STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 1 PADA PASIEN PERILAKU KEKERASAN (PK)



SP1 Pasien: Membina hubungan saling percaya, identifikasi penyebab perasaan marah, tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan, akibatnya serta cara mengontrol secara fisik I (latihan nafas dalam).
Strategi komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
1. ORIENTASI
  a. Salam Terapeutik : Memberi salam kepada klien, perkenalkan nama dan panggilan terapis, menanyakan nama dan panggilan klien.
Perawat I : “Assalamualaikum bu, perkenalkan nama saya IP , panggil saya I, saya perawat yang dinas pagi di ruangan ini dari pk.07.00 – 14.00. Saya yang akan merawat ibu selama ibu di rumah sakit ini. Nama ibu siapa, senangnya dipanggil apa?”
     b. Evaluasi dan validasi : Menanyakan perasaan klien saat ini, menanyakan masalah yang dirasakan
Perawat I :”Bagaimana perasaan ibu A saat ini?masih ada perasaan kesal atau  marah?”
“Baiklah, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang perasaan marah ibu?”
     c. Kontrak : Menyepakati waktu dan tempat dengan klien
Perawat I : “Berapa lama ibu A mau kita berbincang-bincang?” bagaimana kalau 15 menit?
“Di mana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang, bu A?Bagaimana  kalau di kamar?”
     d. Tujuan : menjelaskan tujuan latihan
Perawat I : Supaya mengontrol PK dengan latihan fisik I (nafas dalam)
2. KERJA
       a. Mendiskusikan penyebab marah : tanyakan pengalaman klien
Perawat I : “Apa yang menyebabkan ibu A marah? apakah sebelumnya ibu A pernah marah? terus, penyebabnya apa? samakah dengan yang sekarang?o..iya, jadi ada 2 penyebab marah ibu A.”

       b. Mendiskusikan tanda dan gejala yang dirasakan klien saat terpapar oleh penyebab  marah sebelum PK terjadi : tanyakan perasaan klien saat terpapar oleh penyebab (tanda dan gejala)
Perawat I : “Pada saat penyebab marah itu ada, seperti ibu pulang ke rumah dan melihat suami ibu A sedang bersama wanita lain, apa yang ibu A rasakan?”(tunggu respon pasien)
“Apakah ibu A merasakan kesal kemudian dada ibu berdebar-debar, mata melotot, rahang terkatup rapat, dan tangan mengepal?
      c. Mendiskusikan perilaku kekerasan yang pernah dilakukan klien (verbal, merusak lingkungan, mencederai/memukul orang lain, dan memukul diri sendiri : tanyakan prilaku yang dilakukan saat marah
Perawat I : “Setelah itu apa yang ibu A lakukan?o..iya,jadi ibu A memukul wanita yang bersama suami ibu A, mengambil pisau lalu mengancam akan membunuh wanita tersebut, dan membanting perabot yang ada di sekitar ibu?”

 d. Mendiskusikan dampak/ akibat perilaku kekerasan : tanyakan akibat perilaku kekerasan

Perawat I : ”Apakah dengan cara ini wanita tersebut mengaku memang benar selingkuhan suami ibu A?iya, tentu tidak. Apa kerugian cara yang ibu A lakukan?betul, wanita tersebut jadi lari dan takut, perabot rusak. Menurut ibu A adakah cara lain yang lebih baik tanpa menimbulkan kerugian?”
 e. Menanyakan kesediaan klien untuk mempelajari cara baru yang sehat menghadapi   kemarahan
Perawat I : ”Bu A, ada lima cara untuk mengontrol kemarahan. Salah satunya adalah dengan cara fisik yaitu melakukan latihan nafas dalam. Jadi melalui kegiatan fisik disalurkan rasa marah.”
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan latihan nafas dalam?
“Begini bu A, kalau tanda-tanda marah tadi sudah ibu A rasakan maka ibu A berdiri, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/ tiup perlahan-lahan melalui mulut seperti mengeluarkan kemarahan. Coba bu A peragakan! Nah begitu, .... bagus! Ayo coba lagi, tarik napas dari hidung, bagus…, tahan, dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan 5 kali ya bu A, bagus sekali! Bu A sudah bisa melakukannya”.
”Nah, sebaiknya latihan ini bapak lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-waktu rasa marah itu muncul ibu A sudah terbiasa melakukannya”.
 3. TERMINASI
a. Evaluasi : menanyakan perasaan klien setelah mengikuti latihan
- Evaluasi Subjektif : Menanyakan perasaan klien setelah perawat memberikan penjelasan
- Evaluasi Objektif : Menanyakan kembali kepada klien apakah sudah mengerti atau belum tentang apa yang sudah dijelaskan
Perawat I : ”Bagaimana perasaan ibu A setelah kita membicarakan latihan nafas dalam tadi?”
”Coba ibu A jelaskan kembali bagaimana cara nafas dalam jika rasa marah itu muncul?”

b. Tindak lanjut : meganjurkan klien menilai dan mengevaluasi jika terjadi penyebab
marah, yaitu tanda dan gejala ; perilaku kekerasan yang terjadi; serta akibat perilaku kekerasan dan menganjurkan klien mengingat penyebab; tanda dan gejala; perilaku kekerasan dan akibatnya

Perawat I : ”Iya jadi ada 2 penyebab ibu A marah…(sebutkan) dan yang ibu A rasakan….(sebutkan) dan yang ibu A lakukan….(sebutkan) serta akibatnya…(sebutkan)?”
”Coba selama saya tidak ada, ingat-ingat lagi penyebab marah ibu A yang lalu, apa yang ibu A lakukan kalau marah dan jangan lupa latihan napas dalamnya ya bu A. Sekarang kita buat jadwal latihannya ya bu A, berapa kali sehari bu A mau latihan napas dalam?jam berapa saja bu A?”
      c. Kontrak yang akan datang : menyepakati belajar cara baru yang sehat untuk mencegah perilaku kekerasan dan menyepakati waktu dan tempat latihan berikutnya
Perawat I : ”Baik, bagaimana kalau besok jam 08.00 saya datang lagi dan kita latihan cara berikutnya yaitu memukul kasur dan bantal untuk mencegah/ mengontrol marah bu A? Berapa lama kita akan berlatih? Tempatnya di kamar ini  saja ya bu A. Assalamualaikum”.

Tidak ada komentar: