BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melaksanakan tugasnya setiap profesi dituntut
untuk mempertahankan kode etik profesi masing – masing. Kelancaran tugas masing
– masing tergantung dari ketaatannya dalam menjalankan serta mempertahankan
kode etik profesinya.Bila setiap prefesi telah dapat saling menghargai ,kerja
sama akan terjalin dengan baik,walaupun pada pelaksanaannya sering juga terjadi
konflik etis antara perawat,klien,dan dokter.
C. Tujuan
Penulisan
makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dan dapat
bermanfaat bagi kita semua dalam menambah ilmu pengetahuan dan wawasan.
Secara terperinci tujuan penulisan makalah ini
adalah :
1.
Menambah pengetahuan mahasiswa tentang masalah etis
antara perawat, klien dan dokter
2.
Menambah pengetahuan mahasiswa tentang cara
penyelesaian masalah etis antara perawat, klien dan dokter
3. Menambah
pengetahuan mahasiswa tentang manfaat pembahasan masalah masalah etis antara
perawat, klien dan dokter.
BAB II
MASALAH ETIS ANTARA
PERAWAT, KLIEN DAN DOKTER
Dalam melaksanakan praktik keperawatan, tindakan mandiri perawatan
professional melalui kerja sama yang bersifat kolaboratif ,baik dengan klien
mau pun tenaga kesehatan lainnya dalam memberrikan asuhan keperawatan holistic
sesuai wewenanang dan tanggung jawabnya (CSH,1992). Oleh karena itu dalam
melaksanakan tugasnyaperawat tidak dapat bekerja tanpa kolaborasi Dengan
profesi lain. Profesi lain itu antara lain adalah dokter, ahli gizi,tenaga
laboratorium, tenaga roentgen dan sebagainya.
Dalam melaksanakan tugasnya setiap profesi dituntut untuk mempertahankan
kode etik profesi masing – masing. Kelancaran tugas masing – masing tergantung
dari ketaatannya dalam menjalankan serta mempertahankan kode etik
profesinya.Bila setiap prefesi telah dapat saling menghargai ,kerja sama akan
terjalin dengan baik, walaupun pada pelaksanaannya sering juga terjadi konflik
etis antara perawat,klien,dan dokter.
Contoh 1:
seorang wanita tua berumur 87 tahun dirumah perawatan (nursing home)
mengatakan pada perawatnya bahwa ia merasa tidak mampu membayar perawatan
medisnya dan ingim mengganti dokternya.
Ia bertanya pada perawat apa yang dapat ia kerjakan. Perawat menyarankan bahwa
klien membicarakan hal tersebut dengan dokternya.
Dokter tersebut datang sehingga perawat itu juga ada diruangan klien
tersebut, dan klien mengatakan keinginannya untuk mengganti dokternya. Dokter
berkata pada klien, “anda hanya sia-sia, anda tidak dapat mengganti dokter saat
ini”. Kemudian dokter tersebut pergi. Dalam hal ini perawat tahu bahwa klien
mempunyai hak untuk mengganti dokternya
Contoh 2 :
Perawat Yanti, lulus fakultas ilmu perawatan yang bertugas diruang ICU RS
tipe B. dalam menjalankan tugasnya, Yanti sangat disiplin dan teliti serta
sabar dalam melaksanakan asuhan keperawatan klien. Oleh karena itu Yanti sangat
dipercaya oleh dokter jaga bernama dr. Budi. Bila Yanti bertugas dalam waktu
bersamaan dengan dokter BudiYanti sering mendapat pesan bahwa dokter Budi tidak
dapat hadir dan berpesan apabila terjadi perubahan pada kondisi kliennya, Ynti
diwajibkan melapor melalui telpon atau ponselnya, dalam hal ini
Yanti dan Dokter Budi mempunyai tanggung jawab yang berbeda. Dan tidak
melimpahkan tugas beliau begitu saja kepadanya tanpa alas an yang dapat
dipertanggung jawabkan atau apakah beliau melaporkan kepada pihak RS bahwa
dokter Budi sering tidak hadir melaksanakan tugasnya sebagai dokter jaga. Hal
ini perlu dipertimbangkan dengan matang agar hubungan kerja perawat dan dokter
dapat terjalin dengan baik serta berperan sesuai profesi masing- masing.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam melaksanakan tugasnya setiap profesi dituntut untuk mempertahankan
kode etik masing-masing. Bila setiap profesi telah telah dapat Bila setiap
profesi telah dapat saling menghargai, kerja sama akan terjalin dengan baik,
walaupun pada pelaksanaannya sering juga terjadi konflik etis antara
perawat,klien,dan dokter.
B. Saran
Kami
harapkan kepada mahasiswa untuk bisa memahami masalah- masalah etis antara
perawat, klien dan dokter yang ada di Rumah Sakit dan bisa memberikan solusi
atau saran yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Suhaemi
Mimin, Etika Keperawatan, Jakarta,
EGC, 2003.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar