Lampiran:
PERKUSI
Pengertian
Kadang
disebut clapping adalah pukulan kuat pada kulit dengan tangan dibentuk seperti
mangkuk.
Tujuan : secara mekanik dapat
melepaskan secret yang melekat pada dinding bronkus.
ASPEK YANG DINILAI
|
3
|
2
|
1
|
0
|
Tahap pra interaksi
1.
Identifikasi klien
2.
Menyiapkan alat:
a. handuk
,
b. peniti
|
|
|
|
|
Tahap orientasi
3.
Memberi salam dan memperkenalkan
diri
4.
Menjelaskan tujuan tindakan
5.
Jaga privacy klien
6.
Cuci tangan
|
|
|
|
|
Tahap interaksi
7.
Tutup area yang akan dilakukan
perkusi dengan handuk atau pakaian untuk mengurangi ketidaknyamanan.
8.
Anjurkan klien untuk tarik nafas
dalam dan lambat untuk meningkatkan relaksasi.
9.
Jari dan ibu jari berimpitan dan
fleksi membentuk mangkuk.
10. Secara
bergantian lakukan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan secara cepat untuk
menepuk dada
11. Perkusi
pada setiap bagian segmen paru selama 1-2 menit
12. Perkusi
tidak boleh dilakukan pada daerah dengan struktur yang mudah cidera, seperti
mamae, sternum, kolumna spinalis, dan ginjal.
|
|
|
|
|
Tahap terminasi
13.
Mengevaluasi reaksi klien
14.
Cuci tangan kembali
15.
Membuat kontrak selanjutnya
16.
Mendokumentasikan tindakan
keperawatan
|
|
|
|
|
VIBRASI
Pengertian
Getaran
kuat secara serial yang dihasilkan oleh tangan yang diletakkan datar pada
dinding dada klien.
Tujuan
:
dilakukan setelah perkusi untuk meningkatkan turbulensi udara ekspirasi dan
melepaskan mukus kental serta sering dilakukan secara bergantian dengan perkusi
ASPEK YANG DINILAI
|
3
|
2
|
1
|
0
|
Tahap pra interaksi
1.
Identifikasi klien
|
|
|
|
|
Tahap orientasi
2.
Memberi salam dan memperkenalkan
diri
3.
Menjelaskan tujuan tindakan
4.
Jaga privacy klien
5.
Cuci tangan
|
|
|
|
|
Tahap interaksi
6.
Letakkan tangan dengan telapak
tangan menghadap kebawah di area dada yang akan di drainase, satu tangan di
atas tangan yang lain dengan jari-jari menempel bersama dan eksternal. Cara
yang lain, tangan bisa diletakkan secara bersebelahan.
7.
Anjurkan klien inspirasi dalam
dan ekspirasi secara lambat lewat hidung atau pulsed lip breathing.
8.
Selama masa ekspirasi, tegangkan
seluruh otot tangan, lengan dan gunakan hampir semua tumit tangan, getarkan
(kejutkan) tangan, gerakkan kearah bawah. Hentikan getaran jika klien
inspirasi.
9.
Vibrasi selama 5 kali ekspirasi
pada segmen paru yang terserang.
10. Setelah
setiap kali vibrasi, anjurkan klien batuk dan keluarkan sekret ke dalam
tempat sputum.
|
|
|
|
|
Tahap terminas i
11.
Mengevaluasi reaksi klien
12.
Cuci tangan kembali
13.
Membuat kontrak selanjutnya
14.
Mendokumentasikan tindakan
keperawatan
|
|
|
|
|
DRAINASE
POSTURAL
Pengertian
Pengaliran sekresi dari berbagai segmen paru dengan gravitasi.
ASPEK YANG DINILAI
|
3
|
2
|
1
|
0
|
Tahap pra
interaksi
1.
Identifikasi klien
2.
Menyiapkan alat:
a. bantal
( 2 atau 3 buah ),
b. papan
pengatur posisi,
c. tisu wajah,
d. segelas
air,
e. sputum
pot.
|
|
|
|
|
3.
Tahap orientasi
4. Memberi
salam dan memperkenalkan diri
5.
Menjelaskan tujuan tindakan
6.
Jaga privacy klien
|
|
|
|
|
Tahap
interaksi
7.
Cuci tangan
: untuk mengurangi transmisi mikroorganisme
8.
Pilih area tersumbat yang akan di drainase
berdasarkan pada pengkajian semua bidang paru, data klinis, dan gambaran foto
dada.
Agar
efektif, tindakan harus dibuat individual untuk mengatasi area spesifik dari
paru yang tersumbat.
9.
Baringkan klien dalam posisi untuk
mendrainase area yang tersumbat ( area pertama yang dipilih dapat bervariasi
dari satu klien ke klien lain ). Bantu klien memilih posisi sesuai kebutuhan.
Ajarkan klien memosisikan postur dan lengan serta kaki yang tepat. Letakkan
bantal sebagai penyangga dan atur kenyamanan.
Posisi
khusus dipilih untuk mendrainase setiap area yang tersumbat
10. Minta
klien mempertahankan posisi selama 10-15 menit.
Pada
orang dewasa, pengaliran setiap area membutuhkan waktu. Pada anak-anak,
proses ini cukup dilakukan 3-5 menit
11.
Selama 10-15 menit drainase pada posisi ini,
lakukan perkusi dan vibrasi dada di atas area yang didrainase.
Memberikan dorongan mekanik yang bertujuan
memobilisasi sekret pada jalan nafas.
12.
Setelah drainase pada posisi pertama, minta
klien duduk dan batuk. Tampung sekresi yang dikeluarkan pada sputum pot. Jika
klien tidak dapat batuk, harus dilakukan pengisapan.
Setiap
sekret yang dimobilisasi ke dalam jalan nafas harus dikeluarkan melalui batuk
atau pengisapan seblum klien dibaringkan pada posisi drainase selanjutnya.
Batuk akan efektif jika klien duduk dan bersandar ke depan.
13. Minta
klien istirahat sebentar, jika perlu
14. Minta
klien minum sedikit air
15. Ulangi
langkah 3 hingga 8 sampai semua area tersumbat yang dipilih telah didrainase.
Setiap tindakan tidak lebih dari 30-60 menit.
16. Ulangi
pengkajian dada pada semua bidang paru.
17. Cuci
tangan
18. Dokumentasikan
pada catatan keperawatan
|
|
|
|
|
Tahap
terminasi
19.
Mengevaluasi reaksi klien
20.
Cuci tangan kembali
21.
Membuat kontrak selanjutnya
22.
Mendokumentasikan tindakan
keperawatan
|
|
|
|
|
BATUK EFEKTIF
Pengertian
Latihan
batuk dalam pengeluaran sekret
ASPEK YANG DINILAI
|
3
|
2
|
1
|
0
|
Tahap pra interaksi
1. Identifikasi
klien
2. Menyiapkan
alat:
a.
Sputum pot,
b.
lisol 2-3%,
c.
handuk pengalas,
d.
peniti,
e.
bantal,
f.
tisu,
g.
bengkok
|
|
|
|
|
Tahap orientasi
3. Memberi
salam dan memperkenalkan diri
4. Menjelaskan
tujuan tindakan
5. Jaga
privacy klien
6. Cuci
tangan
|
|
|
|
|
Tahap interaksi
7.
Setelah menggunakan
pengobatan bronkodilator (jika diresepkan), tarik nafas dalam lewat hidung,
dan tahan nafas untuk beberapa detik.
8.
Batukkan 2 kali, batuk pertama untuk
melepaskan mukus dan batuk kedua untuk mengeluarkan sekret. Jika klien merasa
nyeri dada pada saat batuk, tekan dada dengan bantal. Tampung sekret pada
sputum pot yang berisi lisol
9.
Untuk batuk menghembus, sedikit maju ke depan
dan ekspirasi kuat dengan suara “hembusan“ Teknik
ini menjaga jalan nafas terbuka ketika sekresi bergerak keatas dan keluar
paru.
10. Inspirasi
dengan nafas pendek secara bergantian (menghirup) untuk mencegah mukus
bergerak kembali kejalan nafas yang sempit
11. Istirahat
12. Hindari
batuk yang terlalu lama karena dapat menyebabkan kelelahan dan hipoksia.
|
|
|
|
|
Tahap
terminasi
13. Mengevaluasi
reaksi klien
14. Cuci
tangan kembali
15. Membuat
kontrak selanjutnya
16. Mendokumentasikan
tindakan keperawatan
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar