ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RW VI
KELURAHAN
PISANG KECAMATAN PAUH PADANG
Asuhan Keperawatan Komunitas di RW VI Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh Padang dari tanggal 30 September 2013 sampai 23 November 2013 diberikan dalam beberapa tahap, yaitu:
1.
Tahap
pertama yaitu tahap persiapan melalui winshield
survey yang dilaksanakan pada tanggal 30
September sampai 04 Oktober 2013
dan melaksanakan tindak lanjut hasil survey
melalui Musyawarah Masyarakat Kelurahan I (MMK I) pada tanggal 05
Oktober 2013.
2.
Tahap
kedua yaitu tahap pengumpulan data dan pengkajian kesehatan masyarakat melalui
penyebaran kuesioner pada tanggal 07-21 Oktober
2013.
3.
Tahap
ketiga yaitu penentuan masalah kesehatan/keperawatan dan penyusunan rencana
kegiatan (tindakan keperawatan) yang disepakati melalui Musyawarah Masyarakat
Kelurahan II (MMK II) pada tanggal 23
Oktober 2013.
4.
Tahap
keempat yaitu tahap pelaksanaan tindakan/implementasi yang dilaksanakan
berdasarkan rencana selama ± 3 minggu.
5.
Tahap
kelima yaitu tahap evaluasi terhadap hasil kegiatan yang telah dilaksanakan
serta tindak lanjut dari tindakan yang dilakukan pada tanggal 21
November 2013 dalam kegiatan
Musyawarah Masyarakat Kelurahan III (MMK III).
Asuhan keperawatan yang dilakukan di wilayah RW VI Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh Padang dilaksanakan
oleh Fakultas Keperawatan UNAND Padang bekerjasama dengan masyarakat, serta pihak terkait.
I. Tahap Persiapan
Pada
tahap ini dilakukan beberapa persiapan sebelum dilakukan asuhan keperawatan
komunitas, diantaranya melakukan pengamatan secara umum (winshield survey) tentang situasi dan keadaan wilayah RW VI Kelurahan Pisang
Kecamatan Pauh Padang dan presentasi hasil winshield
survey pada Musyawarah Masyarakat Kelurahan I (MMK I).
Gambaran
umum situasi dan keadaan wilayah RW
VI Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh Padang didapatkan
melalui wawancara dengan penduduk setempat, tokoh masyarakat, dan observasi
lingkungan, sehingga dapat diperkirakan faktor risiko yang dapat menimbulkan
masalah kesehatan dan faktor penunjang untuk peningkatan kesehatan masyarakat.
Hasil winshield survey adalah sebagai
berikut :
A.
CORE
- Sejarah
Kelurahan Pisang awalnya merupakan satu wilayah yang terdapat
banyak rumpun pisang sehingga kelurahan tersebut diberi nama Kelurahan Pisang.
Awalnya Kelurahan Pisang
terdiri dari 3 RW dan 14 RT kemudian dimekarkan menjadi 5 RW & 22 RT. Sedangkan RW VI adalah RW yang terbentuk dari proses
pemekaran pada pertengahan tahun 2012. (Sumber: Ketua RW VI, 2013)
- Demografi dan penduduk
Dari data yang didapatkan jumlah penduduk di RW VI
adalah 511 orang Namun, belum diketahui data mengenai jumlah penduduk
berdasarkan jenis kelamin dan usia. Untuk saat ini terdapat 2 orang ibu hamil
di RW VI. Suku yang ada di RW VI yaitu kebanyakan suku jambak, caniago, melayu,
koto, tanjung. Suhu udara di RW VI yaitu 22,1-31,7 0’C. Kondisi geografis
berdasarkan ketinggian tanah dari permukaan laut adalah 8 m.
Tipe keluarga di RW VI pada umumnya adalah tipe extended family, dimana dalam satu rumah
bisa terdiri dari beberapa keluarga.
Aktivitas
masyarakat pada pagi hari tampak sepi, umumnya masyarakat pergi bertani dan
beternak, anak-anak pergi ke sekolah, ibu-ibu yang berkumpul di kedai dan
warung-warung, serta anak-anak kecil yang belum sekolah yang bermain di
halaman. Sedangkan pada sore hari keadaan RW VI tampak tidak begitu ramai, pemuda-pemudi berkumpul di
warung-warung, anak-anak sekolah (laki-laki) kadang bermain bola disawah yang
sudah dipanen, orang tua berkumpul depan rumah mereka serta anak-anak yang
bermain di halaman rumah. Pada malam hari RW VI tampak sepi, hanya tampak beberapa laki-laki muda yang
berkumpul di warung, bernyanyi dan merokok serta beberapa bapak-bapak yang
berkumpul di teras rumah. Berdasarkan wawancara dengan ketua RT 2, tidak ada
kegiatan yang dilakukan oleh pemuda setempat karena pemuda-pemuda sudah banyak
yang berkeluarga dan merantau, kegiatan olahraga juga tidak ada karena tidak
adanya sarana yang memadai di RW VI.
Analisa
:
Dari hasil winshield
survey di atas, tampak kegiatan pemuda belum terorganisir dengan baik.
Masalah
Keperawatan : Resiko terjadinya kenakalan remaja di RW VI
Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh
3. Ras
dan etnik
Penduduk di RW VI 100% bersuku minang.
Menurut Ketua RT mereka hidup dengan kebiasaan dan budaya yang berlaku dana
saling menghargai. Di
daerah ini biasanya tempat khusus untuk perkumpulan masyarakat untuk rapat atau
musyawarah adalah di Mesjid/mushola. Namun masyarakat di RW VI jarang melakukan
kegiatan kemasyarakatan.
Analisa :
Latar belakang daerah dan budaya selaras menciptakan suatu kehidupan
yang cenderung harmoni. Tapi bila tidak diikat dengan suatu kebersamaan juga
dapat memicu terjadinya perpecahan atau perselisihan yang disertai isolasi
sosial yang tentunya akan mengganggu keharmonisan warga.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
4.
Nilai, Agama, dan Kepercayaan
Seluruh masyarakat (100%) RW VI menganut
agama Islam. Aktivitas beribadah
masyarakat yang beragama islam terlihat ketika warga melaksanakan sholat
berjamaah di Mesjid/Musholla. Selain itu di RW VI juga terdapat kegiatan majlis ta’lim dan pengajian yang
dilaksanakan 1 kali dalam sebulan yang diadakan di masjid. Pada RW VI tidak terdapat gereja dan rumah
ibadah lainnya.
Analisa :
Dengan adanya tempat ibadah yang jaraknya tidak jauh dari rumah
penduduk, maka sangat memungkinkan penduduk untuk beribadah dan belajar mengaji
anak-anak di TPA. Sejauh ini, menurut ketua RT setempat, tidak ada masalah
dalam kehidupan beragama.
Masalah Keperawatan: Potensial terhadap dukungan peningkatan
derajat kesehatan
B.
DELAPAN
SUB SISTEM
1.
Lingkungan
Fisik
Di RW VI kelurahan pisang ini memiliki batas wilayah:
Utara : RW 5 RT 09
Koto Parak
Barat : Kelurahan
Pasar Ambacang
Timur : RW VI RT 12
dan RW 2 RT 11 Ganangan
Selatan :
RW 4 RT 08 Kampung Caniago
Sebagian besar rumah di RW VI bersifat semi
permanen, Jarak rumah-rumah di RW VI sebagian besar berjauhan dan ada beberapa
rumah yang berdekatan.
Kondisi lingkungan rumah secara umum pada
dasarnya cukup bersih. Sumber air bersih berasal dari sumur sendiri dan sumur
Bor. Sanitasi lingkungan terlihat cukup bersih,
namun ada beberapa tempat pembuangan sampah yang tidak dikelola secara baik.
Sampah ditumpuk di sebuah tempat namun tidak dibakar atau diangkut oleh
petugaskeberihan. Banyak juga masyarakat yang membakar sampah di depan rumah.
Di RW VI terdapat sebuah sumur yang dinamakan Sumua Gadang oleh masyarakat.
Sumur ini telah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Sumur tersebut digunakan
sebagai sumber air minum oleh warga sekitar. Air sumur dialirkan menjadi tempat
pemandian dan mencuci pakaian. Sumur dan tempat pemandian hanya dibatasi oleh
bebatuan. Di sekitar sumur terdapat kolam
ikan dan tempat pembuangan sampah. Masyarakat juga banyak yang memiliki
kolam ikan yang disertai jamban.
Analisa:
Perumahan yang berkonstruksi baik dan bangunan
yang utuh menjamin sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik sehingga terhindar
dari penyakit infeksi.
Halaman rumah yang sempit dan tidak dimanfaatkan
sebagai tanaman obat sehingga keluarga tidak memiliki tanaman obat keluarga.
Resiko terhadap penyakit infeksi seperti ISPA,
diare, dan penyakit kulit.
Masalah Keperawatan : Resiko
terjadinya penyakit infeksi (seperti
ISPA, diare, dan penyakit kulit) Pada masyarakat di RW VI kelurahan
Pisang.
2. Kesehatan dan Pelayanan Sosial
Sarana pelayanan kesehatan yang tersedia di RW
VI adalah Posyandu balita dan Pos Kesehatan Kelurahan. RW VI ini tidak memiliki
posyandu lansia. Posyandu balita dilakukan 1 kali sebulan pada hari Rabu minggu ke 3 dimana petugas kesehatan dari
Puskesmas Pauh langsung datang ke RW VI. Di RW VI juga belum ada POKJAKES
(Kelompok Kerja Kesehatan).
Di Kelurahan Pisang hanya terdapat satu buah
Posyandu Lansia yang diadakan satu kali sebulan, dimana posyandu dilakukan
secara gabungan sekelurahan Pisang. Di Kelurahan Pisang juga terdapat satu buah
Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu) yang merupakan program baru dari Dinas
Kesehatan dan baru terbentuk di kelurahan Pisang selama 1 bulan. Ponbindu ini akan dilaksanakan 1 kali dalam 3 bulan di
kantor Kelurahan Pisang.
Vital Statistik
Berdasarkan hasil survey awal dapatkan data beberapa penyakit diantaranya
adalah ISPA (41,6%), Rematik (11,9%),
alergi kulit (11,2%), Febris (6,7%), infeksi kulit (5,6%), Diare (5,6%),
Neuralgia (4,8%), Caries (3%), (22%). Berdasarkan data dari Poskeskel, dalam
satu tahun terakhir di RW VI terdapat 1 kematian bayi dalam kehamilan pada
bulan April dan 1 kematian ibu hamil akibat hipertensi pada bulan Juni.
3.
Ekonomi
Tingkat ekonomi masyarakat sebagian besar
(70%) menengah ke bawah. Pada umumnya masyarakat bekerja sebagai petani dan
peternak ayam. Menurut ketua RT hanya 2% dari masyarakat yang bekerja sebagai
PNS. Ada juga beberapa masyarakat yang bekerja sebagai wiraswasta, buruh
bangunan, berdagang di warung ataupun di rumah.
Analisa:
Terlihat tingkat ekonomi masyarakat sebagian besar adalah menengah
kebawah.
Masalah Keperawatan : Resiko penurunan derajat kesehatan.
4.
Transpor
dan Keamanan
Sarana transportasi yang digunakan masyarakat untuk
keluar masuk lokasi RW VI adalah
kendaraan roda 2 ataupun roda 4. Masyarakat umumnya memiliki kendaraan pribadi
roda 2, dan hanya beberapa yang memiliki kendaraan roda 4. Dan sebagai
transportasi umum, masyarakat menggunakan fasilitas angkot dengan kendaraan
roda dua (ojek).
Secara umum kondisi lalu lintas di wilayah ini
lancar karena konstruksi jalan sudah terbuat dari aspal, Luas jalan relatif
sempit, dan terdapat juga beberapa jalan setapak yang hanya bisa dilewati oleh
kendaraan roda dua. Kondisi ini membuat kendaraan yang melewati jalan tersebut
tidak bisa melaju dengan kecepatan tinggi. Selain itu fasilitas angkot yang
jarang lewat. Dampak positifnya adalah memudahkan akses
menuju pelayanan kesehatan yang berjarak ± 6 km. Salah satu dampak
negatifnya adalah menyulitkan penanganan diwaktu-waktu yang darurat misalnya
saat terjadinya kebakaran, gempa dsb.
Analisa:
Dengan lancarnya arus transportasi bisa
memudahkan penduduk untuk berhubungan, kemudian mudah mendapatkan akses
pelayanan kesehatan atau keamanan seperti penanggulangan kebakaran. Namun
karena pengaruh kondisi jalan menuju RW VI banyak sempit, maka hal ini
merupakan kendala dalam lalu lintas dan juga bisa menyebabkan rawan kecelakaan
terutama bagi anak – anak.
Masalah Keperawatan
: Resiko terjadinya kecelakaan terutama anak –
anak
5.
Politik
dan Pemerintahan
Ketua RT di RW VI dipilih secara langsung
oleh masyarakat dengan menyebarkan kertas suara dan dikumpulkan oleh panitia
pemilihan ketua RT. Di RW VI terdapat organisasi pemuda namun organisasi ini
nyaris tidak memiliki kegiatan. Selain itu tidak ada organisasi yang aktif di
masyarakat RW VI. Tidak terlihat spanduk atau poster partai politik, tapi ada
terlihat 2 spanduk calon wali kota dan wakil wali kota Padang yang terpasang di
pinggir jalan RW VI, selain itu tidak ada warga RW VI yang menjadi simpatisan
fanatik suatu partai politik tertentu.
Analisa:
Segala kebijakan yang diambil oleh ketua RW disepakati oleh warga
melaui musyawarah bersama masyarakat, sehingga memudahkan proses pengumpulan
data oleh mahasiswa.
Masalah Keperawatan : Potensial
peningkatan peran serta masyarakat.
6.
Komunikasi
Pada umumnya masyarakat di daerah ini
mengunakan bahasa minang, Biasanya
komunikasi antar warga dilakukan pada sore hari karena pada pagi dan siang hari
warga sibuk dengan urusannya masing-masing. Komunikasi antar warga berjalan
dengan baik.
Sebagian besar penduduk di RW VI sudah
memiliki TV atau radio. Hal ini tampak dari
adanya antena televisi di tiap – tiap rumah yang ada di RW VI. Selain itu,
sebagai sarana penyampaian informasi seperti ada berita duka, perkumpulan
diumumkan di Mesjid atau Mushalla, atau pun informasi dari kelurahan biasanya
langsung disampaikan ke Ketua RW lalu ke Ketua RT hingga informasi sampai pada
masyarakat. Informasi mengenai Posyandu dan imunisasi biasanya langsung
disampaikan oleh kader.
Selain itu, warga biasanya
berkumpul di warung untuk bercerita dan berbagi informasi. Warga menggunakan handphone sebagai sarana komunikasi dan
jarang menggunakan telepon rumah.
Analisa :
Tersedianya sumber informasi yang lengkap
bisa memudahkan penduduk memperoleh informasi khususnya informasi mengenai
kesehatan. Namun kesadaran dari penduduk mengenai pentingnya kesehatan harus
lebih ditingkatkan terlebih pada kesehatan lingkungan.
Masalah Keperawatan : Potensial
peningkatan pengetahuan dan pertukaran informasi.
7.
Pendidikan
Di RW VI tidak terdapat
sekolah formal seperti TK, SD, SMP, dan SMA, sehingga anak-anak harus sekolah
di SD yang ada di RW lain yang jaraknya tidak jauh dari RW VI. Namun SMP dan
SMA jaraknya cukup jauh dari RW VI. Di RW VI terdapat
sebuah Mesjid (Ar-Rafah) dan
dua Mushalla (Nurul Muttaqin dan Nurul Huda),
sehingga bagi warga yang beragama islam beribadah di mesjid
atau pun mushalla.
Analisa:
Sarana pendidikan yang jauh tidak menjadi
kendala bagi anak-anak usia sekolah untuk melanjutkan pendidikan karena mereka
dapat melanjutkan pendidikan di kota Padang yang lengkap dengan sarana
pendidikannya.
Masalah
Keperawatan : Potensial
peningkatan tingkat pendidikan.
8.
Rekreasi
Setelah pulang kerja,
sebagian besar penduduk menghabiskan waktunya di rumah bersama keluarga dengan
bercerita atau menonton TV. Dan sebagian kecil bapak - bapak berkumpul, duduk –
duduk dan bercerita- cerita pada sore atau malam hari di warung-warung dan
teras rumah. Sedangkan sebagian kecil ibu- ibu berkumpul dan bercerita- cerita
di rumah salah satu warga. Setiap sore beberapa pemuda berkumpul di warung
untuk bercerita-cerita dan bermain.
Analisa :
Menonton TV dan bermain saat libur/ sore
hari menandakan hal positif dimana anak dapat mengatur waktu bermain dengan
kegiatan sekolah serta belajar.
Masalah
Keperawatan: Tidak ada masalah
C.
PERSEPSI
1.
Persepsi Penduduk di Wilayah
Warga mengatakan
daerah RW VI Kelurahan Pisang ini aman, damai, tentram dan jarang terjadi keributan. Apabila terdapat keributan
antar warga, warga yang lain tidak ikut campur akan masalah tersebut. Sebagian
besar masyarakat percaya dengan pelayanan kesehatan.
Untuk membersihkan
lingkungan, warga membersihkan sendiri-sendiri dan sekali-sekali melakukan
gotong royong di lingkungannya. Warga mengadakan pengajian setiap satu kali
sebulan.
2.
Persepsi Perawat
Pada observasi yang
dilakukan mahasiswa, sanitasi lingkungan terlihat cukup bersih, namun ada
beberapa tempat pembuangan sampah yang tidak dikelola secara baik. Banyak juga
masyarakat yang membakar sampah di depan rumah. Di RW VI terdapat sebuah sumur
yang dinamakan Sumua Gadang oleh masyarakat. Sumur ini telah ada sejak puluhan
tahun yang lalu. Sumur tersebut digunakan sebagai sumber air minum oleh warga
sekitar. Air sumur dialirkan menjadi tempat pemandian dan mencuci pakaian.
Sumur dan tempat pemandian hanya dibatasi oleh bebatuan. Di sekitar sumur
terdapat kolam ikan dan tempat pembuangan sampah. Masyarakat juga banyak yang
memiliki kolam ikan yang disertai jamban.
Ancaman Masalah Yang Mungkin Muncul Dari
Hasil Winshield Survey
1. Resiko terjadinya penyakit menular seperti
penyakit infeksi (seperti ISPA, diare,
dan penyakit kulit)
2. Resiko penurunan derajat kesehatan
3. Resiko terjadinya kecelakaan terutama pada
anak-anak
4. Potensial peningkatan peran serta masyarakat
5. Potensial
peningkatan pengetahuan dan pertukaran informasi
6. Potensial
peningkatan tingkat pendidikan.
B.
Tahap
Pengumpulan Data dan Pengkajian
Setelah menyampaikan hasil winshield survey ini pada MMK I, kemudian dilakukan penyebaran
kuisioner untuk pengumpulan data. Hasil pengumpulan data yang didapat melalui
kuisioner kemudian diolah dan dianalisa, setelah itu ditampilkan dalam analisa
masalah seperti berikut :
ANALISA
DIAGRAM MASALAH
I.
Data
Umum
Diagram
1.1
|
Distribusi Frekuensi Penduduk berdasarkan Jenis
Kelamin di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec.
Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram
1.1 diatas, dapat dilihat bahwa penduduk
RW VI RT 01 dan
02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh
lebih dari sebagian (53%) perempuan dan kurang dari sebagian (47%) laki-laki.
Diagram
1.2
|
Distribusi Frekuensi Pendidikan KK di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram
1.2diatas, dapat dilihat bahwa pendidikan
KK di RW VI RT 01 dan 02
Kelurahan Pisang Kec. Pauh lebih
dai sebagian (56%) SMA dan sebagian kecil (4%) tidak tamat SD.
Diagram
1.3
|
Distribusi Frekuensi Pekerjaan KK di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram
1.3 diatas, dapat dilihat bahwapekerjaan KK di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh adalah hampir sebagian (47%) wiraswasta, dan
sebagian kecil (6%) petani dan sebagian kecil (6%) tidak bekerja.
Diagram
1.4
|
Distribusi Frekuensi Penduduk berdasarkan Kelompok
Agama KKdi RW VI RT 01 dan 02
Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
|
|
|
|
Berdasarkan diagram 1.4 diatas,
dapat dilihat bahwa keseluruhan (100%) di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh penduduk beragama Islam.
II.
Data
Status Kesehatan
Diagram
2.1
|
Distribusi Frekuensi Ada tidaknya anggota Keluarga
yang meninggal dalam 1 tahun terakhir di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Diagram
2.2
|
Berdasarkan diagram 2.1 diatas, dapat dilihat bahwa
keluarga yang meninggal dalam 1 tahun terakhir RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh hanya sebagian kecil (3%).
Distribusi Frekuensi anggota keluarga yang meninggal di RW VI RT 01
dan 02 Kelurahan Pisang Kec.
Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram
2.2 diatas, dapat dilihat bahwa sebagian kecil (18%) anggota keluarga yang
meninggal di RW VI RT 01
dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauhadalah bayi.
Diagram
2.3
|
Distribusi Frekuensi penyebab kematian dalam 1 tahun
terakhir di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
|
|
Berdasarkan diagram
2.3 diatas, dapat dilihat bahwa penyebab
kematian dalam 1 tahun terakhir di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh adalah hipertensi (27%) daN stroke (18%),
Diagram
2.4
|
Distribusi Frekuensi berdasarkan pemanfaatan
Pelayanan Kesehatan di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan
diagram 2.4 diatas, dapat dilihat bahwa pelayanan kesehatan yang banyak
dimanfaatkanmasyarakat di
RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang
Kec. Pauh adalah Puskesmas (38%).
III.
Ekonomi
Diagram
3.1
|
Distribusi Frekuensi berdasarkan Jumlah
Pendapatan Keluargaperbulan di RW VI
RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram
3.1 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah pendapatan
keluargaperbulan di RW
VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang
Kec. Pauh, kurang dari sebagian (33, 39%) berpenghasilan Rp 1.000.000 s/d Rp 2.000.000.
Diagram
3.2
|
Distribusi Frekuensi berdasarkan Jumlah
Pengeluaran Keluarga perbulan di RW
VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec.
Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram
3.2 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah pengeluaran
keluarga perbulan di RW
VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang
Kec. Pauh adalah sebagian besar (53%) pengeluarannya Rp 1.000.000 s/d Rp 2.000.000.
Diagram
3.3
|
Distribusi Frekuensi berdasarkan ada
tidaknya dana khusus untuk berobat di
RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec.
Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram
3.3 diatas, dapat dilihat bahwa lebih dari dari sebagian (54%) masyarakat di RW VI RT 01dan 02.
Diagram 3.4
|
Distribusi
Frekuensi berdasarkan bentuk dana khusus untuk berobat di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan
diagram 3.4 diatas, dapat dilihat bahwa bentuk dana khusus
untuk berobat di RW VI RT 01
dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh
lebih dari sebagian (56%) menyimpan dalam bentuk lain.
IV.
Data
Kesehatan Lingkungan
Diagram
4.1
|
Distribusi Frekuensi berdasarkan ruangan
yang memiliki ventilasi di rumah di
RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec.
Pauh Oktober 2013
Berdasarkan diagram 4.1 diatas, dapat dilihat bahwa
hampir keseluruhan masyarakat RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauhmemiliki
ventilasi dan sebagian kecil (5%) yang tidak memiliki ventilasi.
|
Diagram
4.2
|
Distribusi Frekuensi berdasarkan sumber
air minum keluarga di RW VI RT 01
dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 4.2 diatas, dapat
dilihat bahwa sumber air minum keluarga di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh lebih dari sebagian (68,82%) menggunakan sumur
gali dengan cincin
Diagram
4.3
|
Distribusi Frekuensi berdasarkan tempat
penampungan air minum keluarga di
RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec.
Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram
4.3 diatas, dapat dilihat bahwa tempat penampungan air
minum keluarga di RW VI RT
01 dan 02 Kelurahan Pisang
Kec. Pauh lebih dari sebagian (67%) tidak tertutup.
Diagram
4.4
|
Distribusi Frekuensi berdasarkan jenis
WC yang digunakan keluarga di RW VI RT 01
dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram
4.4 diatas, dapat dilihat bahwajenis
WC yang digunakan keluarga di
RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang
Kec. Pauh, hampir keseluruhan (98%) menggunakan WC duduk/jongkok/leher angsa.
Diagram
4.5
|
Distribusi Frekuensi berdasarkan pengolahan
sampah keluarga di RW VI RT 01
dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram
4.5 diatas, dapat dilihat bahwa pengolahan sampah
keluarga di RW VI RT 01
dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh,
hampir keseluruhan (95%) dengan dibakar.
Diagram
4.6
|
Distribusi Frekuensi berdasarkan kondisi
pembungan sampah keluarga di RW VI RT 01
dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram
4.6 diatas, dapat dilihat bahwakondisi pembungan sampah keluarga di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh hampir keseluruhan (98%) terbuka.
Diagram
4.7
|
Distribusi Frekuensi berdasarkan kegiatan
gotong royong di RW VI RT 01
dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram
4.7 diatas, dapat dilihat bahwa hampir keseluruhan (95%) masyarakat di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh melakukan gotong royong.
Diagram
4.8
|
Distribusi Frekuensi berdasarkan Sarana
Pembuangan Air Limbah (SPAL) RW VI RT 01 dan
02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram
4.8 diatas, dapat dilihat bahwa Sarana Pembuangan Air
Limbah (SPAL) RW VI RT 01 dan
02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh,
hampir sebagian (48%) lain-lain seperti
ke sawah dan ke parit.
Diagram
4.9
|
Distribusi Frekuensi membersihkan SPALdi RW VI RT 01
dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram
4.9 diatas, dapat dilihat bahwa masyarakat RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013 membersihkan SPAL hampir sebagian
besar (48%) dibersihkan bila tersumbat.
Diagram
4.10
|
DIstribusi Frekuensi pemanfaatan pekarangan RW VI RT
01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan
diagram 4.10 diatas, dapat dilihat bahwamasyarakat RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh, hanya 12% pekarangan yang dimanfaatkan untuk tanaman obat-obatan.
Diagram
4.11
|
Distribusi Frekuensi jenis penyakit yang diderita dalam 3 bulan
terakhir di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram
4.11 diatas, dapat dilihat bahwa jenis
penyakit yang diderita dalam 3 bulan terakhir di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan
Pisang Kec. Pauh, sebagian besar
(51%) menderita ISPA
Diagram
4.12
|
Distribusi Frekuensi kebiasaan keluarga mencuci
tangan memakai air mengalir di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram
4.12 diatas, dapat dilihat bahwa masyarakat RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh, lebih dari sebagian (63%) keluarga tidak melakukan kebiasaan mencuci tangan.
Diagram
4.13
|
Distribusi Frekuensi kebiasaan keluarga mencuci
tangan pakai sabun di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram
4.13 diatas, dapat dilihat bahwa sebagian besar (62%) masyarakat RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh tidak melakukan kebiasaan keluarga mencuci tangan pakai sabun.
V.
Data
Keluarga Berencana
Diagram
5.1
|
Distribusi Frekuensi ibu yang menggunakan KB di RW
VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec.
Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram
5.1 diatas, dapat dilihat bahwa sebagian besar (55%) ibu di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh tidak
menggunakan KB.
Diagram
5.2
|
Distribusi Frekuensi jenis KB di RW VI RT 01 dan 02
Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan
diagram 5.2 diatas, dapat dilihat bahwa
lebih dari sebagian (73%) ibu di
RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang
Kec. Pauh nmenggunakan KB suntik.
Diagram
5.3
|
Distribusi Frekuensi alasan ibu tidak menggunakan KB
di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec.
Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram
5.3 diatas, dapat dilihat bahwa ibu di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauhhampir sebagian (35%), tidak menggunakan KB
karena tidak cocok.
Diagram
5.4
|
Distribusi Frekuensi berdasarkan keluhan ibu
menggunakan KB di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 5.4 diatas, dapat dilihat bahwa
hampir sebagian (55%) adalah lain-lain seperti berjerawat dan kulit berminyak.
VI.
Data
Ibu Hamil
Diagram
6.1
|
Distribusi
Frekuensi Umur Kehamilan di RW VI RT 01
dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 6.1 di atas, dapat diketahui
bahwa hampir sebagian (40%) umur kehamilan ibu di RW VI adalah trimester 1 dan
trimester 2.
Diagram
6.2
|
Distribusi Frekuensi jarak Kehamilan di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 6.2 di atas, dapat diketahui bahwa semua ibu hamil
(100%) di RW VI Kelurahan Pisang memiliki jarak kehamilan >2 tahun dari
kehamilan sebelumnya.
Diagram
6.3
|
Distribusi
Frekuensi tempat ibu memeriksakan Kehamilan di
RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec.
Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 6.3 di atas, dapat diketahui bahwa hampir sebagian (40%) ibu hamil di RW VI Kelurahan Pisang memeriksakan
kehamilannya ke bidan.
Diagram
6.4
|
Distribusi
Frekuensi ibu hamil yang memeriksakan Hb di
RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec.
Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 6.4 di atas, dapat diketahui bahwa
lebih dari sebagian
(60%) dari ibu hamil di RW VI Kelurahan Pisang tidak
memeriksakan Hb .
Diagram
6.5
|
Distribusi
Frekuensi ibu hamil yang mengkonsumsi Pil Penambah Darah (Tablet Fe) di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 6.5 di atas, dapat diketahui bahwa semua (100%)
ibu hamil di RW VI Kelurahan Pisang meminum pil penambah darah.
Diagram
6.6
|
Distribusi
Frekuensi ibu hamil yang mengkonsumsi Pil Penambah Darah (Tablet Fe) di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 6.6 di atas, dapat diketahui bahwa sebagian
besar (80%) ibu hamil di RW VI Kelurahan Pisang minum pil penambah
darah 1x sehari secara tidak rutin.
Diagram
6.7
|
Distribusi
Frekuensi ibu hamil yang berencana memakai KB setelah melahirkan di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 6.7 di atas, dapat diketahui bahwa hampir semua (83%) ibu di
RW VI Kelurahan Pisang berencana ber KB setelah melahirkan.
VII.
Data
Ibu Menyusui
Diagram
7.1
|
Distribusi
Frekuensi Ibu Menyusui Yang Memberi ASI di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 7.1 di atas, dapat diketahui bahwa semua (100%) ibu yang
menyusui di RW VI Kelurahan Pisang memberikan ASI kepada bayinya.
Diagram
7.2
|
Distribusi
Frekuensi Ibu mengetahui tentang ASI Eksklusif di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 7.2 di atas, dapat diketahui bahwa sebagian
(50%) dari ibu
hamil di RW VI Kelurahan Pisang memiliki pengetahuan tentang ASI Ekslusif adalah
menyusui, memberi susu formula, dan memberi makan bayi <6 bulan.="" span="">6>
Diagram
7.3
|
Distribusi
Frekuensi Masalah Menyusui di
RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 7.3 di atas, dapat diketahui bahwa 67% ibu menyusui di RW VI Kelurahan Pisang memiliki masalah dalam menyusui.
Diagram
7.4
|
Distribusi
Frekuensi Ibu membersihkn payudara sebelum Menyusui di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan
Pisang Kec. Pauh
Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 7.4 di atas, dapat diketahui bahwa lebih dari sebagian
(67%) ibu yang menyusui di RW VI Kelurahan pisang tidak
membersihkan
payudaranya sebelum menyusui.
Diagram
7.7
|
Distribusi
Frekuensi Ibu menyendawakan bayi setelah Menyusui di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan
Pisang Kec. Pauh
Oktober 2013
|
Berdasarkan
diagram 7.7 di
atas, dapat diketahui bahwa 67% tidak menyendawakan bayinya setelah menyusui.
VIII.
Data
Bayi (0-12 Bulan)
Diagram 8.1
|
Distribusi
Frekuensi ibu yang memberikan makanan pendamping ASI pada bayi di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 8.1
di atas, dapat diketahui bahwa lebih dari sebagian (67%) ibu yang memiliki bayi di RW VI
kelurahan pisang, memberikan MP ASI pada bayinya.
Diagram 8.2
|
Distribusi
Frekuensi umur bayi diberi makanan tambahan di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 8.2 di atas, dapat diketahui bahwa lebih dari
sebagian (67%) bayi di RW VI kelurahan
pisang diberi makanan tambahan pada umur
< 6 bulan.
Diagram 8.3
|
Distribusi
Frekuensi kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan
Pisang Kec. Pauh
Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 8.3 di atas, dapat diketahui
bahwa bayi di RW VI
Kelurahan Pisang sebagian kecil (67%) bayi tidak
mendapatkan imunisasi dasar yang lengkap.
Diagram 8.4
|
Distribusi
Frekuensi kerutinan penimbangan berat badan/bulan pada bayi di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan
Pisang Kec. Pauh
Oktober 2013
|
Berdasarkan digram 8.4 di atas, dapat diketahui
bahwa sebagian (50%) tidak melakukan penimbangan berat badan bayi secara
rutin.
IX.
Data
Balita 91-5 tahun)
Diagram
9.1
|
Distribusi
Frekuensi kerutinan penimbangan berat badan/bulan balita di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 9.1 di atas, dapat diketahui
bahwa sebagian besar (91%) balita di RW VI Kelurahan Pisang tidak melakukan
penimbangan berat badan secara rutin.
Diagram
9.2
|
Distribusi
Frekuensi Berat Badan balita pada KMS di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 9.2 di atas, dapat diketahui
bahwa 97% balita di RW VI Kelurahan Pisang
memiliki berat badan yang berada pada garis hijau sesuai dengan KMS dan
3% balita memiliki berat badan yang berada di bawah garis merah.
Diagram
9.3
|
Distribusi
Frekuensi makan balita di RW VI RT 01
dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 9.3 di atas, dapat diketahui
bahwa lebih dari sebagian (70%) balita
di RW VI Kelurahan Pisang memiliki frekuensi makan 3x sehari.
Diagram
9.4
|
Distribusi
Frekuensi porsi makan balita di RW VI RT 01
dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 9.4 di atas, dapat diketahui
bahwa lebih dari sebagian (55%) balita di RW VI Kelurahan Pisang memiliki porsi
makan <1 piring="" span="">.1>
Diagram
9.5
|
Distribusi
Frekuensi balita yang diberikan
suplemen atau vitamin tambahan di
RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec.
Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 9.5 di atas, dapat diketahui bahwa lebih dari
sebagian (64%) balita di RW VI Kelurahan Pisang tidak diberikan suplemen/ vitamin.
Diagram
9.6
|
Distribusi
Frekuensi balita menggosok gigi dalam sehari
di RW VI RT
01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec.
Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 9.6 di atas, dapat diketahui
bahwa lebih dari sebagian (70%) balita di RW VI Kelurahan Pisang menggosok gigi
1 kali sehari.
X.
Data
Anak Sekolah (6-12 tahun)
Diagram
10.1
|
Distribusi
Frekuensi makan anak usia sekolah di
RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec.
Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 10.1 di
atas didapatkan anak usia sekolah 48%
makan 2x sehari.
Diagram
10.2
|
Distribusi
Frekuensi porsi makan anak usia sekolah di
RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec.
Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 10.2 di atas didapatkan lebih dari
sebagian (66%) anak yang makan dengan
porsi 1 piring.
Diagram
10.3
|
Distribusi
Frekuensi jenis makanan yang diberikan
pada anak usia sekolah di RW VI RT 01
dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 10.3 di atas didapatkan paling banyak (74%)
anak makan dengan jenis makanan yang terdiri dari nasi, lauk, dan sayur
Diagram
10.4
|
Distribusi
Frekuensi anak usia sekolah yang
diberikan suplemen atau vitamin tambahan di
RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec.
Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 10.4 di atas didapatkan paling banyak (85%)
anak tidak mengonsumsi suplemen atau vitamin tambahan
Diagram
10.5
|
Distribusi
Frekuensi frekuensi menggosok gigi pada anak usia di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 10.5 di atas didapatkan paling banyak (84%)
anak menggosok gigi dengan frekuensi 1x sehari
Diagram
10.6
|
Distribusi
Frekuensi anak usia sekolah yang mengalami masalah dengan gigi di
RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec.
Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 10.6 di atas didapatkan paling banyak (81%)
anak mengalami masalah dengan gigi
Diagram
10.7
|
Distribusi
Frekuensi anak usia sekolah yang memeriksakan kesehatan gigi setiap 6 bulan di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 10.7 di atas didapatkan paling banyak (97%)
anak tidak memeriksakan gigi setiap 6 bulan
Diagram
10.8
|
Distribusi
Frekuensi kegiatan anak usia sekolah di luar waktu sekolah di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 10.8 di atas didapatkan paling banyak (36%)
anak dengan mengaji sebagai kegiatan di luar sekolah.
Diagram
10.9
|
Distribusi
Frekuensi kegiatan anak usia sekolah mendapat penyuluhan kesehatan dalam 6
bulan terakhir di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 10.9 di atas didapatkan paling banyak (89%)
anak tidak mendapat penyuluhan kesehatan dalam 6 bulan terakhir
Diagram
10.10
|
Distribusi
Frekuensi pemeriksaan kuku, rambut, dan kebersihan gigi pada anak usia
sekolah di RW VI RT 01 dan 02
Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 10.10 di atas didapatkan paling banyak (42%)
anak mendapatkan pemeriksaan kuku di Sekolah.
XI.
Data
Remaja (13-21 tahun)
Diagram
11.1
|
Distribusi
Frekuensi kegiatan yang dilakukan remaja saat ini di
RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec.
Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 11.1 di atas didapatkan paling banyak (93%)
remaja bersekolah.
Diagram
11.2
|
Distribusi
Frekuensi kegiatan yang dilakukan remaja saat luang di
RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec.
Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 11.2 di atas didapatkan paling banyak (41%)
remaja mengisi waktu luang dengan kumpul bersama teman
Diagram
11.3
|
Distribusi
Frekuensi sering tidaknya remaja
mendapat informasi kesehatan di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 11.3 di atas didapatkan paling banyak (63%)
remaja tidak mendapatkan informasi kesehatan.
Diagram
11.4
|
Distribusi
Frekuensi cara menyelesaikan masalah yang dialami remaja di
RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec.
Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 11.4 di atas didapatkan paling banyak (45%)
remaja menyelesaikan masalah dengan cara bercerita ke orang lain dan tidak ada
remaja yang menggunakan NAPZA
Diagram
11.5
|
Distribusi
Frekuensi remaja yang merokok di RW VI RT 01
dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 11.5 di atas didapatkan paling banyak (85%)
remaja merokok.
Diagram
11.6
|
Distribusi Frekuensi
Berdasarkan Penyebab Remaja Menggunakan Obat-obatan, Alcohol dan Narkotik di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 11.6 di atas didapatkan pendapat remaja
mengenai penyebab penggunaan obat-obatan, alkohol, dan Narkotik yaitu 13 %
karena coba-coba.
Diagram
11.7
|
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Efek
Samping Obat-obatan, Alkohol dan Narkotik Pada Remaja di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 11.7 di atas didapatkan pendapat remaja
mengenai efek samping penggunaan obat-obatan, alkohol, dan Narkotik yaitu
paling banyak (32%) remaja menyatakan efek samping berupa malas melakukan
aktifitas.
Diagram
11.8
|
Distribusi Frekuensi Komunikasi /
hubungan remaja dengan Orang Tua di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 11.8 di atas didapatkan paling banyak (57%)
remaja mempunyai pola komunikasi/hubungan yang akrab/harmonis dengan orang tua
Diagram
11.9
|
Distribusi Frekuensi cara orang tua
menyelesaikan masalah pada remaja dalam keluarga di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 11.9 di atas didapatkan lebih dari separuh
(52%) memilih cara menyelesaikan masalah dengan mengajak berdiskusi
Diagram
11.10
|
Distribusi Frekuensi pengetahuan remaja
tentang kesehatan reproduksi di RW VI RT 01
dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 11.10 di
atas didapatkan paling banyak (73%) remaja menyatakan tidak tahu mengenai
kesehatan reproduksi
XII.
Data
Usia Lanjut (>= 60 tahun)
Diagram
12.1
|
Distribusi Frekuensi jenis penyakit yang
diderita lansia di RW VI RT 01
dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 12.1 di
atas didapatkan jenis penyakit paling banyak diderita lansia adalah darah
tinggi (44%)
Diagram
12.2
|
Distribusi Frekuensi cara keluarga mengatasi masalah kesehatan
yang diderita lansia di RW VI RT 01
dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 12.2 di atas didapatkan paling banyak (40%)
lansia berobat ke Puskesmas.
Diagram
12.3
|
Distribusi Frekuensi lansia memeriksakan
kesehatan di RW VI RT 01 dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 12.3 di atas didapatkan paling banyak (54%)
lansia memeriksakan kesehatan sebanyak 1x setahun.
Diagram
12.4
|
Distribusi Frekuensi kegiatan lansia
dalam memelihara kesehatan di RW VI RT 01
dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 12.4 di atas didapatkan separuh (50%) lansia
memilih kegiatan rumah tangga sebagai kegiatan untuk memelihara kesehatan.
Diagram
12.5
|
Distribusi Frekuensi jenis kegiatan
sehari-hari lansia di RW VI RT 01
dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan diagram 12.5 di atas didapatkan separuh (50%) lansia
dengan jenis kegiatan sehari-hari berupa kegiatan rumah tangga.
Diagram
12.6
|
Distribusi Frekuensi jenis kegitan lansia
di masyarakat di RW VI RT 01
dan 02 Kelurahan Pisang Kec. Pauh Oktober 2013
|
Berdasarkan
diagram 12.6 di atas didapatkan paling banyak (60%) lansia mengikuti kegiatan
di masyarakat berupa wirid.
ANALISA
DATA UNIT IBU HAMIL
No
|
Data
|
Masalah
|
1.
|
Hasil Kuisioner
·
Jumlah ibu hamil = 5
orang
·
60% ibu hamil tidak
memeriksakan Hb nya
·
80% ibu hamil jarang minum pil 1x
sehari secara rutin
|
Resiko
terjadinya cidera pada ibu dan janin di RW VI Kel. Pisang Kec. Pauh
|
ANALISA DATA UNIT IBU MENYUSUI
No
|
Data
|
Masalah
|
1.
|
Hasil Kuisioner
·
Jumlah ibu menyusui = 6 orang
·
50% ibu tidak mengetahui tentang ASI Eksklusif
·
67 % ibu memiliki masalah menyusui
·
67% ibu yang
menyusui, tidak membersihkan
payudaranya sebelum menyusui
·
67% tidak
menyendawakan bayinya setelah menyusui
|
Menyusui
tidak efektif pada ibu menyusui di RW VI
Kel. Pisang Kec. Pauh
|
ANALISA
DATA UNIT BAYI DAN BALITA
No
|
Data
|
Masalah
|
1.
|
Hasil Kuesioner
·
33% ibu tidak memberikan MP ASI pada bayinya
·
67% bayi
diberi makanan tambahan pada umur < 6 bulan
·
67% bayi tidak
mendapatkan imunisasi dasar yang lengkap
·
50% ibu tidak melakukan
penimbangan berat badan bayinya secara rutin
|
Resiko gangguan tumbuh
kembang pada bayi dan balita di RW VI Kel. Pisang Kec. Pauh
Ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
di RW VI Kel. Pisang Kec. Pauh
|
2.
|
Hasil
Kuisioner
·
Jumlah balita = 33 orang
·
91% balita
tidak melakukan penimbangan berat badan secara rutin
·
3% dari balita memiliki berat badan
bibawah garis merah
·
12% balita memiliki frekuensi
makan 1x sehari
·
18 % balita makan 2x sehari
·
55% balita memiliki
porsi makan <1 piring.
·
64% balita tidak
diberikan suplemen/ vitamin
|
|
·
70% balita menggosok gigi 1 kali sehari
·
3% balita tidak pernah menggosok gigi
|
ANALISA
DATA UNIT ANAK USIA SEKOLAH
No
|
Data
|
Masalah
|
|
Hasil
Kuisioner
Jumlah
anak usia sekolah: 62 orang
·
48% anak makan dengan frekuensi 2x
sehari
·
23% anak makan dengan porsi <1 kali="" makan="" piring="" setiap="" span="">1>
·
14% anak makan dengan jenis makanan
yang terdiri dari nasi, dan lauk
·
84% anak menggosok gigi dengan frekuensi
1x sehari
·
81% anak mengalami masalah dengan gigi
·
97% tidak memerikasakan gigi secara
rutin setiap 6 bulan
·
89% anak usia sekolah tidak
mendapatkan penyuluhan kesehatan
Hasil
observasi
Ø Anak usia sekolah belum
menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat dengan optimal
Hasil
wawancara
Ø Adanya anak usia sekolah
yang belum mendapat penyuluhan kesehatan dalam 6 bulan terakhir
|
Ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan pada anak usia sekolah di RW VI
Kel. Pisang Kec. Pauh
|
ANALISA DATA UNIT REMAJA
NO
|
DATA
|
MASALAH
|
|
Remaja
Jumlah anak remaja 56 orang
Resiko
Ø Kegiatan remaja di waktu
luang paling banyak: 41% kumpul bersama teman, dan 31% nonton TV
Ø 63% remaja tidak
mendapatkan informasi tentang kesehatan
Ø Hal dilakukan remaja bila
dapat masalah: bercerita dengan orang lain/ keluarga 45%, diam 34%,
marah-marah 12%.
Ø Penyebab remaja menggunakan
NAPZA : jawaban terbanyak dari remaja yaitu coba-coba 25%, menghindari
masalah 25%,
Ø Efek samping penggunaan
NAPZA
jawaban terbanyak dari remaja yaitu
Malas melakukan aktifitas
32%, menambah semangat 18 %, kehilangan nafsu makan 7 %, mudah marah 12 %,
sukar tidur 4 %, dan remaja yang
menyatakan tidak tahu 27 %
Ø Remaja yang merokok 85% dan
yang tidak merokok 15%.
Ø Remaja yang tidak pernah
menggunakan NAPZA 100%
Ø 73% remaja tidak tahu
tentang kesehatan reproduksi
Hasil Observasi
Ø Tidak aktifnya kegiatan
organisasi pemuda
Ø Tidak adanya sarana dan
prasarana di lingkungan RW VI yang menunjang kegiatan positif bagi remaja
Ø Remaja sebagian bersar
mengisi waktu luang dengan berkumpul dengan teman.
Hasil wawancara
Ø Remaja menghabiskan waktu
luangnya berkumpul bersama teman, menonton TV, olahraga, dan kursus.
Ø Berdasarkan wawancara
dengan Ketua RT 02 didapatkan informasi bahwa dulunya kegiatan pemuda di RW VI ini aktif dan
warga serta aparatur di RW VI mendukung jika organisasi pemuda diaktifkan
kembali
|
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan remaja di RW VI Kel. Pisang
Kec. Pauh.
|
ANALISA
DATA UNIT LANSIA
No
|
Data
|
Masalah
|
.
|
Lansia
Jumlah
lansia 15 orang
Resiko
Ø Jenis penyakit yang
diderita lansia
Paling banyak: Darah tinggi
44%, dan rematik 38%
Ø Cara keluarga mengatasi
masalah kesehatan yang diderita lansia : paling banyak : berobat ke Puskesmas
40 %, berobat ke praktek dokter 27 %
Ø Frekuensi lansia
memeriksakan kesehatan: 54 % memeriksakan kesehatan 1x setahun
Ø Jenis kegiatan sehari-hari
lansia: paling banyak : kegiatan rumah tangga 50 %, duduk-duduk 20 %,
Ø Jenis kegiatan lansia di
masyarakat: paling banyak yaitu wirid 60 %
Hasil
Observasi
Ø Tidak adanya Posyandu
lansia di RW VI
Ø Sebagian besar lansia
banyak yang menghabiskan waktu di rumah saja
Hasil
wawancara
Ø Sebagian besar lansia tidak
pernah mengikuti senam lansia
Ø Sebagian besar lansia tidak
pernah mengikuti posyandu lansia
|
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada lansia di
RW VI Kel. Pisang
Kec. Pauh
|
ANALISA
DATA UNIT KESLING
No
|
Data
|
Masalah
|
1.
|
Hasil
Kuesioner
·
67% tempat penampungan air minum tidak tertutup
·
98 % pembungan sampah keluarga terbuka
·
95% pengelolaan
sampah dengan dibakar
·
38% SPAL tidak pernah dibersihkan, 48%
bila tersumbat, dan 7% dibersihkan 1 kali sebulan.
·
33% perkarangan ditanami bunga, 29%
ditanami pohon pelindung, dan 26% dibiarkan saja
·
51% jenis penyakit yang diderita dalam
3 bulan terakhir adalah ISPA
·
40% keluarga
tidak memiliki kebiasaan mencucui tangan dengan air mengalir
·
Hanya 30%
keluarga mencuci tangan dengan memakai sabun
Hasil Observasi :
·
Terdapat dua lokasi kandang ayam yang besar dan
dekat dengan rumah penduduk
·
Salah satu
kandang ayam tersebut roboh karena badai dan belum dibersihkan
·
Tercium bau yang
tidak sedap pada rumah penduduk yang tinggal tidak jauh dari kandang ayam
·
Banyak lalat di
sekitar dan di dalam rumah
·
Sampah penduduk
dikumpulkan disekitar rumah secara terbuka yang kemudian dibakar
|
Resiko
infeksi pada keluarga di RW VI Kel. Pisang Kec.
Pauh
|
DAFTAR
DIAGNOSA
1.
Resiko terjadinya
cidera pada ibu dan janin di RW VI
Kel. Pisang Kec. Pauh
2. Menyusui
tidak efektif oleh ibu menyusui di RW VI
Kel. Pisang Kec. Pauh
3. Resiko gangguan tumbuh kembang pada bayi dan balita di RW VI Kel. Pisang Kec. Pauh
4. Ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan bayi dan balita di RW VI Kel. Pisang Kec. Pauh
5. Ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan pada anak usia sekolah di RW VI Kel. Pisang Kec. Pauh
6. Ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan remaja di RW VI
Kel. Pisang Kec. Pauh.
7. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada lansia di RW
VI Kel. Pisang Kec. Pauh
8.
Resiko infeksi pada
keluarga di RW VI Kel. Pisang Kec. Pauh
C.
Rencana
Keperawatan Komunitas
Setelah dilakukan tahap pengkajian dan analisa data,
maka akan dilanjutkan dengan tahap rencana keperawatan yang nantinya akan
dilaksanakan oleh kelompok.
Rencana keperawatan dilaksanankan berdasarkan masalah prioritas yang ada dan
dibutuhkan oleh warga RW VI Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar