A. Definisi/ Pengertian
Adalah pertumbuhan abnormal
dari jaringan yang terjadi di intra
cranial. Kejadiannya adalah 6 kasus dari 100.000 penduduk tiap tahun. Satu dari
12 kasus yang ada terjadi pada anak-anak di bawah usia 15 tahun.
Kasus pada orang dewasa, jenis
yang paling sering dijumpai adalah glioma, metastase dan meningioma. Pada orang
dewasa, 80 – 85 % kasus terjadi pada area supratentorial (hemisfer otak) dan
15-20 % terjadi pada area infratentorial (batang otak dan cerebellum).
Pada kasus anak-anak jenis
yang dominan adalah medulloblastoma dan cerebellar astrocytoma. Pada anak-anak,
40 % kasus terjadi pada area supratentorial dan 60 % kasus terjadi pada area
infratentorial.
B. Etiologi
Diantara penyebab terjadinya
tumor intracranial adalah sebagai berikut:
1. Faktor genetik
Sejak lama peran dari faktor
genetik terhadap timbulnya tumor pada tubuh seseorang diakui sebagai penyebab
utama. Namun demikian terjadiya transformasi pertumbuhan dari sel normal ke sel
maligna saat ini juga diakui menimbulkan resiko tinggi terjadinya tumor.
2. Faktor Irradiasi Kranial
Terapi irradiasi pada kepala
yang berlangsung dalam waktu yang lama seperti untuk terapi pada kasus Tinea
Kapitis menunjukkan peningkatan resiko tejadinya tumor Benigna dan Maligna
semisal Asrocytoma dan Meningioma.
3. Faktor Immunosupresi
Meningkatkan resiko terjadinya
tumor Lymphoreticular.
C. Patofisiologi, Manifestasi Klinis dan
Komplikasi
Lihat lampiran
D. Penatalaksanaan
1.
Terapi Steroid
Terapi ini untuk mengurangi udema intra cranial dan
bukan untuk mencegah pertumbuhan tumor. Obat yang dipakai adalah Deksametason
injeksi dan atau tablet.
2.
Tindakan operasi
Diantaranya adalah
Craniotiomy, Pengeboran lubang pada tulang kepala, Rute transphenoidal, Rute
transoral dan Caraniectomy.
3. Radiotheraphy
4. Chemotheraphy
E. Asuhan Keperawatan
1.
Pengkajian
Data fokus yang perlu dikaji :
1).Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama ( adanya keluhan nyeri kepala, vomitus, diikuti kurang
penglihatan atau pendengaran
).
b. Riwayat kesehatan sekarang (riwayat
penyakit yang diderita pasien saat masuk rumah sakit).
c. Riwayat kesehatan yang lalu (riwayat
penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah diderita oleh pasien).
d. Riwayat kesehatan keluarga (adakah riwayat
penyakit yang sama diderita oleh anggota keluarga yang lain atau riwayat
penyakit lain baik bersifat genetis maupun tidak)
2). Pemeriksaan Fisik
a.
Keadaan umum
b.
Pemeriksaan Persistem
b.1. Sistem persepsi dan sensori
(pemeriksaan 5 indera : penglihatan,
pendengaran, penciuman, pengecap, perasa. Adanya gangguan pendengaran, gangguan
penglihatan, kekehilangan sensasi)
b.2. Sistem persarafan
(bagaimana tingkat kesadaran,
GCS, reflek bicara, pupil, orientasi waktu dan tempat. Adanya aphasia, adanya
dysphasia.)
b.3. Sistem pernafasan
( Nilai frekuensi nafas,
kualitas, suara, dan jalan nafas. Adanya perubahan irama pernafasan/irreguler,
adanya Dyspnea, adanya henti nafas )
b.4. Sistem kardiovaskuler
( Nilai tekanan darah, nadi
dan irama, kualitas dan frekuensi )
b.5. Sistem gastrointestinal
( Nilai kemampuan menelan,
nafsu makan/minum, peristaltik, eliminasi )
b.6.Sistem integumen
( Nilai warna, turgor, tekstur
dari kulit pasien )
b.7. Sistem reproduksi
b.8. Sistem perkemihan
( Nilai frekuensi BAK, volume BAK
)
3). Pola Fungsi Kesehatan
a.
Pola persepsi dan pemeliharaan
kesehatan
b.
Pola aktifitas dan latihan
( Adanya kelemahan atau
kelumpuhan pada ekstrimitas ).
c.
Pola nutrisi dan metabolisme
( Pada pasien dengan tumor
intrakranial terkadang mengalami mual dan muntah, nafsu makan menurun ).
d. Pola eliminasi
( Adanya keluhan inkontinensia
urine/feses ).
e.
Pola tidur dan istirahat.
(Sulit tidur atau kurang tidur karena ketidaknyamanan
yang berlangsung lama).
f.
Pola kognitif dan perceptual.
(Adanya perubahan kepribadian: Depersonalisasi,
Automatisme, Anti social, dll).
g.
Persepsi diri / Konsep diri.
h.
Pola toleransi dan koping
stress
i.
Pola seksual reproduksi
j.
Pola hubungan dan peran
k.
Pola nilai dan keyakinan
2.
Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera
fisik
b. Kurang tidur berhubungan dengan
ketidaknyamanan yang lama
c. Nausea berhubungan dengan tumor otak
primer atau sekunder
d. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan berhubungan dengan tidak mampu memasukkan, mencerna, mengabsorbsi
makanan karena faktor biologi
e. Gangguan persepsi sensori: visual,
auditory berhubungan dengan perubahan sensasi persepsi
f. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan
dengan kelemahan atau kelumpuhan anggota gerak
g. Kurang perawatan diri berpakaian
berhubungan dengan kelemahan fisik
h. Kurang perawatan diri mandi berhubungan
dengan kelemahan fisik
i.
Kurang perawatan diri makan-minum berhubungan dengan kelemahan fisik
j.
Kurang perawatan diri toileting berhubungan dengan kelemahan fisik
k. Pola nafas tidak efektif berhubungan
dengan disfungsi neuromusuculer
l.
Perfusi jaringan tidak efektif : cerebral berhubungan dengan aliran arteri
terhambat
m. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan
dengan tumor otak
n. Kerusakan memori berhubungan dengan
gangguan neurologis
o. Inkontinensia urine total berhubungan
dengan disfungsi neurologis
p. Inkontinensia usus berhubungan dengan
kehilangan kontrol spincter rectal
q. Resiko aspirasi, faktor resiko: penurunan
tingkat kesadaran
r.
Resiko
ketidakseimbangan suhu tubuh, faktor resiko: tumor yang mempengaruhi pengaturan
suhu tubuh
s. Resiko infeksi, faktor resiko:
immunosupresi
t.
Resiko kerusakan integritas kulit, faktor resiko: immobilisasi, perubahan
sensasi
u. Resiko jatuh, faktor resiko: sulit
pendengaran, sulit penglihatan
v. Resiko Resiko cedera, faktor resiko
disfungsi sensori
w. Resiko trauma, faktor resiko: penglihatan
buruk, sulit dalam keseimbangan
x. Resiko kekerasan terhadap orang lain,
faktor resiko: kerusakan neurologis
3.
Rencana Keperawatan
NO
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN
|
TUJUAN
|
INTERVENSI
|
1.
|
Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera:
fisik
Batasan karakteristik:
|
NOC label:
Kontrol nyeri (1605)
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … x 24 jam
pasien dapat melakukan kontrol nyeri
Indikator:
1.
Pasien
mengetahui penyebab nyeri (160501)
2.
Pasien
mengetahui waktu timbulnya nyeri (160502)
3.
Pasien
mengenal gejala timbulnya nyeri (160509)
4.
Pasien
menggunakan analgetik jika diperlukan (160505)
|
Tindakan Keperawatan
1.
Programkan
analgetik pada pasien (2210)
a.
Tentukan
lokasi, karakteristik, kualitas nyeri sebelum pemberian obat pada pasien
b.
Cek
jenis obat, dosis, dan frekuensi pemberian
c.
Cek
adanya riwayat alergi pada pasien
d.
Evaluasi
kemampuan pasien untuk menggunakan rute analgesic (oral, IM, IV,
suppositoria)
e.
Monitor
vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgetik jenis narkotik
f.
Evaluasi
efektifitas dan efek samping yang ditimbulkan akibat pemakaian analgetik.
g.
Kolaborasi
dengan dokter jika ada perubahan advis dalam pemakaian analgetik
2.
Ajarkan
teknik Distraksi (5900)
a.
Tentukan
jenis distraksi yang sesuai dengan pasien (musik, televisi, membaca, dll)
b.
Ajarkan
teknik buka-tutup mata dengan focus pada satu obyek, jika memungkinkan
c.
Ajarkan
teknik irama (ketukan jari, bernafas teratur) jika memungkinkan
d.
Evaluasi
dan catat teknik yang efektif untuk menurunkan nyeri pasien
3.
Berikan
terapi oksigenasi sesuai kebutuhan
4.
Atur
posisi yang nyaman untuk pasien
|
2.
|
Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan atau
kelumpuhan anggota gerak.
Batasan karakteristik:
· Kelumpuhan anggota gerak (parese/plegi)
sehingga menyebabkan :
- Ketidakmampuan mem balikkan badan,
bergerak dari supinasi ke duduk/sebaliknya, berubah posisi pronasi ke
supinasi/sebaliknya, bergerak dari supinasi ke duduk lama / sebaliknya,
berjalan kaki diseret, berjalan goyang
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ... x 24 jam
diharapkan pasien
n Tidak terjadi kontraktur otot dan
footdrop
n Pasien berpartisipasi dalam program
latihan
n Pasien mencapai keseimbang-an saat duduk
n Pasien mampu menggunakan sisi tubuh yang
tidak sakit untuk kompensasi hilangnya fungsi pada sisi yang parese/plegi
|
1. Ajarkan pasien untuk latihan rentang
gerak aktif pada sisi ekstrimitas yang sehat
2. Ajarkan rentang gerak pasif pada sisi
ekstrimitas yang parese/plegi dalam toleransi nyeri
3. Topang ekstrimitas dengan bantal untuk
mencegah atau mangurangi bengkak
4. Ajarkan ambulasi sesuai dengan tahapan
dan kemampuan pasien
5. Motivasi klien untuk melakukan latihan
sendi seperti yang disarankan
6. Libatkan keluarga untuk membantu pasien
latihan sendi
|
3.
|
Kurang perawatan diri: makan, mandi, berpakaian, toileting
berhubungan dengan kelemahan fisik.
Batasan karakteristik:
·
Kelumpuhan
wajah atau anggota badan sehingga menyebabkan :
-Ketidakmampuan dalam menelan, menyuap,
memegang alat makan, mengunyah
-Ketidakmampuan dalam membasuh badan,
mengeringkan, keluar masuk kamar mandi
-Ketidakmampuan pergi ke kamar mandi,
menggunakan pispot
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ... x 24 jam
diharapkan kebutuhan mandiri pasien terpenuhi
n Pasien dapat makan dengan bantuan orang
lain/ mandiri
n Pasien dapat mandi dengan bantuan orang
lain
n Paien dapat memakai pakaian dengan
bantuan orang laian/mandiri
n Pasien dapat toileting dengan bantuan
alat
|
1. Kaji kamampuan pasien untuk perawatan
diri
2. Pantau kebutuhan pasien untuk alat-alat
bantu dalam makan, mandi, berpakaian dan toileting
3. Berikan bantuan pada pasien hingga
pasien sepenuhnya bisa mandiri
4. Berikan dukungan pada pasien untuk menunjukkan
aktivitas normal sesuai kemampuannya
5. Libatkan keluarga dalam pemenuhan
kebutuhan perawatan diri pasien
|
4.
|
Perfusi jaringan tidak efektif (spesifik: cerebral)
berhubungan dengan aliran darah arteri terhambat
Batasan karakteristik:
·
Abnormalitas
berbicara
·
perubahan
status mental
·
perubahan
respon motorik
·
Afasia
atau Disartria
·
Kelumpuhan
wajah atau anggota badan
·
Perubahan
perilaku
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ..... x 24 jam
diharapkan
n Tanda-tanda vital stabil
|
Lakukan monitorang neurologis
1. Monitor ukuran, kesimetrisan, reaksi dan
bentuk ppupil
2. Monitor tingkat kesadaran pasien
3. Monitir tanda-tanda vital
4. Monitor keluhan nyeri kepala, mual,
muntah
5. Monitor respon pasien terhadap
pengobatan
6. Hindari aktivitas jika TIK meningkat
7. Observasi kondisi fisik pasien
Berikan terapi oksigen
1. Bersihkan jalan nafas dari sekret
2. Pertahankan jalan nafas tetap efektif
3. Berikan oksigen sesuai intruksi
4. Monitor aliran oksigen, canul oksigen
dan sistem humidifier
5. Beri penjelasan kepada pasien tentang
pentingnya pemberian oksigen
6. Observasi tanda-tanda hipoventilasi
7. Monitor respon pasien terhadap pemberian
oksigen
8. Anjurkan pasien untuk tetap memakai
oksigen selama aktifitas dan tidur
|
5.
|
Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan tumor otak
Batasan karakteristik:
·
Afasia
( Bicara tidak lancar, kurangnya ucapan, kesulitan memahami ucapan,dll)
·
Disartria
(bicara pelo atau cadel)
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ... x 24 jam diharapkan pasien
n Mampu untuk berkomunikasi secara verbal
n Mampu untuk berkomunikasi secara aktif
(ekspresif)
n mampu berkomunikasi secara pasif
(menerima)
|
1. Libatkan keluarga untuk membantu
memahami/ memahamkan informasi dari/ ke pasien
2.
Dengarkan
setiap ucapan pasien dengan penuh perhatian
3.
Gunakan
kata-kata sederhana dan pendek dalam komunikasi dengan pasien
4.
Dorong
pasien untuk mengulang kata-kata
5.
Berikan
arahan/perintah yang sederhana setiap interaksi dengan pasien
6.
Programkan
speech-language teraphy
7.
Lakukan
speech-language teraphy setiap interaksi dengan pasien
|
6.
|
Inkontinensia
usus berhubungan dengan kehilangan control spincter rectal.
Batasan Karakteristik:
|
NOC label:
Eliminasi usus (0501)
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama .. x 24 jam
saluran gantrointestinal pasien mampu membentuk massa feses dan mengevakuasi
secara efektif
Indikator:
1.
Mampu
mengontrol b.a.b. (050102)
2.
Tidak
terjadi diare (050111)
|
Tindakan keperawatan:
1.
Manajemen
Usus
2.
Bowel
Training
|
7.
|
Resiko
kerusakan integritas kulit (faktor resiko: immobilisasi, perubahan sensasi)
Batasan karakteristik: -
|
NOC label:
Perfusi jaringan : perifer (0407)
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … x 24 jam
perfusi jaringan perifer pasien adekuat
Indikator:
1.
Pengisian
kapiler perifer adekuat (040701)
2.
Pulsasi
perifer distal kuat (040702)
3.
Pulsasi
proximal perifer kuat (040703)
4.
Tingkat
sensasi normal (040706)
5.
Warna
kulit normal (040707)
6.
Fungsi
otot-otot intack (040708)
7.
Kulit
intack (040709)
8.
Suhu
ekstrimitas hangat (040710)
9.
Udema
perifer tidak terjadi (040712)
10. Nyeri local ekstrimitas tidak terjadi
(040714)
|
Tindakan Keperawatan:
1.
Circulatory
Care:
2.
Lakukan
perawatan kaki
3.
Berikan
terapi oksigen
4.
Atur
posisi pasien yang menguntungkan
5.
Lakukan
perawatan kulit dan masase
6.
Monitor
vital sign
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar