobus anterior
- Kelenjar adrenal : tidak satu berpengaruh ( – )
7)
Payudara
- Payudara bertambah besar, tegang dan berat
- Dapat teraba noduli-noduli akibat hipertrofi kelenjar alveoli
- Bayangan vena lebih membiru
- Kaku dip eras keluar kolostrum berwarna kuning.
8)
Metabolisme
- BMR meningkat 15 – 20% terutama trimester ketiga
- Kebutuhan protein meningkat untuk pertumbuhan fetus, payudara. Laktasi
- Sering haus, nafsu makan kuat, sering kencing.
- Kolesterol meingkat karena somatotoropin membentuk lemak.
- BB bumil meningkat 6,5 – 16 kg disebabkan oleh
-
Janin, uri, air ketuban, uterus
-
Payudara, uri, darah, lemak, protein, retensi urine.
- Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi
- E. Manifestasi Klinik
- Tanda Presumtif
- Supresi menstruasi
- Nausea, vomiting, morning sickness.
- Sering miksi
- Mammae bengkak terasa penuh
- Quickening (gerakan pertama kali yang dirasakan oleh ibu)
- Chadwicks ( + )
- Pigmen pada kulit
- Tanda Mungkin
- Pembesaran abdomen
- Tanda hegar
- Ballotemen ( + )
- Perubahan pada serviks
- Braxton Hicks
- Tes kehamilan
- Tanda Pasti
- Bunyi DJJ, Nadi 120 – 180
- Pergerakan fetal
- USG – hasil
- Ro – ada skeletal
- F. Pemeriksaan Diagnostik
- Golongan darah
ABO dan RH
untuk mengidentifikasi resiko terhadap inkompatibilitas
- Usap vagina/rectal
Tes untuk neisseria
gonorrhoea, chlamydia
- Tes serologi
Menentukan
adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin.
- Skrining
Terhadap
HIV, hepatitis, tuberkulosis
- Titer rubella
> a : ad
menunjukkan imunitas
- Papanicoloan Smear
Mengidentifikasi
neoplasia, herpeks simplex tipe II
- Urinalisis
Skrin untuk
kondisi medis (mis : pemastian kehamilan, infeksi, diabetes, penyakit ginjal).
- G. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
- Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat 1 bulan.
- Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan
- Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan
- Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan
Pemeriksaan
Ibu Hamil
- Anamnese
- Anamnese identitas istri dan suami
- Anamnese umum :
- Tentang keluhan-keluhan, nafsu makan, tidur, miksi, defekasi,perkawinan dan sebagainya.
- Tentang haid, kapan mendapat haid terakhir (HT). bila hari pertama haid terakhir diketahui, maka dapat dijabarkan taksiran tunggal persalinan.
- Pemeriksaan fisik
- Tekhnik inspeksi
1)
Darah muka
Adakah
cloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat atau merah, adakah oedema pada
wajah, bagaimana keadaan lidah dan gigi.
2)
Leher
Apakah
vena terbendung di leher (mis : pada penyakit jantung) apakah kelenjar
gondok membesar atau kelenjar limpa membengkak.
3)
Dada
Bentuk buah
dada, pigmentasi putting susu dan areola mammae, keadaan putting susu, adakah
colostrums.
4)
Perut
Perut
membesar kedapat atau kesamping (pada ascites perut membesar ke samping),
keadaan pusat, pigmentasi linea alba, nampak ada gerakan anak atau kontraksi
rahim, adakah striae gravidarum atau jaringan parut.
5)
Vulva
Keadaan
perineum, adakah varises, tanda Chadwick, condiloma, flour albus.
6)
Anggota gerak bawah
Adakah
ascites, oedema, luka, cykatrik pada lipat paha
- Tekhnik palpasi
1)
Maksud periksa palpasi adalah :
- Untuk menentukan besarnya rahim (tuanya kehamilan)
- Untuk menentukan letaknya anak dalam rahim
2)
Macam-macam palpasi ada tiga macam yaitu :
a.)
Palpasi menurut Leopold, terdiri atas 4 bagian
- Leopold I
” Kaki klien
dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
” Pemeriksa
berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka klien
” Rahim
dibawah ke tengah
” Tinggi
fundus uteri ditentukan
” Tentukan
bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri.
Sifat kepala
ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong adalah lunak, kurang bundar dan
kurang melenting, pada letak lintang fundus uteri kosong.
Variasi
menurut knebel : menentukan letak kepala atau bokong dengan satu tangan di
fundus dan tangan lain di atas simfisis
- Leopold II
” Kedua
tangan pindah ke samping
” Tentukan
batas samping rahim kiri dan kanan
” Tentukan
letak punggung anak
” Pada letak
lintang, tentukan dimana letak kepala janin
Leopold II
untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan dimana letaknya
bagian-bagian kecil).
Variasi
menurut poudin : menentukan letak punggung dengan satu tangan menekan di fundus
- Leopold III
”
Dipergunakan satu tangan saja
” Bagian
bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
” Adakah
bagian bawah masih dapat dipergunakan
Leopold III
menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah bagian bawah anak ini sudah
atau belum terpegang oleh pintu atas panggul)
Variasi
menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung dengan pinggir tangan kiri
diletakkan tegak di tengah perut.
- Leopold IV
” Pemeriksa
merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki si penderita.
” Dengan
kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah.
” Ditentukan
apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul dan berapa masuknya
bagian bawah ke dalam rongga panggul.
” Jika kita
rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan
¬
Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran tebesar kepala sudah
melewati pintu atas panggul)
¬
Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran terbesar kepala belum
melewati pintu atas panggul)
Leopold IV
untuk menentukan bagian yang terendah dan berapa masuknya bagian yang bawah ke
dalam rongga panggul.
Biasanya
sambil melakukan palpasi, sekaligus diperhatikan tentang :
- Konsistensi uterus
- Gerakan janin
- Kontraksi uterus (his), dan apakah ada lingkaran van bandl.
Hubungan tua
kehamilan (bulan), besar uterus, tinggi fundus uteri.
Bln/mgg
|
Besar
uterus
|
Tinggi
fundus uteri
|
1/
2/
3/12
4/16
5/20
6/24
7/28
8/32
9/36
10/40
|
Lebih
besar dari biasa
Telur bebek
Telur
angsa
Kepala
bayi
Kepala
dewasa
Kepala
dewasa
Kepala
dewasa
Kepala
dewasa
Kepala
dewasa
Kepala
dewasa
|
Belum
teraba (palpasi)
Di
belakang simfisis
1 – 2 jari
di atas simpisis
Pertengahan
simpisis – pusat
2 – 3 jari
di bawah pusat
Kira-kira
setinggi pusat
2 – 3 jari
di atas pusat
Pertengahan
pusat – processus xypoideus
3 jari di
bawah perut atau sampai setinggi px
sama
dengan kehamilan 3 bulan namun melebar ke samping
|
Beda
kehamilan 8 bulan dan 10 bulan
8 bulan
|
10 bulan
|
Membesar
ke atas
Cocokkan
dengan HT
Pusat
menonjol
Kepala
janin sudah turun
Epigastrium
kejang
|
Membesar
dan melebar
Cocokkan
dengan HT
Pusat
menonjol
Kepala
janin sudah turun
Epigastrium
lemas
|
Jadi tinggi
fundus uteri paling tinggi pada akhir bulan ke-10, setelah bulan ke-9 tinggi
fundus uteri turun lagi pada primigravida karena kepala mulai turun ke dalam
rongga panggul.
Cara lain
untuk menentukan hanya kehamilan danberat badan janin dalam kandungan.
1)
Dihitung dengan tanggal haid terakhir
2)
Ditambahkan 4,5 bulan dari waktu ibu merasa janin hidup “ feeling life”
(quickening).
3)
Mur sprelgelberg dengan jalan mengukur tinggi fundus uteri dari simfisis di
peroleh.
22 – 28
minggu
28 minggu
30 minggu
32 minggu
34 minggu
36 minggu
38 minggu
40 minggu
|
24 – 26 cm
diatas simfisis
26,7 dm
diatas simfisis
29,5 – 30
cm diatas simfisis
29,5 – 30
cm diatas simfisis
31 cm
diatas simfisis
32 cm di
atas simfisis
33 cm di
atas simfisis
37,7 cm di
atas simfisis
|
4)
Mac Donald : modifikasi spiegelberg, jarak fundus sampai simpisis dalam cm
dibagi 3,5 merupakan tuanya kehamilan dalam bulan.
5)
Ahlfeld : ukuran kepala-bokong : 0,5 panjang anak sebenarnya bila diukur jarak
kepala – bokong janin adalah/30 cm,maka tua kehamilan adalah 8 bulan
6)
Rumus Johnson-Tausah BB : (MD – Q) x 155
BB : berat
badan : MD = jarak simpisis – fundus uteri
a.)
Palpasi menurut Boedin
Dilakukan
pada bagian II :
- Pemeriksa menghadap klien dan berdiri di sebelah kanan klien.
- Satu tangan diletakkan diatas fundus uteri dan mendorong ke bawah (agar punggung lebih membungkuk dan mendekati dinding uterus).
- Tangan yang lain meraba perbedaan rasa antara sebelah kanan dan kiri.
- Bila perbedaan tahanan lebih keras dan jelas, keras dan memanjang itulah punggung anak.
a.)
Palpasi menurut Ahpeld
Dilakukan
pada bagian II :
- Posisi yaitu pemeriksa menghadap klien dan berdidi sebelah kanan klien
- Pinggir tangan kiri tegak ditengah-tengah perut, kira-kira di daerah pusar dan menekan ke bawah (arah punggung ibu).
- Dengan demikian anak akan terdorong ke samping hingga punggung lebih jelas.
- Bedakan rasa tahanan seperti di atas.
- Auskultasi
Dilakukan
dengan stetoskop
Biasanya
dipergunakan stetoskop monokuler atau dengan daptone. Dengan stetoskop dapat di
dengar bermacam-macam bunyi berasal dari :
1)
Anak/janin
a.)
Bunyi jantung anak, dapat didengar pada akhir bulan ke-v
Yang dapat
kita ketahui dari bunyi jantung anak :
” Dari
adanya bunyi jantung anak : tanda pasti kehamilan dan anak hidup.
” Dari
tempat bunyi jantung anak terdengar : persentasi anak, posisi anak (kedudukan
punggung), sikap anak dan adanya anak kembar.
Kalau bunyi
jantung terdengar kiri atau kanan di bawah pusat, maka presentasinya kepala,
kaku terdengar kiri kanan sehingga atau di atas pusat maka presentasinya
bokong (letak sungsang).
” Sifat
bunyi jantung anak : kita mengetahui keadaan anak, anak yang dalam keadaan
sehat bunyi jantungnya teratur dan frekuensinya antara 120 – 140/menit.
b.)
Bising tali pusat : sifatnya meniup karena tali pusat tertekan, dengan mengubah
sikap ibu sering bising ini hilang.
c.)
Gerakan anak : bersifat pukulan dari dalam rahim
2)
Ibu
a.)
Bising rahim : bersifat bising dan frekuensinya sam adengan denyut nadi ibu,
ini disebut ateria uterine.
b.)
Bunyi aorta : frekuensinya sama dengan denyut nadi ibu, untuk membedakan dengan
bunyi jantung anak maka nadi ibu harus dipegang.
c.)
Bising usus : sifatnya tak teratur, disebabkan udara dan cairan yang ada dalam
usus ibu
- Perkusi
Dilakukan
pada refleks lutut, refleks lutut ( – ) pada hypovitaminose B1 dan
penyakit saraf.
- Penampilan umum
Dapat
dilakukan dengan pemeriksaan umum
Tujuan :
- Untuk mengetahui keadaan umum ibu
- Untuk mentehahui adanya kelainan-kelainan yang dapat mempengaruhi kehamilan
- Untuk membantu menetapkan diagnosis
Dilakukan
pada
- Ibu yang pertama kali datang periksa
- Ibu yang akan melahirkan dan belum pernah memeriksakan diri.
Macam-macam
pemeriksaan
- Bagaimana keadaan umum klien, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran
- Adakah anemia, cyanosis, ikterus dan dyspnoe
- Keadaaan jantung dan keadaan paru
- Adakah oedema
- Tekanan darah
- Berat badan
- Pemeriksaan laboratorium
- Pemeriksaan semua sistem : dilakukan dengan anamnese
- Pemeriksaan panggul luar
Tujuan :
- Untuk mengetahui panggul seseorang normal atau tidak
- Untuk memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya
- Untuk mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang
Pemeriksaan
panggul dilakukan :
- Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil (primigravida)
- Pada ibu multipara, bila ada kelainan-kelainan pada persalinan yang lalu
- Ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah memeriksakan diri terutama pada primipara
Ukuran-ukuran
panggul luar yang penting :
- Distantia spinarum
Jarak antara
spina iliaka anterior superior kanan dan kiri, ukuran normal 23 – 26 cm.
- Distantia cristarum
Jarak yang
terpanjang antara crista iliaka kanan dan kiri, ukuran normal : 26 – 29 cm
- Distantia tuburum
Ukuran
melintang pintu buah panggul jarak antara tuberositas ischii kanan dan kiri,
ukuran normal : 10,5 – 11 cm.
- Conyugata eksterm
Jarak antara
pinggir atas syimpisis dan ujung prosesus spinosus (ruas tulang lumbal lima).
- Lingkar panggul
Jarak dari
pinggir atas sympisis melalui spina iliaka anterior superior kanan ke
pertengahan trochanter mayor kiri, kepertengahan spina iliaca anterior superior
kiri, kemudian kembali ke atas sympisis, ukur normal : 80 – 90 cm.
Pertumbuhan
janin
” 0 – 4
minggu
pertumbuhan
yang cepat, gigi, sistem pusat saraf, jantung mulai berdenyut, jari mulai
keluar/nampak.
” 4 – 8
minggu
Pertumbuhan
cel yang cepat, kepala, muka, genitalia eksterna mulai tampak tapi jenis
kelamin belum ada, janin bergerak (USG).
” 8 – 12
minggu
mata, ginjal
mulai berfungsi untuk pengeluaran urin (10mg), sirkulasi fetal lancar, mulai
mengisap/menelan, sex terlihat, bergerak bebas, beberapa refleks primitive
mulai.
” 12 – 16
minggu
berkembang
skeletal, meconium ada di usus,lanugo ada, spetum hidung dan palatum menyatu.
” 16 – 20
minggu
quecning –
ibu merasakan, auskultasi, verniks kaseosa, jari dapat terlihat, selaput kulit.
” 20 – 24
minggu
sebagian
organ mampu berfungsi, respon pada suara, kulit merah keriput.
” 24 – 28
minggu
kelangsungan
hidup dapat – lahir pergerakan kelompak mata – respon pernapasan.
” 28 – 32
minggu
mengisap,
lemak dan besi, testis turun skrotum, lanugo tidak ada di muka, kulit mulai
putih dan keriput kurang.
” 32 – 36
minggu
meningkatnya
lemak seluruh tubuh, lanugo tidak ada, rambut kepala panjang, kuku sampai ujung
jari, tulang rawan, telinga, rambut.
” 38 – 40
minggu
batas untuk
lahir, tulang tengkorak kuat
- II. Konsep Dasar Keperawatan
- A. Riwayat Keperawatan
- Aktivitas atau istirahat
Tekanan
darah agak lebih rendah dari pada normal ( 8 – 12 minggu), kembali pada tingkat
pra kehamilan selama setengah kehamilan teakhir. Denyut nadi dmeningkat 10 – 15
cm. murmur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan volume,
varises, sedikit edema ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada
trimester terakhir).
- Integritas ego
Menunjukkan
perubahan persepsi diri
- Eliminasi
Perubahan
pada konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan frekuensi perkemihan,
urinalisis, peningkatan berat jenis, hemoroid
- Makanan/cairan
Mual dan
muntah terutam apada trimester pertama : nyeri ulu hati umum terjadi,
penambahan BB 2 – 4 kg trimester pertama.
- Nyeri/ketidaknyamanan
Kramkaki,
nyeri tekan dan bengkak pada payudara, kontraksi Braxton hicks terlihat setelah
28 minggu, nyeri punggung.
- Pernapasan
Hidung
tersumbat, mukosa lebih kental daripada normal, frekuensi pernapasan dapat
meningkat relative terhadap ukuran/tinggi uterus, pernapasan torakal.
- Keamanan
Suhu 98 –
99,6 F (36,1 – 37,6 C), irama jantung janin terdengar dengan daptone (mulai 10
– 12 minggu) atau fetoskop ( 17 – 20 minggu), gerakan janin terasa pada
pemeriksaan setelah 20 minggu, sensasi gerakan janin pada abdomen diantara 16 –
20 minggu, ballottement ada pada bukan keempat dan kelima.
- Seksualitas
Penghentian
menstruasi, perubahan respon/aktivitas seksual, leukarea mungkin ada,
peningkatan progresif pada ukuran uterus, perubahan payudara : pembesaran
jaringan adipose, peningkatan vaskularitas, lunak bila di palpasi, kolostrum
dapat setelah 12 minggu, perubahan pigmentasi : kloasma, linea nigra, striae
gravidarum, tanda-tanda goodell, hegar, Chadwick positif.
- Interaksi Sosial
Bingung/meragukan
perubahan yang ada di antisipasi, tahap maturasi/perkembangan bervariasi tapi
dapat mundur dengan stressor kehamilan. Respons anggota keluarga lain dapat
bervariasi dari positif dan mendukung sampai disfungsional.
- Penyuluhan/pembelajaran
Harapan
individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan tergantung pada usia,
tingkat pengetahuan, pengalaman, keinginan terhadap anak, stabilitas ekonomik.
- B. Diagnosa Keperawatan
- Ansietas b/d adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi, ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai esensial dan tujuan hidup, kurang informasi.
Tujuan :
Kecemasan
berkurang/hilang
Intervensi :
- Kaji, sifat, sumber dan manifestasi kecemasan
R/
mengidentifikasi perhatian pada bagian khusus dan menentukan arah dan
kemungkinan pilihan / intervensi.
- Berikan informasi tentang penyimpangan genetic khusus, resiko yang dalam reproduksi dan ketersediaan tindakan/pilihan diagnosa.
R/ dapat
menghilangkan ansietas berkenaan dengan ketidaktahuan dan membantu keluarga mengenai
stress, membuat keputusan, dan beradaptasi secara positif terhadap pilihan.
- Kembangkan sikap berbagi rasa secara terus menerus.
R/
kesempatan bagi klien/pasangan untuk memuji pemecahan situasi. Tingkat
kecemasan biasanya lebih tinggi pada pasangan yang telah melahirkan anak dengan
penyimpangan kromosom.
- Berikan bimbingan antisipasi dalam hal perubahan fisik/psikologis.
R/ dapat
menghilangkan kecemasan/ depresi pada pasangan.
- Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d perubahan napsu makan, mual/muntah, tidak mengenal peningkatan kebutuhan metabolic.
Tujuan :
Kebutuhan
nutrisi terpenuhi.
Intervensi :
- Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu/sekarang dengan menggunakan batasan 24 jam, perhatikan kondisi rambut, kuku dan kulit
R/
kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan
sebagaimana selama 2 tahun sebelum kehamilan
- Berikan informasi tertulis/verbal yang tepat tentang diet prenatal dan suplemen vitaminzat besi setiap hari.
R/
Meningkatkan kemungkinan klien memilih diet seimbang
- Perhatikan adanya mengidam. Kaji pilihan bahan bukan makanan dan tingkat motivasi untuk makanannya.
R/ memakan
bahan bukan makanan pada kehamilan mungkin dibiasakan pada kebutuhan
psikologis, fenomena budaya, respon terhadap lapar, dan atau respon tubuh
terhadap kebutuhan nutrisi.
- Timbang BB klien. berikan informasi tentang penambahan prenatal yang optimum.
R/
ketidakadekuatan penambahan berat badan prenatal dan atau dibawah berat badan
normal masa kehamilan, meningkatkan resiko retardasi pertumbuhan intrauterine
(IUGR) pada janin dengan BBLR.
- Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual/muntah.
R/
mual/muntah trimester pertama dapat berdampak negative pada status
nutrisi prenatal, khususnya pada periode kritis perkembangan janin.
- Kekurangan volume cairan b/d output berlebihan (muntah), peningkatan kebutuhan cairan.
Tujuan :
Kebutuhan
volume cairan terpenuhi.
Intervensi :
- Tentukan frekuensi/beratnya mual/muntah.
R/
peningkatan kadar hormone gonadotropin khorionik (HCG) perubahan metabolisme KH
dan penurunan motilistas gastric memperberat mual dan muntah pada trimester
pertama.
- Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (ex ; ulkus peptikum, gastritis, kolesistitis)
R/ membantu
dalam mengenyampingkan penyebab lain. Untuk mengatasi masalah khusus dalam
mengidentifikasi intervensi.
- Kaji suhu dan turgor kulit, membrane mukosa, TD, suhu, masukan/haluran.
R/ indikasi
dalam membantu untuk mengevaluasi tingkat/kebutuhan hidrasi.
- Anjurkan klien mempertahankan masukan/haluaran, tes urin dan penurunan BB setiap hari.
R/ membantu
dalam menentukan adanya muntah yang tidak dapat dikontrol.
- Anjurkan peningkatan masukan minuman berkarbonat, makan enam kali sehari dengan jumlah yang sedikit dan makanan tinggi karbohidrat (popcorn, roti kering sebelum bangun tidur.
R/ membantu
dalam meminimalkan mual/muntah dengan menurunkan keasaman lambung.
- Resiko tinggi pola napas tidak efektif b/d penekanan/pergeseran diafragma.
Tujuan :
Pola
pernapasan tak efektif tak terjadi.
Intervensi :
- Kaji status pernapasan (mis : sesak napas pada pergerakan tenaga kesehatan)
R/
menentukan luas/beratnya masalah yang terjadi pada kira-kira 60% klien normal
meskipun kapasitas vital meningkat, fungsi pernapasan diubah saat kemampuan
difragma untuk turun pada inspirasi berkurang oleh pembesaran uterus.
- Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi/ ada sebelumnya (mis : alergi, rhinitis, asthma, masalah sinus, dan tuberculosis).
R/ masalah
lain dapat terus mengubah pola pernapasan dan menurunkan oksigenasi jaringan
ibu/janin.
- Berikan informasi tentang rasional untuk kesulitan pernapasan dan program aktivitas latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat, tambah waktu untuk melakukan aktivitas tertentu, dan latihan ringan seperti berjalan.
R/
menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan yang disebabkan oleh kelebihan.
- Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan pasien untuk mengurangi masalah : mis ; postur yang baik, menghindari merokok, makan sedikit tapi lebih sering, dengan menggunakan posisi semi – fowler, untuk duduk atau tidur bila gejala berat.
R/ postur
yang baik dan makan sedikit membantu memaksimalkan penurunan diafragmatik
meningkatkan ketersediaan ruang untuk ekspansi paru. Merokok menurunkan
persediaan oksigen untuk pertukaran ibu-janin, pengubahan posisi tegak dapat
meningkatkan ekspansi paru sesuai penurunan uterus gravid.
- Perubahan eliminasi urin b/d penekanan pada vesika urinaria.
Tujuan :
Intervensi :
- Berikan informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan dengan trimester ketiga.
R/ membantu
klien memahami alas an fisiologi dan frekuensi berkemih dan/nokturia pembesaran
uterus trimester ketiga menurunkan kapasitas kandung kemih mengakibatkan sering
berkemih.
- Berikan informasi mengenaia perlunya masukan cairan 6 – 8 gelas sehari.
R/
mempertahankan tingkat cairan dan perfusi ginjal adekuat yang mengurangi
natrium diet untuk mempertahankan status isotonik
- Berikan informasi mengenai bahaya menggunakan diuretic dan penghilangan natrium dan diet.
R/
kehilangan/pembatasan natrium dapat menekan regulator rennin-angiotensin-
aldosteron dan kadar cairan, mengakibatkan dehidrasi/hipovolemia berat.
- Anjurkan klien untuk melakukan posisi miring kiri saat tidur, perhatikan keluhan-keluhan nokturia.
R/
meningkatkan perfusi ginjal memobilisasi bagian yang mengalami edema dependent,
edema berkurang pada pagi hari pada kasus edema fisiologi.
- Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak atau supine dalam waktu yang lama.
R/ posisi
ini memungkinkan terjadinya sindrom vena cava dan menurunkan aliran vena.
- Gangguan pola tidur b/d stress psikologik, perubahan pola tingkat aktivitas, sesak.
Tujuan :
Pola tidur
teratur.
Intervensi :
- Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan dengan kehamilan, teruskan pola tidur saat ini.
R/ membantu
mengidentifikasi kebutuhan menetapkan pola tidur yang berbeda waktu tidur malam
dan tidur siang lebih dini.
- Kaji tingkat insomnia dan respons klien terhadap penurunan tidur, anjurkan alat Bantu untuk tidur seperti teknik relaksasi, membaca, mandi air hangat, dan penurunan aktivitas tepat sebelum beristirahat.
R/ ansietas
yang berlebihan, kegembiraan, ketidaknyamanan fisik, nokturia, dan aktivitas
janin dapat mempersulit tidur.
- Perhatikan keluhan kesulitan bernapas karena posisi. Anjurkan tidur pada posisi semi fowler.
R/ pada
posisi rekumben, pembesaran uterus serta organ abdomen menekan diafragma hingga
membatasi ekspansi paru, penggunaan posisi semi fowler memungkinkan diafragma
menueun, membantu mengembangkan ekspansi paru dengan optimal.
- Evaluasi tingkat kelelahan, anjurkan klien untuk istirahat ± 2 jam dan dapatkan 8 jam tidur per malam.
R/
peningkatan retensi cairan, penambahan berat badan dan pertumbuhan janin semua
memperberat perasaan lelah, khususnya pada multipara dengan anak lain dan atau
kebutuhan lain.
- Nyeri b/d perubahan fisik, pengaruh hormonal
Tujuan :
Nyeri
berkurang/hilang
Intervensi :
- Kaji secara terus menerus ketidaknyamanan klien.
R/ data
dasar terbaru untuk merencanakan perawatan
- Kaji status pernapasan klien.
R/ penurunan
kapasitas pernapasan saat uterus menekan diafragma, mengakibatkan dispnea
khususnya pada multigravida, yang tidak mengalami kelegaan dengan ikatan antara
bayi dalam kandungannya.
- Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan perubahan cara jalan.
R/ lordosis
dan regangan otot disebabkan pengaruh hormone (relaxing-progesteron) pada
sambungan pelvis dan perpindahan pusat gravitasi sesuai dengan pembesaran
uterus.
- Perhatikan adanya kram pada kaki. Anjurkan klien untuk meluruskan kaki dan mengangkat telapak kaki bagian dalam ke posisi dorsofleksi, menurunkan masukan susu, sering mengganti posisi dan menghindari berdiri/duduk lama.
R/
menurunkan ketidaknyamanan berkenaan dengan perubahan kadar kalsium/
ketidakseimbangan kalsium-fosfor atau karena tekanan dari pembesaran uterus,
pada saraf yang menyuplai ekstremitas bawah.
- Kaji adanya/frekuensi konsistensi Braxton hicks. Berikan informasi mengenai fisiologi aktivitas uterus.
R/ kontraksi
ini dapat menciptakan ketidaknyamanan pada multigravida pada trimester II
maupun ke-III. Primigravida biasanya tidak mengalami ketidaknyamanan ini sampai
trimester akhir. Saat efek perubahan progesterone pada aktivitas uterus menurun
dan kadar oksitosin meningkat.
- Kelebihan volume cairan b/d perubahan, mekanisme regulator, retensi natrium/air.
Tujuan :
Kelebihan volume
cairan teratasi.
Intervensi :
- Pantau berat badan secara teratur.
R/
mendeteksi perubahan berat badan kelebihan dan retensi cairan yang tidak
kelihatan yang potensial patologis.
- Kaji adanya tanda-tanda HAK, perhatikan tekanan darah, pantau lokasi/luasnya edema, masukan atau haluaran cairan.
R/ indicator
edema patologis, meskipun HKK karena retensi cairan berlebihan biasanya tidak
terlihat sampai akhir minggu ke-10 kehamilan, dapat terjadi diawal khususnya
pada klien dengan frekuensi predisposisi seperti DM, penyakit ginjal.
- Berikan informasi tentang diet (mis ; peningkatan protein, tidak menambahkan garam meja, menghindari makanan dan minuman tinggi natrium).
R/ nutrisi
adekuat, khususnya peningkatan protein menurunkan kemungkinan HAK natrium
berlebihan dapat memperberat retensi air (terlalu sedikit natrium dapat
mengakibatkan dehidrasi).
- Anjurkan meninggikan ekstremitas secara periodic selama sehari.
R/ edema
fisiologis dari ektremitas bawah terjadi di penghujung hari adalah normal,
tetapi harus dapat diatasi dengan tindakan sederhana.
- Intoleransi aktivitas b/d kelemahan.
Tujuan :
Klien dapat
toleransi terhadap aktivitas.
Intervensi :
- Tentukan siklus tidur bangun yang normal dan komitmen terhadap pekerjaan, keluarga, komunitas dan diri sendiri.
R/ membantu
menyusun prioritas yang realistic dan waktu untuk menguji komitmen.
- Anjurkan tidur siang 1 sampai 2 jam setiap hari.
R/ istirahat
untuk memenuhi kebutuhan metabolic berkenaan dengan pertumbuhan jaringan
ibu/janin.
- Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zar besi dalam tubuh ; anjurkan mengkonsumsi suplemen zat besi setiap hari, sesuai indikasi.
R/ kadar Hb
rendah mengakibatkan kelelahan lebih besar karena penurunan jumlah pembawa
oksigen.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, I.M.
dkk., 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4, EGC, Jakarta.
Mansjoer, A.
2001, Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1, Ed.3, Media Aesculapius FKUI,
Jakarta.
Mochtar, R.,
1998, Sinopsis Obstetri Jilid 1 Edisi 2, EGC, Jakarta.
Saifuddin,
A.B., 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirorahardjo, Jakarta.
Wilkinson,
J.M., 2007, Buku Saku Diagnosis Keperawatan Dengan Intervensi NIC Dan
Kriteria Hasil NOC, EGC, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar