BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menipisnya lapisan ozon berdampak pada tidak
tersaringnya sinar ultraviolet dari matahari yang berbahaya bagi kesehatan
kulit. Sementara peningkatan efek rumah kaca, dapat mengakibatkan kenaikan suhu
bumi secara global yang dapat mengganggu keteraturan iklim dunia.
AC di rumah anda memang diakui sangat bermanfaat. Tapi
tanpa kepedulian dalam pengoperasian dan pemeliharaannya, AC yang sepertinya
sederhana bisa mengancam keamanan dan kesehatan kita, keluarga kita dan mungkin
anak cucu keturunan kita.
B. Tujuan Penulisan
1.
Agar mahasiswa mengetahui dampak buruk AC bagi kesehatan
2.
Agar mahasiswa mengetahui dampak buruk AC bagi
lingkungan
3.
Agar mahasiswa mengetahui tips untuk mencegah dampak
negatif AC
4.
Agar mahasiswa mengetahui penanganan tentang kebocoran
AC
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Tips bagi Pemilik AC di rumah
AC penyejuk udara ruangan untuk rumah tangga, saat ini
sudah menjadi barang yang seolah merupakan kebutuhan pokok bagi kelompok
masyarakat tertentu. Terutama bagi mereka yang memang mampu secara ekonomi dan
hidup di daerah panas.
Ada
beberapa tips untuk lebih mengenal AC di rumah anda, terutama dalam hal
pertinbangan akan efisiensi pemakaian, kesehatan dan keamanan bagi pengguna
para penghuni rumah :
Semua jenis AC rumah tangga yang dijual di pasaran
saat ini, dilengkapi remote-control dalam rangka kemudahan pengoperasiannya.
Hal ini sering membuat para pengguna lupa. Ketika merasa gerah si pengguna
seperti langsung merasa diingatkan agar menyalakan AC, tapi ketika dia sudah
tidak di ruangan tersebut dan meninggalkannya dalam waktu lama, yang sering
terjadi adalah lupa mematikannya. Hal ini selain bisa membuat mubazir, dimana
unit AC menyala menggunakan energi listrik tapi tidak termanfaatkan, juga
terdapat potensi bahaya, dimana AC menyala tanpa sesekali adanya perhatian dari
pengguna. Walaupun AC sudah di-desain dari pabrik dengan pengamanan yang
berlapis (terutama keamanan dari kejadian hubung singkat), bagaimana pun juga
tetap dibutuhkan kewaspadaan dari pengguna akan kemungkinan perubahan yang
terjadi pada AC. Entah itu perubahan suara, timbul bau, menjadi tidak dingin
seperti biasanya, dsb. Karena kondisi awal perubahan ini bila dibiarkan bisa
berpotensi akan kejadian hubung singkat yang sangat mungkin mengakibatkan
kebakaran.
Fungsi AC adalah mendinginkan udara dengan cara
mensirkulasikan udara dari ruangan dilewatkan pada media pendingin kemudian
udara yang sama dihembuskan kembali ke ruangan, demikian seterusnya. Sehingga
pada dasarnya, udara dingin yang terjadi adalah udara yang itu-itu juga dari
ruangan tersebut. Trend teknologi AC rumah tangga sekarang banyak yang
dilengkapi filter, ozonasi atau media pengikat bakteri. Tapi bagaimana pun juga
kita sebaiknya tidak begitu saja mempercayai keefektifan perangkat kelengkapan
AC tersebut dan mempertaruhkan kesehatan kita dan keluarga kita.
Paling tidak sehari sekali anda perlu mematikan AC
ruangan tersebut barang satu-dua jam, dan membuka lebar-lebar pintu dan jendela
agar terjadi pertukaran dengan udara luar.
Kemudian paling tidak sebulan sekali, anda perlu
memeriksa dan membersihkan filter udara dan segala kelengkapan penyaring udara
di dalam AC tersebut untuk selalu memastikan kondisi kerjanya.
Anda juga bisa meminimalisasi potensi gangguan
kesehatan terhadap hal ini antara lain dengan cara seselektif mungkin dalam
penggunaan AC. Misalnya bila dalam ruangan yang sama terdapat anggota keluarga
yang sedang menderita sakit yang bisa ditularkan lewat udara, menurut saya akan
lebih bijaksana bila untuk sementara tidak menggunakan AC.
Atau misalnya, anda perlu tegas mengendalikan perilaku
anggota keluarga yang masih suka merokok di ruangan ber AC.
Saat anda menyapu, mengepel lantai, atau membersihkan
perabot ruangan, sebaiknya juga anda harus mematikan AC ruangan tersebut atas
pertimbangan kesehatan orang-orang di dalam ruangan tersebut.
Hal lain yang juga perlu perhatian adalah, di dalam
unit AC terhadap zat media yang disirkulasikan untuk dimanfaatkan sebagai
fungsi pendinginan, yang saat ini masih dominan memakai zat dengan nama Freon.
Walaupun saat ini sudah beredar Freon jenis ramah lingkungan, tapi Freon lama
yang kurang ramah lingkungan masih banyak disukai karena sifatnya yang efisien.
Zat Freon ini, tidak membahayakan lingkungan selama
tidak terlepas ke udara alias instalasi AC tidak ada kebocoran. Oleh karena itu
perlu kiranya, paling tidak setahun sekali anda perlu mengundang teknisi AC
untuk sekedar memeriksa kebocoran Freon ini.
Indikasi terhadap kebocoran Freon juga mungkin sekali
terjadi bila ruangan menjadi tidak sesejuk biasanya ketika AC dinyalakan.
Bila instalasi bocor, Freon yang terlepas di udara,
bila masuk ke ruangan, jelas akan sangat membahayakan, karena zat Freon ini
termasuk gas tidak tampak dan tidak berbau, tapi sangat beracun. Sedang bila
terlepas ke udara bebas di luar, walaupun mungkin kontribusinya kecil, tetap
secara kolektif, hal ini akan berdampak pada menipisnya lapisan ozon di
atmosfir dan peningkatan efek rumah kaca.
Menipisnya lapisan ozon berdampak pada tidak tersaringnya
sinar ultraviolet dari matahari yang berbahaya bagi kesehatan kulit. Sementara
peningkatan efek rumah kaca, dapat mengakibatkan kenaikan suhu bumi secara
global yang dapat mengganggu keteraturan iklim dunia.
AC di rumah anda memang diakui sangat bermanfaat. Tapi
tanpa kepedulian dalam pengoperasian dan pemeliharaannya, AC yang sepertinya
sederhana bisa mengancam keamanan dan kesehatan kita, keluarga kita dan mungkin
anak cucu keturunan kita.
Bagi orang yang alergi terhadap debu halus dan
bau-bauan tertentu seringkali bersin kalau memasuki ruangan ber-AC yang kurang
bersih. Ada
juga sering merasa pusing, sakit kepala, mual, gejala tersebut sering disebut
dengan Sick Building Syndrome.
Selain Sick Building Syndrome, ada beberpa efek
negatif AC yang gejalanya mungkin tidak langsung terasa oleh tubuh, seperti:Kulit
menjadi kering, AC menyebabkan suhu dan kelembaban ruangan menjadi rendah,
sehingga tubuh tanpa bisa kita sadari akan mengalami penguapan, lama kelamaan,
kondisi ini akan menyebabkan kekeringan pada kulit.
Kurang berkeringat, kalau terbiasa dalam ruangan
ber-AC dalam waktu yang lama. Padahal, keringat sangat bagus bagi tubuh untuk
keseimbangan cairan. Dengan keluarnya keringat, kita akan tahu kapan harum
minum. Ruangan ber-AC sering membuat kita lupa atau tidak ingin minum. Jika ini
sering terjadi, tentu akan membuat kita lebih rentan terhadap gangguan ginjal.
Cara menghindari dampak negatif AC, ikuti beberapa tip
berikut: sebaiknya luangkan waktu Anda, walau sedikit, untuk berjalan-jalan
keluar ruangan. Selain baik bagi tubuh, pikiran juga akan terasa lebih
rileks.Jangan biarkan udara AC langsung mengenai tubuh karena dapat berefek
buruk pada kesehatan. Aktifitas fisik, terlebih olahraga teraturlah, sangat
dianjurkan. Termasuk pula Anda yang menjalani rutinitas sehari-hari di ruang
ber-AC.
Jagalah kebersihan. Secanggih apapun fasilitas Anda
gunakan demi kenyamanan Anda bekerja, tidak akan efektif jika Anda tidak
menjaga kebersihan ruangan tersebut.Biarkan sesekali udara dan cahaya masuk ke
dalam ruangan ber-AC Anda, untuk memberikan efek fresh pada udara dalam ruangan
tersebut.
Letakkan tanaman indoor ditempat Anda bekerja, sangat
membantu mengurangi dampak polusi.Bagi pekerjaan kantor, jujurlah pada diri
sendiri, jika kondisi kesehatan sedang tidak fit, sebaiknya minta izin untuk
tidak masuk daripada menularkannya pada orang lain.
Gunakan hanya AC yang bebas CFC atau freon, karena
ratifikasi standar lingkungan dunia sudah mengharuskan penghapusan terhadap CFC
yang dapat mengakibatkan lapisan ozon dalam waktu yang lama.
C. Pengaruh AC Bagi Bayi
Pendingin ruangan (AC) tidak mempunyai pengaruh buruh
terhadap kesehatan secara langsung. Namun, ada beberapa faktor yang menyebabkan
AC sering menjadi sumber masalah kesehatan pada anak, terutama anak-anak yang
mempunyai alergi. Apalagi jika gejala alerginya muncul pada sistem pernapasan,
seperti rinitis alergi atau asma. Gejala alergi anak-anak tersebut seringkali
tercetus oleh beberapa faktor, dan yang paling sering adalah udara dingin, debu
rumah dan asap rokok.
AC berperan dalam menciptakan pencetus udara dingin
dan debu. Jika anak dengan alergi tidur di ruangan ber-AC, sebaiknya AC
dikondisikan pada suhu 24°C atau lebih tinggi. Jika memungkinkan, pengatur
waktu disetel agar AC mati pada pukul 4 pagi, sehingga pada dini hari ruangan
tetap sejuk namun tidak terlalu dingin.
Selain itu, jaga kebersihan AC. Untuk kota besar, filter udara
AC biasanya sudah kotor oleh debu dalam waktu 2 minggu. Pembersihan filter ini
dapat dilakukan sendiri tanpa bantuan teknisi AC. Dengan dibersihkan, dapat
mengurangi paparan debu yang banyak terperangkap dalam filter AC. Setiap 3
bulan AC harus dibersihkan oleh teknisi.
Penggunaan Air Conditioner (AC) sebagai alternatif
untuk mengganti ventilasi alami dapat meningkatkan kenyamanan dan produktivitas
kerja, namun AC yang jarang dibersihkan akan menjadi tempat nyaman bagi
mikroorganisme untuk berbiak. Kondisi tersebut mengakibatkan kualitas udara
dalam ruangan menurun dan dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan yang
disebut sebagai Sick Building Syndrome (SBS) atau Tight Building Syndrome
(TBS).
Banyaknya aktivitas di gedung meningkatkan jumlah
polutan dalam ruangan. Kenyataan ini menyebabkan risiko terpaparnya polutan
dalam ruangan terhadap manusia semakin tinggi, namun hal ini masih jarang
diketahui oleh masyarakat.
Pada dasarnya desain AC yang dipakai untuk mengatur
suhu ruangan secara kontinu dapat mengeluarkan bahan polutan. Kadar gas-gas
SO2, CO2, dan O2 di dalam ruangan tidak dipengaruhi oleh keberadaan AC. Bahan
partikulat dapat dikurangi secara signifikan oleh AC dengan filter yang
efektif. Kadar pollen di dalam ruangan dapat berkurang secara signifikan dengan
adanya AC. Jumlah bakteri dan spora di gedung dengan AC kemungkinan akan lebih
sedikit daripada gedung tanpa AC, walaupun sampai saat ini hal tersebut masih
diperdebatkan.
Hasil pemeriksaan The National Institute of Occupational Safety and Health (NIOSH), menyebutkan ada 5 sumber pencemaran di dalam ruangan yaitu (Aditama, 2002) :
Hasil pemeriksaan The National Institute of Occupational Safety and Health (NIOSH), menyebutkan ada 5 sumber pencemaran di dalam ruangan yaitu (Aditama, 2002) :
Pencemaran dari alat-alat di dalam gedung seperti asap
rokok, pestisida, bahan-bahan pembersih ruangan.
Pencemaran di luar gedung meliputi masuknya ga s
buangan kendaraan bermotor, gas dari cerobong asap atau dapur yang terletak di
dekat gedung, dimana kesemuanya dapat terjadi akibat penempatan lokasi lubang
udara yang tidak tepat.
Pencemaran akibat bahan bangunan meliputi pencemaran
formaldehid, lem, asbes, fibreglass dan bahan-bahan lain yang merupakan
komponen pembentuk gedung tersebut.
Pencemaran akibat mikroba dapat berupa bakteri, jamur,
protozoa dan produk mikroba lainnya yang dapat ditemukan di saluran udara dan
alat pendingin beserta seluruh sistemnya.
Gangguan ventilasi udara berupa kurangnya udara segar
yang masuk, serta buruknya distribusi udara dan kurangnya perawatan sistem
ventilasi udara.
Kualitas udara di dalam ruangan mempengaruhi
kenyamanan lingkungan ruang kerja. Kualitas udara yang buruk akan membawa
dampak negatif terhadap pekerja/karyawan berupa keluhan gangguan kesehatan.
Dampak pencemaran udara dalam ruangan terhadap tubuh terutama pada daerah tubuh
atau organ tubuh yang kontak langsung dengan udara meliputi organ sebagai
berikut.
Iritasi selaput lendir: Iritasi mata, mata pedih, mata
merah, mata berair ritasi hidung, bersin,
gatal: Iritasi tenggorokan, sakit menelan, gatal, batuk kering gangguan neurotoksik: Sakit kepala, lemah/capai,
mudah tersinggung, sulit berkonsentrasi
Gangguan paru dan pernafasan: Batuk, nafas
berbunyi/mengi, sesak nafas, rasa berat di dadaGangguan kulit: Kulit kering,
kulit gatal.Gangguan saluran cerna:
Diare/mencret .Lain-lain: Gangguan perilaku,
gangguan saluran kencing, sulit belajar
Keluhan tersebut biasanya tidak terlalu parah dan
tidak menimbulkan kecacatan tetap, tetapi jelas terasa amat mengganggu, tidak
menyenangkan dan bahkan mengakibatkan menurunnya produktivitas kerja para
pekerja.
Cara menghindari dampak negatif AC, ikuti beberapa tip
berikut:
- Sebaiknya luangkan waktu Anda, walau sedikit, untuk berjalan-jalan keluar ruangan. Selain baik bagi tubuh, pikiran juga akan terasa lebih rileks.
- Jangan biarkan udara AC langsung mengenai tubuh karena dapat berefek buruk pada kesehatan.
- Aktifitas fisik, terlebih olahraga teraturlah, sangat dianjurkan. Termasuk pula Anda yang menjalani rutinitas sehari-hari di ruang ber-AC.
- Jagalah kebersihan. Secanggih apapun fasilitas Anda gunakan demi kenyamanan Anda bekerja, tidak akan efektif jika Anda tidak menjaga kebersihan ruangan tersebut.
- Biarkan sesekali udara dan cahaya masuk ke dalam ruangan ber-AC Anda, untuk memberikan efek fresh pada udara dalam ruangan tersebut.
- Letakkan tanaman indoor ditempat Anda bekerja, sangat membantu mengurangi dampak polusi.
- Bagi pekerjaan kantor, jujurlah pada diri sendiri, jika kondisi kesehatan sedang tidak fit, sebaiknya minta izin untuk tidak masuk daripada menularkannya pada orang lain.
- Gunakan hanya AC yang bebas CFC atau freon, karena ratifikasi standar lingkungan dunia sudah mengharuskan penghapusan terhadap CFC yang dapat mengakibatkan lapisan ozon dalam waktu yang lama.
Pernahkah kamu masuk kedalam sebuah pertokoan? Sejuk
dan segar rasanya ya, atau masuk dalam kantor ayahmu, hmm rasanya senang
berlama-lama, karena selain dekat dengan orangtuamu, kamu juga merasakan
kesejukan yang mungkin tidak didapat di rumah. Namun ada sebagian anak yang dirumahnya,
terutama di kamar memakai AC, di kelaspun memakai AC, hal ini biasanya terjadi
pada anak yang tinggal di kota
besar dengan udara yang sangat panas.
Tahukah kamu hal ini dapat membuat dirimu menjadi
cepat mimisan, juga membuatmu manjadi tidak tabah terhadap keadaan, dan juga
kulitmu akan mengalami dehidrasi, kekurangan cairan. Nah, coba kamu usahakan
kurangi berada di tempat yang memakai AC agar kulitmu normal, dan air dalam
tubuhmu tidak cepat kering, sebab ruangan yang ber-AC cenderung membuat kulit
manjadi tidak terkena udara segar dan menyebabkan kulit cepat keriput, selain
tidak baik juga buat kesehatan.
E. Dampak AC Pada Lingkungan
Kenyamana merupakan hal yang banyak dicari banyak
orang, itu pun adalah hal yang wajar apabila dilihat akibat mekin terasa
panasnya lingkungan. Tapi diharapkan kanyamanan itu tidak merusak akan alam
yang ada di sekitar kita, kesejukan adalah salah satu kenyamanan yang yang
banyak di cari sekarang ini serta lewat bayak dari kita mendapatkan kesejukkan
itu. Ac atau yang lebih di kenal dengan air conditioner, merupakan alat
pendingin udara yang mulai banyak di pakin dalam kehidupan kita sehari-hari.
Apalagi dengan kondisi lingkungan kita yang makin lama semakin terasa panas,
akan mendorong orang untuk menginginkan alat ini.
Di sampimg itu tidak banyak orang yang mengetahui
selain AC menghasilkan udara dingin, AC juga mengeluarkan akibat energy yang
dikeluarkan. Panas tersebut di tampung di lingkungan sekitar dam menyebabkan
panas mikro di sekitar mesin AC. Pada saat ini bukan satu atau dua orang saaja
yang memakai AC, coba kita lihat di daerah perumahan yang masyarakat tingkat
atah hamper semua memakai AC, lalu kendaraan roda 4 mobil yang banyak kita
temui hamper di setiap sudut kota pada jaman sekarang hamper semua memakai AC
dan banyak pula kantor yang demi kenyamana kerja menasang AC. Dengan pemakaian
AC yang Terlampau Banyak itu kita pun menjadi salah satu penyabab dari
pemanasan global yang sekarang telah banyak kita rasakan. Akubat dari kelakuan
kita ini tidak sepatutnya lah kita mengeluh panas pada lingkungan kita karena
kitalah yang menyebabkannya
Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas serta
serius bagi lingkunan kita, seperti pencairan es di kutub, kenaikan permukaan
air laut. Peluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim
yanh banyak mengakibatkan flora dan fauna tertentu punah, semua di atas barulah
dampak bagi lingkungan bio-geofisik. Sedangkan dampak bagi aktivitas social dan
ekonomi masyarakat meliputi gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota
pantai, gangguan terhadap prasarana dan sarana seperti jalan, pelabuhan dan
bandara, gangguan terhadap pemukina penduduk, pengurangan produktivitas lahan
pertanian, peningkatan resiko kangker dan wabah penyakit dan lain-lain. Maka dari
itu sepatutnya kita harus menjaga lingkungan kita, dampak dampak yang ada
akibat pemanasan global dapat kita kurangi bahkan kita hindaria mulai dengan
mengurang pamakeian AC.
Sebuah hasil penelitian di Singapura menunjukkan,
bahwa tidur dengan menyalakan AC di malam hari, dan menutup rapat semua
jendela, dapat menyebabkan tidak bersemangat setelah bangun. Hal ini
dikemukakan oleh Rektor Fakultas Teknik Universitas Nasional Singapura Wang
Nuoxian yang telah menghabiskan waktu selama 2 tahun untuk meneliti kebiasaan
tidur 300 warga Singapura. Hasil penelitian ini ditemukan, bahwasannya ketika
sejumlah besar orang menyalakan AC, terbiasa menutup rapat jendela, dengan
maksud menghemat listrik, namun itu justru bisa mengakibatkan akumulasi karbon
dioksida ke dalam ruangan, menyebabkan kepala mereka pusing berdenyut ketika
bangun pagi, dan tidak bersemangat. Hal yang sama dikemukakan oleh Dr. Wendra
Ali. Sp.S, spesialis saraf di RS Internasional Bintaro. Menurutnya, suhu yang
kelewat dingin dan semburan udara yang langsung dari AC maupun kipas angin yang
mengenai wajah, kepala, dan leher dalam waktu lama (misalnya saat tidur malam),
bisa menyebabkan beberapa gangguan saraf.
G.
AC
Mobil Untuk Kesehatan
Bahaya AC mobil untuk kesehatan patut diketahui oleh
Anda yang gemar menyalakan pendingin udara saat berkendaraan atau berhenti di
suatu tempat dalam waktu yang cukup lama.
Namun ternyata di balik semua kenikmatan tabu itu
terdapat bahaya tersembunyi pemakaian AC yang dapat mengancam jiwa pengemudi
kendaraan bermotor: keracunan gas karbon monoksida! Kematian yang datangnya amat
perlahan dan sangat menyakitkan
Sudah banyak kasus orang tewas di dalam mobil yang diam dengan posisi AC menyala. Atau kasus kematian ketika menyalakan mesin mobil di garasi tertutup. Kenapa orang tersebut bisa tewas? Dan kenapa si korban begitu tidak sadarnya hingga tidak mampu membuka pintu?
Penyebab utama keracunan dalam mobil kebanyakan dari
keluarnya gas karbon monoksida (CO) pada sistem pembuangan yang tidak berfungsi
baik karena pipa pembuangan yang tidak dirawat alias bocor. Hanya sedikit
sekali keracunan di mobil yang diakibatkan oleh zat-zat yang terdapat dalam
perabotan mobil.
Ketika seseorang menghidupkan AC dalam waktu lama saat
mobil diam dan kondisinya tertutup rapat akan membuat sirkulasi udara tidak
berjalan. Akibatnya gas karbon monoksida akan terakumulasi di dalam mobil.
Orang yang terpapar gas karbon monoksida yang lama kebanyakan berakhir dengan
kematian.
Karbon monoksida sangat cepat menyingkirkan oksigen
sehingga menghalangi hemoglobin darah mengikat oksigen dan mengalirkannya ke
seluruh tubuh hingga ke paru-paru dan otak. Suplai oksigen yang berkurang ini
bisa berbahaya bagi jaringan dalam tubuh dan mengakibatkan kematian.
Biasanya orang yang terpapar gas karbondioksida akan
lemas, luar biasa mengantuk dan seperti berhalusinasi. Sedikit sekali yang
begitu sadar mampu mencari pertolongan karena begitu lemasnya hingga tidak bisa
menggerakkan tangan untuk sekedar membuka pintu mobil.
Jika si korban masih bisa diselamatkan, efek keracunan
karbon monoksida bisa merusak otak dan sistem saraf, mempengaruhi kelakuan dan
tingkat kepintaran, pertumbuhan lambat, sakit kepala, mual dan muntah. Tapi
kebanyakan korban yang terpapar karbon monoksida tidak bisa diselamatkan.
Gejala umum yang ditimbulkan jika keracunan karbon monoksida adalah sakit kepala, pusing, lemas, mual, muntah, sakit pada dada dan merasa linglung. Jika kadarnya sudah tinggi maka bisa menyebabkan kehilangan kesadaran dan kematian yang cepat.
Gejala umum yang ditimbulkan jika keracunan karbon monoksida adalah sakit kepala, pusing, lemas, mual, muntah, sakit pada dada dan merasa linglung. Jika kadarnya sudah tinggi maka bisa menyebabkan kehilangan kesadaran dan kematian yang cepat.
·
Berikut beberapa tips agar terhindar dari
keracunan gas karbon monoksida dalam mobil, seperti dikutip dari Mamashealth :
·
Rutin memeriksakan sistem pembuangan kendaraan
setiap tahunnya, kebocoran kecil saja pada sistem pembungannya bisa memicu gas
beracun karbon monoksida masuk ke dalam mobil.
·
Jangan pernah menyalakan mobil di dalam garasi
tertutup, karbon monoksida bisa cepat memenuhi ruangan tersebut. Sebaiknya
membuka jendela dan pintu ketika mobil berhenti sehingga sirkulasi udara
berjalan dengan baik dan udara luar bisa menetralisisr karbon monoksida.
·
Jika ingin beristirahat dalam mobil, jangan
menutup semua kaca dan pintu dengan penyejuk udara yang masih menyala. Banyak
kasus kematian dalam mobil akibat tertidur dan keracunan gas karbon monoksida.
Untuk itu periksakan selalu seluruh kondisi kendaraan
Anda, terutama jika ingin melakukan perjalanan jauh. Bukan hanya menghindarkan
dari kecelakaan lalu lintas tapi bisa menghindari keracunan akibat gas buang
yang masuk ke dalam mobil.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penggunaan Air Conditioner (AC) sebagai alternatif
untuk mengganti ventilasi alami dapat meningkatkan kenyamanan dan produktivitas
kerja, namun AC yang jarang dibersihkan akan menjadi tempat nyaman bagi
mikroorganisme untuk berbiak. Kondisi tersebut mengakibatkan kualitas udara
dalam ruangan menurun dan dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan yang
disebut sebagai Sick Building Syndrome (SBS) atau Tight Building Syndrome
(TBS).
B.
Saran
- Semoga makalah sederhana ini dapat menjadi bahan acuan dalam hidup ber AC
- Semoga makalah ini dapat menjadi ilmu pengetahuan bagi pembaca terutama perawat
- semoga makalah ini dapat menjadi literature bagi institusi kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
2 komentar:
makasii,, ijin copas yaa...
terimakasih.... ijin copas yaa...
Posting Komentar