ALDEHID DALAM KEPERAWATAN


A. Pengenalan Aldehid
Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung gugus karbonil (C=O) yang terikat pada sebuah atau dua buah unsur hidrogen.Aldehid berasal dari “ alkohol dehidrogenatum “ (cara sintesisnya).Sifat-sifat kimia aldehid dan keton umumnya serupa, hanya berbeda dalam derajatnya. Unsur C kecil larut dalam air (berkurang + C).erupakan senyawa polar, TD aldehid > senyawa non polar. Sifat fisika formaldehid : suatu gas yang baunya sangat merangsang. Akrolein = propanal = CH2=CH-CHO : cairan, baunya tajam, sangat reaktif.

Formaldehid = Metanal = H-Cho
Sifat-sifat : satu-satunya aldehid yang berbentuk gas pada suhu kamar, tak berwarna, baunya tajam, larutanya dalam H2O dari   40 %  disebut formalin.Penggunaan : sebagai desinfektans, mengeraskan protein (mengawetkan contoh-contoh biologik), membuat damar buatan.

Struktur Aldehid : R – CHO

Pembuatan Aldehid :
Ø    Oksidasi dari alkohol primer
Ø    Oksidasi dari metilbenzen
Ø    Reduksi dari asam klorida


B. Pembahasan Tentang Aldehid
1. Rumus Umum
Senyawa aldehide atau alkanal mempunyai rumus umum
      O
      ||
R–C–H / R–CHO dengan R gugus alkil sehingga rumus umum senyawa aldehide juga dapat ditulis sebagai berikut :
                   O
                   ||
CnH2n+1– C–H          atau     CnH2n+1–CHO
2. Tata Nama
Untuk memberi nama senyawa-senyawa aldehide menurut aturan IUPAC adalah sebagai berikut : beri nama sesuai nama alkana dengan mengganti aliran “ ana “ menjadi “anal “. Selain aturan IUPAC senyawa-senyawa alkanal juga mempunyai nama-nama trivial.

Rumus Struktur                                   Nama IUPAC                               Nama Trivial

   O
    ||                                                           metanal                                     Formaldehide       
H-C-H

                              O
                              ||                               Butanal                                       Butiraldehide
CH3–CH2–CH2–C–H


Untuk senyawa-senyawa aldehide dengan rumus struktur bercabang menurut IUPAC
aturan penamaannya sebagai berikut :
1) Tentukan rantai utama dengan cara : pilih deretan C yang paling panjang dan mengandung gugus fungsi kemudian beri nama seperti tabel di atas.
2) Penomoran rantai utama dimulai dari atom C yang mengikat gugus fungsi : aturan yang
selanjutnya sama dengan yang berlaku untuk senyawa-senyawa hidrokarbon.
Contoh :
                           O
                           ||
CH3–CH2–CH–C–H                            2, Etil pentanal
                            |      
                        CH2
                            |
                         CH2
                            |
                         CH3

3. Sifat-sifat Aldehide
1) Senyawa-senyawa aldehide dengan jumlah atom C rendah (1 s/d 5 atom C) sangat
mudah larut dalam air. Sedangkan senyawa aldehide dengan jumlah atom C lebih dari 5
sukar larut dalam air.

2) Aldehide dapat dioksidasi menjadi asam karboksilatnya.
Contoh
                                   
                                                              O
                                                               ||
                  CH3 –CHO                 CH3-C-OH

3) Aldehide dapat direduksi dengan gas H2 membentuk alkohol primernya.
Contoh

             CH3–CHO + H2                       CH3–CH2–OH
                      Etanal                                        1, Etanol

4. Reaksi spesifik sebagai identifikasi gugus aldehide
1) Gugus aldehide mampu mereduksi larutan fehling (CUO) menghasilkan endapan merah bata dari CU2O

R–CHO + 2 CUO                                         R–COOH + CU2O(s)

2) Gugus aldehide mampu mereduksi larutan perak amoniak (larutan AgNO3 dalam larutan NH3 berlebih) yang biasa disebut bereaks Tollens (Ag2O), menghasilkan cermin perak, yaitu endapan perak yang membentuk cermin pada dinding tabung reaksi.

R–CHO + Ag2O                           R–COOH + 2 Ag(s)

reaksi spesifik ini yang biasanya digunakan sebagai identifikasi adanya senyawa aldehide dalam suatu zat. Sekaligus membedakan aldehide dari keton.

5. Kegunaan Aldehide
Senyawa aldehide yang paling banyak digunakan dalam kehidupan adalah Formaldehide dan Asetaldehide, antara lain sebagai berikut :
1) Larutan formaldehide dalam air dengan kadar ± 40% dikenal dengan nama  MMformalin.Zat ini banyak digunakan untuk mengawetkan spesimen biologi dalam MMlaboratorium musium.
2) Formaldehide juga banyak digunakan sebagai :
a) Insektisida dan pembasmi kuman
b) Bahan baku pembuatan damar buatan
c) Bahan pembuatan plastik dan damar sintetik seperti Galalit dan Bakelit
3) Asetaldehide dalam kehidupan sehari-hari antara lain digunakan sebagai :
a) Bahan untuk membuat karet dan damar buatan
b) Bahan untuk membuat asam aselat (As. Cuka)
c) Bahan untuk membuat alkohol



Bahan kimia golongan aldehid yang umum digunakan antara lain formaldehid, glutaraldehid dan glioksal. Golongan aldehid ini bekerja dengan cara denaturasi dan umum digunakan dalam campuran air dengan konsentrasi 0,5%? Daya aksi berada dalam kisaran jam, tetapi untuk kasus formaldehid daya aksi akan semakin jelas dan kuat bila pelarut air diganti dengan alkohol. Formaldehid pada konsentrasi di bawah 1,5% tidak dapat membunuh ragi dan jamur, dan memiliki ambang batas konsentrasi kerja pada 0,5 ml/m3 atau 0,5 mg/l serta bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker). Larutan formaldehid dengan konsentrasi 37% umum disebut formalin dan biasa digunakan utuk pengawetan mayat.

Glutaraldehid memiliki daya aksi yang lebih efektif dibanding formaldehid, sehingga lebih banyak dipilih dalam bidang virologi dan tidak berpotensi karsinogenik. Ambang batas konsentrasi kerja glutaraldehid adalah 0,1 ml/m3 atau 0,1 mg/l.
           
Pada prinsipnya golongan aldehid ini dapat digunakan dengan spektrum aplikasi yang luas, misalkan formaldehid untuk membunuh mikroorganisme dalam ruangan, peralatan dan lantai, sedangkan glutaraldehid untuk membunuh virus. Keunggulan golongan aldehid adalah sifatnya yang stabil, persisten, dapat dibiodegradasi, dan cocok dengan beberapa material peralatan. Sedangkan beberapa kerugiannya antara lain dapat mengakibatkan resistensi dari mikroorganisme, untuk formaldehid diduga berpotensi bersifat karsinogen, berbahaya bagi kesehatan, mengakibatkan iritasi pada sistem mukosa, aktivitas menurun dengan adanya protein serta berisiko menimbulkan api dan ledakan.

Tidak ada komentar: