Judul
: Operative Delivery And Postnatal Depression : A cohort Study
Peneliti : Roshni
R. Patel, Deidre J. Murphy, Tim J. Peters
Sumber : British
Medical Journal, 25 Februari 2005
PENDAHULUAN
Depresi
merupakan penyebab besar morbiditas di Inggris dan merupakan alasan terbesar
seseorang datang untuk berkonsultasi. Depresi membawa dampak yang negatif. Pada
depresi postpartum, dampak yang terjadi berkaitan dengan efek jangka panjang
yang dapat merusak perkembangan anak. Menurut hasil penelitian, infant dari ibu
yang menderita depresi ditemukan lebih lambat dalam mengenali objek dan kurang
dekat dengan ibunya. Penelitian lain mengungkapkan tingginya angka defisit
intelektual pada usia 4 tahun, adanya gangguan perilaku pada usia 5 tahun, dan
meningkatnya kebutuhan pendidikan khusus
pada usia 11 tahun. Jika ibu hamil mengalami komplikasi sehingga proses
persalinannya membutuhkan prosedur khusus, ibu dapat menjadi sangat stress dan
pada beberapa kasus dikaitkan antara persalinan operasi secara emergensi dengan
depresi postpartum. Namun, hal ini masih menjadi perdebatan.
TUJUAN
Penelitian
ini bertujuan untuk :
·
Mengetahui hubungan antara section
caesarea yang direncanakan dan depresi postpartum, dibandingkan dengan
persalinan pervaginan yang direncanakan.
·
Mengetahui hubungan antara section
caesarea emergensi atau persalinan pervaginan dengan alat bantuan dan depresi
postpartum, dibandingkan dengan persalinan pervaginan spontan.
METODE
Penelitian
ini menggunakan desain Cohort dengan jumlah sample 14.663 ibu antenatal yang
direkrut pada tanggal 1 April 1991 sampai dengan 31 Desember 1992. Jumlah
sample yang memenuhi criteria inklusi
sebanyak 12.944 wanita, yang terdiri dari :
·
Section caesarea yang direncanakan : 468
wanita
·
Section caesarea emergensi : 685 wanita
·
Persalinan pervaginan dengan alat
bantuan : 1454 wanita
·
Persalinan pervaginan spontan : 10.337 wanita
Variable yang digunakan meliputi
:
·
Continous variable (usia kehamilan,
usia janin saat lahir, paritas, perputaran kepala janin, dan berat badan janin
saat lahir)
·
Kehamilan kembar (ta/tidak)
·
Variable (section caesarea sebelumnya,
penggunaan epidural, kehadiran dalam memeriksakan kehamilan)
·
Categorical variable (diabetes
mellitus, presentasi janin, hasil kehamilan terakhir, posisi persalinan yang
diinginkan, persepsi kehilangan control saat persalinan)
·
Riwayat depresi (ya/tidak)
ALAT
UKUR
Alat
ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala depresi postpartum Edinburgh yang mempunyai
tingkat sensitifitas 88% dan spesifisitas 92,5%. Alat ukur ini dikembangkan
sebagai skrining terhadap efek depresi, baik secara kognitif maupun fungsional
untuk membantu mendeteksi wanita yang mengalami depresi postpartum pada
bulan-bulan pertama postpartum. Subyek dikatakan mengalami depresi postpartum
jika mencapai skor ≥13.
HASIL
·
Dari 12.944 wanita yang memenuhi
kriteria, 10.934 wanita (84,5%) mengalami section caesarea, yang terbagi atas :
Ø Section
caesarea yang direncanakan : 83,1%
Ø Section
caesarea emergensi : 83,5%
Ø Persalinan
pervaginan dengan alat bantuan : 85,4%
Ø Persalinan
pervaginan spontan : 84,5%
·
Section
caesarea yang direncanakan V persalinan pervaginan spontan
: wanita dengan section caesarea yang direncanakan mengalami depresi postpartum
lebih tinggi dibandingkan dengan persalinan pervaginan yang direncanakan.
·
Section caesarea emergensi V persalinan pervaginan
spontan : ±10% wanita
mengalami depresi postpartum pada dua grup tersebut.
·
Persalinan pervaginan dengan alat bantuan V persalinan
pervaginan spontan : wanita dengan persalinan pervaginan alat bantuan mengalami depresi
postpartum lebih rendah dibandingkan dengan persalinan pervaginan spontan.
KESIMPULAN
Tidak
ada alasan bagi wanita yang mempunyai riwayat depresi atau yang berisiko tinggi
mengalami depresi untuk diperlakukan berbeda
berdasarkan tipe persalinannya. Meskipun jika section caesarea emergensi
atau persalinan pervaginan dengan alat bantuan diperlukan, perlu ditekankan
bahwa hal tersebut tidak menjadi penyebab tingginya kejadian depresi
postpartum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar