Kompres panas dan dingin pada tubuh bertujuan untuk meningkatkan perbaikan
dan pemulihan jaringan. Bentuk kompres termal biasanya bergantung pada
tujuannya. Kompres dingin pada bagian tubuh akan menyerap panas dari area
tersebut; kompas panas, tentu saja akan menghangatkan area tubuh tersebut. Kompres
panas atau dingin menghasilkan perubahan fisiologis suhu jaringan, ukuran
pembuluh darah, tekanan darah kapiler, area permukaan kapiler untuk pertukaran
cairan dan elektrolit, dan metabolisme jaringan. Durasi kompres juga
mempengaruhi respons.
Kompres panas
dan dingin pada tubuh dapat berbentuk kering dan basah. Kompres panas kering dapat digunakan secara
lokal, untuk konduksi panas, dengan menggunakan botol air panas, bantalan
pemanas elektrik, bantalan akuatermia , atau kemasan pemanas disposabel. Kompres
panas basah dapat diberikan, melalui konduksi, dengan cara kompres kasa,
kemasan pemanas, berendam atau mandi. Kompres kering dingin diberikan untuk
mendapat efek lokal dengan menggunakan kantong es, kolar es, sarung tangan es,
dan kemasan pendingin disposabel. Kompres basah dingin diberikan pada bagian
tubuh untuk memberi efek lokal; mandi spons hangat diberikan untuk efek
pendinginan sistemik. Kompres dingin sering kali digunakan untuk meredahkan
pendarahan dengan cara mengkonstriksi pembuluh darah; meredahkan inflamasi
dengan vasokonstriksi; dan meredahkan nyeri dengan memperlambat kecepatan
konduksi saraf, menyebabkan mati rasa, dan bekerja sebagai counterirritant.
EFEK FISIOLOGI KOMPRES PANAS DAN DINGIN
|
|
KOMPRES PANAS
|
KOMPRES DINGIN
|
Vasodilatasi
Meningkatkan permeabilitas kapiler
Meningkatkan metabolisme selular
Merelaksasi otot
Meningkatkan inflamasi; meningkatkan
aliran darah kesuatu area
Meredakan nyeri dengan merelaksasi
otot
Efek sedatif
Mengurangi kekakuan sendi dengan
menurunkan viskositas cairan sinovial
|
Vasokonstriksi
Menurunkan permeabilitas kapiler
Menurunkan metabolisme selular
Merelaksasi otot
Memperlambat pertumbuhan bakteri,
mengurangi inflamasi
Meredakan nyeri dengan membuat area
menjadi matirasa , memperlambat aliran inpuls nyeri, dan meningkatkan ambang
nyeri
Efek anastesi lokal
Meredakan pendarahan
|
INDIKASI PILIHAN KOMPRES PANAS DAN DINGIN
|
||
indikasi
|
Efek
Panas
|
Efek
Dingin
|
Spasme otot
|
Merelaksasi otot dan meningkatkan
kontraktilitasnya
|
Merelaksasi otot dan menurunkan
kontraktilitasnya
|
Inflamasi
|
Meningkatkan aliran darah, melunakkan
eksudat
|
Vasokontriksi menurunkan permeabilitas
kapiler menurunkan aliran darah, memperlambat metabolisme soluler
|
Nyeri
|
Meredakan nyeri, kemungkinan dengan
meningkatkan relaksasi otot, meningkatkan sirkulasi, meningkatkan relaksasai
psikologis, dan merasa nyaman; bekerja sebagai counterirritant
|
Meredakan nyeri dengan memperlambat
kecepatan konduksi saraf dan menghambat inpuls saraf, menyebabkan mati rasa,
bekerja sebagai counterirritant,
meningkatkan ambang nyeri.
|
Kontraktur
|
Mengurangi kontraktur dan meningkatkan
rentang pergerakan sendi dengan lebih memungkinkan terjadinya sintesis otot
dan jaringan penyambung.
|
|
Kaku sendi
|
Mengurangi kaku sendi dengan
menurunkan viskositas dan meningkatkan distensibilitas
|
|
Cedera traumatik
|
|
Meredakan pendarahan dengan konstriksi
pembuluh darah, meredakan edema dengan mengurangi permeabilitas kapiler
|
TOLERANSI DAN KONTRA INDIKASI
Berbagai bagian tubuh memiliki toleransi panas dan dingin
yang berbeda. Toleransi fisiologis individu juga bebeda.
Kondisi tertentu merupakan
kontraindikasi penggunaan kompres panas atau dingin. Selain itu beberapa
kondisi memerlukan tindakan kewaspadaan ketika memberikan terapi kompres panas
dan dingin.
PROSES KEPERAWATAN KOMPRES PANAS ATAU
DINGIN
Pengkajian
Kaji:
1. Kemampuan klien untuk mengenali kapan
rasa dapat menyebabkan cedera. Kaji apakah klien menyadari rasa panas dan
dingin serta dapat membedakan suhu yang terlalu panas atau telalu dingin untuk
jaringan tubuh.
2. Tingkat kesadaran dan kondisi fisik
umum klien. Klien yang sangat muda, sangat tua, tidak sadar, atau yang lemah
tidak dapat menoleransi panas dengan baik
3. Area akan dikompres dengan memeriksa:
·
Perubahan
integritas kulit, seperti adanya edema, memar, kemerahan, lesi terbuka, adanya
rabas, dan pendarahan.
·
Status
sirkulasi (warna, suhu, dan sensasi). Jaringan yang terasa dingin, berwarna
pucat atau kebiruan, dan kurangnya sensasi atau mati rasa mengindikasikan
kerusakan sirkulasi.
·
Tingkat
ketidaknyamanan dan rentang pergerakan sendi jika spasme otot atau nyeri sedang
diterapi.
4. Denyut nadi, dan tekanan darah.
Faktor ini penting dikaji sebelum kompres panas atau dingin diberikan pada area
tubuh yang luas.
Kontraindikasi penggunaan kompres panas dan dingin
|
Tentukan adanya kondisi yang merupakan
kontraindikasi pemberian kompres panas yaitu;
·
24 jam pertama
setelah cedera traumatik, panas akan meningkatkan pendarahan dan
pembengkakan.
·
Pendarahan
aktif. Panas menyebabkan Vasodilitasi dan
meningkatkan pendarahan.
·
Edema
noninflamasi. Panas meningkatkan permeabilitas kapiler dan edema.
·
Tumor ganas
terlikalisasi. Karena panas mempercepat metabolisme sel, pertumbuhan sel, dan
meningkatkan sirkulasi, panas dapat mempercepat metastase (tumor skunder).
·
Gangguan kulit
yang menyebabkan kemerahan atau lepuh. Panas dapat membakar atau menyebabkan
kerusakan kulit lebih jauh
Tentukan adanya kondisi yang merupakan
kontraindikasi penggunaan kompres dingin yaitu :
·
Luka terbuka.
Dingin dapat meningkatkan kerusakan jaringan karna mengurangi aliran darah
keluka terbuka.
·
Gangguan
sirkulasi. Dingin dapat mengganggu nutrisi jaringan lebih lanjut dan
menyebabkan kerusakan jaringan. Pada klien dengan penyakit reynaud, dingin
akan meningkatkan spasme arteri.
·
Alergi atau
hipersensivitas tehadap dingin. Beberapa klien memiliki alergi terhadap
dingin yang dimanifestasikan dengan respons inflamasi.
Tentukan adanya kondisi yang
mengindikasikan perlunya tindakan kewaspadaan khusus selama pemberian komres
panas dan dingin.
·
Kerusakan
neurosensori. Individu yang memilki kerusakan sensori tidak mampu merasakan
bahwa panas merusak jaringan dan berisiko mengalami luka bakar, atau mereka
tidak mampu merasakan ketidaknyamanan akibat dingin dan tidak mampu mencegah
terjadinya cidera jaringan.
·
Gangguan status
mental. Indifidu yang mengalami konfusi atau perubahan tingkat kesadaran
membutuhkan pemantauan dan superfisi selama pemberian kompres untuk
memastikan keamanan terapi tersebut bagi klien.
·
Gangguan
sirkulasi. Individu yang memiliki penyakit pembuluh darah parifer, diabetes
atau gagal jantung kongestif kurang memiliki kemampuan untuk menghilangkan
panas melalui sirkulasi darah, yang membuat mereka berisiko mengalami
kerusakan jaringan akubat kompres panas. Kompres dingin dikontraindikasikan
pada individu ini.
·
Luka terbuka.
Jaringan disekeliling luka terbuka lebih sensitif terhadap panas dan dingin.
|
MEMBERIKAN KOMPRES
PANAS YANG KERING: BOTOL AIR PANAS, BANTALAN PEMANAS ELEKTRIK, BANTALAN
AQUATERMIA, KEMASAN PEMANAS DISPOSABEL
Perlengkapan
1. Botol kantong air panas
·
Botol
air panas dengan tutupnya
·
Sarung
botol
·
Air
panas dan sebuah termometer
2. Bantalan pemanas elektrik
·
Bantalan
elektrik dan pengontrolnya
·
Sarung
( gunakan bahan yang kedap air jika kemungkinan bagian bawah bantalan akan
menjadi lembap)
·
Pengikat
kasa (pilihan)
3. Bantalan akutermia
·
Bantalan
·
Air
suling
·
Unit
pengontrol
·
Sarung
·
Pengikat
plasa atau plaster
4. Kemasan pemanasan disposabel
·
Satu
atau dua buah kemasan pemanas disposabel yang telah dipersiapkan secara
komersial
Pelaksanaan
1. Jelaskan kepada klien apa yang akan
anda lakukan, mengapa hal tersebut perlu dilakukan, dan bagaimana klien dapat bekerja
sama. Diskusikan bagaimana hasilnya akan digunakan untuk merencanakan perawatan
atau terapi selajutnya
2. Cuci tangan dan obserpasi prosedur
pengendalian infeksi yang tepat
3. Berikan prifasi klien
4. Berikan kompres panas
Memberikan Kompres Panas
Bayi/anak
·
Suhu
air dalam botol air panas harus 40,5-46oC untuk anak-anak kurang dari
2 tahun.
Lansia
·
berikan
perhatian khusus saat mengkaji area yang akan diterapi dan ketika mengefaluasi
efek terapi karena lensia memiliki banyak kondisi yang merupakan predisposisi
terjadinya cidera pada pemberian kompres.
·
Laporkan
penyimpangan yang signifikan dari normal kepada dokter.
MEMBERIKAN
KOPRES DINGIN YANG KERING; KANTONG ES, KOLAR ES, SARUNG TANGAN ES, KEMASAN
DINGIN DISPOSABEL
Perlengkapan
·
Kantong es, kolar es, sarung tangan es,
atau kemasan dingin
·
Keping es
·
Sarung pelindung
·
Kasa gulung, sebuah bahan pengikat atau
handuk, dan plester.
Pelaksanaan
1. Jelaskan kepada klien apa yang akan
anda lakukan, mengapa hal tersebut perlu dilakukan, dan bagaimana klien dapat bekerja
sama. Diskusikan bagaimana hasilnya akan digunakan untuk merencanakan perawatan
atau terapi selajutnya.
2. Cucui
tangan dan observasi prosedut pengendalian infeksi yang tepat
3. Berikan
prifasi klien. Pajankan hanya area yang di kompres, dan berikan kehangatan
untuk menghindari klien menggigil
4. Siapkan
klien
·
Bantu klien keposisi yang nyaman, dan
sangga bagian tubuh yang memerlukan kompres
5.
Berikan kompres dingin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar