TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK “D” DENGAN MENINGITIS
DI IRNA ANAK SAYAP B RSMH PALEMBANG
Pengkajian dilakukan tanggal : 19-02-2007 Jam 13.00 Wib
I.
Identitas data
a. Inisial nama
: An “D”
b. Alamat : Jl. Benteng Kecamatan Tanjung Batu
c. TTL : Lahat, 10-12-1996
d. Agama : Islam
e. Usia : 10 tahun
f. Suku bangsa : Lahat
g. Nama ayah/Ibu : Tn “S”
h. Pendidikan : SMP
i. Pekerjaan
Ayah : Tani
j. Nama ibu : Ny”I”
k. Pendidikan : SMP
l. Pekerjaan
ibu : IRT
II.
Riwayat keperawatan
a. Keluhan
utama
- Kejang, demam, tungkai dan lengan kanan tidak bisa bergerak
b. Riwayat kehamilan dan
kelahiran
1. Prenatal : Pada waktu hamil
ibu secara rutin memeriksakan kehamilannya sebanyak 9 kali
2.
Intranatal :
Lahir cukup bulan, ditolong bidan, partus spontan langsung menangis
3.
Postnatal :
ASI sejak lahir sampai 1 ½ tahun, bubur susu, 4 bulan sampai 8 bulan, nasi tim
8 bulan – 1 tahun, nasi biasa, 1 tahun sampai sekarang
c. Riwayat masa
lampau
1. Penyakit waktu kecil : Tidak pernah sakit
2. Pernah dirawat dirumah sakit : Tidak pernah
3. Obat obatan yang digunakan : -
4. Tindakan (operasi) : -
5. Alergi : Tidak ada
6. Kecelakaan : Tidak ada
7. Imunisasi : Lengkap
d. Riwayat keluarga (disertai
genogram)
e. Riwayat
sosial
1. Yang mengasuh :
Orang tua
2.
Hubungan dengan anggota keluarga :
Klien sangat akrab dengan orang tua dan adiknya
3.
Hubungan dengan teman sebaya :
Klien sangat ramah dan baik dengan teman – teman sebayanya
4. Pembawaan secara umum : Periang, peramah
5. Lingkungan rumah : Klien
disenangi oleh keluarga dan tetangga serta saudara
III.
Kebutuhan dasar
a. Maknan yang disukai / tidak
disukai : Coklat
Selera :
-
Alat makan yang dipakai :
NGT
Pola makan / jam :
6 kali sehari
b. Pola tidur :
9 jam pukul 21.00 – 05.00 – 15.00 wib
Kebiasaan sebelum tidur : Tidak ada
Tidur siang :
1 jam pukul 14.00-15.00 wib
c. Mandi :
2 x sehari
d. Aktivitas bermain :
Klien sedang dalam perawatan
e. Eliminasi :
di bantu oleh keluarga :
IV.
Keadaan kesehatan saat ini
a. Diagnosa
medis : Meningitis
bakterialis
b. No. RM : 419492
c. Tgl MRS : 01-02-07
d. Tindakan operasi : -
e. Status
nutrisi : Kurang
f.
Status cairan
: Cairan yang diberikan adalah IVFD RL gtt 18 x/mnt, IVFD D5 %, NaCl 15
%( 7,5%) gtt 15 %
g.
Obat – obatan : Dopamin10
mg/ kg BB/menit, inj.ceftriakson 1x2 gr, inj.ampi 4x1 gr, kutoin 2x50 mg oral,
ripampicin 1x300 gr, inj. Stertomisin 1x500 mg
h. Aktivitas : Lemah
i. Tindakan
keperawatan : -
j.
Hasil laboratorium : Ureum : 31
ml/dl, creatinin 0,7 mg/dl, natrium
138 mmol/L, kalium 3,9 mmol/L, HB : 13 g/dl, Ht : 40 Vol%, Trombosit :
200 ribu/mm3
k. Hasil rontgen : CT scan : Atropi cerebri
l. Data
tambahan : -
V.
Pengkajian fisik
Data klinis :
GCS : M : 4, V : 2, E : 2, Suhu : 37.8oC, Nadi 140 x/mnt, teratur, Takanan darah : Lengan
kanan : 140/90 mmHg, lengan kiri : 140/90 mmHg, duduk : 140/90 mmHg, tidur
140/90 mmHg, TB 135 cm, BB 26 Kg, kesadaran : Samnolen
a. Kesan umum :
Tampak sakit : Berat, pucat, sesak, kejang.
b. Kulit : Suhu : hangat
c. Kepala :
Rambut : warna hitam, tidak mudah dicabut
d. Mata : jernih, pupil : isokor,
positif, KI : negatif, konjungtiva : merah jambu
e. Telinga :
Simetris, pendengaran : baik
f. Hidung :
Simetris, epistaksis (-)
g. Mulut : Bibir : pucat
h. Tenggorokan : tidak ada
benjolan
i. Leher :
Simetris, tidak ada benjolan JVP
j. Dada :
bentuk ; simetris, retraksi +
Paru – paru : RR : 34 x/mnt, pernafasan : normal, takipnea, auskultasi :
irama : teratur
Jantung : Infeksi : normal, palpasi : normal,perabaan ictus cordis
normal HR : 134 x/mnt, auskultasi SI normal, S2 : normal
k. Abdomen : bentuk : simetris,
peristaltik ada 6 kali
l. Genitalia dan
anus : vagina tidak ada masalah
m. Ektremitas :
Warna
Edema
Luka
Tremor
Clubing
Sensibilitas
Spastik
Flacids
Parese
ROM
Lain – Lain
|
Superior
- / -
- / -
- / -
- / -
- / -
- / -
- / -
- / -
+ / +
3 / 3
- / -
|
Inferior
- / -
- / -
- / -
- / -
- / -
- / -
- / -
- / -
+/ +
3 / 3
- / -
|
VI.
Pemeriksaan tingkat perkembangan (DDST)
a. Kemandirian
dan bergaul :
b. Motorik halus :
c. Kognitif dan
bahasa : Tidak dilakukan pemeriksaan
d. Motorik halus :
VII. Informasi lain
-
Kaku kuduk (-), bubinsky (+)
VIII.
Analisa data
No
|
Data
|
Etiologi
|
Masalah
|
1
|
DS:
ibu
mengatakan anaknya tidak sadar, merintih dan gelisah
DO:
TTV
:
RR
: 34
T
: 37,8
Nadi
34
TD :
140/90
Tingkat
kesadaran sopor
klien
tampak gelisah
GCS :
8, E2, M4, V2
|
Invasi
bakteri
↓
Proses
peradangan
↓
perubahan
ditemukan sebagian besar pada dasar otak atau batang otak
↓
vasodilatasi
↓
penurunan
pada kekanan onkotik
↓
perpindahan
cairan dari intrasel ke ekstra sel
↓
vili
arachnoideus
↓
Proses
reabsorbsi tertahan
akumulasi
cairan terhadap eksudat dan tuberkel
obstruksi
pada sistem basalis
↓
penurunan
suplai ke otak dan jaringan
↓
resiko
perubahan perfusi jaringan serebral
|
Perubahan
ferfusi jaringan
|
2
|
DS :
ibu
mengatakan bahwa anaknya dalam aktifitas (mandi, makan) dibantu oleh ibunya
DO :
Kekuatan
otot lemah
rentang
gerak :
ekstremitas
kaki ektensi
ekstremitas
tangan fleksi
|
inflamasi
↓
peradangannpada
ruang epidural dan subdural
↓
kerusakan
pembuluh darah bersekat
↓
penumpukan
darah
↓
tekanan
dalam otak meningkat
↓
fungsi
otak terganggu
↓
penurunan
kesadaran
↓
pemasukan
O2 tidak adekuat
↓
hipoksia
jaringan
↓
penurunan
metabolisme
↓
penurunan
produk energi
↓
kurang
energi
↓
mobilitas
fisik terganggu
|
Kerusakan
mobilitas fisik
|
3
4
5
|
19 –
02 – 2007
DS :
Ibu/keluarga klien mengatakan bahwa anaknya selalu merintih nyeri di kepala
DO
:
Klien
gelisah
Klien
tampak meringis
TTV
: TD : 140/90 mmHg, RR : 34 x/mnt, Temp : 37,8 o C, Pols : 140 x/mnt
Skala
nyeri 5
19-02-07
DS
:
Ibu
mengatakan anaknya gelisah, badannya panas dan susah tidur
DO:
Kesadaran : Sopor
GCS : 8 (E4, V2, M2)
Pupil : Isokor
TTV :
TD : 140/90 mmHg
N : 140 x/mnt
RR : 34 x/mnt
Temp : 37.8oC
-
Klien tampak rewel
- Klien tampak gelisah
- Badan teraba panas
19-02-07
13.00
wib
DS :
keluarga klien mengatakan anaknya selalu bergerak yang ditakutkan jatuh dari tempat
tidur
DO :
Kesadaran : Sopor
GCS : 8 (E2, V2, M4)
Pupil : Isokor
TTV :
TD : 140/90 mmHg
N : 140 x/mnt
RR : 34 x/mnt
abdomen : datar, lemas, BUN (+)
Temp : 37.8oC
capila reptil : < 2 dtk
19-02-07
DS :
Ibu
mengatakan anaknya susah bernapas dansusah tidur
DO
:
Kesadaran : sopor
GCS : 8 (E2, V2, M4)
Pupil : Isokor
TTV :
TD : 140/90 mmHg
N : 140 x/mnt
RR : 34 x/mnt
Temp : 37.8oC
-
Klien tampak rewel
-
Klien tampak gelisah
-
O2 nasal terpasang, kebutuhan o2 2 L/ mnt
DS :
DO : keluarga tampak
menunggui anaknya
|
luka,
trauma, kelainan sistem syarap pusat
↓
mikro
organisme (bakteri/virus)
↓
melekat
pada sel epitel mukosa nasofaring
↓
kolonisasi
↓
menembus
membran mukosa
↓
memperbanyak
diri dalam aliran darah
↓
bakterimea
↓
blood
brain barier
↓
cairan
serebro spinal
↓
inflamasi
↓
pelepasan
zat vasoaktif (histamin, bradikinin, prostaglandin)
↓
hipotalamus
↓
korteks
serebri
↓
Nyeri
Invasi
bakteri, virus
↓
mekanisme
perubahan tubuh membentuk antobody
↓
antibodi
difagosit oleh magrofag
↓
sistem
imunitas imatur
↓
zat
pirogen interleukin 1 & 2
↓
menstimulasi
hipotalamus regio anterior
↓
Peningkatan suhu
tubuh/hipertermi
↓
stimulasi
pada otak serebrum
↓
perubahan
elektrolit ion pada neutron
↓
-
Luka, trauma kepala
-
Kelainan sistem saraf pusat
↓
mikroorganisme (bakteri, virus)
melekat pada sisi epitel mukosa nasofaring
↓
kolonisasi
↓
menembus membran mukosa
↓
memperbanyak diri dalam aliran darah
↓
bateriemia
↓
blood brain barrier
↓
vairan serebrospinal
↓
inflamasi
↓
perdarahan pada ruang epidural dan subdural
↓
kerusakan pembuluh darah bersekat
↓
penumpukan darah meningkat
↓
fungsi otak terganggu
↓
pelepasan listrik mendadak tidak terkontrol
↓
kejang
↓
|
nyeri
Hipertermi
resiko cidera
Gangguan pertukaran gas
Proses perubahan keluarga berhubungan dengan anak yang di hospitalisasi
dengan potensi kondisi yang patal
|
IX.
Daftar masalah
No
|
Tgl/Jam
|
Diagnosa keperawatan
|
TTD
|
1
2
3
4
5
|
19-02-07
19-02-07
19-02-07
19-02-07
19-02-07
|
perubahan perfusi jaringan
berhubungan dengan peningkatan proses inflamasi
perubahan pola napas
berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial
nyeri berhubungan dengan adanya
proses infeksi
Hipertermi berhubungan dengan
proses imflamasi
kerusakan mobilitas fisik
berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler , penurunan kekuatan/ketahanan
otot
|
X.
Rencana asuhan keperawatan
No
|
Tgl/jam
|
Diagnosa keperawatan
|
Perencanaan
|
||
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
|||
1
|
20-02-07
08.00
08.15
08. 20
08.30
|
perubahan perfusi jaringan
berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial
|
Tujuan umum :
mempertahankan perfusi jaringan serebral yang
adekuat
tujuan khusus ;
- TTV stabil
- Sakit kepala berkurang
- Tingkat kesadaran membaik
|
meningggikan kepala
mempertahankan kepala dan leher
berikan tindakan kenyamanan
misalnya masase pada punggung, beri lingkungan yang tenang
pantau TTV
|
peningkatkan aliran vena dari kepala akan menurunkan TIK
memudahkan aliran balik vena
meningkatkan istirahat dan menurunkan stimulasi sensori yang berlebihan
mengetahui keadaan umum
|
2
|
20-02-07
08.35
08.40
08.50
09.00
|
gangguan pertukaran gas
berhubungan dengan peningkatan TIK
|
jangka panjang : dalam 2 x 24 jam setelah perawatan oksigenisasi yang
adekuat dapat dipertahankan
|
monitor frekwensi pola dan irama pernafasan
observasi kulit, kuku, membran mukosa
berikan O2 sesuai kebutuhan
ubah posisi secara teratur dan nyaman
|
tipe dan pola pernafasan merupakan tanda – tanda yang berat dan
peningkatan TIK / darah serebral yang terkena
adanya sianosis menunjukkan hipoksia
terjadinya asidosis dapat menghambat masuknya O2 kesel yang
dapat meperburuk iskemi serebral
memobilisasi sekret dan meningkatkan kelancaran syaraf
|
3
|
20-02-07
09.10
09.15
09.20
08.25
|
nyeri berhubungan dengan adanya proses infeksi
|
Tujuan jangka panjang :
dalam jangka waktu 3 x 24 jam myeri hilang
Tujuan jangka pendek :
dalam jangka waktu 1 x 24 jam setelah perawatan nyeri berkurang dengan
krteria hasil :
skala nyeri 1
klien tenang.
keadaan umum baik
|
observasi skala nyeri, intensitas nyeri, lokasi nyeri
pertahankan tirah baring, bantu kebutuhan keperawatan klien
fasilitasi klien dalam posisi yang nyaman
lakukan tindakan kolaborasi, berikan analgesik sesuai terapi
|
mengidentifikasi intervensi yang tepat dengan hasil observasi
menurunkan gerakan yang dapat meningkatkan nyeri
menurunkan iritasi dan rangsangan meningeal
menghilangkan nyeri yang berat
|
4
|
20-02-07
10.00
10.15
10.25
10.45
11.00
|
Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi /
proses penyakit
|
Dalam 1 x 24 jam suhu tubuh normal ditandai dengan kriteria :
-
Suhu tubuh 36-37oC
-
Klien tenang tidak gelisah
-
Keadaan umum baik
|
Monitor suhu tubuh dan tanda vital
berikan pakaian yang tipis dan menyerap keringat, hindari selimut tebal
berikan kompres hangat dan hindari penggunaan alkohol
tirah baring kurangi aktivitas fisik
kolaborasi dengan tim dokter
|
Peningkatan Suhu Menunjukkan Infeksi
Membantu Penggunaan Suhu Panas
Membantu Demam. Es / Alkohol Menyebabkan Kedinginan. P↑ Suhu Tubuh Secara
Aktual. Alkohol Dapat Mengekpresikan Keringat
Aktivitas Yang Meninjau, Membutuhkan Banyak Energi Sehingga Terjadi
Peningkatan Suhu
Mendapat Pengobatan mempercepat
proses penyembuhan
|
5
|
20-02-07
09.20
09.35
09.45
|
imobilisasi berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler, penurunan
kekuatan/ketahanan otot
|
tujuan umum :
mempertahankan fungsi optimal dari pergerakan
tujuan khusus :
kekuatan otot meningkat , rentang gerak tidak terbatas
|
ubah posisi secara teratur
bantu pasien untuk melakukan latihan rentang gerak
berikan perawatan kulit atau masase, pertahankan pakaian agar tetap
bersih dan bebas dari kerutan
|
perubahan posisi yang teratur menyebabkan penyebaran terhadap BB dan
meningkatkan sirkulasi darah bagian tubuh
mempertahankan mobilisasi dan fungsi sendi
meningkatkan sirkulasi dan elastisitas kulit dan menurunkan resiko
terjadinya ekskoreasi kulit
|
Tindakan keperawatan
No
|
Hari/Tgl
|
No. DX
|
Implementasi
|
Respon
|
TT
|
1
|
20-02-07
08.00
08.15
08. 20
08.30
|
1
2
3
4
5
|
memberi 2 bantal di bawah
kepala klien
memposisikan kepala lurus
dengan badan
masase pada punggung, dengan
mengoleskan minyak kayu putih, memberi
lingkungan yang tenang, penerangan yang cukup
mengukur suhu: 37.60
c nadi: 128 x/m dan respirasi: 30 x/m
memonitor frekuensi pola napas
RR: 30x/m dan irama pernapasan:vesikuler
Mengobservasi kulit dalam
keadaan pucat, dan membran mukosa mulut keri ng
Terpasangnya oksigen dengan
menggunakan nasal sebanyak 2 liter
Menggubah posisi klien dengan
memberikan handuk dikedua lengan klien
Mengukur skala nyeri skala nyeri = 5 Intensitas nyeri = sedang lokasi nyeri = dikepala
membantu klien berbaring
ditempat tidur dan membantu perawatan diri klien dengan menggunakan air
hangat
kolaborasi pemberian obat
analgetik
mengukur suhu tubuh klien dangn
temperatur klien 37,6 0 c
menggunakan pakaian yang
tipis/kaos tipis
Memberi kompres hangat pada
daerah frontal dan aksila
melakukan rentang gerak sendi,
pergerakan kaki dan tangan
melakukan perawatan kulit di
daerah belakang punggung
|
klien terlihat nyaman
klien tampak nyaman
Tanda-tanda vital klien masih belum stabil
klien masih dalm keadaan sesak dan masih terpasang oksigen
kulit klien masih pucat
klien mudah bernapas
Klien menangis dan gelisah
klien berbaring dengan posissi terlentan dan klien dalam keadaan bersih
Ripampicin 1x300 mg
dopamin 10 mg/kg BB
Inj.septriakson 1x2 gr
Inj.ampi 4x1 gr
ripampicin 1x300 gr
klien masih dikompres untuk menurunkan panas
dengan dibantu ibu klien, klien memakai pakaian yang tipis sehingga
merasa nyaman
suhu tubuh mulai normal
ROM :
klien merasa nyaman
|
|
XI.
Catatan perkembangan
No.
|
Tgl/Waktu
|
No DP
|
Perkembangan
|
Paraf
|
|
1
2
2
3
4
|
20-02-07
12.00
20-02-07
12.30
13.00
13.30
14.00
21-02-07
11.00
11.15
11.30
12.00
13.00
22-02-07
12.00
12.30
13.00
23-02-07
11.00
11.15
11.30
|
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
5
1
2
3
|
S:
O:
A:
P:
S:
O:
A:
P:
S:
O:
A:
P:
S:
O:
A:
P:
S:
O:
A:
P:
S:
O:
A:
P:
S:
O:
A:
P:
S:
O:
A:
P:
S:
O:
A:
P:
S:
O:
A:
P:
S:
O:
A:
P:
S:
O:
A:
P:
S:
O:
A:
P:
S:
O:
A:
P:
S:
O:
A:
P:
S:
O:
A:
P:
|
ibu mengatakan bahwa anaknya
belum sadar
GCS : 8 E2, M4, V2
TTV :
TD : 140/90, RR : 34 x/mnt, P :
120 x/mnt, T : 37.6oC
O2 nasal
erpasang : 2l/mnt
masalah belum teratasi
intervensi mempertahankan
kepala dan leher
pantau TTV
ibu mengatakan bahwa anaknya
gelisah susah bernafas
O2 nasal
terpasang : 2 l/mnt
RR : 34 x/mnt
HR : 120 x/mnt
Masalah belum teratasi
Intervensi dilanjutkan
berikan O2, pantau
TTV, observasi kulit kuku, membran mukosa
Ibu klien mengatakan anaknya
selalu merintik kesakitan
Skala nyeri 5
Klien tampak meringis kesakitan
TTV: TD :140/90 mmhg, RR 34
x/menit, temp 37,8 o C
Masalah belum teratasi
Intervensi dilanjutkan
-
kolaborasi dengan dokter
-
monitor skala nyri
-
Pantau TTV
Ibu Klien Mengatakan Badan
Anaknya Panas Dan Gelisah
T : 37.8oc
- Badan Terasa Panas
- Klien Tampak Gelisah Dan
Rewel
Masalah Belum Teratasi
Intervensi Dilanjutkan
-
Pantau suhu tubuh
-
Kompres air hangat
Ibu mengatakan bahwa anaknya
dalam aktivitas (mandi, makan) masih dibantu oleh ibunya
-
Klien tampak lemah
-
Mandi dibantu oleh ibunya
-
Makan menggunakan melalui selang NGT
Masalah belum teratasi
Intervensi dilanjutkan
-
Lakukan rentang pergerakan sendi
-
Berikan lingkungan yang nyaman
ibu mengatakan anaknya mulai
sadar
GCS : 10 E4, M4, V2
TTV :
TD : 140/80, RR : 36 x/mnt, P :
122 x/mnt, T : 37.2oC
-
Ekstremitas hangat
-
Klien tampak tenang
Masalah
teratasi sebagian
Intervensi Dilanjutkan
-
Memantau tanda vital
ibu mengatakan bahwa anaknya
susah bernafas
O2 nasal
terpasang : 2 l/mnt
RR : 34 x/mnt
HR : 120 x/mnt
Masalah belum teratasi
Intervensi dilanjutkan
berikan O2,
pantau TTV, observasi kulit kuku, membran mukosa
Ibu klien mengatakan anaknya
tampak tenang
Skala nyeri 3
Klien tidak lagi begitu
meringis
klien mulai bisa tidur
dimalam hari
TD : 140/80, RR : 36 x/mnt,
P : 122 x/mnt, T : 37.2oC
Masalah teratasi sebagian
Intervensi dilanjutkan
-
Pantau skala nyeri
-
Pantau TTV
Ibu klien mengatakan tidak lagi
panas
Palpasi badan terasa dingin
suhu 37.2oC
klien tampak tenang
klien bisa tidur
masalah teratasi
Intervensi dihentikan
ibu
mengatakan bahwa anaknya dalam beraktivitas (mnakan, minum ) masih dibantu
oleh ibunya
ROM
TTV : TD : 140/80, RR : 36
x/mnt, P : 122 x/mnt, T : 37.2oC
Masalah belum
teratasi
intervensi
dilanjutkan
- Lakukan
rentang pergerakan sendi
ibu mengatakan anaknya mulai
sadar
GCS : 10 E4, M4, V2
TTV :
TD : 140/80, RR : 36 x/mnt, P :
122 x/mnt, T : 37.2oC
O2 nasal
erpasang : 2l/mnt
-
Ekstremitas hangat
-
Klien tampak tenang
Masalah
teratasi sebagian
Intervensi Dilanjutkan
-
Memantau tanda vital
ibu mengatakan bahwa anaknya
susah bernafas
O2 nasal
terpasang : 2 l/mnt
RR : 34 x/mnt
HR : 120 x/mnt
Masalah belum teratasi
Intervensi dilanjutkan
berikan O2,
pantau TTV, observasi kulit kuku, membran mukosa
ibu
mengatakan bahwa anaknya dalam beraktivitas (mnakan, minum ) masih dibantu
oleh ibunya
ROM
TTV : TD : 140/80, RR : 36
x/mnt, P : 122 x/mnt, T : 37.2oC
Masalah belum
teratasi
intervensi
dilanjutkan
- Lakukan
rentang pergerakan sendi
ibu mengatakan anaknya mulai
sadar
GCS : 10 E4, M4, V2
TTV :
TD : 130/90, RR : 30 x/mnt, P :
124 x/mnt, T : 37oC
O2 nasal
erpasang : 2l/mnt
-
Ekstremitas hangat
-
Klien tampak tenang
Masalah
teratasi sebagian
Intervensi Dilanjutkan
-
Memantau tanda vital
ibu mengatakan bahwa anaknya
susah bernafas
O2 nasal
terpasang : 2 l/mnt
RR : 30 x/mnt
HR : 124 x/mnt
Masalah belum teratasi
Intervensi dilanjutkan
berikan O2,
pantau TTV, observasi kulit kuku, membran mukosa
ibu
mengatakan bahwa anaknya dalam beraktivitas (mnakan, minum ) masih dibantu
oleh ibunya
ROM
TD : 130/90, RR : 30 x/mnt, P :
124 x/mnt, T : 37oC
Masalah belum
teratasi
intervensi
dilanjutkan
- Lakukan
rentang pergerakan sendi
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar