PENDAHULUAN
Rendam
(soak) adalah merendam suatu bagian tubuh, seperti lengan, dalam suatu larutan
(lihat gambar) atau membungkus suatu bagian dengan kasa pembalut dan kemudian
dibasahi dengan suatu larutan. Rendam dapat menggunakan tehnik bersih atau
tehnik steril. Tehnik steril umumnya diindikasikan untuk luka terbuka, seperti
luka bakar atau bagian tubuh yang mengalami pembedahan. Balutan kering umumnya
dilakukan antara rendaman.
Rendam duduk atau rendam pinggul digunakan untuk merendam bagian pelvic klien. Klien duduk di bak khusus (bak mandi) atau di kursi, umumnya rendaman dari mulai dari pertengahan paha sapai ke iliac crest atau umbilikus. Bak khusus atau kursi yang digunakan lebih disukai bak mandi biasa, naumun dapat menyebabkan kurang efektifnya sirkulasi darah ke bagian perineum atau pelvic. Disposable sitz baths juga tersedia, dan ini umumnya digunakan dirumah dan baik pula digunakan dirumah sakit (lihat gambar).
TUJUAN
Rendam duduk atau rendam pinggul digunakan untuk merendam bagian pelvic klien. Klien duduk di bak khusus (bak mandi) atau di kursi, umumnya rendaman dari mulai dari pertengahan paha sapai ke iliac crest atau umbilikus. Bak khusus atau kursi yang digunakan lebih disukai bak mandi biasa, naumun dapat menyebabkan kurang efektifnya sirkulasi darah ke bagian perineum atau pelvic. Disposable sitz baths juga tersedia, dan ini umumnya digunakan dirumah dan baik pula digunakan dirumah sakit (lihat gambar).
TUJUAN
1. Untuk
mempercepat supurasi, mencairkan eksudat, dan mempercepat penyembuhan.
2. Untuk memberikan medikasi/pengobatan pada bagian tubuh tertentu.
3. Untuk membersihkan luka, seperti luka insisi, eksudat.
2. Untuk memberikan medikasi/pengobatan pada bagian tubuh tertentu.
3. Untuk membersihkan luka, seperti luka insisi, eksudat.
PENGKAJIAN KLIEN
1.
Catat jumlah, warna, dan karakter
drainage pada balutan yang diangkat.
2. Catat penampilan area yang akan direndam meliputi adanya kemerahan, warna, jumlah,
2. Catat penampilan area yang akan direndam meliputi adanya kemerahan, warna, jumlah,
2.
dan karakter drainage, adanya
pembengkakan, dll.
3.
Catat keluhan-keluhan rasa tidak nyaman.
4.
Selama sitz bath, catat warna klien dan denyut
nadi. Penambahan denyut nadi atau
kepucatan
yang berlebihan dapat menyebabkan pingsan.
INFORMASI PENDAHULUAN
1. Cek order dokter untuk mengetahui tipe larutan yang
digunakan.
2. Cek apakah rendam itu dilakukan dengan tehnik
steril, baik baskom maupun larutanya
steril.
3. Tentukan praktek-praktek (standar operasional prosecur) rumah sakit tentang
3. Tentukan praktek-praktek (standar operasional prosecur) rumah sakit tentang
temperatur
dan lamanya waktu yang dianjurkan untuk merendam.
PERSIAPAN ALAT
Cuci tangan terlebih dahulu sebelum
menyiapkan alat untuk mencegah transmisi mikroorganisme terhadap klien.
Selanjutnya alat yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
1. Penampung seperti baskom (kom) kecil untuk merendam jari atau tangan, atau kom
1. Penampung seperti baskom (kom) kecil untuk merendam jari atau tangan, atau kom
khusus untuk lengan atau kaki, atau bak rendam atau
bak duduk.
2. Larutan khusus dengan temperatur yang sesuai. Jika dokter tidak menentukan suhu
2. Larutan khusus dengan temperatur yang sesuai. Jika dokter tidak menentukan suhu
larutan, maka suhu larutan hendaknya ditentukan antara
40°-43°C, sesuai dengan
kemampuan klien mentoleransinya. Penampung tersebut
harus diisi setengahnya.
3. Termometer untuk menguji suhu larutan.
3. Termometer untuk menguji suhu larutan.
4. Handuk untuk menopang tepian baskom (kom) dan untuk
mengeringkan bagian tubuh
setelah dilakukan perendaman.
5. Bahan-bahan pembalutan sesuai kebutuhan. Kasa
persegi dan kasa gulung mungkin
diperlukan setelah melakukan perendaman ekstremitas;
perineal pads dan T-binder
mungkin diperlukan setelah melakukan perendaman pada
area perineal.
PROSEDUR
A. Merendam Tangan atau Kaki
1. Buka pembalut (jika klien sebelumnya menggunakan
pembalut) dan buang ke dalam
tempatnya (kantong/tempat sampah). Catat adanya
drainage.
2. Masukan/rendam bagian tubuh ke dalam penampung
(kom) dan banjal tepian penampung
dengan handuk.
3. Jika rendaman dengan tehnik steril, tutup penampung
dengan penutup steril atau penutup
penampung steril.
4. Cek klien dan tes temperatur larutan paling tidak
satu kali selama melakukan perendaman.
5. Angkat bagian tubuh dari baskom/penampung dan keringkan. Jika perendaman dilakukan
5. Angkat bagian tubuh dari baskom/penampung dan keringkan. Jika perendaman dilakukan
dengan tehnik steril, gunakan handung kering steril
untuk mengeringkannya.
6. Kaji penampilan bagian yang telah direndam dengan teliti, dan gunakan kembali balutan
6. Kaji penampilan bagian yang telah direndam dengan teliti, dan gunakan kembali balutan
jika diperlukan.
B. Sitz Bath
7. Isi sitz bath dengan air.
8. Alasi tepian bak atau tempat duduk dengan handuk
sesuai kebutuhan.
9. Buang/buka pakaian klien atau tarik/kaitkan keatas sampai diatas pinggang.
10. Buang T-binder dan perineal dresing (pembalut perineal) jika klien menggunakannya, dan
9. Buang/buka pakaian klien atau tarik/kaitkan keatas sampai diatas pinggang.
10. Buang T-binder dan perineal dresing (pembalut perineal) jika klien menggunakannya, dan
catat adanya drainage.
11. Tutupkan selimut mandi disekitar bahu klien.
12. Bantu klien kedalam bak, letakan bel pada tempat.
Tetap bersama klien jika diperlukan dan pada
waktu mengakhirinya jika diperlukan.
13. Cek klien dan uji suhu larutan paling tidak satu
kali selama merendam.
14. Bantu klien keluar/mengakhiri sitz bath, dan keringkan area dengan handuk.
15. Kaji area perineal dan gunakan kembali balutan dan pakaian sesuai kebutuhan.
LANGKAH SELANJUTNYA
14. Bantu klien keluar/mengakhiri sitz bath, dan keringkan area dengan handuk.
15. Kaji area perineal dan gunakan kembali balutan dan pakaian sesuai kebutuhan.
LANGKAH SELANJUTNYA
1. Bersihkan alat-alat bekas pakai, kemudian cuci
tangan
2. Catat tindakan perendaman, meliputi lamanya, suhu,
tipe larutan, penampilan luka, dan
respon klien.
Contoh pencatatan
:
Tanggal Waktu Catatan
5-6-1999 09.00 wib Rendam jari tangan, larutan saline 43°C,
20 menit, terdapat eksudat purulen yang membasahi kasa 2x2 inci. Jari tidak bengkak tetapi
kemerahan.
Lporkan penampilan luka dan respon klien
kepada perawat penanggung jawab.
REFERENSI:
Kozier, Erb, Techniques in clinical nursing a
comprehensive approach, Addison-Wesley Publishing Company, Massachusetts,
California, 1982, p.p. 956-958.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar