A. Latar
Belakang
Oral Hygiene dalam kesehatan gigi
dan mulut sangatlah penting, beberapa masalah mulut dan gigi terjadi karena
kita kurang menjaga kebersihan mulut dan gigi. Kesadaran menjaga Oral Hygiene
sangat perlu dan merupakan obat pencegah terjadinya masalah gigi dan mulut yang
paling manjur.
Mungkin setelah melakukan
upaya-upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut yang baik dan benar kita
beranggapan kontrol ke dokter gigi tidaklah penting, namun kontrol ke dokter
gigi secara teratur diperlukan sebagai salah satu upaya preventif, karena
merekalah ahlinya dan terkadang kita sendiri seringkali luput mengamati
perubahan pada gigi dan gusi yang masih kecil.
Untuk yang memang tidak mempunyai
masalah mulut maupun gigi sebaiknya dilakukan kontrol 6 bulan sekali namun
apabila mempunyai masalah seperti penyakit jaringan mulut dan gigi sebaiknya
dilakukan kontrol 3 bulan sekali.
B. Tujuan
Intruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit Oral Hygiene
dalam kesehatan gigi dan mulut
peserta penyuluhan masyarakat Desa Pekan Heran mengerti tentang cara-cara
perawatan gigi
C. Tujuan
Intuksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan peserta
penyuluhan mampu:
1.
Memahami
cara-cara Oral Hygiene dalam kesehatan gigi dan mulut
D. Stategi
Pelaksanaan
1.
Metode
a. Ceramah dan tanya jawab
2. Media
a. Pamflet
b. Brosur
3. Waktu dan tempat
a. Jam 8 pagi tanggal 13 Januri 2011 di desa pekan heran
4. Garis besar materi
1. Oral Hygiene dalam kesehatan gigi dan mulut
E. Proses Pelaksanaan
1. Pendahuluan
a. Penyampaian salam
b. Perkenalan
c. Menjelaskan topik penyuluhan
d. Menjelaskan tujuan
e. Menjelaskan waktu pelaksanaan
2 Penyampaian materi
a. cara-cara Oral Hygiene
dalam kesehatan gigi dan mulut
3. Setting Tempat
Duduk berhadapan antara penyuluh dengan peserta penyuluhan
F. Pengorganisasian
1. Pendahuluan
2. Penyampaian materi
3. Penutup
G. Kriteria Evaluasi
Menanyakan pada peserta penyuluhan tentang:
1.
Oral Hygiene
dalam kesehatan gigi dan mulut
H. Diagnosa Keperawatan
Kurangnya pengetahuan tentang Oral Hygiene
dalam kesehatan gigi dan mulut
b.d. kurang mendapat informasi dari tenaga kesehatan.
Oral Hygiene Dalam Kesehatan Gigi Dan Mulut
Cara-cara yang dapat dilakukan
sendiri dan saya rasa efektif dalam menjaga oral hygiene seperti :
a. sikat gigi : semua orang sudah tahu tentunya cara
yang satu ini, mungkin juga sudah dilakukan setiap hari. Jadi yang penting
disini adalah pengenalan teknik sikat gigi yang tepat, memotivasi untuk sikat
gigi secara teratur dan pemilihan pasta gigi dengan tepat. Teknik sikat gigi
yang secara horizontal adalah lazim dikenal umum, dan itu merupakan suatu
kesalahan karena dengan cara demikian lambat laun dapat menimbulkan resesi
gingival dan abrasi gigi. Lebih lanjut lagi, penyakit-penyakit periondontal
akan lebih mudah terjadi.
Pemilihan bulu sikat yang halus juga
penting supaya tidak melukai gusi. Hendaknya sikat gigi diganti
sekurang-kurangnya tiap sebulan sekali, dengan demikian bulu sikat masih tetap
efektif dalam membersihkan gigi. Pasta gigi berfluoride selayaknya dipilih
karena dari penelitian kandungan fluoride tersebut mampu menurunkan angka
karies melalui 2 hal ; mengeliminasi dental plak yang merupakan cikal bakal
karies serta suplemen topikal fluoride bagi gigi sebagai mineral protektif
penting terhadap karies.
b. Kumur-kumur antiseptik( Oral Rinse) : terdapat
berbagai bahan aktif yang sering digunakan sebagai kumur-kumur. Yang dijual
bebas umumnya berasal dari minyak tumbuh-tumbuhan seperti metal salisilat (
seperti pada produk Listerine ), sedangkan yang perlu diresepkan dokter adalah
chlorhexidine 0.20 % ( seperti pada produk minosep) dan H2O2 1.5 % atau 3.0 %.
Kumur-kumur yang lebih murah dan cukup efektif adalah dengan air garam hangat.
Sebenarnya kumur-kumur lebih
diperlukan pada penyakit-penyakit gusi dan periodontal sedangkan dalam
penggunaan sehari-hari tidak terbukti dalam mencegah karies,apalagi jika
penggunaannya tidak diawali dengan sikat gigi. Jadi penting untuk diketahui
bahwa kumur-kumur bukanlah pengganti sikat gigi dan sikat gigi masih menjadi upaya
pencegahan terpenting dari penyakit-penyakit gigi, khususnya karies. Bahkan
jika kumur-kumur terlalu sering digunakan akan menyebabkan flora normal mulut
akan mati dan merangsang pertumbuhan candida serta juga membuat mulut dan
menjadi kering seperti terbakar.
c. Dental floss atau benang gigi : akhir-akhir ini
cara ini mulai banyak diperkenalkan , dan cukup ampuh untuk membersihkan di
sela-sela gigi. Tapi teknik harus dimengerti dengan tepat karena jikalau tidak,
alih-alih mencegah penyakit periodontal, yang terjadi malah melukai gusi dan
membuat radang.
d. Pembersih lidah : juga mulai banyak digunakan, baik
untuk membersihkan dorsum lingual yang seringkali luput kita bersihkan saat
sikat gigi. Tumpukan debris di dorsum lidah penuh dengan kuman-kuman oportunis
serta candida yang bermukim sebagai flora normal maupun transient. Penjelasan
mengenai cara lagi-lagi diperlukan.
DAFTAR
PUSTAKA
Doengoes M.E. (2000), Rencana Asuhan Keperawatan:
Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3 . EGC.
Jakarta.
Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002.
Wilkinson, Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC, 2007
Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002.
Wilkinson, Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC, 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar