Bermain adalah tindakan atau kesibukan suka rela yang dilakukan dalam
batas - batas tempat dan waktu, berdasarkan atuan - aturan yang mengikat tetapi
diakui secara sukarela dengan tujuan yang ada dalam dirinya sendiri, disertai
dengan perasaan tegang dan senang serta dengan pengertian bahwa bermain
merupakan suatu yang lain dari biasa.
Dengan bermain
anak memenuhi kepuasan fisik, emosi, sosial dan perkembangan mental. Sehingga
anak dapat mengekspresikan perasaannya baik itu perasaan kekuatan, kesepian,
fantasi ataupun menunjukkan kreatifitasnnya. Disini akan dikemukakan enam teori
permainan yaitu :
Teori rekreasi
Dikemukakan oleh
schaller ( 1841 ) dan lazarus ( 1884 ).
Teori rekreasi menyebutkan bahwa “permainan adalah suatu kesibukan untuk
menenangkan pikiran atau untuk beristirahat.” Contoh : kesibukan bermain akan
dilakukan orang ketika dia lelah bekerja, maka bermain untuk memulihkan tenaga
kembali atau menyegarkan tubuh yang sedang mengalami kelelahan.
Teori kelebihan tenaga
Dikemukakan oleh
herbert spencer
Teori ini juga disebut teori pelepasan atau teori pemunggahan. Teori ini
mengatakan bahwa kegiatan bermain pada anak karena adanya kelebihan tenaga pada
diri anak. Tenaga atau energi yang menumpuk pada anak perlu digunakan atau
dilepaskan dalam bentuk kegiatan bermain. Dengan demikian akanterjadi
keseimbangan diri anak.
Teori atavistis
Dikemukakan oleh
stanley hall.
Teori ini menyebutkan bahwa didalam bermain akan timbul bentuk - bentuk
perilaku sebagaimana bentuk kehidupan yang pernah dialami nenek moyang. Hal hal
yang memperkuat teori ini adalah ciri - ciri yang sama dalam bermain pada anak
- anak diseluruh dunia. Contoh : permainan berburu, menangkap dan membunuh
binatang, bermain kelereng pasa anak - anak zaman yunani kuno sama dengan
permainan kelereng pada anak - anak masa kini. Pada masa sekarang ini sudah
dapat dikatakan bahwa teori tersebut tidak berlaku lagi karena anak - anak
lebih suka bermain mobil - mobilan, kereta - keretaan, kapal terbang yang
semuanya tidak dijumpai pada zaman nenek moyang.
Teori biologis
Dikemukakan oleh
karl gross ( jerman ) dan Dr maria montessori ( Italia ).
Teori ini mengatakan bahwa permainan mempunyai tugas - tugas biologis
untuk melatih bermacam - macam fungsi jasmani dan rohani. Saat anak bermain
merupakan kesempatan yang baik untuk melakukan adaptasi dengan lingkungan hidup
ataupun hidup itu sendiri, serta dapat melatih jiwa dan raga untuk menghadapi
kehidupan yang akan datang. Dalam teori biologis ini dapat dikatakan adanya
kemiripan antara permainan yang dilakukan oleh anak manusia dengan anak
binatang. Contoh : seekor anak kucing yang bermain main mengejar sepotong
kertas, tidak lain adalah suatu latihan agar anak kucing tersebut dapat
menangkap seekor tikus. Anak manusia bermain dengan meremas - remas kertas
tidak lain sedang melatih untuk memfungsikan jari - jarinya..
Dalam hal ini montessori mengatakan bahwa permainan sebagai latihan
fungsi fungsi tubuh. Fungsi tubuh dilatih dengan jalan, berlari - lari,
meloncat - loncat,merangkak rangkak dan sebagainya. Dalam bermain hendaknya
disertai adanya perasaan senang, karena dengan perasaan senang ini akan dapat
membantu dan mendorong untuk menimbulkan kekuatan yang dibutuhkan.
Teori psikologi dalam
Dikemukakan oleh
sigmud freud dan adler
Menurut freud permainan adalah pernyataan nafsu - nafsu yng terdapat di
daerah bawah sadar dan sumbernya berasal dari dorongan nafsu seksual. Atau
dengan kata lain, permainan adalah bentuk pemuasan dari nafsu seksual yang
terdapat didaerah bawah sadar.
Menurut adler permainan merupakan usaha untuk mnutupi perasaan harga diri
yang kurang. Menurut adler nafsu yang terdapat didaerah bawah sadar bersumber
dari adanya dorongan nafsu untuk berkuasa. Jadi pada manusia ada 2 dorongan
nafsu yang terpenting yaitu nafsu seksual dan nafsu untuk berkuasa.
Dari uraian
diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dengan permainan dapat memberikan
kompensasi terhadap perasan diri lebih yang fiktif dan dapat menyalurkan
perasaan yang lemah atau rendah diri. Disamping itu dorongan seksual yang ada
pada daerah bawah sadar akan menemukan pemuasan simbolis dalam bentuk bernmacam
macam permainan. Dalam bermain ada 2 faktor yang penting yaitu fantasi dan
kebebasan.
Teori fenomenologi
Dikemukakan
oleh KOHNSTAMM ( belanda )
Bermain merupakan suatu fenomena atau gejala yang nyata, yang mengandung
unsur suasana permainan maksudnya bahwa dorongan bermain merupakan dorongan
untuk menghayati suasana bermain itu sendiri, tidak khusus bertujuan untuk
mencapai prestasi - prestasi tertentu. Jadi tujuan bermain adalah permainan itu
sendiri. Dalam suasana permainan terdapat faktor - faktor kebebasan, harapan,
kegembiraan, ikhtisar, siasat dll.
Arti dan nilai permainan bagi anak
z
Sarana sosialisasi
z
Sarana mengukur kemampuan dan potensi diri
z
Sarana menunjukkan bakat, fantasi dan
kecenderungan.
z
Sarana menghayati emosi
z
Permainan merupakan alat pendidikan
z
Permainan memberikan kesempatan mengenal latihan
z
Sarana menggunakan fuingsikejiwaan dan
jasmaniah.
Permainan dan bermain mempunyai arti dan nilai tersendiri bagi anak.
Permainan mempunyai arti sebagai sarana mensosialisasikan anak, artinya
permainan dipergunakan untuk sarana membawa anak ke alam masyarakat,
mengenalkan anak menjadi anggota suatu masyarakat, mengenal dan menghargai
masyarakat manusia. Permainan sebagai sarana untuk mengukur kemampuan dan
potensi diri anak. Anak akan menguasai berbagai macam benda, memahami sifat
sifatnya maupun peristiwa yang berlangsung didalam lingkungannya. Dalam
situasi bermain, anak akan menunjukkan
bakat, fantasi dan kecenderungan kecenderungannya. Ditengah - tengah situasi
bermain, anak menghayati macam macam emosi misalnya gembira, senang, tegang dan
lain - lain. Permainan merupakan alat pendidikan, karena memberi rasa kepuasan,
kegembiraan dan kebahagiaan. Permainan memberikan kesempatan pra latihan untuk
mengenal aturan - aturan, mematuhi norma - norma dan larangan - larangan dan
bertindak secara jujur maupun setia ( loyal ). Dalam permainan, anak
menggunakan semua fungsi kejiwaan dan jasmaniah dengan suasana kesungguhan.
Permainan dan bermain bagi anak mempunyai beberapa fungsi dalam proses
tumbuh kembangnya. Fungsi bermain terhadap sensoris motoris anak penting untuk
mengembangkan otot dan energi. Aktifitas sensorik motorik adalah komponen yang
paling besar pada semua umur, tetapi paling dominan pada bayi. Pada bayi akan
diperoleh dari stimulasi visual, stimulasi pendengaran, sentuhan dan stimulasi
kinetik
Fungsi bermain bagi anak
z
Mengembangkan fungsi sensoris motoris
z
Mengembangkan fungsi kognitif
z
Mengembangkan fungsi sosial
z
Mengembangkan kesadaran diri
z
Mengembangkan moral
z
Mengembangkan kreativitas
Dalam perkembangan kognitif aktivitas bermain bagi anak berfungsi untuk
belajar berhubungan dengan lingkungannya, belajar mengenai objek dan bagaimana
menggunakannya. Anak belajar berpikir abstrak, dapat meningkatkan kemampuan
bahasa dan dapat mengatasi masalah dan menolong anak membandingankan fantasi
dan realitas. Bermain juga berfungsi untuk menciptakan dan meningkatkan
kreativitas anak. Melalui bermain untuk menjadi kreatif, anak mencoba ide - ide
baru dalam bermain. Kalau anak merasa puas dari kreatifitas baru, maka anak
akan mencoba pada situai yang lain.
Dengan bermain akan mengembangkan dan memperluas sosialisasi anak
sehingga anak cepat mengatasi persoalan yang akan timbul dalam hubungan sosial.
Dengan sosialisasi akan berkembang nilai - nilai moral dan etik. Anak belajar
yang benar dan yang salah serta bertanggung jawab atas kehendaknya.
Bermain
berfungsi juga sebagai alat untuk memupuk kesadaran diri anak karena dengan
bermain anak akan sadar tentang kemampuan, kelemahan dan tingkah lakunya.
Perkembanggan moral diperoleh dari guru dan orangtua serta orang sekitarnya.
Anak akan menunjukkan tingkah laku yang dapat diterima oleh temannya.
Salah satu bentuk permainan adalah menggunakan simbol - simbol.
Penggunaan simbol - simbol ini mulai muncul pada anak umur satu tahun karena
anak mulai ikut dalam kegiatan keluarga seperti makan, minum bersama. Pada anak
pra sekolah penggunaan simbol ini lebih dominan, karena anak mulai berfantasi
dan belajar dari model keluarga, misalnya peran guru, ibu dan perawat.
Menurut H.
Hetzer ( Jerman ), macam - macam permainan pada anak dapat dibedakan menjadi
lima macam, yaitu : permainan fungsi ( dengan gerakan gerakan tubuh, anggota
badan), permainan konstruktif ( mobil - mobilan dari tanah, kuda - kudaan dari
pelepah pisang,dll ), permainan reseptif ( mis, sambil mendengar cerita atau
melihat gambar, anak berfantasi dan menerima kesan - kesan yang membuat jiwanya
sendiri aktif), permainan peranan ( anak memegang peranan sebagai apa yang
sedang dimainkan, contoh bermain sebagai dokter ), permainan sukses ( yang
diutamakan adalah prestasi sehinggga diperlukan keberanian, ketangkasan,
kekuatan,dll. Contoh meniti jembatan, meloncati parit, memanjat pohon ).
Berikut ini akan diuraikan beberapa hal menentukan jenis permainan sesuai usia
anak.
Jenis jenis permainan menurut H Hetzer
z
Permainan fungsi
z
Permainan konstruktif
z
Permainan reseptif
z
Permainan peranan
z
Permainan sukses
Dalam memilih permainan orang tua harus memperhatikan setiap anak,
sehingga anak dapat bertumbuh dan berkembang sesuai dengan usiannya. Disamping
itu latar belakang budaya, jenis kelamin, dan status kesehatan serta
lingkungannya merupakan hal yang tidak boleh diabaikan dalam menentukan jenis
permainan.
Permainan pada bayi 0 – 2 bulan
Permainan yang paling baik adalah memotivasi perkembangan bayi melalui
stimulasi yang tepat dengan bermain. Petrillo menggambarkan bahwa permainan
sebagai fenomena alam yang cenderung untuk belajar,. Karakteristik yang
menonjol pada bayi adalah social affective play dan sense of pleasure play
Permainan pada bayi 3 bulan
Pada usia ini stimulasi visual dengan memberi objek warna terang. Membawa
bayi keruangan yang berbeda, dan meletakkan bayi yang dapat memandang daerah
sekitarnya. Stimulasi pendengaran dengan berbicara pada bayi, bernyanyi atau
musik ( suara lonceng, gemerincing, mendengar pembicaraan keluarga ). Stimulasi
sentuhan yaitu membelai waktu memandikan, menyisir rambut, menggosok dengan lotion
dan memberi kehangatan. Stimulasi kinetik yaitu meletakkan bayi dalam mobil
yang dijalankan, latihan tubuh melalui gerakan ekstremitas misalnya berenang.
Permainan pada bayi 4 –6 bulan
Untuk stimulasi visual dengan meletakkan bayi di depan kaca, membawa bayi
menonton TV bersama keluarga dan dengan memberikan permainan yang berwarna
terang dan cukup mudah dipegang. Stimulasi pendengaran yaitu dengan mengajar
bayi bicara dan menggulangi suara yang dibuatnya, memanggil namanya, ikut
tertawa bila bayi tertawa dan meremas kertas dekat telinganya, dapat juga
meletakkan bel ditangannya dan beri contoh mengoyangkannya. Stimulasi sentuhan
dengan memberikan bayi bermain air dengan menceburkannya ke dalam bak, dan
dengan meletakan bayi telanjang diselubungi selimut halus dan gerakan
ekstremitas. Stimulasi kinetik yaitu dengan mendirikan bayi pada paha orang
tuanya, membantu bayi tengkurap dan menyokong waktu bayi duduk.
Permainan pada bayi 7 –9 bulan
Stimulasi visual dengan memberikan mainan yang agak besar dengan warna
terang, memberikan kaca dan membiarkan main dengan kaca serta berbicara
sendiri, mengajak bermain ciluk ba. Memberikan bola yang diikat dengan tali
serta dapat dengan memberikan kertas. Stimulasi pendengaran dengan memanggil
nama anak dengan namanya, mengulangi kata - kata yang diucapkannya seperti
mama, papa, dada, memberitahu apa yang sedang dilakukannya, berbicara jelas
serta dengan menyebutkan nama bagian tubuhnya, orang dan makanan. Stimulasi
sentuhan dengan memberikan kesempatan kepada bayi untuk mempermainkan bahan
dari bermacam - macam tekstur, membiarkan main pada air mengalir merupakan
motivasi untuk berenang, memberikan mangkok makan ukuran dan tekstur berbeda.
Stimulasi kinetik dengan meletakkan bayi dilantai dan membiarkan tengkurap atau
merangkak dilatih berdiri serta belajar meloncat - loncat sambil kedua
tangannya dipegang, serta dapat meletakkan mainan di tempat yang agak jauh
kemudian menyuruh anak untuk mengambolnya
Permainan bayi 10 – 12 bulan
Usia ini stimulasi visual dengan membawa anak ketempat yang berbeda,
misalnya kepasar atau ke kebun binatang, memperlihatkan anak gambar - gambar
berwarna terang dalam buku, mengajak bermain bola dan memperlihatkan cara
melempar. Stimulasi pendengaran dengan membunyikan suara binatang tiruan atau dapat
juga dengan menunjuk bagian tubuh dan menyebutnya. Stimulasi sentuhan dengan
membiarkan anak merasakan dingin dan hangat, membiarkan anak merasakan angin,
memberikan makanan yang dapat dipegang dengan bentuk berbeda. Stimulasi kinetik
dengan memberikan anak mainan besar yang dapat ditarik ataupun didorong untuk
melatih berjalan, misalnya kereta atau sepeda.
Mainan yang dianjurkan untuk bayi
z
Buku gambar terang dengan warna menyolok
z
Cangkir, sendok
z
Bola besar
z
Boneka
z
Binatang binatang dengan bentuk yang berbeda
z
Mainan yang dapat didorong dan ditarik
Anak yang bermain dengan cara toodler adalah anak yang bermain secara
spontan, dan bebas bermain dan berhenti sesukanya. Disamping itu karena Kondisi
motorik masih kurang sehingga anak sering merusak alat - alat permainannnya.
Perlu diingatkan juga bahwa anak memilih autonomi dan kemandirian, sehingga
penting diperhatikan keamanan atau keselamatannya antara lain alat - alat
permainan yang runcing, tidak menimbulkan keracunan ( cat ), karakteristik pada
masa toodler adalah paralel play dan solitary play
Permainan anak prasekolah
Karakteristik mainannya adalah asosiative play, dramatik play dan skill
play. Jenis - jenis mainanya adalah sepeda roda 3, truk, alat - alat masak.
Olahraga berenang dan ski, balok balok besar dengan bermacam - macam ukuran,
menghitung, crayon, cat air, buku gambar dengan kata - kata sederhana, boneka
tangan, mobil dan kapal terbbang. Pada anak pra sekolah dimana proses motorik
sudah mulai meningkat, anak sangat aktif dan imajinatif.
Permainan usia sekolah
Untuk anak usia sekolah, anak bermain dengan dimensi, anak tidak hanya
senang dengan permainan fisik tetapi juga keterampilan intelektual, fantasi
serta terlibat dalam kelompok atau tim yang mulai timbul. Anak belajar sendiri
dan perilaku mulai dapat diterima serta anak sudah mulai mampu menyesuaikan
diri. Bermain tim menolong anak untuk belajar tentang persaingan alamiah.
Karakteristik mainannya adalah cooperative play. Pada anak laki - laki senang
alat mekanik dan anak perempuan senang dengan peran ibu, misalnya menjahit,
memasak. Untuk memperluas cakrawala dunia anak usia sekolah ini senang membaca
dan olahraga.
Permainan masa remaja
Pada masa remaja, anak lebih dekat dengan kelompoknya ( teman sebaya 0.
Permainan pada masa ini adalah olahraga dan musik. Bentuk - bentuk permainannya
adalah terapeutik yaitu permainan keahlian, pada keadaan anak tidak mampu
bersosialisasi atau tidak mampu mengekspresikan perasaan karena sesuatu hal
yang menakutkan, anak - anak dapat diberikan permainan sebagai penjual/tukang.
Dengan berperan sebagi tukang / pedagang penjual, anak akan mengekspresikan
stress yang dihadapi. Permainan waktu makan, permainan ini dimaksudkan untuk
meningkatkan nafsu makan serta mencegah kebosanan terhadap makanan yang satu
jenis saja sesuai dietnya. Dalam permainan ini anak dibentuk dalam satu
kelompok dan mereka ikut meladeni teman - temannya waktu makan serta
bergantian. Pada waktu makan ini diciptakan suasana nyaman dan menyenangkan,
misalnya dengan membunyikan musik. Permainan video, komputer, bermain drama,
bermain balok ( akan meningkatkan keahlian serta kontrol sensorik anak ) dan
buku - buku bergambar.
Jenis jenis mainan anak usia sekolah
Usia 6 – 8 tahun
§
Puzzle
§
Kartu
§
Buku
§
Alat untuk mencatat/menulis
§
Sepeda
Usia 8 – 12 tahun
§
Buku
§
Pengumpulan perangko
§
Mainan kartu
§
Pekerjaan tangan
§
Olahraga
Sikap orang tua atau pendidik dalam aktivitas bermain anak
z
Tidak menggangu anak bila mereka sedang bermain
z
Memberikan kesempatan bermain yang cukup
z
Memberikan ruangan cukup lusuntuk brmain
z
Memberikan kesempatan bermain yang kreatif,
untuk mencegah anak bermain yang sifatnya merusak ataupun kriminal.
z
Memberi prmainan yang ideal bagi anak anakadalah
permainan yang mudah dibentuk untuk berbagai tujuan
z
Memberikn jenis permainan sesuai dengan usia
anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar