OPTIK FISIK
Sir Isaac Newton
(1642-1727), cahaya itu menggambarkan peristiwa cahaya sebagai sebuah aliran
dari butir-butir kecil (teori korpuskuler). Teori kwantum yang dipelopori Plank
(1858-1947), cahaya itu terdiri atas kwanta atau foton-foton,
Thomas Young (1773-1829) dan August
Fresnel (1788-1827),: cahaya dapat melentur berinterferensi.
James Clark Mexwell (1831-1879 : cepat
rambat cahaya (3 X 10 m/detik : cahaya adalah gelombang elektromagnetik.
Huygens ( 1690 cahaya itu sebagai
gejala gelombang dari sebuah sumber cahaya menjalarkan getaran-getaran ke semua
jurusan.
Dari hasil percobaan Einstein
(1879-1955) : cahaya mempunyai sifat materi (partikel) dan sifat gelombang.
LENSA :Lensa yang mempunyai permukaan 1. sferis. 2. silindris
1. Lensa konvergen / konveks : sinar sejajar yang menembus lensa akan berkumpul menjadi bayangan nyata (lensa positif atau lensa cembung.)
1. Lensa konvergen / konveks : sinar sejajar yang menembus lensa akan berkumpul menjadi bayangan nyata (lensa positif atau lensa cembung.)
2. Lensa divergen / konkaf : sinar
yang sejajar yang menembus lensa akan menyebar , lensa ini disebut lensa negatif atau lensa cekung
KESESATAN LENSA
a. Aberasi sferis ( disebabkan oleh kecembungan lensa).
Sinar-sinar
paraksial / sinar-sinar dari pinggir lensa membentuk bayangan di P’ aberasi ini dapat dihilangkan dengan
mempergunakan diafragma
yang diletakkan di depan lensa atau dengan lensa gabungan aplanatis yang
terdiri dari dua lensa yang jenis kacanya berlainan.
b. Koma : tidak sanggupnya lensa membentuk bayangan dari sinar di tengah
dan sinar tepi. sebuah titik benda akan terbentuk bayangan seperti bintang berekor, gejala koma ini tidak
dapat diperbaiki dengan diafragma.
c. Astigmatisma : titik benda membentuk sudut besar dengan sumbu sehingga
bayangan yang terbentuk ada dua yaitu primer dan sekunder.
d. Kelengkungan medan :
Bayangan y dibentuk o lensa pd layar letaknya tdk dlm satu bidang datar
melainkan pd bidang lengkung.
e. Distorsi :
bayangan palsu. dapat dihilangkan dengan memasang sebuah cela di antara dua
buah lensa.
f. Aberasi kromatis : karena focus lensa berbeda- untuk tiap warna.
Akibatnya bayangan yang terbentuk akan tampak berbagai jarak dari lensa.
1. Aberasi kromatis aksial/longitudinal : perubahan jarak bayangan sesuai dengan indeks bias.
2. Aberasi kromatis lateral : perubahan aberasi dalam ukuran bayangan.
1. Aberasi kromatis aksial/longitudinal : perubahan jarak bayangan sesuai dengan indeks bias.
2. Aberasi kromatis lateral : perubahan aberasi dalam ukuran bayangan.
Untuk
menghilangkan terjadinya aberasi kromatis dipakai lensa flinta dan kaca krown,
lensa kembar ini disebut “ Achromatic double lens”.
MATA
Ada tiga komponen pada penginderaan
penglihatan :
1. Mata memfokuskan bayangan pada retina 2 System syaraf mata yang memberi informasi ke otak
3. Korteks penglihatan salah satu bagian yang menganalisa penglihatan tersebut.
ALAT OPTIK MATA
1. Mata memfokuskan bayangan pada retina 2 System syaraf mata yang memberi informasi ke otak
3. Korteks penglihatan salah satu bagian yang menganalisa penglihatan tersebut.
ALAT OPTIK MATA
1. Retina : Terdapat ros batang dank
ones/kerucut, fungsi rod untuk melihat pada malam hari sedangkan kone untuk
melihat siang hari
2. Fovea
sentralis : Daerah cekung yang
berukuran 0,25 mm di tengah-tengahnya terdapat macula lutea (bintik kuning).
3. Kornea dan
lensa : Kornea tebalnya 0,5 mm, lensa
-jari kelengkungan 7,8 m fungsinya adalah memfokuskan objek pada berbagai
jarak.
4. Pupil :
Di tengah-tengah iris terdapat pupil yang fungsinya mengatur cahaya yang masuk
Dalam
satu detik dapat memfokuskan objek berjarak 20 cm
Mata
sangat efektif pada intensitas cahaya 10 : 1
Tekanan
bola mata diatur secara otomatis sehingga mencapai 20 mmHg M. rektus medialis = menarik bola mata ke dalam
M.
rektus lateralis = menarik bola mata ke samping M.
rektus superior = menarik bola mata ke atas
M.
rektus inferior = menarik bola mata ke bawah M.
obligus inferior = memutar ke samping atas
M.
obligus superior = memutar ke samping dalam.
Ada tiga macam strabismus yaitu
strabismus horizontal, vertical dan torsional.
DAYA AKOMODASI
diameter bola
mata 20 – 23 mm. “titik dekat” punktum proksimum dinyatakan P (dalam meter)
maka disebut Ap (akisal proksimum); titik jauh/punktum remotum. dinyatakan r
(dalam meter) maka disebut Ar (Aksial Proksimum); pada saat ini mata tidak
berakomodasi/lepas akomodasi.
A = lebar akomodasi
yaitu perbedaan antara akomodasi maksimal dengan lepas akomodasi maksimal.Secara
empiris A = 0,0028 (80 th – L) dioptri
Bertambah jauhnya
titik dekat akibat umur disebut mata presbiop. tidak mempunyai lensa mata
disebut mata afasia.
PENYIMPANGAN PENGLIHATAN
Mata emetropia mempunyai punktum
proksimum sekitar 25 cm, disebut mata normal. Jika lebih dari 25 cm di sebut
mata presbiopia.
Mata ametropia mempunyai dua
bentuk :1. Myopia (penglihatan dekat) 2. Hipermetropia (penglihatan jauh)
Mata Miopia (
Rabun Jauh / - )
dibiaskan
di depan retina. cembung sehingga memerlukan lensa mata Minus untuk meggeser
agar bayangan benda tepat jatuh diretina.
Mata
hypermetropi ( Rabun Dekat / + ) dibiaskan dibelakang retina. Lensa negatif,
Mata
hypermetropi ( Rabun Dekat / + )
dibiaskan dibelakang retina diperlukan lensa berkekuatan positif (plus)
untuk memajukan agar letak bayangan tepat jatuh di retina.
KETAJAMAN PENGLIHATAN : kenal dengan nama
visus. Tapi bagi seorang ajli fisika ketajaman penglihatan ini disebut resolusi
mata.
MEDAN PENGLIHATAN : Untuk mengetahui besar kecilnya
medan penglihatan dipergunakan “alat perimeter”.: vertical ± 130°; horizontal ±
155°.
TANGGAP CAHAYA : adalah retina. Ada dua tipe fotoreseptor pada retina
yaitu Rod (batang) dan Cone(kerucut).
a. Kone (kerucut) : Tiap mata mempunyai ± 6,5 juta cone yang
berfungsi untuk melihat siang hari disebut “fotopik”.sensitive terhadap warna kuning, hijau (panjang gelombang 550 nm). Kone terdapat terutama pada fovea
sentralis.
b. Rod (batang) Dipergunakan
pada waktu malam atau disebut penglihatan Skotopik. Setiap mata ada 120 juta
batang. sangat peka terhadap cahaya biru, kone
lebih baik terhadap cahaya merah jika dibandingkan dengan Rod
Opthalmoskop mengetahui
keadaan fundus okuli
Retinoskop untuk menentukan
reset lensa demi koreksi mata penderita tanpa aktivitas penderita
Pupilo meter Diameter pupil eratometer mengukur
kelengkungan kornea
Lenso meter mengukur
kekuatan lensa baik dipakai si penderita atau sekedar untuk mengetahui dioptri
lensa
Tonometer dari schiotz untuk mengukur
tekanan intraocular
KELISTRIKAN
DAN KEMAGNETAN DALAM TUBUH
Penelitian diawali oleh Caldani 1856 y dilakukan pd otot
katak yg telah mati
Hukum dasar bio listrik :
Hukum Ohm : Perbedaan antara ujung konduktor berbanding lansung dg kuat arus (V/I
= R)
:
Hukum Joule : arus listrik y melewati konduktor dg perbedan tegangan V dlm
waktu ttt akan menimbulkan panas H=VIT/J
Macam gelombang arus listrik
1. Arus bolak balik 2.
Arus setengan gelombang
3. Arus searah penuh tapi mengandung riple 4.
Arus searah murni
5. Faradik 6.
Surged faradik
7. Surged sinosuida 8.
Galvanik y interuptus
Sistem syaraf :
1.
SSP
: Otak, medula spinalis,dan saraf perifer. Afferen Mengirik inf ke otak.
Eferens sebaliknya
2.
Sistem
syaraf otonom : Mengatur organ dlam
tubuh spt jantung, usus d kelenjer secara tidak sadar
Kelistrikan syaraf :
·
Kecepatan
infuls saraf besar lebih cepat dibandingkan y kecil
·
Serat
syaraf ada 2 tipe : 1. Bermyelin : st insulator berkemampuan mengalir listrik y
rendah. Alirannya dapat meloncat dr 1 simpul ke lain
2. tanpa myelin : berdiameter 1 mm kecepatan
20-50 /S dan akson berdiameter 1 um kecepatan 100m/s
Dalam keadaan normal Na+diluar > Na+
didalam sel diukur dg Galvanometer -90 mVolt à Polarisasi
* sinapsis : Hub antara 2 saraf
* Neuromyal junction : Berakhirnya
syaraf pd sel otot . Depolarisasi à kontraksi, Repolarisasi à Relaksasi
otot
Elektroda : u mengukur
potensial aksi dg memindahkan tranmisi ion ke panyalur elektron. Bahan yg
dipakai perak d tembaga
Macam
elektroda : 1. elektroda jarum (mikro
elektroda) u mengukur aktifitas motor unit tunggal
2.
elektroda mikro pipet : dibuat dr gelas dg diameter 0.5 um. U mengukut
potensial biolistrik di dekat / dalam sbh sel
3.
Elektroda permukaan kulit : terbuat dari metal/logam y tahan karat, mis perak,
nikel atau alloy. U mengukur potensial
listrik permukaan tubuh (EKG)
Peralatan Keperawatan :
Peralatan Elektronik( EKG, Unit termografi, USG, ventilator), Peralatan dr
bahan baku logam,
gelas, karet/plastik
Perawatan
peralatan elektronik : 1. hindari dr
goncangan, 2. hdr dr medan
magnet y kuat. 3. suhu antara 180-250 C, 4. hdr kotoran/debu
5. pengetahuan ketrampilan dlm penggunaan
Peralatan
bb logam : 1. Link kering, 2. bebas dr
kotoran/debu kemudian di olesi dg minyak oli, minyak rem atau parafin cair
3. simpan ditempat suhu tinggi (370 C)
Peralatan
bb gelas : Keuntungan - Tahan thd raksi kimia, - tahan thd perubahan suhu mendadak
-
Koefisien muai y kecil - Daya
tembus y besar
Kerugian -
Mudah pecah thd teknanan mekanik -
Mudah tumbuh jamur à mgg daya tembus
-
dpt mudah tergores
Perawatan 1. simpan disuhu 270-370 d
diberi penerangan 25 watt 2.
ruangan diberi silikon sbg zat higroskopis
3.
gunakan alkohol,aceton, u membersihkan debu 4.
pd saat memanaskan hrs diatas kawat kasa kecuali dari
bahan pyrex 5.
gelas yg akan direbus dimasukkan dulu kedalam air dingin kemudian dipanaskan
secara perlahan 6. Bersihkan dg
detergen, lar kalium dicromat 10 gr
Peralatan
bb karet 1. setelah dipakai dicuci dg
sabun, dijemur dibawah terik matahari, ditaburi talk
Sterilisasi : proses
membunuh segala bentuk kehidupan mikroorganisme y ada dalam sampel. Tehnik ada :
1.
secara fisik 1. Radiasi : Sinar
ultraviolet, sinar gamma, sinar X, sinar matahari
2.
Pemanasan dg uap air d tekanan,
-
Sampel ditaruh di atas lempengan saringan d tdk mengenai air - Pemanasan sampai air mendidih
-
Organisme y tdk berspora akan mati dalam 10 mnt d y berspora akan mati dlm 30
mnt
-
ada beberapa jenis spora bertahan hingga beberapa jam maka ditambahkan Natrium
Karboinat (Na2CO3 dlm jk 30 m
3. Pemanasan kering, -
Temp mancapai 1600-1800 c, Suhu 1600 = 1 jam, 1800 = ½ jam
4.
san intermiten, - Jhon tindall (1877)
temp didih slm 1 jam tidak membunuh organisme, tapi jika dididihkan ang ulang 5 kali dan
setiap mendidih istrahat 1 mnt akan membunuh kuman.
5. Metode incineretion Alat platina, khrome y akan disterilkan dibakar sampai
merah padam
2.
Secara kimia : 1. Alkohol 96 %.
Aceton, tab formalin,sulfur dioxide dan chorine, material dibersihkan dulu dan
direndam 24 jam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar