PEMERIKSAAN SPUTUM (BTA)
Alat alat :
1. Wadah tempat sputum
2. Bursen (lampu spritus)
3. Lidi (Ose)
4. Kaca Objek yang bersih tidak berminyak
dan tidak bergores
5. Rak pewarna
6. Rak pengering
Reagen :
1.
Larutan Ziehl
Neelzen à yg sering digunakan
2.
Larutan Kinyo
ergabbett
Cara Pembuatan :
1.
Kaca objek diberi
kode, nomor, nama pasien sisi seb kanan kaca objek
2.
Pilih bag. Dahak
yg paling kental, warna kuning kehijau2an dengan menggunakan ose, yg sebelumnya
ose dipanaskan / dibakar terlebih dulu sampai pijar kemudian didinginkan
3.
Ratakan diatas
kaca objek dengan uk.
2-3 cm. Jangan terlalu tebal atau terlalu tipis dan keringkan dg suhu kamar
4.
Ose sebelum
dibakar dicelupkan dulu kedalam botol yg bersih yg berisi campuran alcohol 70%
dan pasir dengan perbandingan 2 : 1 dg tujuan untuk melepaskan partikel pd ose
tadi untuk mencegah terjadinya percikan atau aerosol pd waktu ose dibakar yang
dapat menularkan kuman tbc
5.
Kemudian piksasi
dg cara melakukan diatas lidah api dengan cepat sebanyak 3 kali selama 3 – 5
detik setelah itu sediaan langsung diwarnai dengan ziehl nelson
Cara pewarnaan :
1.
Letakkan sediaan
diatas rak pewarna
2.
Tuangkan larutan
carbol qurchsin sampai menutupi sediaan
3.
Panasi sediaan
secara hati2 diatas api selama 3 menit sampi menguap, tetapi jangan sampai
mendidih dan biarkan selama 5 menit
4.
Cuci dengan
aquades / air mengalir secara perlahan
5.
Tuangkan Hcl
alcohol 3 % sampai warna merah dari fuerchin hilang dan tinggu 2 menit
6.
Tuangkan larutan
methylen blue 0.5% dan tunggu 10 – 20 detik
7.
Cuci lagi dengan
air mengalir lalu keringkan dan tetesi dg minyak immers
8.
Siap untuk
diperiksa dibawah mikroskop dengan pembesaran objek 100 x dan ocular 10 x
PEMERIKSAAN TINJA
Bahan/alat :
1. Wadah
2. Lidi
3. Kapas lidi
4. Kaca objek
5. Kaca penutup (kecil)
6. Mikroskop
Reagen :
- Larutan eosin 2%
- Larutaan lugol
- Larutan garam fsiologis
Cara cara :
1.
Sebaiknya tinja
pagi yang segar, ambil bagian tengan-tengah sebesar ibu jari masukkan kedalam
wadah tutup rapat
2.
Teteskan kaca
objek disebelah kiri dengan 1 tetes garam fisiologis dan sebelah kanan dengan 1
tetes larutan eosin 2 % atau larutan lugol
3.
Ambil tinja bagian
tengah / Permukaan yang mengandung darah / lendir + seujung lidi.
4.
Aduk sampai rata
pada masing-masing larutan
5.
Baru ditutup
dengan kaca penutup
6.
Lihat dibawah
mikroskop, mula mula pembesaran 10 kali kemudian 40 kali
Telur cacing mingkin ditemukan ditinja :
1.
Telur cacing
gelang ( ascaris lumbricoides)
2.
Telur cacing
tambang (ankylostoma duodenale atau necator americanus)
3.
Telur cacing
cambuk (trichuris trichuria)
PEMERIKSAAN MALARIA
Alat/bahan :
1.
Kaca objek bersih,
kering dan bebas lemak
2.
Persil kaca
3.
Rak pewarna 70%
4.
Rak pengering
5.
microscop
6.
minyak enomers
7.
Xylol
8.
Larutan metal
alcohol
9.
Larutan giemsa
Cara kerja : Sediaan darah tebal
1.
Bersihkan ujung
jari pasien dg kapas alcohol
2.
Tusuk dengan
lanset steril sedalam 3 mm, darah harus keluar dengan sendirinya tanpa harus
diperas
3.
tetesan daran
pertama harus dihapus dengan kapas kering dan tunggu sampai darah keluar lagi
4.
Sentuhkan tetesan
darah tersebut pada kaca objek, tetesan + 2 cm dari tepi kaca objek
5.
Ambil kaca objek yg
lain temple ujungnya pada tetesan darah dan lebarkan
berlawanan arah jarum jam sampai diameter 1cm
6.
Biarkan sampai
kering diatas rak pengering, kemudian berikan no atau kode pada sediaan bagian
tepi
7.
Letakkan kaca
objek diatas rak dengan tetesan darah disebelah atas, kemudian lakukan
pembersihan haemoglobin dengan menuang aquades dan tunggu sampai terhemolisis
(menjadi pucat)
8.
Keringkan di udara
dan sediaan siap diwarnai
Pewarnaan sediaan darah tebal : dapat dilakukan dengan
pewarna giemsa sbb :
1.
Encerkan larutan
giemsa stik (0.75%) 1 bagian dengan
larutan buffer 9 bagian
2.
Letakkan sediaan
diatas rak pewarna, kemudian pulas dengan larutan giemsa sebanyak + 2 ml
dan biarkan selama 30 menit
3.
Kemudian tuangkan
aquades diatasnya sampai zat pewarna hilang
4.
Keringkan sediaan
5.
Sediaan sudah
kering diperiksa dibawah mikorskop dengan pembesaran objektif 100x dan ocular
10x
Laporan menggunakan simbil sbb :
1.
Plasmodium
Falsifarum hanya dengan bentuk cincin = F
2.
Plasmodium Falsifarum
bentuk cicin & Gametosit = F + G
3.
Plasmodium
Falsifarum hanya Gametosit = FG
4.
Plasmodium vivax
untuk semua stadium = U
5.
Palsmodium Malarie
untuk semua stadium = M
6.
Tak ada parasit = Neg.
7.
Infeksi
campuran = Mix
MIKROBIOLOGI
Arustoteles
1745-50 ; teori generatio
spontnea :
Benda2 hidup atau mikroba berasal dari benda mati atau
timbul dg sendirinya
Spt air jernih menjadi keruh,
susu menjadi asam, nasi menjadi basi
Spalanzi
1768 membantah teori tsb
Antonius
van leeuwenhoek 1632-1732 :
Orang pertama yg mengetahui tentang dunia mikroba dan
membuat mikroskop I
Louis
Pasreur 1865 ;
Menyimpulkan bahwa kehidupan berasal dari telur dan
semua telur berasal dari sesuatu yg hidup (pelopor MB)
Jenis
microbiologi :
1. golongan tumbuhan :
* bakteri : bersel tunggal uk : 0.5
mikros
jamur bisa terlihat sbg mahluk bersel banyak, bila
bersel tunggal berwujud bakteri
2. gol. Hewan :
* Protozoa : umumnya bersifat tunggal > besar sampai beberapa puluh mikron
* Riketsia : uk.
200-300 milimikron
* virus : lebih kecil dari riketsia diantaranya ada y
tdk dpt dilihat dg mikroskop biasa
Akan tetapi kemudian diket. Ada gol mikroba yg menyebabkan inf tidak
termasuk kedua jenis gol diatas y : riketsia dan virus
Ferdinand
cohn, bakteri dimasukkan kedlam gol
tumbuhan krn :
* adnya dinding sel yg jelas
* dinding sel terdiri dari sellulosa, hemicellulosa
sedangkan hewan modifikasi dari protoplasma
* Bakteri mengambil makana dr
luar
* pd bakteri persediaan makanan terdiri atas glycogen
ttp dg sifat y berbeda dg glycogen hewan
Toxonomi
: Ilmu y membagi tumbuhan atau hewan
kedalam gol2 menurut
hub.ny antara 1 dg y lainnya
Bakteri termasuk gol. Phylum
protophita (tumbuhan primitif)
Protophyta
terbagi 3 kelas :
* Kelas schizopyceae : ganggang biru d hijau
* Kelas schizomycetes : Semua
bacteri terbagi atas :
1. Ordo
pseudomonadeles terdiri 5 famili
2. Ordo chlamydobacteriales
3.
Ordohypomicrobiales
4. ordo eubacteriales
5. Ordo actinomycetales
* Kelas microtatobiotes :
riketsia dan virus
Bentuk
bakteri : secara umum mempunyai 4 bentuk
1. Bentuk coccus :
a. diplococcus (klp 2,2)
b. Srerptococcus (menjadi rantai)
c. tetra coccus (klp 4,4) d.Sarcina
(klp 8,8 kubus)
e. staphilococcus ( tdk teratur, anggur
2. Bentuk bacilus (batang) :
clostrodium tetani, mycobacterium tbc
3. Bentuk vibro (koma) : colera
4. Spiral :
treponema pallida
Ukuran
bakteri : Panjang 1 – 5 mikro, tebal
0.3 – 1.5 mikro ( 1 mikro = 1/1000 mm )
Bagian
bakteri : Dinding sel,
protoplasma,
membran cytoplasma,
nukleus,
kapsul,
flagel
Bakteriophage : Parasit pd bakteri I ditemukan o TWON ingris d DE HERELLE Prancis th 1915
Virus : Mikroba
paling kecil tumbuh d berkembang biak dlm sel y masih hidup temukan mengandung
1 jenis nucleic acid ditemu o/ Dmitri iwannowski 1892 Uk.10 mili mikron10– 400
mili mikron, bentuk batang, oval, benang
Cara berkembang biak belum
diketahui pasti
Hyopotesis : - dengan lingkaran hidup
- dg duplikasi melalui enzym autocalase
-
pembentukan virus dan provirus
- Perubahan susunan enzim host
Pemanasan 60 dC mati dalam 30
mnt sedangkan bakteri 5-10 mnt
Suhu dingin tahan lama minus 60 dC, virulensi hilang p
S 40 dC, tahan terhadap pengeringan virus variola
Dapat tumbuh d berkembang dalam
sel y masih hidup
Hepatitis
infeksiosa (viral hepatitis A) :
Inkubasi 15 – 40 hr, penularan : ma d mi, jarum suntik,
virus keluar melalui feses px d sering menimbulkan wabah
Gejala : *
demam tidak begitu tinggi, skit kepala, malaise, neusea, anorexia, muntah2,
nyeri perut ka atas,
* kadang diare /
obstipasi, feses warna lempung, ikterik
Hepatitis
serum ( viral hepatitis b) :
Gejala : *
Inkubasi 45-60 hr, penularan parenteral dapat juga hub kelamin, sering terjadi
wabah pd imunisasi masal,
* gejala sda, sebagian kecil berkembang menjadi cirrhosis
hepatis, atau hepatocelluer carcinoma primer
Influenza :
·
ukuran virus 100 mili mikron, memiliki RNA,
·
terdiri 3 tipe : A,B,C, inkubasi 1-3 hr,
penularan droplet inf, cepat
Common
cold (pilek) * inkubasi 1-4
hr
Mikologi : *
fungi / jamur : pylum thallapyta sebgn besar sapropit dan sbgn kecil parasit pd
mns d hwn
* berkembang biak membelah diri, bertunas, spora, ada y
berguna d ada merugikan
1.
Tinia capitis menyerang stratum corneum kulit kepala dan rambut,
o/ mycrosporum audoinii, …canis, trichopyton…
Rambut yg kena terlihat kusam, mudah patah, botak, inf
berat edemateus dan bernanah, sembuh botak yes or no
2.
Tinea Favosa :
inf kulit kepala, kulit badan yg tidak berambut,
o/ trichophyton schoeleinii
Gej. Awal bintik2 putih pd kulit kepala, membesar
membentuk kerak y berwarna kunig kotor,
Kerak sangat lengket di kepala bila diangkat
meninggalkan luka basah / bernanah
Sembuh menyebabkan botak menetap
3.
Tinia barbae :
menyerang daerah y berjanggut d kulit leher, mengenai
rambut
dan folikel rambut shg menimbulkan lesi
Bernanah y kronis, rambut mudah dicabut o/ trichopyiton
mentagrophytes
4. Dermatophytosis : inf jamur superfisial, mengenai
kulit, terutama sela jari
5. Tinea cruris : adalah mikosis super fisial y
mengenai bag atas seb dalam
6. Tinea versicolor (panu) o malassezia
fur-fur
7. Tinea corporis / circinata (
yg umum) o/ mycrosporum
8. otamikosis : mikosis superfisial y menyerang lubang
telinga dan kulit disekitarnya y menimbulkan rasa gatal dan sakit
Infeksi nasokomial
Adalah inf y diperoleh selama px dirawat di RS.
Jenis inok y sering terjadi :
*. inf trac urinarius 41 %,
* inf luka op 20
%,
* Inf tra respiratorius 16 %,
* bacterimia 6
%, kulit 6%
Terjadinya
infeksi tergantung 3 hal :
1. Kerakteristik mikro org,
2. Resistensi thd zat2 ab
3. Tk virulensi
4. banyaknya bacteri infeksius
Morbili : o/ Pseudomyxopirus, ink. 10 – 21 hr, droplet infeksin/ udara, gej,
koplik spot khas
H.
Rubella : German measles o/
toga virus, ink 2-3 minggu,
Gejala ringan, pembengkakan kelnjer limpa leher,
pilek2, exantena pd kulit yg sembuh dalam 2-3 hari, kebal seumur hidup
MUMPS
nama lain parotitis epidemica : o/ myxovirus, droplet inf, ink. 16-18 hr,
sering anak 8-10 th.
Rabies
; Ink. 2 mgg – 7 bulan
Herpes simplek : Inf virus dapat menyerang kulit, selaput lendir, mata dan
sistem saraf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar