1. Nama Pekerjaan
Syok Anafilaktik
2. Tujuan
Sebagai acuan dalam penatalaksanaan syok
anafilaktik di Puskesmas.
3. Ruang Lingkup
Semua pasien yang mengalami syok
anafilaktik di semua unit pelayanan yang melakukan
tindakan medis yaitu :
3.1 Unit Pelayanan Kelurga Berencana
3.2 Unit Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
3.3 Unit Pelayanan Imunisasi
3.4 Unit Pelayanan Gigi
3.5 Ruang Tindakan
4. Ketrampilan Petugas
Semua tenaga medis dan paramedis terampil
5. Peralatan
5.1 Tabung Oksigen
5.2 Tensimeter
5.3 Ambulance (Jika di rujuk)
5.4 Adrenalin ampul
5.5 Dexamethason Vial
5.6 Jarum suntik disposibel 2,5 ml, 3 ml
6. Instruksi Kerja
6.1 Baringkan pasien dengan posisi kaki lebih
tinggi
6.2 Berikan ADRENALIN inj. 0,3 cc (1 : 1000)
secara Intra Muskular pada lengan atas.
6.3 Bila perlu dapat diulang tiap 15 menit,
umumnya diperlukan 1-4 kali pemberian.
6.4 Pasang tornikuet proksimal dari tempat
suntikan (untuk mencegah penyebaran), tornikuet
dikendurkan tiap 10 menit
6.5 Jaga sistem pernapasan dan sistem
kardiovaskuler agar berjalan baik
6.6 Pemberian cairan bila diperlukan
6.7 Bila perlu Kortikosteroid dapat diberikan
secara intravena.
6.8 Dosis Hidrocortison 5 mg / kg BB, dapat
diulang tiap 4 – 6 jam
6.9 Bila keadaan tidak membaik, persiapkan
rujukan ke fasilisas Kesehatan yang lebih lengkap.
7. Dokumen Terkait
7.1 Buku Status Pasien
7.2 Protap syok anfilaktik.
7.3 Buku register unit pelayanan terkait
7.4 Buku daftar rujukan pasien
8. Indikator Kinerja
Kesadaran pasien dapat di perbaiki
9. Kontra Indikasi
10. Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar