Rencana Keparawatan TAK WBS Wisma Cendrawasih



Rencana Keparawatan TAK WBS Wisma Cendrawasih
(Dengan Menggunakan NANDA 2012-2014 beserta NIC dan NOC untuk tahun yang sama)

DATA
DIAGNOSIS
NOC
NIC
DS:
Hampir seluruh WBS mengeluh nyeri di bagian ekstremitas (tangan, lutut, betis)

·   5 dari 32 Sejumlah 12.5% WBS wisma Cendrawasih memakai kursi roda.
·   Sejumlah 15.6% WBS wisma Cendrawasih memakai tongkat.
·   Sejumlah 41.2% WBS wisma Cendrawasih memiliki risiko tinggi jatuh.
·   Sejumlah 47.1% WBS wisma Cendrawasih mengalami kelemahan pada ≥ 1 ekstremitas tubuh.




DOMAIN 11
(Keamanan/perlindungan)



Kelas 2:
Cedera Fisik






Diagnosis:
Risiko Jatuh (2000)
Peningkatan kerentanan untuk jatuh yang dapat menyebabkan bahaya fisik  
·         Risiko Jatuh (2000)  


Level 1 Domain 4:
Pengetahuan dan Perilaku Kesehatan
Hasil mengambarkan pengetahuan dan perilaku kesehatan


Level 2, kelas S :
Pengetahuan Kesehatan
hasil yang mengambarkan pengertian individu dalam menerapkan informasi terkait promosi dan pemulihan kesehatan



Level 3, Outcomes (dikontekstualiasikan dengan diagnosis NANDA yang sedang diangkat)
1912-Falls Occurrence




Target Rating Outcome:
Mempertahankan skor 4(frekuensi 1-3 jatuh dalam satu bulan terakhir) menjadi  skor 5 (tidak ada kejadian jatuh dalam sebulan terakhir)  pada indikator berikut:
191201-Jatuh ketika berdiri
191202-jatuh ketika berjalan
191203-jatuh ketika duduk
191207-jatuh saat menuruni undakan

·     Risiko Jatuh (2000)


Level 1 domain 4
Keamanan
Perawatan yang mendukung perlindungan terhadap cedera


Level 2 kelas V :
Manajamen Risiko
Intervensi untuk menginisiasi pengurangan risiko dan memantau risiko sepanjang waktu





Level 3, Intervensi
(dikontekstualisasikan dengan diagnosis NANDA yang sedang diangkat)
0226-Exercise therapy: Muscle control (TAK 1)
6490-Fall Prevention (TAK ke-2)



Prosedur NIC (Rasional)
0226-Exercise Therapy: Muscle Control
·         Bantu klien mempertahankan gerakan sendi
·         Melakukan rentang pergerakan sendi sesuai yang dibutuhkan (list keteranganRPS yang akan dilakukan di TAK terlampir)
·         Memandirikan klien dalam menggunakan autonomy control otot (agar klien dapat meningkatkan kemandirian)
·         Meningkatkan kekuatan atau rentang pergerakan sendi (agar meningkatkan spektrum sendi klien)
·         Memonitor keadaan emosional, kardiovaskular, dan musculoskeletal selama latihan control otot (mencegah permasalahan kesehatan sekunder klien menganggu aktivitas)
·         Gunakan pujian positif  (memastikan klien tetap semangant menjalankan terapi)

6490-Fall Prevention
·         Identifikasi faktor eksternal dan/atau internal risiko jatuh (dengan rasional meminimalisasi faktor risiko hingga nol)
·         Letakan artikel/tulisan sebagai peringatan (meningkatkan pengetahuan terhadap raerah yang rawan menimbulkan kejaidan jatuh)
·         Edukasikan perubahan eksternal dan internal yang diberikan (dengan rasional peningkatan kesadaran dalam penurunan faktor risiko)
·         Minimalisasi fenomena lantai licin, jalana lorong yang sempit, dan kurangnya cahaya (rasional: idem)


DATA
DIAGNOSIS
NOC
NIC
DS:
·  Sejumlah 58.8% WBS wisma Cendrawasih mengalami gangguan kognitif ringan.

DO:
·  Sejumlah 5.9% WBS wisma Cendrawasih mengalami masalah pada kebersihan rambut.
·  Sejumlah 47.1% WBS wisma Cendrawasih mengalami masalah pada kebersihan mulut/gigi.
·  Sejumlah 5.9% WBS wisma Cendrawasih mengalami masalah pada kebersihan telinga.
·  Sejumlah 58.8% WBS wisma Cendrawasih mengalami masalah pada kebersihan kulit.




DOMAIN 4
Aktivitas/Istirahat



Kelas 5:
Perawatan Diri








Diagnosis:
Pengabaian Diri (00193)
Definisi:Suatu kontelasi perilaku yang terbentuk secara kultural yang melibatkan satu atau lebih aktivitas perawatan diri ketika terjadi kegagalan untuk mempertahankan standard kesehatan dan kesejahterahan yang diterima oleh sosial   
·         Pengabaian diri (00193)


Level 1 Domain 1:
Kesehatan Fungsional
Hasil mengambarkan kapasitas untuk performa sederhana dalam menjalankan tugas hidup sederhana


Level 2, kelas D :
Perawatan Diri
hasil yang mengambarkan kemampuan individual dalam mencapai instrument aktivitas keidupan sehari-hari secara sederhana



Level 3, Outcomes (dikontekstualiasikan dengan diagnosis NANDA yang sedang diangkat)
0313-Self-Care Status




Target Rating Outcome:
Mempertahankan skor 3(cukup) menjadi  skor 4 (baik)  pada indikator berikut:
0313305-mempertahankan higine personal
031301-mandi mandiri
031306-mempertahankan higine oral

·         Pengabaian diri (00193)


Level 1 Domain 1:
Fisiologis: Sederhana
Perawatan yang mendukung fungsi fisiologis




Level 2 kelas F :
Fasilitasi Perawatan Diri
Intervensi diberikan untuk menyediakanasistensi klien dengan rutinitas kegiatan sehari-hari





Level 3, Intervensi
(dikontekstualisasikan dengan diagnosis NANDA yang sedang diangkat)
1800-Self-Care Assistance




Prosedur NIC (Rasional)
1800-Self-Care Assistance
·        Pertimbangkan faktor budaya dan usia sebelum melakukan asistensi (dengan rasional menghormati autonomy klien sebagai etika kesehatan)
·        Monitor kemandirian klien (dengan rasional agar klien tidak dimanjakan dan semakin dimandirikan)
·        Monitor kegiatan klien dalam berdandan, berpakaian, kebersihan, toileting, dan makan (dengan rasional mengidentifikasi bentuk pengabaian diri yang akan diintervensi)
·        Berikan asisten pada bentuk pengabaian diri yang terdapat pada klien, misalnya, berikan klien perawatan rambut fasial jika klien memiliki estetika berdandan yang buruk (dengan rasional agar intervensi keperawatan yang tepat dapat diberikan sesuai dengan bentuk pengabaian diri yang ditemukan)
·        Pertahankan ritual kebersihan tersebut (dengan rasional agar klien dapat terus mandiri dan tidak bergantung)
·        Ciptakan rutinitas ritual-ritual kebersihan tertentu, missal, menggunting kuku atau mengenakan bedak (dengan rasional agar klien dapat menghancurkan diagnosis keperawatan pengabaian diri)








DATA
DIAGNOSIS
NOC
NIC
DS:
·   Sejumlah 35,3% WBS wisma Cendrawasih tidur kurang dari 5 jam setiap hari.
·   Sejumlah 82,4% WBS wisma Cendrawasih mengalami masalah mudah terbangun pada tidur malam hari dengan berbagai sebab (digigit nyamuk, kepanasan, kedinginan, berisik, keinginan untuk BAK, dan lain sebagainya).
DO: -




DOMAIN 4
(Aktivitas/Istirahat)




Kelas 1:
Tidur/istirahat





Diagnosis:
Gangguan Pola Tidur (00198)
Definisi: Gangguan kualitas dan kuantitas tidur karena faktor eksternal  
·         Gangguan Pola Tidur (00198)


Level 1 Domain 1:
Kesehatan Fungsional
Hasil mengambarkan kapasitas untuk performa sederhana dalam menjalankan tugas hidup sederhana


Level 2, kelas A:
Energy Maintenance
hasil yang mengambarkan konservasi dan keseimbangan energy pada individu



Level 3, Outcomes (dikontekstualiasikan dengan diagnosis NANDA yang sedang diangkat)
0004-Sleep



Target Rating Outcome:
Mempertahankan skor 2menjadi  skor 4 pada indikator berikut:
000401-Jam tidur
000403-Pola Tidur
000404-Kualitas Tidur

·         Gangguan Pola Tidur (00198)


Level 1 Domain 1:
Fisiologis: Sederhana
Perawatan yang mendukung fungsi fisiologis




Level 2 kelas F :
Fasilitasi Perawatan Diri
Intervensi diberikan untuk menyediakanasistensi klien dengan rutinitas kegiatan sehari-hari



Level 3, Intervensi
(dikontekstualisasikan dengan diagnosis NANDA yang sedang diangkat)
1850-Sleep Enhancement



Prosedur NIC (Rasional)
1850-Sleep Enhancement
·         Menentukan pola tidur klien  dan memperkirakan siklus tidur klien (dengan rasional agar perawat dapat mengetahui keadaan pola tidur klien sekarang dan apa yang akan ditingkatkan)
·         Monitor faktor-faktor internal dan eksternal yang dapat menganggu tidur (dengan rasional agar faktor seperti ansietas atau keletihan dapat disupres sehingga masalah teratasi)
·         Mengatur dan membuat kenyamann lingkungan tidur (dengan rasional agar terdapat perubahan dan perbaikan dalam pola tidur klien)
·         Bentuk rutinitas tidur yang berbeda (rasional: idem)
·         Monitor dan tambah waktu tidur klien (rasional: idem)
·         Bantu klien mengatasi daktor risiko internal dna eksternal (dengan rasional agar faktor risiko ditekan sehingga diagnosis keperawatan teratasi sepenuhnya)



Sumber Referensi:
Bulecek, G.M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., Wagner, C. M. (2013). Nursing intervention classification (NIC). (6th ed). Philadelphia: Elsevier.
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., Swanson, E. (2013). Nursing outcomes classification (NOC): measurement of health outcomes. (5th ed). Philadelphia: Elsevier
NANDA Internasional. (2012). Diagnosis keperawatan: definisi dan klasifikasi 2012-2014. Jakarta EGC


Tidak ada komentar: