Model Keperawatan Menurut Dorothy E. Orem


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keperawatan sebagai suatu profesi yang sampai saat ini masih dianggap profesi yang kurang eksis, kurang profesional, bahkan kurang menjanjikan dalam hal finansial. Oleh karena itu keperawatan harus berusaha keras untuk menunjukkan pada dunia luar, di luar dunia keperawatan bahwa keperawatan juga bisa sejajar dengan profesi – profesi lain. Tugas ini akan terasa berat bila perawat-perawat Indonesia tidak menyadari bahwa eksistensi keperawatan hanya akan dapat dicapai dengan kerja keras perawat itu sendiri untuk menunjukkan profesionalismenya dalam memberikan pelayanan kesehatan terutama pelayanan keperawatan baik kepada individu, keluarga maupun masyarakat.


dari berbagai tingkatan usia.Aplikasi proses keperawatan menurut konsep teori Orem di Rumah Sakit telah banyak diterapkan namun sedikit sekali perawat yang mengetahui dan memahami bahwa tindakan keperawatan tersebut telah sesuai. Bahkan perawat melaksanakan asuhan keperawatan tanpa menyadari sebagian tindakan yang telah dilakukan pada klien adalah penerapan konsep teori Orem.

Oleh karena itu, kelompok memandang perlu untuk mengetahui dan mengkaji lebih jauh tentang penerapan model keperawatan yang sesuai dengan teori Orem diilapangan atau rumah sakit, sehingga dapat diketahui apakah teori Orem dapat diaplikasikan dengan baik dalam pelayanan keperawatan.


B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mampu memahami konsep model keperawatan menurut Orem dalam manajemen Asuhan Keperawatan

2. Tujuan Khusus
a. Memahami konsep model teori Orem
b. Mampu menghubungkan model konsep Orem dengan proses keperawatan
c. Mampu mengevaluasi/menilai proses keperawatan di RS dengan konsep Orem
d. Mendapatkan gambaran kondisi pelaksanaan konsep Orem di RS


BAB II
Model Keperawatan Menurut Dorothy E. Orem

A.    Model Keperawatan
Tema sentral dari model konseptual Orem adalah konsep perawatan diri yang berkaitan erat. Orem menyatakan pertama kali idenya pada akhir tahun 1950-qan. Bukunya Nursing : Concept of Practice pertama kali dipublikasikan pada 1971 dengan edisi lanjutan diterbitkan pada 1980. Sampai saat sekarang ini Orem masih mengembangkan dan menyempurnakan model konseptualnya. Model Konseptual tersebut terdiri dari 3 persektif teoritis.

1.      Perspektif teoritis perawatan diri.
Dalam pandangan Orem, perawatan diri merupakan proses pribadi yang sangat unik dan dipengaruhi oleh factor –faktor berikut ini :

a.       usia
b.      gender
c.       kesehatan
d.      tumbang
e.       lingkungan sosbud
f.       system layanan kesehatan
g.      keluarga
h.      gaya hidup

Perawatan diri berorientasi pada tujuan. Orem menyebutkan kebutuhan perawatan diri diklasifikasikan sebagai berikut :
a.       kebutuhan perawatan diri universal
b.      kebutuhan perawatan diri sebagai akibat dari terganggunya kesehatan
c.       perkembangan yang berhubungan dengan  kebutuhan perawatan diri

Perawatan diri yang diperlukan secara teraupetik mencakup bahwa :
a.       setiap orang harus mengetahui mengapa kebutuhan perawatan diri tertentu berhubungan dengan kesehatan
b.      penelitian harus dilakukan untuk mengetahui cara apa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri
c.       aktivitas perawatan diri yang diperlukan dilakukan secara adekuat.

2.      Perspektif teoritis defisiensi perawatan diri.
Menurut Orem, defisiensi perawatan diri adalah hubungan yang kurang antara kemampuan perawatan seseorang dan perawatan diri yang diperlukan secara teraupetik. jadi jika seseorang tidak cukup mampu untuk merawat dirinya sendiri berkaitan dengan kesehatannya, maka ia dikatakan mederita deficit perawatan diri. Defisit perawatan diri dapat terjadi akibat :
a.       tidak cukupnya kemampuan untuk menentukan kuantitas dan jenis perawatan diri yang diperlukan secara teraupetik. hal ini berkaitan dengan kapasitas perawatan diri yang dijelaskan diatas.
b.      tidak cukupnya kemampuan untuk melakukan jenis dan kuantitas perawatan diri teraupetik yang sudah ditentukan secara adekuat. Hal ini berkaitan dengan tindakan perawatan diri seperti yang disebutkan diatas.
deficit perawatan diri ditentukan secara individual. perawatan diri juga merupaka proses yang bersifat unik danpribadi. dalam bagan, Orem menunjukkan hubungan antara ide defisiensi perawatan diri, kemampuan perawatan diri, dan perawatan diri yang diperlukan secara teraupetik.




3. Perspektif teoritis teori Sistem Keperawatan
      Orem menjelaskan system keperawatan sebagai serangkaian tidakan kontinu yang dihasilkan ketika perawat menghubungkan satu atau sejumlah cara membantu pasien dengan tindakannya sendiri atau tindakan seseorang dibawah perawatan yang diarahkan untuk memenuhi tuntutan perawatan diri teraupetik orang tersebut atau untuk mengatur perawatan diri mereaka.

Merupakan hal yang selalu penting untuk memeriksa apakah pasien dapat berkontribusi dan kontribusi apa yang harus diberikan perawat. Orem membedakan tiga system keperawatan yaitu :
a.       suportif  - edukatif
b.      kompensasi parsial
c.       kompensasi total

B. Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan
  1. Manusia
Model Orem membahas dengan jelas individu dan berfokus pad ide diri dan perawatan diri. namun demikian seseorang dianggap paling ekslusif dalam konteks ini, sedangkan kompleksitas perawatan manusia tidak dipertimbangkan. Manusia dianggap sebagai sejumlah kebutuhan perawatan diri.

  1. Lingkungan
Lingkungan juga dibahas dengan jelas dalam model ini. namun, hal ini terutama dianggap sebagai situasi tempat terjadinya perawatan diri atau kurangnya perawatan diri.

  1. Sehat dan Sakit
Ide ini juga terdapat dalam model tersebut,namun dibahas dalam kaitannya
dengan perawatan diri. alasannya adalah bahwa jika individu dalam keadaan sehat mereka dapat memenuhi sendiri deficit perawatan diri yang mereka alami. jika mereka sakit atau cedera, orang tersebut bergeser dari status agens perawatan diri menjadi status pasien atau penerima asuhan.

  1. Keperawatan
Harus diketahui bahwa keperawatan ditampilkan dalam bentuk pendekatan mekanistik berdasarkan pendekatan suportif  - edukatif, kompensasi parsial, kompensasi total. Pendekatan tersebut merupakan pendekatan langsung yang dapat ditatalaksanakan.



BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Model Orem adalah satu model konseptual yang paling sering dipakai dalam keperawatan sampai saat sekarang ini Orem masih mengembangkan dan menyempurnakan model konseptualnya. Model Konseptual tersebut terdiri dari 3 persektif teoritis. Tidak diragukan, Orem memberi pengaruh besar pada keperawatan. Banyak kolega keperawatan yang menggunakan model Orem atau bagian – bagiannya dan merupakan model keperawatan yang paling banyak digunakan dalam praktek keperawatan.

B. Saran
1)      Semoga makalah ini dapat bermamfaat bagi yang pembaca, terutama mahasiswa keperawatan
2)      Semoga dapat menjadi bahan acuan pembelajaran bagi mahasiswa keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

Basford, Lynn, 2006, Teori dan Praktik Keperawatan, EGC, Jakarta.
www.inna-ppni.or.id
keperawatan-gun.blogspot.com
one.indoskripsi.com
www.keperawatan.ugm.ac.id
mediakeperawatan.com

Tidak ada komentar: