ISU LEGAL DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN
1.
Isu
Aspek Legal
Telenursing akan berkaitan dengan isu aspek legal, peraturan
etik dan kerahasiaan pasien sama seperti telehealth
secara keseluruhan. Di banyak negara, dan di beberapa negara bagian di Amerika
Serikat khususnya praktek telenursing dilarang (perawat yang online
sebagai koordinator harus memiliki lisensi di setiap resindesi negara bagian
dan pasien yang menerima telecare harus bersifat lokal) guna menghindari
malpraktek perawat antar negara bagian. Isu legal aspek seperti akontabilitas
dan malprakatek, dsb dalam kaitan telenursing masih dalam perdebatan dan sulit
pemecahannya.
Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka
diperlukan kebijakan umum kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar
operasi prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan
jaminan informasi yang diberikan. Kegiatan telenursing mesti terintegrasi dengan startegi dan kebijakan
pengembangan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan
sistem pendidikan dan pelatihan keperawatan yang menggunakan model informasi
kesehatan/berbasis internet.
Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya
mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan.
Beberapa hal terkait dengan isu ini, yang secara fundamental mesti dilakukan
dalam penerapan tehnologi dalam bidang kesehatan dalam merawat pasien adalah :
- Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang diberikan harus tetap terjaga
- Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus
- diinformasikan potensial resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi, melalui internet atau telepon) dan keuntungannya
- Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat dikontrol dengan membuat informed consent (pernyataan persetujuan) lewat email
- Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan dan penyalah gunaan informasi dapat dikenakan hukuman/legal aspek.
2. Trend Keperawatan Medikal Bedah dan Implikasinya
di Indonesia
Perkembangan trend keperawatan medikal bedah di Indonesia
terjadi dalam berbagai bidang yang meliputi:
a.
Telenursing (Pelayanan Asuhan
Keperawatan Jarak Jauh)
Menurut Martono, telenursing (pelayanan asuhan keperawatan
jarak jauh) adalah upaya penggunaan tehnologi informasi dalam memberikan
pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara
fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat.
Keuntungan dari teknologi ini yaitu mengurangi biaya kesehatan, jangkauan tanpa
batas akan layanan kesehatan, mengurangi kunjungan dan masa hari rawat,
meningkatkan pelayanan pasien sakit kronis, mengembangkan model pendidikan
keperawatan berbasis multimedia (Britton, Keehner, Still & Walden 1999).
Tetapi sistem ini justru akan mengurangi intensitas interaksi antara perawat
dan klien dalam menjalin hubungan terapieutik sehingga konsep perawatan secara
holistik akan sedikit tersentuh oleh ners. Sistem ini baru diterapkan
dibeberapa rumah sakit di Indonesia, seperti di Rumah Sakit Internasional. Hal
ini disebabkan karena kurang meratanya penguasaan teknik informasi oleh tenaga
keperawatan serta sarana prasarana yang masih belum memadai.
Telenursing
(pelayanan Asuhan keperawatan jarak jauh) adalah penggunaan tehnologi
komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan kepada klien.
Yang menggunakan saluran elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan optik)
dalam menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula
di definisikan sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik
dan optik, antar manusia dan atau komputer
Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah
upaya penggunaan tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam
bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara
perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari
telehealth, dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan
non-medis, seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring.
Telenursing diartikan
sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan
keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit
untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara
dan memakai peralatan video conference (bagian integral dari telemedicine atau
telehealth)
3.
Bagaimana
aplikasi dan keuntungan telenursing
Aplikasi telenursing
tersedia di rumah, rumah sakit, melalui telenursing
centre dan melalui unit
mobile. Telepon triage dan home care
saat ini merupakan aplikasi yang tumbuh yang paling cepat. Perawat home care menggunakan sistem yang
memberikan ijin untuk melakukan monitoring parameter fisiologi di rumah,
seperti tekanan darah, glukosa darah, pernapasan, dan menimbang berat badan,
via internet. Melalui sistem video interaktif, pasien menghubungi perawat
bertugas dan menyusun suatu konsultasi melalui video untuk menunjukkan
permasalahan yang dihadapi; sebagai contoh, bagaimana cara mengganti balutan
luka, memberi suntikan hormon insulin atau mendiskusikan peningkatan nafas
pendek (sesak nafas). Hal ini sangat membantu orang dewasa dan anak-anak dengan
kondisi-kondisi kronis dan macam-macam penyakit yang melemahkan, terutama
sekali mereka yang mempunyai cardiopulmonary
diseases.
Telenursing membantu pasien dan keluarganya
untuk berpartisipasi aktif dalam perawatan, terutama sekali untuk self management pada penyakit kronis.
Hal itu memungkinkan perawat untuk menyediakan informasi secara akurat dan
tepat waktu dan memberikan dukungan secara langsung (online). Kesinambungan pelayanan ditingkatkan dengan memberi
kesempatan kontak yang sering antara penyedia pelayanan kesehatan dan pasien
dan keluarga-keluarga merek
Telenursing saat ini semakin berkembang pesat di banyak
negara, terkait dengan beberapa faktor seperti mahalnya biaya pelayanan
kesehatan, banyak kasus penyakit kronik dan lansia, sulitnya mendapatkan
pelayanan kesehatan di daerah terpencil, rural, dan daerah yang penyebaran
pelayanan kesehatan belum merata. Dan keuntungannya, telenursing dapat menjadi
jalan keluar kurangnya jumlah perawat (terutama di negara maju), mengurangi
jarak tempuh, menghemat waktu tempuh menuju pelayanan kesehatan, mengurangi
jumlah hari rawat dan jumlah pasien di RS, serta menghambat infeksi nosokomial.
5)
Sama seperti telemedicine yang saat ini berkembang sangat
luas yang telah diaplikasikan di Amerika, Yunani, Israel, Jepang, Italia,
Denmark , Belanda, Norwegia, Jordania dan India bahkan Malaysia. 7). Telenursing
telah lama diaplikasikan di Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Inggris. Di
Amerika Serikat sendiri ANA (American Nurses Association) dalam dialog nasional
telemedicine/telehealth Agustus 1999, telah menganjurkan pengembangan analisa
komprehensif penggunaaan telehealth/telemedicine termasuk didalamnya
telenursing.
Di Amerika Serikat 36% peningkatan kebutuhan perawat home
care dalam 7 tahun mendatang, dapat ditanggulangi oleh telenursing. Sedangkan
di Inggris sendiri 15% pasien yang dirawat di rumah (home care) dilaporkan
memerlukan tehnologi telekomunikasi, dan sejumlah studi di Eropa memperlihatkan
sejumlah besar pasien mendapatkan pelayanan telekomunikasi di rumah dengan
telenursing 4 Pasien tirah baring, pasien dengan penyakit kronik seperti
COPD/PPOM, DM, gagal jantung kongestif, cacat bawaan, penyakit degeneratif
persyarafan (Parkinson, Alzheimer, Amyothropic lateral sclerosis) dll, yang
dirawat di rumah dapat berkunjung dan dirawat secara rutin oleh perawat melalui
videoconference, internet, videophone, dsb. Atau pasien post op yang memerlukan
perawatan luka, ostomi, dan pasien keterbelakangan mental. Yang dalam keadaan
normal seorang perawat home care hanya dapat berkunjung maksimal 5 – 7 pasien
perhari, maka dengan menggunakan telenursing dapat ditingkatkan menjadi 12 – 16
pasien seharinya 5).
Telenursing dapat mengurangi biaya perawatan, mengurangi
hari rawat di RS, peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah
yang lebih luas dan merata, dan meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah
(home care). Aplikasi telenursing di Denmark pada perawat yang bekerja di
poliklinik (OPD – outpatient) yang mempertahankan kontak dengan pasien melalui
telepon, maka jumlah kunjungan ke RS, dan hari rawat berkurang setengahnya. Di
Islandia, dengan penduduk yang terpencar, pelayanan asuhan keperawatan berbasis
telepon dapat mensuport ibu yang kelelahan dan stress merawat bayinya. Dan
beberapa program telenursing dapat membantu mengurangi hipertensi pada ibu
bersalin dengan eklamsia. Bahkan di Irlandia utara telenursing untuk perawatan
luka diabetik telah menjadi alternatif pelayanan keperawatan untuk pasien
penderita diabetik ulcer. 4)
Aplikasi telenursing juga dapat diterapkan dalam model
hotline/call centre yang dikelola organisasi keperawatan, untuk melakukan
triage pasien, dengan memberikan informasi dan konseling dalam mengatur
kunjungan RS dan mengurangi kedatangan pasien di ruang gawat darurat.
Telenursing juga dapat digunakan dalam aktifitas penyuluhan kesehatan,
telekonsultasi keperawatan, pemeriksaan hasil lab dan uji diagnostik, dan
membantu dokter dalam mengimplementasikan protokol penanganan medis.8.)
Telenursing melalui telepon triage dan home care merupakan
bentuk aplikasi yang berkembang pesat saat ini. Dalam perawatan pasien di
rumah, maka perawat dapat memonitor tanda-tanda vital pasien seperti tekanan
darah, gula darah, berat badan, peak flow pernapasan pasien melalui internet.
Dengan melakukan video conference, pasien dapat berkonsultasi dalam perawatan
luka, injeksi insulin dan penatalaksanaan sesak napas.
Pada akhirnya telenursing dapat meningkatkan partisipasi
aktif pasien dan keluarga, terutama dalam manajemen pribadi penyakit kronik.
Dapat memberikan pelayanan akurat, cepat dan dukungan online, perawatan yang
berkelanjutan dan kontak antara perawat dan pasien yang tidak terbatas.
Menurut Britton, Keehner, Still
& Walden 1999 ada beberapa keuntungan telenursing adalah yaitu :
1. Efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan, pasien
dan keluarga dapat mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan (dokter praktek,
ruang gawat darurat, RS dan nursing home)
2. Dengan sumber daya minimal dapat meningkatkan cakupan dan
jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis
3. Telenursing dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa
hari rawat di RS
4. Dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, tanpa
memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan tehnologi
5. Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan
(model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika
kesehatan. Telenursing dapat pula digunakan dalam pembelajaran di kampus, video
conference, pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen PPM dan PPL Depkes RI (2008). Statistik Kasus HIV/AIDS di
Indonesia . http://spiritia.or.id/Stats/StatCurr.pdf,
diakses Selasa, 23 september 2008, pukul 11.00 WIB
Dian Roslan Hidayat S.Kep M.KesDirektur Utama Intan Nursing Center
Garut.TREN DAN ISU MUTAKHIR PRAKTEK
PERAWAT,diakses Selasa, 23 september 2008, pukul 11.00 WIB
Dr. Erik Tapan MHA,Telenursing ,diakses Selasa, 23 september 2008,
pukul 11.00 WIB
Britton, Keehner, Still & Walden 1999
The Telecommunications Reform Act of
1996 charged
Tidak ada komentar:
Posting Komentar