Kasus
:
Nn D dan kakanya Tn.B yang berumur 18
dan 21 th. Pada hari minggu pergi kerumah nenelknya dengan mobil pribadinya.
Mobil tersebut mdikemudikan oleh Tn.B . mobil tersebut mengalami kecelakaan
yang mengakibatkan kaki kiri nNn.D patah dan harus diamputasi,sedangkan
kakaknya meninggal dunia. Setelah 2 hari
dirawat Nn.D baru sadarkan diri dan dia sangat deprasi setelah mengetahui
kakinya diamputasi dan ia menanyakan keadaan kakaknya.
Disini terlihat bahwa
perawat tersebut mengalami konflik nilai.
Haruskah perawat tersebut mengatakan secara jujur ataukah ia harus berbohong.
Dibawah
ini ada sedikit cuplikan drama, bagaimana cara perawat menyelesaikan masalah
ini.
Pasien : “Suster….suster…..”
Perawat : “Ada apa mbak,.??”
Pasien
: “Apa yang terjadi dengan
kaki saya sus…??”
Perawat : “Maaf mbak,kaki mbak terpaksa
diamputasi,karena jika tidak bisa
bisa membahayakan diri mbak”.
Pasien
: “Tak mungkin sus…tak
mungkin,.tak mungkin semua ini terjadi,saya tak mau
sus…!!”
Perawat : “Tenang mbak,tenang…”
Pasien
: “mana mungkin saya bisa tenang
sus,lihat kaki saya,sekarang saya sudah
cacat”.
Diruang IGD . . .
Bustam :
(Nafasnya tinggal satu-satu)
Perawat Budi :
“ Dokter….dokter..!!! pasien
kita sekarat ”
Dr. Alfy :
(datang keruang IGD sambil
berlari-lari dan langsung memeriksa pasien)
Kemudian datang orang tua pasien
Ayah pasien :
“ Bagaimana keadaan anak
saya dok…? ”
Dr. Alfy :
“ Maaf pak, kami sudah
berusaha sebisa mungkin, tapi Tuhan berkehendak
lain,anak bapak tidak bisa diselamatkan karna lukanya teramat parah “
Keluarga pasien menangis dengan merintih..
Perawat Budi
: “ Maaf Pak, Bu sabar ya…
semua ini cobaan dari Tuhan.. Bapak,dan Ibu harus
tabah
menghadapi cobaan ini “
lalu keluarga pasien langsung pergi keruang dimana anak
perempuannya dirawat
Ibu : “Dewi…”
Pasien
: “Mama….”
Ibu
: (Memeluk anaknya ) “ Tenang
nak,,tenang…”
Pasien :
Kaki dewi ma,..kaki
dewi..!!” ( Menangis )
Ayah : “Sabar nak,semua ini sudah jalan
terbaik,jika kakimu tidak diamputasi akan
membahayakan
dirimu nak,kami tak mau kehilangan kamu…”
Pasien : “Tapi pa,kaki dewi cacat pa…cacat…”(menangis)
Ibu : “kamu harus sabar nak,kamu harus
kuat,semua ini pasti ada hikmahnya,ada
papa dan
mama yang akan mendampingimu”.
Pasien :
“Kak bustam mana
ma, gimana keadaan dia sekarang…??”
Ibu :
“ Kakak kamu….” (kemudian
menangis dan lari keluar dari ruangan)
Pasien : “Pa,apa yang terjadi dengan kak
pa…???”
Ayah : (Terdiam dan langsung keluar
ruangan)
Pasien :
“ Suster,apa yang terjadi
sus?”
Perawat : “tenang mbak,mbak tenang
dulu,kami akan mnceritakan semuanya”
Pasien : “ Sebenarnya apa yang terjadi
sus?”
Perawat
: “ Maaf sebelumnya
mbak..mbak harus bisa menerima semuanya,kami sudah
Berusaha sebisda mungkin,tapi Tuhan berkehendak lain,kakak mbak tidak
bisa
Kami selamatkan”.
Pasien
: “Apa sus….?? Suster pasti
bohong kan…?? Mana kakak saya sus, saya mau
Bertemu dengannya”
Perawat :
“Saya tau mbak,ini pasti
berat buat mbak,tapi kakak mbak memang
tidak bisa
diselamatkan,lukanya gterlau parah”.
Pasien
: “tak mungkin sus…tak
mungkin..”
Perawat : “Mbak yang sabar ,mbak harus
bisa menerima semua ini,dan sebaiknya
Sekarang mbak istirahat dulu”.
Pasien : “ Tapi sus...”
Perawat
: “Sekarang mbak tarik nafas
dulu dan keluarkan perlahan-lahan”.
Pasien
: (diam dan kemudian menarik
nafas)
Perawat :
“Sekarang mbak istirahat
saja dulu karena keasaan mbak masih lemah”.
Pasien :
“ Baiklah sus”.
1 komentar:
Terima kasih atas informasi yang berguna, dan memudahkan project saya..
Posting Komentar