A.SISTEM PERKEMIHAN
Sistem perkemihan adalah sistem yang berkaitan dengan fungsi eliminasi dan
produksi urine dalam tubuh.Sistem ini juga dianggap penting yang berhubungan
dengan kontrol keseimbangan air dan elektrolit serta tekanan darah.Uterus pada
wanita tidak hamil berada tepat di belakang dan sebagian di atas kandung
kemih.Saat Hamil,uterus membesar mempengaruhi semua bagian saluran kemih pada
waktu yang berbeda dan hormon kehamilan memberikan pengaruh yang lebih besar
dibandingkan efek mekanis.
Yang termasuk
organ sistem perkemihan adalah:
1.Ginjal
2.Ureter
3.Vesika Urinaria
4.Urethra
Dari keempat
organ perkemihan tersebut mengalami perubahan – perubahan selama kehamilan.
1.Ginjal (Ren) dan Perubahannya.
Bentuk seperti kacang panjang,terletak di belakang
dari bagian abdomen.
Ren kiri terletak setinggi Vertebra lumbal I – IV dan Ren kiri terletak setengah badan vertebra lebih rendah daripada
yang kiri karena di sebelah kanan ada hepar.Mempunyai 2 ekstremitas superior(
ada glandula supraren/kelenjar anak ginjal).Dan ekstremitas inferior.Mempunyai
2 margo lateral dan margo medial(ada hilus renalis) merupakan tempat keluar
masuknya vasa,saraf,limfe dan ureter.Pada kehamilan Ginjal berfungsi untuk
mengelola zat-zat sisa dan kelebihan yang dihasilkan akibat peningkatan volume
darah dan curah jantung juga produk metabolisme tetapi juga menjadi organ utama
yang mensekresi produk sisa dari janin.Pada kehamilan trimester I ginjal
mengalami peningkatan pada panjangnya dan merupakan akibat terbesar dari
peningkatan aliran darah ginjal dan volume vaskuler.Dilatasi kaliks dan pelviks
ginjal dan semakin nyata pada Trimester II kehamilan yang bisa meningkatkan
resiko infeksi saluran kemih.Pada Trimester III Biasanya terjadi hidronefrosis
terjadi pada 80 -90% wanita.mungkin disebabkan oleh respons ginjal oleh
progesteron dan peningkatan
Tekanan intraureter superior terhadap tepi
pelviks.Hidronefrosis lebih sering terjadi pada ginjal kanan,dan kemungkinan
besar disebabkan oleh peningkatan distensi urethra kanan.
2.Ureter
Merupakan saluran yang
menghubungkan dari Ren menuju ke vesika Urinaria.Ureter memanjang dan membentuk
kurva tunggal atau ganda yang tampak seperti sebuah belitan pada pemeriksaan
sinar-X. Pada Trimester I Begitu uterus menjadi organ abdomen, penambahan massanya
menekan ureter pada tepian pelviks.Kompresi ini menyebabkan peningkatan tonus
intraureter yang terletak di atas pelvis.Hal ini yang menyebabkan produksi urin
yang meningkat.Juga meningkatkan diameter lumen ureter,dan hipertonisitas serta
hipomotilitas.Karena perubahan ini, pada Trimester II volume ureter mungkin
meningkat 25 kali dibandingkan dengan keadaan tidak hamil,equivalen dengan
peningkatan 300 ml Urine.Dalam kehamilan ureter kanan dan kiri mengalami
pembesaran karena pengaruh progesteron.Akan tetapi,ureter kanan lebih lebih
membesar karena lebih banyak mendapat tekanan dibandingkan dengan ureter
kiri.Hal ini disebabkan karena uterus lebih sering memutar ke arah kanan atau
karena orang banyak beraktifitas dengan bagian kanan tubuh. Pada Trimester III
Akibat tekanan pada ureter kanan
tersebut, lebih sering terjadi Hidroureter.Hidroureter terjadi saat uterus
mulai keluar dari panggul dan masuk kedalam abdomen dan menekan ureter saat
melewati tepi panggul.Hidroureter lebih menonjol pada bagian kanan daripada
bagian kiri akibat Dekstrorotasiuterus saat keluardari panggul.
4.Vesika Urinaria
Merupakan suatu kantong
muskulomembran yang berfungsi untuk menampung urine.Pada kehamilan Trimester I
tonus kandung kemih menurun sebagai respons otot polos terhadap efek
progesteron.Kapasitas kandung kemih meningkat hingga 1 liter yang menyebabkan
ibu hamil lebih sering kencing.Karena pembesaran uterus selama Trimester II
kehamilan,kandung kemih terdorong ke arah anterior dan superior.Perpindahan ini
mengubah letak intravesikuler ureter,yang kemudian menyebabkan regurgitasi urin
ke Ureter pada saat berkemih.Pada Trmester III Permukaan mukosa menjadi
hiperemia dan edema sehingga terjadi peningkatan resiko trauma pada
persalinan.Selanjutnya,jika pada kandung kemih penuh maka akan disalurkan ke
urethra.
5.Urethra
Merupakan saluran terakhir
dari saluran kemih.Memiliki panjang 4 cm pada wanita dan terdiri dari saluran
sempit yang berada di dalam lapisan luar dinding vagina anterior.Urethra
bermula dari leher vesika urinaria dan terbuka kedalam vestibulum vulva sebagai
meatus urethra.Selama Kehamilan Trimester I, urethra sedikit memanjang dan pada
Trimester II, Uretrhra akan lebih
memanjang terutama pada Trimester III,urethra akan lebih memanjang karena
Vesika Urinaria tertarik keatas ke arah abdomen dan dapat bertambah panjang
beberapa centimeter.
Pola normal berkemih pada
wanita tidak hamil,pada siang hari,berkebalikan dengan pola pada wanita
hamil.Wanita yang hamil mengumpulkan cairan(air dan natrium)selama siang hari
dalam bentuk edema dependen akibat tekanan uterus padapembuluh darah panggul
dan vena kava inferior.dan kemudian mensekresikan cairan tersebut pada malam
hari melalui kedua ginjal ketika wanita berbaring.
B. Sistem pencernaan
Sistem pencernaan adalah Wanita
hamil sering mengeluhkan perubahan nafsu makan,jumlah dan jenis makanan yang
dikonsumsi,dan toleransinya terhadap makanan tertentu.Walaupun beberapa
perubahan mungkin dipengaruhi oleh faktor sosial budaya,faktor anatomi dan
pengaruh hormon pada saluran pencernaan mengubah fungsi – fungsi yang biasa
dijalankan oleh sistem pencernaan.Diantaranya adalah:
1.Mulut
Banyak wanita yang mengalami
perubahan dalam pengecapan segera setelah konsepsi.Keadaan ini mungkin
disebabkan pengaruh hormon saliva,dan juga pada indra penciuman.Saliva menjadi
lebih asam selama Kehamilan.Walaupun studi terdahulu mengatakan adanya
peningkatan produksi saliva,Studi lain berpendapat bahwa keadaan ini hanya
suatu persepsi yang disebabkan oleh penurunan kemampuan menelan selama periode
mual muntah.Beberapa wanita tercatat mengalami ptialisme(hipersaliva)yang
terjadi pada siang hari dan berakhir pada saat persalinan.Di bawah pengaruh
estrogen,gusi menjadi lebih berpembuluh,terjadi hiperplasia dan edema.Penurunan
ketebalan Permukaan epitel gusi berkontribusi terhadap peningkatan frekuensi
penyakit gusi selama kehamilan.Pendarahan mungkin terjadi padaa saat menggosok
gigi atau mengunyah dan permukaan yang rapuh menyebabkan mudah terkena radang
gusi.
Diperkirakaan 50 – 77% wanita
mengalami radang gusi selama kehamilannya.Insidennya meningkat apabila sedang
mengalami masalah gusi lainnya, umur ibu lebih tua dan meningkatnya
paritas.Pada kurang dari 2%waanita hamil,hiperplasia gusi menyebabkan
terbentuknya masa yang rapuh,menyerupai tumor yang disebut epulis.Epulis
biasanya sembuh secara spontan setelah melahirkan,tetepi mungkin perlu diinsisi
selama kehamilan.berlangsung jika terjadi pendarahan yang banyak dan muncul
penyakit gusi dan gigi.
2.Esofagus
Tonus pada sfingter esofagus
bagian bawah melemah di bawah pengaruh progesteron,yang menyebabkan relaksasi
otot polos.Penurunan tonus ini berkaitan dengan terjadinya refluks asam dari
lambung ke esofagus.Perubahan pada diafragma akan Lebih berkontribusi
menimbulkan masalah dengan mengubah secara akut sudut esofagus – gaster,
sehingga makin memperberat Refluks.
3.Lambung
Penyebab dari progesteron dapat
menurunkan tonus dan motilitas lambung. Selain itu,juga menurunkan tonus
sfingter pilorus,menyebabkan refluksnya isi cairan basa duodenum kedalam
lambung.Semakin kehamilan berlanjut,tekanan pada lambung oleh uterus yang
membesar dapat menurunkan jumlah makanan yang dikonsumsi tanpa menimbulkan rasa
tidak nyaman.Penurunan produksi asam dan pepsin juga mungkin memperlambat
pencernaan, walaupun efek kehamilan pada sekresi asam lambung belum dipahami
dengan baik.
4.Usus Besar dan Kecil
Relaksasi otot polos karena pengaruh
progesteron menyebabkan penurunan tonus dan motilitas usus.Penurunan motilitas
lebih jauh dipengaruhi oleh penurunan motilitin,sutu hormon peptida.Penurunan
pada tonus menimbulkan perpanjangan waktu transit,yang akan makin lama seiring
dengan berkembangnya kehamilan.Penelitian telah menunjukkan bahwa peningkatam
lama waktu transit pada akhir kehamilan disebabkan penghambatan kontraksi otot
polos pada usus.Perpanjangan waktu transit dan ditambah dengan adanya
hipertrofi vili Duodenum,menyebabkan peningkatan kapasitas
absorpsi.Peningkatanabsorpsizatbesi,kalsium,lisin,valin,glisin,prolin,glukosa,natrium,klorida
dan air.Pengaruh progesteron pada enzim pentranspor mungkin menyebabkan
penurunan absorpsi niasin,riboflavin,dan vitamin B6.
Penurunan motilitas dan memanjangnya
waktu transit di kolon menyebabkan peningkatan absorbsi air,yang kemudian
meningkatkan resiko terjadinya konstipasi.Peningkatan Flatulens juga
ditemukan.Seiring dengan berkembangnya uterus,apendiks,dan sekum terdorong ke
atas dan lateral.Perubahan anatomis ini penting untuk di ingat pada saat ibu
mengeluhkan nyeri akut abdomen dan apendisitis.
Hemoroid biasa terjadi selama
kehamilan.Disebabkan oleh relaksasi dinding pembuluh darah sekunder akibat
peningkatan progesteron, dan penekanan vena oleh berat dan ukuran uterus yang
makin membesar.Usaha mengejan pada saat defekasi karena adanya konstipasi juga
berperan terhadap munculnya hemoroid.
C. Sistem muskuloskeletal
Pada Kehamilan Trimester I
belum terjadi lordosis hanya nyeri pada punggung.Pada Trimester II sudah terjadi Lordosis yang diakibatkan kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi
anterior,lordosis menggeser pusat daya berat ke belakang ke arah dua
tungkai.Sendi sakroilliaka,sakrokoksigis dan pubis akan meningkat
mobilitasnya,yang diperkirakan karena pengaruh hormonal yaitu pada peningkatan
hormon estrogen,progesteron,dan elastin dalam kehamilan yang dapat
mengakibatkan kelemahan jaringan ikat
dan ketidakseimbangan persendian dan menyebabkan perubahan sikap ibu dan pada
akhirnya menyebabkan perasaan tidak enak pada bagian bawah punggung terutama
pada Trimester III.
Akibat dari perubahan fisik selama kehamilan :
a)
Peregangan otot-otot
b)
Pelunakan ligamen – ligamen
Area yang paling dipengaruhi oleh perubahan –perubahan tersebut adalah:
a)
Tulang belakang (curva lumbar yang berlebihan )
b)
Otot - otot abdomal(meregang ke atas uterus)
c)
Otot dasar panggul(menahan berat badan dan tekanan
uterus)
Bagi ibu hamil,bagian ini merupakan
titik – titik kelemahan srtuktural dan bagian bermasalah yang potensial
dikarenakan beban dan menekan kehamilan.Oleh karena itu,masalah postur
merupakan hal biasa dalam kehamilan:
a)
Bertambahnya beban dan perubahan struktur dalam kehamilan
mengubah dimensi tubuh dan pusat gravitasi.
b)
Ibu hamil mempunyai kecenderungan besar membentur
benda–benda( dan memar biru) dan kehilangan keseimbangan lalu jatuh.
Perubahan dan adaptasi fisiologis dalam kehamilan trimester I,II,dan III mengenai sistem kardiovaskuler dan sistem integumen
SISTEM KARDIOVASKULER
A. Pengertian
Adalah
system organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel.sistem ini juga
menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh.sistem ini meliputi:
1. Jantung
Jantung merupakan organ muskular berongga yang bentuknya mirip piramid dan terletak di dalam perikardium di mediastinum. Jantung memiliki tiga permukaan : facies sternocostalis, diaphragmatica, dan basis cordis. Jantung dibagi oleh septa vertikal menjadi empat ruang: atrium dextrum, atrium sinistrum, ventriculus dexter, dan ventriculus sinister.
Atrium dextrum terdiri atas rongga utama dan sebuah kantong kecil, auricula. Bagian atrium di anterior berdinding kasar atau trabekulasi oleh karena tersusun atas berkas serabut-serabut otot, musculi pectinati, yang berjalan melalui crista terminalis ke auricula dextra. Pada atrium dextrum bermuara vena cava superior dan inferior, sinus coronarius, dan vena cordis minimae.
Jantung merupakan organ muskular berongga yang bentuknya mirip piramid dan terletak di dalam perikardium di mediastinum. Jantung memiliki tiga permukaan : facies sternocostalis, diaphragmatica, dan basis cordis. Jantung dibagi oleh septa vertikal menjadi empat ruang: atrium dextrum, atrium sinistrum, ventriculus dexter, dan ventriculus sinister.
Atrium dextrum terdiri atas rongga utama dan sebuah kantong kecil, auricula. Bagian atrium di anterior berdinding kasar atau trabekulasi oleh karena tersusun atas berkas serabut-serabut otot, musculi pectinati, yang berjalan melalui crista terminalis ke auricula dextra. Pada atrium dextrum bermuara vena cava superior dan inferior, sinus coronarius, dan vena cordis minimae.
2.
Sirkulasi Sistemik
Ventrikel kiri memompakan darah masuk ke aorta.Dari aorta
darah di salurkan masuk kedalam aliran yang terpisah secara progressive
memasuki arteri sistemik yang membawa darah tersebut ke organ ke seluruh tubuh
kecuali sakus udara (Alveoli ) paru-paru yang disuplay oleh sirkulasi pulmonal.
Pada jaringan sistemik arteri bercabang menjadi arteriol
yang berdiameter lebih kecil yang akhirnya masuk ke bagian yang lebar dari
kapiler sistemik.Pertukaran nutrisi dan gas terjadi melalui dinding kapiler
yang tipis, darah melepaskan oksygen dan mengambil CO2 pada sebagian besar
kasus darah mengalir hanya melalui satu kapiler dan kemudian masuk ke venule
sistemik.Venule membawa darah yang miskin oksigen. Berjalan dari jaringan dan
bergabung membentuk vena systemic yang lebih besar dan pada akhirnya darah
mengalir kembali ke atrium kanan.
3.
Pembuluh Darah
Ada tiga macam pembuluh darah: arteri, vena, dan kapiler. Arteri membawa darah dari jantung dan mendistribusikannya ke seluruh jaringan tubuh melalui cabang-cabangnya. Arteri yang kecil disebut arteriola, persatuan cabang-cabang disebut anastomosis. Vena adalah pembuluh yang membawa darah kembali ke jantung; banyak diantaranya yang mempunyai katup. Vena yang terkecil disebut venula, vena yang lebih besar atau muara-muaranya, bergabung membentuk vena yang lebih besar lagi, yang biasanya membentuk satu hubungan dengan yang lain menjadi plexus venosus. Vena yang keluar dari gastrointestinal tidak langsung menuju ke jantung tetapi bersatu membentuk vena porta. Kapiler adalah pembuluh yang sangat kecil dan menghubungkan arteriola dengan venula.
Ada tiga macam pembuluh darah: arteri, vena, dan kapiler. Arteri membawa darah dari jantung dan mendistribusikannya ke seluruh jaringan tubuh melalui cabang-cabangnya. Arteri yang kecil disebut arteriola, persatuan cabang-cabang disebut anastomosis. Vena adalah pembuluh yang membawa darah kembali ke jantung; banyak diantaranya yang mempunyai katup. Vena yang terkecil disebut venula, vena yang lebih besar atau muara-muaranya, bergabung membentuk vena yang lebih besar lagi, yang biasanya membentuk satu hubungan dengan yang lain menjadi plexus venosus. Vena yang keluar dari gastrointestinal tidak langsung menuju ke jantung tetapi bersatu membentuk vena porta. Kapiler adalah pembuluh yang sangat kecil dan menghubungkan arteriola dengan venula.
Sistem
sirkulasi darah pada ibu hamil
1. Posisi
dan Ukuran Jantung
Seperti
halnya uterus yang membesar dan diafragma yang mengalami elevasi, jantung
bergeser keatas dan sedikit kearah kiri dengan rotasi pada aksis jantung,
sehingga denyut jantung pada apeks bergerak lateral. Kapasitas jantung
meningkat 70-80 ml; hal ini mungkin disebabkan oleh peningkatan volume atau
hipertropi otot jantung. Ukuran jantung meningkat 12%.
2. Perubahan
fisiologi sistem kardiovaskuler pada kehamilan normal
yang
terutama adalah perubahan hemodinamik maternal, meliputi :
a) retensi
cairan, bertambahnya beban volume dan curah jantung
b) anemia
relatif
c) akibat
pengaruh hormon, tahanan perifer vaskular menurun
d) tekanan
darah arterial menurun
e) curah
jantung bertambah 30-50%, maksimal akhir trimester I, menetap sampai akhir
kehamilan
f) volume
darah maternal keseluruhan bertambah sampai 50%
g) volume
plasma bertambah lebih cepat pada awal kehamilan,
h) kemudian
bertambah secara perlahan sampai akhir kehamilan.
3. Pada
trimester pertama, terjadi :
a) penambahan
curah jantung, volume plasma dan volume cairan ekstraselular, disertai
peningkatan aliran plasma ginjal dan laju filtrasi glomerulus
b) penambahan
/ retensi air dan natrium yang dapat ditukar di dalam tubuh, peningkatan TBW /
total body water
c) akibatnya
terjadi aktifasi sistem renin-angiotensin dan penurunan ambang osmotik untuk
pelepasan mediator vasopresin dan stimulasi dahaga.
d) akibatnya
pula terjadi penurunan konsentrasi natrium dalam plasma dan penurunan
osmolalitas plasma, sehingga terjadi edema pada 80% wanita yang hamil.
Perubahan-perubahan
di atas mengakibatkan :
·
Kebutuhan suplai Fe kepada ibu hamil meningkat
sekitar 500 mg/ hari
·
Ibu hamil sering lebih cepat mengalami kelelahan
dalam beraktifitas
·
Bengkak pada tungkai bawah, namun hati-hati bila
pembengkakan berlebihan dan terjadi di tangan atau muka karena bisa merupakan
gejala pre eklampsi.
·
Terjadinya anemia fisiologis ( keadaan normal Hb
12 gr% dan hematokrit 35 %)
·
10% wanita hamil mengalami hipotensi dan
diaphoretic bila berada dalam posisi terlentang.
·
Traktus urinarius
·
Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih
menururn akibat pengaruh estrogen dan progesteron. Kencing lebih sering
(poliuria), laju filtrasi meningkat sampai 60%-150%. Dinding saluran kemih
dapat tertekan oleh perbesaran uterus, menyebabkan hidroureter dan mungkin
hidronefrosis sementara.
·
Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah
mungkin menurun namun hal ini dianggap normal.
4. Kardiak
Output
Pada minggu ke 5 cardiac output akan meningkat dan
perubahan ini terjadi untuk mengurangi resistensi vascular sistemik.selain
itu,juga terjadi peningkatan denyut jantung.antara minggu ke 10 dan 20 terjadi
peningkatan volume plasma sehingga juga terjadi peningkatan preload.performa
ventrikel selama kehamilan dipengaruhi oleh penurunan resistensi vascular
sistemik dan perubahan pada aliran pulsasi arterial.kapasitas vascular juga
akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan.peningkatan estrogen dan progesterone
juga akan menyebabkan terjadinya vasodilatasi dan penurunan resistensi vascular
perifer.
Ventrikel kiri akan mengalami
hipertrofi dan dilatasi untuk memfasilitasi perubahan cacdiac output,tetapi
kontraktilitasnya tidak berubah,bersamaan dengan perubahan posisi
diafragma,apeks akan bergerak ke anterior dan ke kiri,sehingga pada pemeriksaan
EKG akan terjadi deviasi aksis kiri,depresi segmen ST,dan inverse atau
pendataran gelombang T pada lead III.
Sejak pertengahan kehamilan
pembesaran uterus akan menekan vena cava inferior dan aorta bawah ketika berada
dalam posisi terlentang,penekanan vena cava inferior ini akan mengurangi darah
balik vena ke jantung.akibatnya,terjadi penurunan preload dan cardiac output
sehingga akan menyebabkan terjadinya hipotensi supine dan pada keadaan yang
cukup berat akan mengakibatkan ibu kehilangan kesadaran.penekanan pada aorta
ini juga akan mengurangi aliran darah uteroplasenta ke darah.selama trimester
terakhir posisi terlentang akan membuat fungsi ginjal menurun jika dibandingkan
posisi miring.karena alasan inilah tidak dianjurkan ibu hamil dalam posisi
terlentang pada akhir kehamilan.
Peningkatan curah jantung pada
kehamilan antara 35-50% dari rata-rata 5menit sebelum kehamilan menjadi sekitar
7menit pada minggu ke-20,frekuensi jantung wanita hamil biasanya 10-15 denyut/
menit lebih cepat daripada wanita yang tidak hamil,meningkat dari sekitar 75
menjadi 90 denyut nadi /menit.wanita yang jantungnya normal sering menyadari
adanya ketidakteraturan pada frekuensi jantungnya selama kehamilan.namun isi
sekuncup (jumlah darah yang dipompakan oleh jantung dengan 1 kali denyut)tidak
bertambah hingga volume plama bertambah.Volume darah akan meningkat secara
progesif mulai minggu ke 6-8 kehamilan dan mencapai puncaknya pada minggu ke
32-34 dengan perubahan kecil setelah minggu tersebut.volume plasma akan
meningkat kira kira 40-45%.hal ini dipengaruhi oleh aksi progesterone dan
estrogen pada ginjal yang dinisiasi oleh jalur enin-angitensin dan
aldosteron.penambahan volume darah ini sebagian besar berupa plasma dan
erittrosit.
Eritropoetin ginjal akan
meningkatan jumlah sel darah merah sebanyak 20-30% tetapi tidak sebanding
dengan peningkatan volume plasma sehingga akan mengakibatkan hemodilusi dan
penurunan konsentrasi hemoglobin dari 15g/dl menjadi 12,5g/dl,dan pada 6%
perempuan bisa mencapai dibawah 11g/dl.pada kehamilan lanjut kadar lebih
berhubungan dengan defisiensi zat besi daripada hopervolemia,jumlah zat besi
yang diabsorbsi dari makanan dan cadangan dalam tubuh biasanya tidak mencukupi
kebutuhan ibu selama kehamilan sehingga penambahan asupan zat basi dan asam
folat dapat membantu mengembalikan kadar hemoglobin.kebutuhan zat besi selama
kehamilan lebih kurang 1000mg atau rata rata 6-7 mg/hari.
Hipervolemia selama kehamilan
mempunyai fungsi berikut.
·
Untuk menyesuaikan pembesaran uterus terhadap
hipertrofi system vascular.
·
Untuk melindungi ibu dan janin terhadap efek yang
merusak dari arus balik vena dalam posisi terlentang dan berdiri.
·
Untuk menjaga ibu drai efek kehilangan darah yang
banyak pada saat persalinan.terjadi suatu”autotransfusi”dari system
vaskularisasi dengan mengompensasi kehilangan darah 500-600 ml pada persalinan
pervaginan tunggal atau 1000 ml pada persalinan dengan seksio caesaria atau
persalinan pervaginam gemeli.
Volume darah ini akan kembali
seperti sediakala apda 2-6 minggu setelah persalinan.
Selama kehamilan jumlah leukosit
akan meningkat yakni berkisar antara 5000-12000/µl.penyebab peningkatan ini
belum diketahui.respons yang sama diketahui terjadi selama dan setelah
melakukan latihan yang berat.distribusi tipe soal juga akan mengalami
perubahan.pada kehamilan,terutama trimester ke 3,terjadi peningkatan jumlah
granulosit dan limfosit CD8 T secara bersamaan penurunan limfosit dan monosit
CD4 T.pada awal kehamilan aktivitas leukosit alkalin fosfatase juga
meningkat.demikian juga konsentrasi dari penanda inflamasi seperti C-reactive
protein(CRP).suaru reaktan serum akut dan erythrocyte sedimentation
rate(ESR)juga akan meningkat karena peningkatan plasma globulin dan fibrinogen.
Kehamilan juga mempengaruhi
keseimbangan koagulasi intravaskuler dan fibrinolisis sehingga mneginduksi
suatu keadaan hiperkoagulasi.dengan pengecualian pada faktor XI dan XIII,semua
konsentrasi plasma dari faktor-faktor pembekuan darah dan fibrinogen akan
meningkat.produksi platelet juga meningkat,tetapi karena adanya dilusi dan konsumsinya,kadarnya
akan menurun.
SISTEM
INTEGUMEN
A. Pengertian
Sistem integumen adalah
sistem yang membedakan, memisahkan,
melindungi, dan menginformasikan
terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian
sistem organ yang terbesar yang mencakup,kelenjar keringat dan produknya). Kata
ini berasal dari "integumentum", yang berarti
"penutup". Kulit merupakan organ yang paling besar pada tubuh manusia
dan terletak paling luar sehingga mudah mengalami trauma atau terkontaminasi
oleh mikroorganisme serta mudah dilihat individu maupun orang lain. Kulit
merupakan jalinan pembuluh darah, saraf, dan kelenjar yang tidak berujung,
semuanya memiliki potensi untuk terserang penyakit. Luas kulit orang dewasa 1,5
ml dengan berat kira-kira 15% dari berat badan. Kulit mencerminkan kesehatan
seseorang yang erat hubungannya dengan kecantikan, keindahan, kondisi
psikologis, penyakit yang diderita, dan citra diri atau kepribadian seseorang.
Kulit pada wajah secara khusus
membawa dampak sosial yarng besar karena kelainan kulit pada wajah sulit untuk
ditutupi dan dapat dengan mudah dilihat oleh orang lain. Jika kelainan kulit
tersebut diderita oleh seorang wanita, dampak sosial dan psikologis yang
ditimbulkan akan lebih besar dibandingkan jika yang menderita adalah seorang
laki-laki. Kulit yang licin, halus, dan bebas jerawat disetarakan dengan
kecantikan dan keelokan paras. Seseorang bukan saja ingin tampak menarik, bagi
wanita, kecantikan kulit sangat penting artinya. Banyak upaya yang telah
dilakukan untuk mengatasi masalah yang timbul pada kulit, bahkan beberapa orang
rela mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkan kecantikan dan keelokan kulit.
Secara mikroskopis, struktur
kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan epidermis, lapisan dermis, dan
lapisan subkutis. Bagian-bagian kulit dan penampang yang ada pada kulit dapat
dilihat pada gambar penampang kulit berikut.
B. System
integument pada ibu hamil
Perubahan system integument pada kehamilan,salah
satu perubahan besar yang mengalami selama kehamilan adalah cara itu harus
meregangkan pada tingkat cepat mustahil. Sekitar 50 persen hingga 90 persen
perempuan tidak mampu menahan peregangan yang sangat besar ini, dan hal itu
menyebabkan terjadi pada kulit di payudara, lengan, paha, pinggul dan pantat.
Ini terjadi ketika kolagen di kulit memisahkan, Mungkin tidak sakit tetapi akan
gatal, dan mungkin gelitik banyak. Wanita berkulit terang akan memiliki garis-garis
merah muda, sementara wanita berkulit gelap akan membuat mereka lebih ringan
daripada warna kulit mereka.
Beberapa
masalah perubahan kulit yang kerap dialami selama kehamilan, antara lain:
1) Stretch
Mark
Perubahan
kulit yang terjadi pada saat kehamilan disebabkan oleh peningkatan kadar hormon
estrogen dan progesteron, peregangan kulit lantaran tubuh membesar, atau juga
faktor genetik. Pada dasarnya kulit mempunyai kemampuan untuk berkembang
mengikuti kondisi tubuh atau disebut dengan elastisitas kulit. Elastisitas
kulit tersebut dipengarungi oleh keturunan, berat badan, dan faktor usia. Pada
ibu hamil, elastisitas kulit dipaksa mengembang sampai pada level maksimum
untuk mengakomodasi pertumbuhan janin, akibatnya timbul stretch mark.
Stretch
mark merupakan tanda parut berupa gurat-gurat putih yang muncul pada permukaan
kulit, berbentuk garis yang berliku seperti anak sungai. Masalah ini muncul
karena peregangan kulit secara cepat, seperti pada kehamilan atau peningkatan
berat badan yang drastis, atau karena pengaruh obat yang mengandung steroid,
yang merusak jaringan yang terdapat di dalamnya sehingga kulit mengalami over
stretched dan kolagennya rusak.
Stretch
mark biasanya muncul pada dinding perut, lengan atas, pinggul, paha, bokong,
dan payudara pada tubuh wanita hamil. Stretch mark karena kehamilan umumnya
berwarna merah jambu dan lebar, kemudian berangsur berubah menjadi garis tipis
berwarna putih atau kecoklatan. Bagi mereka yang memiliki jenis kulit kering
kecenderungan akan masalah ini dapat terjadi pada saat kehamilannya. ”Untuk ibu
hamil stretch mark terjadi pada trimester kedua atau usia kandungan sekitar
empat bulan,”
2) Linea
Nigra
Pada
sebagian besar wanita hamil akan muncul garis vertikal berwarna cokelat
kehitaman di kulit sepanjang bagian tengah perut yang disebut linea nigra
karena melanosit yang menyebabkan warna kulit lebih gelap. Garis ini akan ada
selama kehamilan dan akan menghilang setelah melahirkan.
3) Selulit
Selulit
merupakan suatu lapisan lemak di bawah kulit yang terletak di atas otot.
Selulit pada wanita hamil terjadi karena adanya peningkatan kadar hormon
estrogen dan progesteron secara drastis sehingga menghasilkan lebih banyak
lemak yang disimpan untuk melindungi janin,
Pada
selulit tampak permukaan kulit bergelombang seperti kulit jeruk dan umumnya
terjadi di bagian paha, bokong, perut, pinggul, betis, dan lengan.
Belum
ada terapi yang diklaim dapat mengatasi selulit 100%. Namun, selulit dapat
dicegah atau diminimalisasi dengan berolahraga ringan secara teratur, terutama
untuk membakar lemak di bagian-bagian tubuh tertentu. “Makan makanan dengan
gizi lengkap dan seimbang, terutama mengurangi makanan berlemak. Penggunaan
lotion secara teratur sejak dini, terutama pada masa kehamilan awal, dan
penggunaan lotion sebaiknya dibarengi dengan efek pijatan untuk membantu
memperlancar peredaran darah dan menghancurkan lemak. Selulit pun ada dua
jenis, ringan dan berat.Pada kondisi ringan, selulit tidak terlihat. Baru jika
bagian tertentu itu dicubit akan terlihat. Sementara pada jenis yang berat
meski tidak dicubit, kehadiran selulit sudah terlihat.
4) Rasa
Gatal
Rasa
gatal sering dialami oleh wanita hamil, terutama pada bagian perut, pusar, dan
payudara. Rasa gatal timbul karena beberapa sebab, yakni peregangan kulit yang
menyebabkan kulit menjadi lebih kering, iritasi yang muncul pada
lipatan-lipatan tubuh, seperti lipatan di bawah payudara, perut, selangkangan,
dan ketiak. Rasa gatal dapat pula muncul karena perubahan hormon estrogen dan
progestin sehingga terjadi penumpukan bilirubin dan asam empedu ringan dalam
tubuh.
Hindari
garukan pada kulit yang dapat menyebabkan cedera. Selain menimbulkan infeksi,
akan menyebabkan pula adanya garis kehitaman pada kulit. Rasa gatal ini dapat
terjadi pada trimester pertama, kedua, maupun selama kehamilan.
5) Jerawat
Masalah
jerawat ketika kehamilan terjadi disebabkan karena adanya faktor hormonal.
Kulit muka menjadi lebih berminyak sehingga dapat menimbulkan jerawat.
Menjaga
kebersihan kulit dan diet makanan yang seimbang serta sehat, terutama
mempertinggi makanan yang mengandung protein dan vitamin C akan membantu Anda
untuk mengatasinya.
6) Varises
Varises
bisa terjadi lantaran hamil. Pada ibu hamil, aliran darah dari tubuh bagian
atas biasanya lebih deras daripada aliran darah sebaliknya, lantaran beban
tubuh yang bertambah pada bagian atas tubuh. Akibatnya, darah memenuhi pembuluh
dan membuat pembuluh darah pada tubuh bagian bawah menonjol dan berkelok-kelok.
Pada
ibu hamil, varises bisa dicegah dengan meninggikan posisi kaki dengan
mengganjal dengan bantal ketika beristirahat. Bisa juga menggunakan stocking
khusus yang dikenakan pada paha. Stocking berfungsi memperlambat aliran darah
dari bagian atas tubuh, sehingga menyeimbangkan aliran darah dari tubuh bagian
atas ke bawah dan sebaliknya.
7) Areola
mammae dan puting susu
Areola
mammae daerah yang warnanya hitam di sekitar puting susu, pada kehamilan
warnanya akan lebuh hitam, daerah sekitar yang baisanya tidak berwarna,
sekarang berwarna hitam (secundair areola mammae). Puting susu juga menghitam
dan membesar lebih menonjol.
Pwyudara
secara bertahap mengalami pembesaran karena peningkatan pertumbuhan jaringan
alveolar dan suply darah. Pada awal kehamilan keluar cairan jernih (kolostrum).
Pigmen di sekitar puting (areola) tumbuh lebih gelap.
8) Linea
alba
Garis
hitam yang terbentang dari atas symphisis sampai pusat. Warna lebih hitam
kecuali akan timbul garis baru yang terbentang di tengah-tengah atas pusat ke
atas (linea nigra). Pada bagian badan ini kecusli ada hiperpigmentasi adapula
yang mirip garis-garis pada kulit (striae gravidarum).
9) Hiperpigmentasi
Lebih
dari 90% wanita hamil mengalami hiperpigmentasi, atau perubahan pigmen, dengan
derajat yang berbeda-beda. Hiperpigmentasi inilah yang menyebabkan melasma,
atau yang sering disebut juga topeng kehamilan. Yaitu lapisan kehitaman yang
biasanya menghampiri bagian pipi, dahi dan hidung. Selain wajah, bagian tubuh
yang lain ada juga yang tidak terhindar dari hiperpigmentasi.
Mulai
dari areola mammae, ketiak, genitalia, paha, dan pusar. Tahi lalat, atau vlek
lain yang sebelumnya sudah ada kemungkinan besar juga akan bertambah hitam.
Hiperpigmentasi
akan terlihat lebih nyata pada wanita yang pada dasarnya berkulit gelap.
Hal
yang sama umumnya juga terjadi pada wanita yang sebelumnya menggunakan
kontrasepsi hormonal. Penyebabnya diduga karena adanya peningkatan jumlah
melanosit dan peningkatan kerentanan terhadap stimulus hormon Melanocyte
Stimulating Hormone (MSH), estrogen dan progesteron.
Terlalu
lama berada di bawah paparan sinar matahari juga dapat memperburuk keadaan,
oleh karena itu sebaiknya calon ibu tetap menggunakan tabir surya. Hampir semua
jenis krim tabir surya relatif aman digunakan oleh ibu hamil dan pilihlah yang
spektrum perlindungannya luas (anti UV-A dan UV-B).
Hiperpigmentasi
ini umumnya akan hilang dengan sendirinya, maksimal satu tahun pasca
persalinan. Memang ada juga yang tidak bisa hilang, biasanya karena menggunakan
kontrasepsi hormonal.
Beberapa wanita juga akan mendapatkan pigmentasi
yang merupakan kondisi yang disebabkan oleh produksi berlebihan melanotropin.
Anda dapat menemukannya terjadi di pipi, hidung dan dahi. Ini mungkin muncul
secara tak terduga selama 4 atau 5 bulan kehamilan.
Sejak bulan ke-3 hingga kehamilan cukup bulan,beberapa
tingkat perubahan warna kulit menjadi gelap terjadi pada 90% wanita hamil.pada
kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan,kusam,dan
kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha.perubahan ini dikenal
dengan nama striae gravidarum.pada multipara selain striae kemerahan ini
seringkali ditemukan garis berwarna perak berkilau yang merupakan sikatrik dari
striae sebelumnya.
10) Striae
gravidarum di bagi menjadi 2:
a)
Striae
livida
Garis-garis yang berwarna biru
pada kuit (pada primigravida). Striae terjadi karena ada hormon yang berlebihan
dan ada pembesaran atau peregangan pada jaringan yang menimbulkan perdarahan
pada kapiler halus di bawah kulit warna biru. Peregangan kulit ini dapat sembuh
dan menimbulkan bekas seperti parut yang berwarna putih, jadi garis yang warnanya
biru menjadi putih, karena sudah mengalami peregangan.
b)
Striae
albicans
Pada multigravida biasanya
terdapat pada buah dada, perut dan paha. Striae ini kadang-kadang menimbulkan perasaan gatal pada
penderita.
Hiperpigmentasi
lebih nyata terlihat pada wanita berkulit gelap dan lebih terlihat di area
seperti areola,perineum,dan umbilikus dan juga diarea yang cenderung mengalami
gesekan seperti aksila pada paha bagian dalam.Pada banyak perempuan kulit
digaris pertengahan perutnya akan berubah menjadi hitam kecoklatan yang disebut
denga linea nigra.kadang kadang akan muncul dalam ukuran yang bervariasi pada
wajah dan leher yang disebut dnegan chloasma atau melasma gravidarum.selain
itu,pada aerola dan daerah genital juga akan terlihat pigmentasi yang berlebihan.pigmentasi
yang berlebihan itu biasanya akan hilang atau sangat jauh berkurang setelah
persalinan.kontrasepsi oral juga bisa menyebabkan hiperpigmentasi yang sama.
Perubahan ini dihasilkan dari
cadangan melanin pada daerah epidermal dan dermal yang penyebab pastinya belum
diketahui.adanya peningkatan kadar serum melanocyte stimulating hormone pada
akhir bulan kedua masih sangat diragukan sebagai penyebabnya.estrogen dan
progesterone diketahui mempunyai peran dan melanigenesis dan diduga bisa menjadi
faktor pendorongnya.
☺ Perubahan integumen selama hamil
disebabkan oleh perubahan keseimbangan hormon dan peregangan mekanis
☺ Perubahan yang umum timbul: peningkatan ketebalan kulit dan lemak subdermal, hiperpigmentasi, pertumbuhan rambut dan kuku, percepatan aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar sebasea, peningkatan sirkulasi dan aktivitas vasomotor
☺ Jaringan elastis kulit mudah pecah, menyebabkan stria gravidarum, atau tanda regangan. Respon alergi kulit meningkat. Pigmentasi timbul akibat peningkatan hormon hipofisis anterior melanotropin selama masa hamil, contoh pigmentasi pada wajah (kloasma)
☺ Stria gravidarum atau tanda regangan terlihat di bawah abdomen disebabkan kerja adenokortikosteroid.
☺ Perubahan yang umum timbul: peningkatan ketebalan kulit dan lemak subdermal, hiperpigmentasi, pertumbuhan rambut dan kuku, percepatan aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar sebasea, peningkatan sirkulasi dan aktivitas vasomotor
☺ Jaringan elastis kulit mudah pecah, menyebabkan stria gravidarum, atau tanda regangan. Respon alergi kulit meningkat. Pigmentasi timbul akibat peningkatan hormon hipofisis anterior melanotropin selama masa hamil, contoh pigmentasi pada wajah (kloasma)
☺ Stria gravidarum atau tanda regangan terlihat di bawah abdomen disebabkan kerja adenokortikosteroid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar