Materi
|
:
|
Penyakit Diabetes Melitus
|
Pokok Bahasan
|
:
|
Perawatan dan Pencegahan Diabetes Melitus
|
Hari/ tanggal
|
:
|
Senin, 22 Mei 2006
|
Waktu pertemuan
|
:
|
30 menit
|
Tempat
|
:
|
Rumah
|
Sasaran
|
:
|
Penderita dan keluarga
|
A. Latar Belakang
Berdasarkan hasil
pengkajian pada keluarga Tn I di Dukuh Banjeng RT 03, ternyata diketahui Tn.I
menderita DM sudah sekitar Satu tahun yang lalu, tetapi keadaannya sekarang
sudah mulai membaik.Tn.I tinggal
bersama anak, isteri dan ibunya. Tn I
sudah mencoba berobat ke pelayanan kesehatan terdekat, sehingga saat ini kadar
gula darah Tn.I yakni 130mg/dl. Tn I
belum sepenuhnya paham mengenai cara perawatan penyakit ini, terutama bila di
rumah. Informasi-informasi tentang perawatan penyakit DM sangat menunjang upaya
preventif dan promotif bagi klien dan keluarga. Oleh karena itu pendidikan
kesehatan kepada keluarga Tn. I mengenai cara perawatan tersebut perlu
disampaikan.
B. Tujuan
- Tujuan Umum
Setelah
mengikuti pendidikan kesehatan keluarga Tn. I dapat melakukan perawatan pada
penyakit DM
- Tujuan Khusus
Setelah
mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x30menit, Tn I dan keluarga dapat
menjelaskan kembali tentang :
a.
Pengertian DM
b.
Penyebab DM
c.
komplikasi DM
d.
Perawatan DM
e.
Makanan yang di pantang dan juga yang diperbolehkan.
C. Kisi-Kisi Materi
1.
Pengertian DM
2. Penyebab DM
3. Komplikasi DM
4. Perawatann DM
5. Makanan yang pantang dan juga
yangdiperbolehkan
(Terlampir)
D. Metode
· Ceramah
· Tanya jawab
· Diskusi
E. MEDIA
·
Leafleat, gambar
F.
Kegiatan Penyuluhan
No |
Kegiatan Penyuluh |
Respon Peserta |
Waktu |
1
|
Pendahuluan
*
Memberi salam
*
Memberi pertanyaan apersepsi
*
Mengkomunikasikan pokok bahasan
*
Mengkomunikasikan tujuan
|
*
Menjawab salam
*
Memberi salam
*
Menyimak
*
Menyimak
|
5 mnt
|
2
|
Kegiatan Inti
*
Memberikan penjelasan tentang DM
*
Memberikan kesempatan keluarga untuk bertanya
*
Menjawab pertanyaan keluarga
|
*
Menyimak
*
Bertanya
*
Memperhatikan
|
20 mnt
|
3
|
Penutup
*
Menyimpulkan materi penyuluhan bersama keluarga
*
Memberikan evaluasi secara lisan
*
Memberikan salam penutup
|
*
Memperhatikan
*
menjawab
|
5 mnt
|
G. Setting tempat
Duduk saling berhadapan.
H. Evaluasi
Sebutkan makanan
pantangan orang DM
I. Referensi
W
Soeparman dkk, 1987, Ilmu Penyakit dalam, Jilid
1, edisi 2. UI Press, Jakarta.
W http://us.geocities.com/mauzurahm.,
Penyakit Kencing Manis,
Oleh : Mohamed Yosri Mohamed Yong
Oleh : Mohamed Yosri Mohamed Yong
W
http://www.interna.fk.ui.ac.id/referensi/pedoman/001PD.htm#
, 1998, Konsensus Pengelolaan Diabete Melitus
Di Indonesia. Universitas Indonesia, Jakarta.
Lampiran Materi :
Pendahuluan
Perawatan DM dirumah saat ini sangat
dianjurkan karena pengobatan dan perawatan DM membutuhkan waktu yang lama.
Cara Perawatan Pasien DM di Rumah adalah dengan jalan :
- minum obat secara teratur sesuai program
- Diet yang tepat
- Olahraga yang teratur
- Kontrol GD teratur
- Pencegahan komplikasi
Proporsi diet/
makanan harian yang benar bagi penderita DM :
Berdasarkan
anjuran dari PERKENI ( perkumpulan Endokrinologi Indonesia ) diet harian
penderita DM disusun sebagai berikut :
- Karbohidrat : 60-70 %
- Protein : 10-15%
- Lemak : 20-25%
Jenis Makanan
yang Harus diKonsumsi yang dikonsumsi
oleh penderita DM diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Jenis Makanan
yang TIDAK BOLEH dikonsumsi :
- Manisan Buah
- Gula pasir
- Susu Kental Manis
- Madu
- Abon
- Kecap
- Sirup
- Es Krim
b. Jenis makanan
Yang boleh dimakan tetapi harus DIBATASI ;
- Nasi
- Singkong
- Roti
- Telur
- Tempe
- Tahu
- Kacang Hijau
- Kacang Tanah
- Ikan
c. Jenis Makanan yang DIANJURKAN untuk dimakan :
1.
Kol
2.
Tomat
3.
Kangkung
4.
Oyong
5.
Bayam
6.
Kacang Panjang
7.
Pepaya
8.
Jeruk
9.
Pisang
10.
Labu Siam
Komplikasi :
Komplikasi yang dapat terjadi bila
penderita DM tidak dirawat dengan baik sehingga gula darah selalu tinggi adalah
:
1.
Ginjal : Gagal Ginjal, Infeksi
2.
Jantung : Hipertensi,Gagal Jantung
3.
Mata : Glaukoma,Katarak,Retinopati
4.
Syaraf : Neuropati,mati rasa
5.
Kulit : Luka lama,gangren
6.
Hipoglikemi
7.
Ketoasidosis
Untuk mencegah komplikasi
sebaiknya yang dilakukan adalah :
1.
Diet
dengan benar
2.
Minum
obat teratur
3.
Kontrol
gula darah teratur
4.
Olahraga
( jalan kaki,senam,sepeda santai, dsb)
5.
Bila
saat aktifitas kemudian PUSING,KERINGAT DINGIN maka cepat MINUM TEH MANIS
6.
Mencegah
kulit terluka : pakai alas kaki,lingkungan rumah tidak licin,tangga (
undak-undakan tidak tinggi)
7.
Cegah
Kegemukan
Cara mencegah atau menghindari agar tidak terjadi
luka pada kaki pada
penderita DM
- Hindari terlalu sering merendam kaki
- Hindari penggunaan botol panas/penghangat kaki dari listrik
- Hindari penggunaan pisau/silet untuk memotong kuku atau menghilangkan kalus
- hindari kaos kaki / sepatu yang terlalu sempit
- Hindari Rokok
Mengapa pengidap DM beresiko
terhadap Ulkus Diabetik
- Sirkulasi darah kaki kurang baik
- Indera rasa kedua kaki berkurang sehingga kaki mudah terluka
- Daya Tahan tubuh terhadap infeksi menurun
Tindakan yang bisa dilakukan bila kaki terluka:
- Bila luka kecil : bersihkan dengan antiseptik, tutup luka dengan kasa steril dan bila dalam waktu dua hari tidak sembuh segera periksa ke dokter
- Bila luka cukup besar / kaki mengalami kelainan segera pergi ke dokter.
Perawatan kaki Diabetik :
- Saat mandi bersihkan dengan sabun, bila perlu gunakan batu apung / sikat halus
- Keringkan dengan handuk terutama sela-sela jari
- Periksa kaki kemungkinan adanya perubahan warna ( pucat,kemerahan ),bentuk (pecah-pecah,lepuh,kalus,luka),Suhu (dingin,lebih panas)
- Bila kaki kering,olesi dengan lotion
- Potong kuku / kikir tiap 2 hari,jangan terlalu pendek. Bila kuku terlalu keras kaki direndam dahulu dalam air hangat ( 37,5’C ) selama 5 menit.
- Gunakan kaos kaki yang terbuat dari katun / wol
- Pakailah alas kaki, periksa alas kaki sebelum dipakai, mungkin ada sesuatu didalamnya. Lepas alas kaki setiap 4-6 jam dan gerakkan pergelangan kaki dan jari-jari kaki agar sirkulasi darah lancar
- Lakukan senam kaki
- Jangan biarkan luka sekcil apapun
Cara Memilih Sepatu yang baik bagi penderita DM :
- Ukuran : Jangan terlalu sempit/ longgar kurang lebih ½ inchi lebih panjang dari kaki
- Bentuk : Ujung sepatu jangan runcing,tinggi tumit < 2 inchi
- Bahan sepatu terbuat dari bahan yang lembut
- Insole terbuat dari bahan yang tidak licin
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn I
DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA
DIABETES
MELITUS
I.
PENGKAJIAN
KEPERAWATAN
Hari/tanggal : Senin, 8 Mei 2006, Jam 12.00 WIB
Oleh :
Muchayatun
Metode : Wawancara, observasi dan
pemeriksaan fisik
Data Keluarga
1.
Identitas Keluarga
a.
Nama KK : Tn I
b.
Jenis Kelamin : Laki-laki
c.
Umur :
48 tahun
d.
Pendidikan : SLTP
e.
Agama : Islam
f.
Pekerjaan : Kepala Dusun
g.
Alamat : RT 03/RW 35
Pedukuhan Banjeng Maguwoharjo, Depok Sleman, D. I. Yogyakarta
h.
Suku/kebangsaan : Jawa/Indonesia
i.
Jumlah anggota keluarga : 5 orang
2.
Susunan anggota keluarga
No
|
Nama
|
umur
|
Sex
|
Hub
dg KK
|
Agama
|
Pendidikan
|
Pekerjaan
|
Ket
|
1
|
Ny. S
|
46
|
P
|
Istri
|
Islam
|
SD
|
IRT
|
sehat
|
2
|
Ny. A
|
82
|
P
|
Ibu
|
Islam
|
-
|
-
|
Sehat,
tinggal dg anak
|
3
|
Z
|
28
|
L
|
Anak
|
Islam
|
SLTA
|
-
|
Menikah,
sehat
|
4
|
A
|
26
|
L
|
Anak
|
Islam
|
D3
|
Karyawan
|
Sehat
|
5
|
H
|
24
|
p
|
Anak
|
Islam
|
S1
|
Mahasiswa
|
Sehat
|
3.
Status Imunisasi Anggota Keluarga
No
|
Nama
|
Status
Imunisasi
|
|||||||||||
BCG
|
Polio
|
DPT
|
Hepatitis
|
Campak
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
|
|||
1
|
E
|
*
|
ü
|
*
|
*
|
*
|
*
|
*
|
*
|
*
|
*
|
*
|
*
|
Keterangan
: * Sudah diberikan imunisasi dasar
lengkap
4.
Tipe keluarga
Jenis keluarga ini adalah Extended family atau keluarga yang terdiri tidak hanya dari anggota inti tetapi terdiri dari beberapa keluarga. Anggota
keluarga terdiri dari istri, tiga orang anak, dan satu Ibu dari Tn. I
5.
Genogram
6.
Status Sosial Ekonomi Keluarga
Penghasilan keluarga Tn
I kira-kira sebesar Rp. 500.000 sampai
Rp. 1.000.000,- per bulan. Penghasilan tersebut diperoleh dari hasil Tambak
ikan lele, ternak ayam dan jualan dipasar
7.
Aktifitas Rekreasi
Keluarga Tn I sering
mengadakan rekreasi dengan bepergian ke suatu tempat secara bersama-sama. Waktu
senggang keluarga, biasanya digunakan
untuk menonton TV dan berbincang – bincang bersama anggota keluarga yang lain.
Terkadang juga digunakan untuk menengok cucu yang terletak didesa lain.
Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1.
Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini
Keluarga Tn I saat ini termasuk dalam taraf perkembangan keluarga dengan
satu anak yang telah menikah dan dua lainnya dalam tahap menuju dewasa dan usia pertengahan Tn I. Resiko yang behubungan dengan kesehatan pada
tahap perkembangan keluarga Tn I adalah pergaulan anak, status sosial ekonomi ,
diet, dan lain-lain.
2.
Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Secara umum tidak ada masalah dalam tahap perkembangan keluarga saat ini,
tetapi anak yang sudah menikah masih menjadi tanggungan beban keluarga karena
belum mendapatkan pendapatan sendiri.
3.
Riwayat Kesehatan Keluarga Saat ini
Tn. I
Tn I saat ini dalam keadaan Menderita DM,
serta Asam Urat dan Astma yang muncul kadang-kadang. Tidak mempunyai kebiasaan merokok dan minum
beralkohol. Pada pemeriksaan fisik didapatkan hasil TD: 130/90 Mmhg
Tn. I mengatakan kalau
satu tahun yang lalu Tn. I pernah di
opname karena kadar gula darah yang mencapai 400mg/dl dan penyakit asam urat,
tepatnya pada bulan Juli 2005 di RS. Panti Rapih. Setelah itu Tn. I rajin
memeriksakan kesehatan dan mengecek kadar gulanya secara teratur, Tn. I
mentaati diet yang dianjurkan oleh Pihak Rs sehingga kadar gulanya turun hingga
130 mg/dl. Tetapi sudah 4 bulan terakhir ini Tn. I belum pernah memeriksakan
kesehatan lagi dan tidak tahu berapa jumlah kadar gulanya saat ini. Tn. I
mengeluh kadang-kadang masih sering pusing, badannya lemas dan gemetar apalgi
kalau telat makan ataupun makannya sedikit. Saat pengkajian, Tn. I masih mengatakan kalau Tn. I masih sakit gula dan asam urat dan belum mengenal
penyakit Diabetes Melitus secara lengkap. Untuk peyakit Asam uratnya saat ini
sudah jarang dirasakan. Tn. I juga mengatakan keluarga sangat membantu dalam
mengontrol makanan yang tidak boleh dikonsumsi penderita asam urat, Berdasarkan
pemeriksaan :
KU : Baik, Compos mentis
Kepala:
Conjungtiva tidak anemis (Lab: Hb : 14 mg ) skelera tidak ikterik
Leher
: Tidak ada benjolan, JVP tidak
meningkat
Thorak:
simetris, vesikuler.
Kulit : adanya beberapa bekas luka pada kaki
bagian atas
Kadar
gula darah : 1130mg/dl
Pemeriksaan fisik TD =
130 / 90 mmHg
Sdr A
Menurut keluarga sdr A
secara umum tidak mempunyai keluhan, hanya keluhan sering pusing berdenyut.
Sdr. A memiliki kebiasaan merokok 2-3 batang/hari
Ny. S
Ny S mengatakan saat ini
dalam keadaan sehat, akan tetapi pada saat pengkajian Ny S mengeluhkan kalau
beliau sering mengeluhkan sakit gigi dan pusing saat sore hari . TD: 110/70
mmHg, Nadi 80X/mnt.
Sdr H
Sdr. H secara umum tidak
memiliki keluhan kesehatan , Sdr H masih berstatus sebagai Mahasiswa.
Sdr Z
Sdr Z secara umum tidak
memiliki keluhan kesehatan, Sdr Z memiliki kebiasaan merokok 4-5 batang/hari
Ny. A
Menurut keluarga Ny. A
secara umum tidak mempunyai keluhan, Ny. A masih dapat beraktivitas secara
aktif meski sudah berusia 82 tahun.
4.
Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Tn. I mengatakan bahwa
orang tua laki-laki sudah meninggal karena penyakit asma yang dideritanya dan
sempat juga di opname sebelum meninggal. Orang tua dari Ny. S keduanya telah
meninggal tanpa ada penyakit penyerta yang diderita
Struktur Keluarga
1.
Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi dalam keluarga berjalan dengan baik, menggunakan bahasa Jawa,
dan bila ada permasalahan dimusyawarahkan secara terbuka dengan seluruh anggota
keluarga bahkan kadang dengan saudara-saudara yang dekat.
2.
Struktur Kekuatan Keluarga
Kerukunan dan komunikasi terbuka khas suku jawa merupakan kekuatan pada
keluarga Tn. I
3.
Struktur Peran
Setiap anggota berperan sesuai posisinya. Tn I berperan sebagai pencari
nafkah, begitu juga dengan Ny S ikut membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga
dan menafkahi keluarga. Peran Ny S tetap sebagai ibu dan istri, anak juga
berperan sebagai anak. Sdr. A belum sepenuhnya berperan sebagai suami dan masih
menggantungkan beban secara finansial terhadap Tn. I
4.
Nilai dan Norma Keluarga
Dalam kehidupan sehari-hari, keluarga Tn I menganut nilai dan norma
Jawa/islami Keluarga tidak menganut
kepercayaan, nilai yang bertentangan dengan kesehatan, keluarga selalu mencari
pelayanan kesehatan jika memiliki keluhan kesehatan.
Fungsi Keluarga
1.
Fungsi Biologis
a.
Keadaan Kesehatan
Saat pengkajian, secara umum
keluarga Tn I dalam keadaan sehat.
b.
Kebersihan Perseorangan
Seluruh anggota keluarga mempunyai kebiasaan mandi 2 kali sehari,
menggunakan sabun mandi, menggosok gigi dengan pasta gigi, dan keramas 2-3 kali
seminggu dengan menggunakan sampo.
Seluruh anggota keluarga nampak bersih.
c.
Penyakit yang sering Diderita
Keluarga Tn I pernah menderita penyakit yang sangat berat, sehingga harus opname di RS, yakni
penyakit DM, Asam urat. Penyakit yang sering terjadi lainnya seperti sakit
gigi, dan pusing.
Penyakit Keturunan
Menurut keluarga Tn I ada penyakit keturunan seperti Asma, orang tua dari Tn I meninggal karena
Astma.
d.
Penyakit Kronis/Menular
Saat ini tidak terdapat penyakit
menular pada keluarga Tn I.
e.
Kecacatan Anggota Keluarga
Tidak ada anggota keluarga Tn I yang mengalami cacat fisik.
f.
Pola Makan dan Minum
Keluarga Tn I secara umum makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi, lauk
pauk, sayuran, kadang makan buah. Keluarga sering makan bersama-sama hanya pada
waktu makan malam karena siang hari anggota keluarga memiliki kesibukan
masing-masing yang berbeda. Tn. I Saat ini sudah tidak mengikuti program diet
penderita DM karena merasa sudah dalam keadaan normal.
g.
Pola Aktivitas dan Istirahat
Kebiasaaan istirahat masing-masing anggota keluarga Tn I berbeda beda..
Tidak ada anggota keluarga mengeluh mengalami gangguan dalam hal tidur.
2.
Fungsi Psikologis
a.
Keadaan Emosi
Hubungan antar anggota keluarga baik dan cukup harmonis. Selama ini tidak
ada masalah yang menyebabkan hubungan antar anggota keluarga menjadi renggang.
Keadaan emosi semua anggota keluarga stabil.
b.
Kebiasaan yang Merugikan Kesehatan
Anggota keluarga Tn I ada yang merokok, dan tidak ada kebiasaan yang merugikan kesehatan yang lain. kebiasaan
keluarga yang merugikan adalah keadaan rumah tidak rapih dan banyak baju atau
barang-barang yang tergeletak tidak pada tempatnya .
c.
Pengambilan Keputusan
Musyawarah tetap dilakukan jika ada permasalahan yang menyangkut
keluarga, tetapi peran Tn. I masih dominan untuk pengambilan keputusan.
Misalnya rencana pengobatan Tn I sendiri.
d.
Ketergantungan Obat/Bahan
Keluarga Tn I sering mengkonsumsi obat pada saat sakit kepala, seluruh
anggota keluarga selalu meminum obat
analgetik warung seperti Bodrex. Tn. I sendiri sampai sekarag masih
mengkonsumsi obat ruti 3x/sehari untuk pengobatan penyakit gulanya.
e.
Mencari Pelayanan Kesehatan
Keluarga Tn I telah
memanfaatkan fasilitas kesehatan seperti RS untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan. Keluarga memeriksakan diri apabila sakit yang tidak dapat diatasi sendiri dan sakit
dirasa sudah mengganggu aktivitas sehari-hari.
3.
Fungsi Sosial
a.
Tingkat Pendidikan
Pendidikan terakhir
Tn I adalah SLTP dan istrinya adalah SD. Semua anggota keluarga dapat berbicara
dengan bahasa Indonesia dan Jawa, menulis dan mambaca.
b.
Hubungan antar Anggota Keluarga
Hubungan antar anggota keluarga baik dan cukup harmonis.
c.
Hubungan dengan Orang Lain
Hubungan dengan
tetangga-tetangga baik dan saling tolong menolong karena rumah dengan tetangga
sangat berdekatan.
d.
Kegiatan Organisasi Sosial
Anggota keluarga masih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan kemasyarakatan,
yang rutin dilakukan di tiap organisasi pedukuhan Banjeng.
4.
Fungsi Spiritual
Semua anggota keluarga
taat beribadah, menjalankan sholat 5 waktu dan kegiatan keagamaan di kampung sering diikuti, seperti pengajian
bapak dan ibu, dan remaja.
5.
Fungsi Kultural
a.
Pengambilan Keputusan
Tn. I mempunyai peran pengambilan
keputusan dalam keluarga, tapi peran pengambilan keputusan, banyak dilakukan
berdasasrkan hasil musyawarah.
b.
Adat yang Berpengaruh terhadap Kesehatan
Adat-adat Jawa yang dianut oleh keluarga masih termasuk wajar dan tidak
berpengaruh terhadap kesehatan keluarga.
c.
Tabu dalam Keluarga
Tidak ada tabu-tabu
dalam keluarga.
6.
Fungsi Reproduksi
Kebutuhan pasangan
Tn. I dan Ny. S tentang seksual keluarga terpenuhi, Ny
7.
Fungsi Ekonomi
a.
Tulang Punggung
Tn. I dan Ny S serta Sdr Z merupakan tulang punggung utama keluarga dalam
menopang kebutuhan ekonomi.
b.
Penghasilan Keluarga
Penghasilan Tn. I adalah sekitar Rp 500.000 sampai Rp1.000.000,- setiap
bulan. penghasilan tersebut berasal dari ternak lele, ternak ayam dan hasil
jualan di pasar. Dan ditambah penghasilan Sdr Z sebagai karyawan Mall.
c. Pengelolaan Dana Keluarga
Pengelolaan dana keluarga diserahkan kepada
Tn. I dan Ny. S secara bersama-sama
d. Pemanfaatan Dana Keluarga
Sebagian besar uang
keluarga digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok, biaya kuliah Sdr H, dan
Biaya hidup keluarga Sdr Z
e . Status Sosial Ekonomi Keluarga
Keluarga
termasuk dalam ekonomi menengah keatas.
Stress dan Koping Keluarga
Beberapa
pendapat dari anggota keluarga, mengapa Tn. I
memperoleh penyakit seperti DM dan Asam Urat. Keluarga sudah bisa
menerima keadaan sakit seperti ini.
Faktor Lingkungan dan Masyarakat
1.
Karakteristik Rumah
a.
Denah Rumah
Secara geografis letak rumah keluarga Tn I berada di Padukuhan Banjeng RT
03 RW 35 Kelurahan Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman. Adapun denah
rumah Tn I adalah sebagai berikut :
a.
Keadaan Lingkungan Dalam Rumah
Keluarga Tn I
menempati rumah kira –kira dengan luas 14X24 meter persegi. Jenis rumah Tn I
adalah dinding permanen. Lantai terbuat dari plester begitu juga dengan dapur
masih plester dan bata. Terdiri dari 3 ruang, dan 4 tempat tidur, dapur
dibelakang, kamar mandi disamping dapur, sudah menggunakan WC jongkok tampak
tidak bersih, ruang depan khusus untuk tamu tampak tidak rapih. Secara umum rumah tersebut adalah milik
sendiri.
b.
Keadaan Lingkungan Sekitar Rumah
1)
Kondisi halaman rumah
Pada saat kunjungan halaman rumah tampak secara umum bersih, terdapat halaman luas yang terurus,
kolam ikan, dan kandang ternak.
2)
Sumber air minum
Keluarga menggunakan sumur gali
yang terletak dibelakang dekat dapur, kualitas air baik, tidak berbau
dan tidak berasa dan tidak berwarna
3)
Pembuangan air kotor/limbah keluarga
Keluarga Tn I sudah mempunyai saluran pembuangan air
limbah, kadang dibuang disamping rumah saja.
4)
Pembuangan sampah
Sampah rumah tangga dibuang di di samping rumah dan
dibakar.
5)
Jamban
Keluarga Tn M sudah mempunyai WC jongkok, walau tidak bersih
6)
Sanitasi rumah
Lingkungan disekitar
rumah tampak kurang bersih, perabot
rumah tampak tidak tertata rapi. Ruang-ruang yang ada di dalam rumah terang.
Sirkulasi udara cukup, karena jendela dan pintu seringkali terbuka. Ny. S
mengatakan :” semuanya sibuk e mba kalau pagi sampai sore, jadi ya engga sempet
beres-beres rumah”
2.
Karakteristik Tetangga dan Komunitas
Jarak antar rumah
berdekatan dan hubungan dengan tetangga baik. Ada rutinitas kegiatan di
perkampungan tersebut, seperti kerja bakti, pengajian, dan pertemuan rutin.
3.
Sistem Pendukung Keluarga/Fasilitas Keluarga
Ada beberapa yang mendukung fasilitas keluarga, keluarga memiliki kendaraan yang memudahkan transportasi. Keluarga Tn I juga mendapat dukungan dari keluarga besar dan tetangga. Selain itu kediaman keluarga Tn I tidak jauh dari pelayanan kesehatan seperti Dokter praktek, bidan praktik dan RS. Jarak puskesmas +/- 8 km., dan jarak antara rumah dengan RS +/- 15 km.
Ada beberapa yang mendukung fasilitas keluarga, keluarga memiliki kendaraan yang memudahkan transportasi. Keluarga Tn I juga mendapat dukungan dari keluarga besar dan tetangga. Selain itu kediaman keluarga Tn I tidak jauh dari pelayanan kesehatan seperti Dokter praktek, bidan praktik dan RS. Jarak puskesmas +/- 8 km., dan jarak antara rumah dengan RS +/- 15 km.
Pemeriksaan Fisik
No
|
Nama
|
KU
|
TTV
|
Penglihatan
|
Pende ngaran
|
Pencer naan
|
Elimi nasi
|
Keluhan
|
1
|
Ny S
|
Baik
|
TD:110/70
|
Baik
|
Baik
|
Baik
|
Baik
|
Sakit gigi, pusing
|
2
|
Sdr Z
|
Baik
|
TD:- 120/80
|
Baik
|
Baik
|
Baik
|
Baik
|
Tidak ada
|
3
|
Sdr H
|
Baik
|
TD:120/80
|
Baik
|
Baik
|
Baik
|
Baik
|
Sering pusing
|
4
|
Sdr A
|
Baik
|
TD: 130/80
|
Baik
|
Baik
|
Baik
|
Baik
|
Pusing
|
5
|
Ny. A
|
Baik
|
TD:120/90
|
Baik
|
Baik
|
Baik
|
Baik
|
Tidak ada
|
Harapan Keluarga
1. Persepsi Terhadap Masalah
Keluarga berpendapat
bahwa jika mengalami masalah-masalah
kesehatan maka keluarga selalu mencari pertolongan pada tenaga kesehatan, tidak
menunggu masalah tersebut menjadi berat dan tidak percaya terhadap pengobatan
paranormal.
2.
Harapan Terhadap Masalah
Keluarga berharap masalah penyakit yang diderita Tn. I. benar-benar sudah
sembuh dan tidak akan kambuh lagi.
II. ANALISA DATA
N0
|
Data Fokus
|
Masalah
|
Etiologi
|
1
|
Data Subjektif
v
-Tn. I Mengatakan “saat ini saya sudah merasa dalam keadaan baik”
tetapi Tn. I kadang masih sering merasakan pusing, lemes, dan badan gemetar.
v
Tn. I mengatakan bahwa saat ini kadar gula darahnya 130mg/dl
v
Tn. I mengatakan sudah 4 bulan terakhir belum
memeriksakan lagi kadar gulanya
Data Objektif
v
Hasil diagnosis dari dokter : Diabetes melitus
v
BB : 69 kg
|
Pemeliharaan kesehatan tidak
efektif
|
Tidak efektifnya koping
individu
|
2
|
Data Subjektif
v
Tn. I dan keluarga mengatakan “ Saya sudah
tahu menderita penyakit gula dan makannya tidak boleh sembarangan, tetapi
saya dan keluarga tidak tahu informasi-informasi lain tentang penyakit
gula”
v
Tn. I mengatakan menu makanan yang dikonsumsi
di rumah sama antara Tn. I dan anggota keluarga yang lain
Data Objektif
v
Tn. I dan keluarga tampak selalu makan bersama
saat makan sore atau malam
v
Tn. I
belum tahu tentang Diabetes melitus(penyebab, perawatan di
rumah,komplikasi dan pencegahan,)
v
Tn. I
tampak antusias menayakan hal-hal yang berkaitan dengan penyakit gula
|
Kurang pegetahuan
|
Kurangnya paparan informasi,
misinterpretasi informasi
|
3
|
Data Subjektif
v
Keluarga Tn I mengatakan “ Rumahnya berantakan
ya mba, lha semuanya sibuk e mba kalau pagi sampai sore, jadi ya engga sempet
beres-beres rumah “
v Ny
S mengatakan “ yah itu sumur dan kamar mandinya
Data Objektif
v
Lantai sebagian belum permanen, tampak kotor .
Kondisi umum keadaan rumah berantakan.
v
Kamar mandi dan sumur berdekatan, tampak kotor
v
Pencahayaan matahari juga tidak masuk semua
|
Kerusakan pemeliharaan rumah
|
Ketidakcukupan dalam perencanaan
keluarga.
|
III. RENCANA ASUHAN
KEPERAWATAN
No
|
Diagnosis Keperawatan
|
NOC / Tujuan
|
NIC / Intervensi
|
1.
2.
3.
|
Pemeliharaan
kesehatan tidak efektif
Kurang
pengetahuan
Kerusakan pemeliharaan rumah
|
NOC LABEL :
partisipasi : keputusan perawatan kesehatan
Kriteria hasil :
NOC : Pendidikan Kesehatan
Kriteria hasil :
NOC LABEL : Keamanan tingkah laku :
Lingkungan fisik rumah
Kriteria hasil :
1.
Memfungsikan keluarga
2.
Contoh peran
3. Perawatan
Diri : Peralatan aktivitas sehari-hari (IADL)
|
NIC : konseling
NIC : Mengajarkan proses penyakit
NIC: Bantu pemeliharaan rumah
1.
Kaji peralatan pemeliharaan rumah
2.
Bantu pasien untuk memutuskan pemeliharaan rumah
3.
Usulkan perubahan bentuk yang baik untuk membuat rumah
mudah
4.
sediakan informasi bagaimana membuat lingkungan rumah
bersih dan nyaman
5.
Bantu anggota keluarga untuk mengembangan harapan yang
realistik
6.
Bantu keluarga menggunakan jaringan dukungan sosial
|
IV. EVALUASI
(SOAP)
no
|
Diagnosa
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
1.
2.
3.
|
Pemeliharaan
kesehatan tidak efektif
Kurang pengetahuan
Kerusakan
pemeliharaan rumah
|
|
S:
O
A
P
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar